You are on page 1of 8

Percobaan I

Pengenalan Instrumentasi Laboratorium

Estika Vriscilla Ginting (14S16046)


Tanggal Percobaan : 13/10/2017
[Els 21012] [Rangkaian Elektrik]
[Laboratorium Dasar Teknik Elektro] – Teknik Elektro
Institut Teknologi Del

Abstract- In experiment module 1 we did was to help identify and try II. LANDASAN TEORETIS
to use the tools or instrumentation used in this experiment. The Dalam praktikum ini kami mengunakan berbagai macam alat
instrumentation used in this experiment consists of multimeter, DC
ukur untuk menghitung nilai dari suatu tegangan, seperti :
power supply, signal generator, oscilloscope, and multimeter kit. In a
module entitled "Introduction to Laboratory Instrumentation". A. Multimeter
Practitioners are led to understand some of the experiments that will
take place. In this practicum the practitioners are led to understand
Pengertian multimeter secara umum adalah suatu
or recognize the usefulness of the multimeter as a gauge of voltage, alat pengukur listirk yang digunakan untuk mengukur
current, and resistance. Then, it helps to understand the various suatu tegangan (voltmeter),arus listrik (ohmmeter),
limitations of measuring instruments in determining DC and AC dan resistansi atau tahanan (ohmeter). Namun, selain
voltage drops on AC resistance and measurement at high frequencies. itu dengan semakin berkembangnya alat tersebut,
In addition, the practitioners can use the oscilloscope as a voltage and multimeter juga berfungsi sebagai berikut:
frequency measuring device of various types of waveforms. And  Mengukur tegangan DC dan AC
lastly, through the module ii we are taught to be able to read easily
 Mengukur kuat arus DC
and measure the resistors to get judged.
 Mengukur nilai hambatan dari sebuah
Keywords: Multimeter , Supply generator, oscilloscope resistor
 Mengecek hubung-singkat/ koneksi
 Mengecek trasistor
I. PENDAHULUAN  Mengecek dioda, led, dioda zener dan
induktor
Pada percobaan praktikum yang kami lakukan dengan judul
 Mengukur HFE transsitor (type tertentu)
praktikum “Pengenalan Instrumentasi Laboratorium”. Dan
 Mengukur suhu.
tujuan dari percobaan yang kami lakukan adalah:
 Mengenal multimeter sebagai alat pengukuran dari Namun yang paling penting pada percobaan ini
tegangan AC dan DC, arus, dan resistansi dari suatu fungsi utama dari multimeter untuk pratikum ini
rangkaian. adalah inyuk mengukur tegangan AC, DC dan
 Membantu memahami cara menggunakan power menghitung nilai dari frekuensi dari duatu
supply DC agar mendapat nilai tegangan dan arus tegangan .
sesuai denganyang dinginkan. Mutlimeter terbagi menjadi dua yaitu:
 Membantu memahami keterbatasan alat ukur dalam
pengukuran tegangan jatuh DC dan AC pada a. Multimeter Analog yang disebut dengan
resistansi. multimeter jarum yaitu alat pengukuran listrik
 Memahami keterbatasan alat ukur padda yang menggunakan tampilan degan pembacaan
pengukuran AC dengan frekuensi tinggi. hasil ukurannya menggunakan penunjuk jarum
 Dapat menggunakan generator sinyal sebagai sumber yang bergerak ke range –range yang kita ukur
bentuk gelombang. dengan probe. Multimeter analog ini terdapat
berbagai pengukuran yaitu hambatan
 Dapat menggunakan osiloskop sebagai pengukur
(ohm),tegangan (volt)dan arus (A). Multimeter
tegangan dan sebagai pengukur frekuensi dari
tidak digunakan untuk mengukur secara detail,
berbagai bentuk gelombang. melainkan, tetapi kegunaannya banyak
 Dapat membaca nilai resistor dan mengukurnya. digunakan untuk memeriksa suatau rangkaian
apakah sudah tersambung dengan baik sesuai
dengan rangkaian blok yang ada.
b. Multimeter Digital, yaitu multimeter yang4. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik
pembacaan hasil pengukurannya berupa digit tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+)
angka. Multimeter ini telah mngunakan display dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
digital sebagai penampil hasil pengukurnya. Dan5. Baca hasil ukur pada multimeter.
hasil yang ditampilkan pada multimeter ini b) Mengukur tegangan AC
merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga
tidak perlu lagi dilakukan penrhitungan antara1. Atur Selektor pada posisi ACV.
hasil ukur dan batas ukur pada sebuah tegangan2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan
yang diukur. yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka
atur posisi skala di batas ukur 50V.
Cara Menggunakan Multimeter Analog 3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya
4. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik
1. Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum tegangan
menunjukkan angka nol apabila kedua penjoloknya5. yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh
dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum terbalik.
belum tepat pada angka nol (0). 6. Baca hasil ukur pada multimeter.
2. Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan c) Mengukur kuat arus DC
diukur, misalnya ke arah DC mA apabila akan
mengukur arus DC, ke arah AC V untuk mengukur1. Atur Selektor pada posisi DCA.
tegangan AC, dan ke arah DC V untuk mengukur2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang
tegangan DC. akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur
3. Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.
diarahkan ke sekala ohm dan nolkan dahulu dengan3. Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang
menggabungkan probe positif dan negatif. Apabila mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas
belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan
memutar ADJ Ohm. multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring)
4. Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif harus diganti dulup.
dan penjolok warna hidam ke jolok negatif. 4. Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan
5. Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai saat pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus
terbalik kutub positif dan negatifnya karena bisa berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban
menyebabkan alat ukurnya rusak. yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai
penghubung.
B. Cara Menggunakan Multimeter Digital 5. Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+)
catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari
Cara menggunakannya sama dengan multimeter analog, beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.
hanya lebih sederhana dan lebih cermat dalam penunjukan6. Baca hasil ukur pada multimeter.
hasil ukurannya karena menggunakan display 4 digit sehingga
mudah membaca dan memakainya.
B. Osiloskop
1. Putar sakelar pemilih pada posisi skala yang kita butuhkan Osiloskop adalah suatu alat ukur elektronika yang befungsi
setelah alat ukur siap dipakai. untuk memproyeksikan atau memetakan sinyal listrik dan
2. Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur frekuensi menjadi gambar grafik agar dapatdengan memudah
setelah disambungkan dengan alat ukur. memahami dan dan membacanya dengan baik. Osiloskop
3. Catat angka yang tertera pada multimeter digital. dilengkapi dengan tabung sinar katode peranti pemanacar
4. Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun elektron yang memproyeksikan sorotan elektron ke layar
probenya terpasang terbalik karena display dapat tabung sinar katode. Sehingga elektron membekas pada layar.
memberitahu. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebaakan
a) Mengukur tegangan DC sorotan bergerak berulang kali dari kiri ke kanan. Pengulangan
ini meyebakan sinyal kontinyu sehigga dapat dipahami.
1. Atur Selektor pada posisi DCV. Dengan menggunakan Osiloskop, kita dapat mengamati dan
2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau
yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka frekuensi dalam suatu rangkaian Elektronika. Dimana pada
atur posisi skala di batas ukur 50V. umumnya, osiloskop dapat menampilkan grafik Dua Dimensi
3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada sumbu
maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter Y.
tidak rusak. Dan fungsi osiloskop adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik. Tabel 1.1
2. Untuk melihat bentuk gelombang kotak dari tegangan No. Spesifikasi
3. Untuk menganalisis gelombang dan fenomena lain Instrumentasi
dalam rangkaian elektronika 1 Sentivitas 20 kΩ/V Nilai sensitivitas multimeter
4. Dapat melihat amplitudo tegangan, periode, DC, 9 kΩ/V DC250 V bergantung pada skala
frekuensi dari sinyal yang tidak diketahui UP, 9 kΩ/V AC pembacaan tegangan.
5. Untuk melihat harga-harga momen tegangan dalam
2 Batas ukur skala pada
bentuk sinus maupun bukan sinus
multimeter
6. Digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran
Tegangan DC :
yang berubah-ubah terhadap waktu, yang
Maximum 1000 V
ditampilkan pada layar
7. Mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan Tegangan AC :
sinyal keluaran. Maximum 750 V
8. Mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari
sinyal input
9. Mengukur Amlitudo Modulasi yang dihasilkan oleh
pemancar radio dan generator pembangkit sinyal Tabel 1.2
10. Mengukur tegangan AC/DC dan menghitung Analisis : Pada pengukuran arus AC, pengukuran nilai
frekuensi. arus terhadap resistor 120 Ω dan 1500 Ω multimeter
digital tidak terbaca. Dikarenakan multimeter digitsl
C. Power supply tidak bisa membaca nilai arus DC dibawah 0.01 mA
Adalah prangkat keras yang berungsi untuk menyuplai atau karena skala pada multimeter tersebut terlalu kecil.
memberi tegangan listrik langsung kepada komponen yang
membutuhkan tegangan. Pada input daya power supply
Parameter Rangkaian Multimeter Multimete
merupakan arus AC maka power supply harus mengubah
yang digunakan Analog r Digital
teganan AC menjadi DC. Power supply berupa kotak yang Nilai Bata Nilai Nilai Arus
kebanyakan diletakkan di bagian belakang di atas chasing. Vs(V R1(Ω R2(Ω Arus s Arus Terukur
) ) ) Terhitun Ukur Teruku (mA)
Selain itu, power supply dapat memperoleh energi dari
g (A) (mA) r (mA)
berbagai jenis sumber energi, termasuk sistem elektromekanis 5 120 120 25 0,045 0,28
seperti generator dan alternator dan tegangan surya 5 1500 1500 25 0,045 0,79
konvektor.Power supply mempunyai konektor kabel yang 5 120 1500 25 0,005 Tidak
terbaca
masing-masingnya mempunyai fungsi yang berbeda.

Tabel 1.3
D. Generator sinyal Analisis : Pada percobaan yang kami lakukan terhadap
Adalah suatu instrumen yang menghasilkan berbagai bentuk pengukuran dengan menggunakan multimeter
gelombang diantaranya adalah sinus, kotak, dan gergaji. analog dengan hambatan pada R1 dan R2 yang
Dalam generator sinyal dapat di ubah amplitudo dan frekuensi
resistornya adalah 1,5 kΩ memiliki nilai arus yang
gelombang dan nilai tegangan inputnya. Dan pada percobaan
ini generator sinyal dipakai bersama sama dengan osiloskop.
sangat jauh perbedaan nilai nya dengan yang R1 dan
R2 adalah 120 Hz. Hal ini dikarenakan adanya
III. HASIL DAN ANALISIS perbedaan yang jauh pada rangkaian paralel antara
Contoh untuk menampilkan figure berupa gambar
resistor 1,5 KΩ denagan 120 Hz
(screenshot) adalah sebagai berikut. Gambar yang terlalu lebar
akan lebih baik bila ditampilkan pada lampiran.
Contoh penulisan tabel sebagai berikut.
Tabel 1.6
Parameter Rangkaian Multimeter Analog Multimeter
yang digunakan Digital
Batas Sensitivitas Vab Vab (V) Analisis : dari hasil yang kami dapat dari percobaan
Vs(V) R1(Ω) R2(Ω) Ukur (Ω/V) (V) yang kami lakukan, kami dapat menyimpulan bahwa
(V)
6 120 120 10 V 200 kΩ 3,2 6,05
kondisi osiloskop sudah cukup baik dan sesuai dengan
6 150 150 10 V 200 kΩ 1,185 1,9 prosedur percobaan yang kami lakukan untuk
6 120 50 10 V 200 kΩ menghasilkan kalibrasi yang baik.
N Harga Skala Hasil Pengukuran
Tabel 1.4 o Kalibrator Pembacaan
Analisis : melalui tabel ini , kita dapat melihat bahwa nilai Tegan Frek Hert. Hors. Tega Periode Frek
tegangan AC terhadap berbagai nilai frekuensi bawah , gan uens (V/div) (s/div) ngan (S) uens
(V) i (V) i
semakin besar nilai frekuensi yang dipakai maka semakin (Hz) (Hz)
besar pula kesalahan yang terjadi pada pengukuran. 1 0,308 1000 0,05 0,15 0,000000 2000
Contohnya pada perbedaan nilai frekuensi antara 500 5 000
KHz dan 5MHz, ini terjadi karena adanya keterbatasan 2 0,306 1000 0,05 0,15 0,000000 2000
5 000
alat ukur untuk menghitung frekuensi dari rangkaian
tersebut.

No. Frekuensi Vab (Volt)


Multimeter Multimeter
Tabel 1.7
Analog Digital Analisis : dari hasil yang kami dapatkan nilai tegangan
1 500Hz 0,001 1,425 antara multimeter dan osiloskop yang kami dapatkan
2 5 KHz 0,001 0,030 nilainya sama. Sehingga percobaan yang kami lakukan
3 50KHz 0,075 0,026 ini berhasil dan terbukti dengan baik.
4 500KHz 0,075 0,74
Tegangan terukur (V)
5 5MHz 0,06 0,023 Multimeter Osiloskop
2V 2V

Tabel 1.5 Tabel 1.8


Analisis: Hasil yang kami dapat dari praktikum ini, bahwa Analisis: Dari tabel yang kami dapatkan, dapat terlihat
hasil pengukuran dan perhitungan sesuai warna gelang perbedaan nilai tegangan antara multimeter dan
resitor pada praktikum ini tidak jauh berbeda. osiloskop karena multimeter mengukur tegangan
Berdasarkan pengukuran menggunakan multimeert dengan efektif, dan osiloskop mengukur tegangan dari
digital dan analog hasil pengukuran berbeda dengan puncak ke puncak.
hasil hambatan tertulis. Dan bila dibandingkan Frekuensi Teganagan Terukur (V)
antarakedua jenis multimeter ini. Hasil yang didapat (Hz) Multimeter Osiloskop
masih bia dianggap benar karena penyimpangan nilai ini 500 1,425 0,28
masih pada batas toleransi 5 %. 5000 0,030 0,028
5000000 0,023 0,0028
No. Nilai Warne Nilai Nilai Resistansi (Ω)
Resist gelang Toleransi Multimeter Multimeter
ansi (%) Analog Digital
Tertul
is (Ω)
R1 220
R2
R3
R4
R5
IV. KESIMPULAN
Dalam beberapa percobaan yang kami lakukan pada judul
praktikum “ Pengenalan Instrumentasi Laboratorium” kami
mendapat kesimpulan bahwa pada saat percobaan untuk
melakukan pengukuran dengan menggunakan multimeter
analog dan digital kami dapat melihat berbagai kelemahan dan
kelebihan dari kedua jenis multimeter tersebut. Hal ini dapoat
dibuktikan dari hasil pengukuran dari percobaan kami, dari
ketelitian multimeter analog dan digital. Dengan perhitungan
teori dan batasan nilai yang dapat diukur dengan mengunakan
kedua multimeter tersebut. Diantaranya multimeter digital
dapat menghitung dengan cepat nilai tegangan dari suatu
rangkaian tetapi nilai yang dihasilkan kurang akutrat
dibangdingan dengan nilai yang dihasilkan oleh multimeter
analog lebih akurat karena memiliki rumus tersendiri. Namun,
dibeberapa percobaan hambatan yang dihasilkan dari
pengukuran multimeter analaog akan menghasilkan data yang
berbeda degang pengukuran multimeter digital pada apabila
rangkaian diparalelkan dengan hambata yang lebih besar.

V. REFERENSI

[1] Adel S. Sedra dan Kenneth C. Smith, Microelectronic


Circuits, Oxford University Press, USA, 1997.=s0ihe5ers

[2] Hutabarat, T Mervin, Praktikum Rangkaian Elektrik,


Halam 1-18 91-119, Laboratorium Dasar Teknik Elektro,
Bandung, 2014

You might also like