You are on page 1of 4

REVIEW SEDIMENT

sedimentologi adalah studi yang membahas proses pembentukan, transportasi dan pengendapan
material yang terakumulasi sebagai sedimen pada lingkungan darat dan laut yang pada akhirnya
membentuk batuan sedimen.

Sedimen

Sedimen adalah bahan alami yang dipecah oleh proses pelapukan dan erosi, dan kemudian
diangkut oleh aksi angin, air, atau es, dan atau oleh gaya gravitasi yang bekerja pada partikel itu
sendiri (wikipedia.org). Pada umumnya media transportasi atau pengangkutan sedimen adalah air
(proses fluvial), angin (proses Aeolian) dan gletser.

Batuan sedimen

Merupakan batuan hasil rombakan dari segala jenis batuan (metamorf atau beku) melalui proses
pelapukan,erosi,transportasi, sedmentasi dan litifikasi.

Proses pembentukan batuan sedimen:

 Pelapukan
Perusakan batuan pada kulit bumi karena pengaruh cuaca (suhu,curah hujan,kelembapan
atau angim)
 Erosi
Pengikisan dan perubahan bentuk batuan, tanah atau lumpur yang disebabkan oleh
kekuatan air,angin,es pengaruh gaya berat dan organism.
 Transportasi
Pengangkutan suatu material atau partikel dari suatu tempat ke tempat lain oleh suatu
gerakan media hingga media dan material terhenti atau terendapkan . Dimana media nya
bisa air,es,dan gas.
 Sedimentasi
Proses pembentukan sedimen yang diakibatkan oleh pengendapan dari material
pembentuk atau asal pada suatu tempat yang disebut sebagai lingkungan pengendapan.
Dimana lingkungan pengendapan dibagi 3, yaitu:
1. Darat; contoh: Aluvial Fan
2. Transisi, contoh: Delta, Muara
3. Laut; contoh: Laut dalam
 Litifikasi
Proses perubahan sedimen baru yang urai(unconsolidated) lepas menjadi batuan . salah
satu proses litifikasi adalah sementasi dan kompaksi
Diagenesa
Merupakan keseluruhan perubahan, secara kimi,fisika dan biologi yang mempengaruhi
sedimen sejak diendapkan selama dan seteleh litifikasi .Perubahan diagenesa yang utama
dan sederhana adalah kompaksi dan sementasi.
Kompaksi; Beban akumulasi sedimen atau material lain menyebabkan hubungan antar
butir menjadi lebih lekat dan air yang dikandung dalam ruang pori-pori antara butir
terdesak keluar.Dengan demikian volume batuan sedimen yang terbentuk menjadi lebih
kecil namun semakin kompak.
Sementasi; Dengan keluarnya air dari ruang pori-pori, material yang terlarut di dalmnya
mengendap dan merekat(menyemen) butiran-butiran sedimen. Material semennya dapat
merupakan karbonat(CaCO3), silica (SiO2),oksida atau mineral-mineral lempung.Proses-
proses ini mengakibatkan porositas menjadi lebih kecil dari material semula.

PRINSIP STRATIGRAFI

Stratigrafi merupakan ilmu yang mempelajari pelapisan atau urutan batuan berdasarkan
karakteristik batuan yang membedakan waktu pengendapan..

Dalam stratigrafi akan dibahas semua kelas dari batuan, dan ketidakselarasan yang terjadi jika
adanya jeda waktu yang signifikan

Sejarah Stratigrafi.

Ilmu stratigrafi muncul untuk pertama kalinya di Britania Raya pada abad ke-19. Perintisnya
adalah William Smith. Ketika itu dia mengamati beberapa perlapisan batuan yang tersingkap
yang memilikiurutan perlapisan yang sama (superposisi). Dari hasil pengamatannya, kemudian
ditarik kesimpulan bahwa lapisan batuan yang terbawah merupakan lapisan yang tertua, dengan
beberapa pengecualian. Karena banyak lapisan batuan merupakan kesinambungan yang utuh ke
tempat yang berbeda-bedamaka dapat dibuat perbandingan antara satu tempat ke tempat lainnya
pada suatu wilayah yang sangat luas. Berdasarkan hasil pengamatan ini maka kemudian Willian
Smith membuat suatu sistem yang berlaku umum untuk periode-periode geologi tertentu
walaupun pada waktu itu belum ada penamaan waktunya. Berawal dari hasil pengamatan
William Smith dan kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang susunan, hubungan dan
genesa batuan yang kemudian dikenal dengan stratigrafi. Definisi istilah stratigrafi telah dibahas
pada pertemuan International Geological Congress di Copenhagen pada 1960. Salah satu
kelompok, yang sebagian besar merupakan ahli-ahli geologi perminyakan, tidak menyetujui
adanya pembatasan pengertian dan tujuan stratigrafi seperti yang telah dicontohkan di atas. Bagi
para ahli geologi itu, “stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari strata dan berbagai hubungan
strata (bukan hanya hubungan umur) serta tujuannya adalah bukan hanya untuk memperoleh
pengetahuan mengenai sejarah geologi yang terkandung didalamnya, melainkan juga untuk
memperoleh jenis-jenis pengetahuan lain, termasuk didalamnya pengetahuan mengenai nilai
ekonomisnya” (International Subcommission on Stratigraphy and Terminology, 1961, h. 9).
Konsep stratigrafi yang luas itu dipertahankan oleh subkomisi tersebut yang, sewaktu
memberikan komentar terhadap berbagai definisi stratigrafi yang ada saat itu, menyatakan bahwa
stratigrafi mencakup asal-usul, komposisi, umur, sejarah, hubungannya dengan evolusi organik,
dan fenomena strata batuan lainnya
Pada tahun 1960am, disiplin ilmu stratigrafi masih banyak membahas tentang penamaan
stratigrafi itu sendiri, konsep yang masih klasik adalah penamaan
hubungan litostratigrafi,kronostratigrafi, dan biostratigrafi pada suatu wilayah, serta korelasinya
antar satu wilayah dengan wilayah yang lainnya.

a) Litostratigrafi
Berhubungan dengan litologi atau ciri fisik dari suatu lapisan dan hubungan satuan-
satuan stratigrafinya berdasarkan karakteristik litologinya.

b ) Kronostratigrafi

Berhubungan dengan umur lapisan batuan dan hubungan waktunya

C) Biostratigrafi
Merupakan studi tentang batuan berdasarkan kandungan fosilnya

Kemudian masih pada 1960an, pendekatan klasik terhadap stratigrafi diperbaharui oleh Weller
dengan bukunya “Stratigrafi Principle and Practice”. Prinsip-prinsip yang ia kembangkan
merupak tulang punggung dari stratigrafi sekarang ini. Kita harus mengerti hubungan antara
stratigrafi dengan sistem pengendapan serta hubungan antara aplikasi stratigradi dengan prinsip
sedimentologi untuk menginterpretasikan lapisan dalam tektonik global.

Pada 1970an, berkembang konsep urut-urutan pengendapan, yang membahas paket lapisan yang
dibatasi oleh ketidakselarasan, yang kemudian berkembang menjadi disiplin ilmu sekuen
stratigrafi.

Selain itu ada pula perkembangan dari stratigrafi yang memberikan kontribusi penting dalam
pembelajaran hubungan fisik stratigrafi, umur, dan lingkungan dari perlapisan dibawah
permukaan serta sedimen di samudera, yaitu magnetostratigrafi, yang berhubungan dengan ciri
fisik magnet dari suatu batuan sedimen dan batuan vulkanik yang berlapis, dan seismikstratigrafi,
yang merupakan studi stratigrafi dan fasies pengendapan berdasarkan interpretasi data seismik.
Prinsip Stratigrafi:
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam penentuan urut-urutan kejadian geologi adalah sebagai
berikut:
1. Prinsip Superposisi
Prinsip ini sangat sederhana, yaitu pada kerak bumi tempat diendapkannya sedimen, lapisan yang
paling tua akan diendapkan paling bawah, kecuali pada lapisan-lapisan yang telah mengalami
pembalikan. Umur Relatif Batuan Sedimen
2. Hukum Datar Asal (Original Horizontality)
Prinsip ini menyatakan bahwa material sedimen yang dipengaruhi oleh gravitasi akan
membentuk lapisan yang mendatar (horizontal). Implikasi dari pernyataan ini adalah lapisan-
lapisan yang miring atau terlipatkan, terjadi setelah proses pengendapan. Pengecualian :
Pada keadaan tertentu (lingkungan delta, pantai, batugamping, terumbu, dll) dapat terjadi
pengendapan miring yang disebut Kemiringan Asli (Original Dip) dan disebut Clinoform.
3. Azas Pemotongan (Cross Cutting)
Prinsip ini menyatakan bahwa sesar atau tubuh intrusi haruslah berusia lebih muda dari batuan
yang diterobosnya. Prinsip-prinsip Cross-cutting.
 Cross-cutting Relationship Struktural, dimana suatu retakan yang memotong batuan yang
lebih tua
 Cross-cutting Relationship Stratigrafi, terjadi jika erosi permukaan atau
ketidakseragaman memotong batuan yang lebih tua, struktur geologi atau bentuk-bentuk
geologi yang lain.
 Cross-cutting Relationship Sedimentasi, terjadi jika suatu aliran telah mengerosi endapan
yang lebih tua pada suatu tempat. Sebagai contoh suatu terusan atau saluran yang terisi
oleh pasir.
 Cross-cutting Relationship Paleontologi, terjadi jika adanya akt4itas hewan dan
tumbuhan yang tumbuh. Sebagai contoh ketika jejak hewan yang terbentuk atau
terendapkan pada endapan berlebih.
 Cross-cutting Relationship Geomorfologi, terjadi pada daerah yang berliku atau
bergelombang (sungai, dan aliran di sepanjang lembah).
4. Prinsip Kesinambungan Lateral (Continuity)
Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan berkesinambungan sampai batas cekungan
sedimentasinya. Penerusan bidang perlapisan adalah penerusan bidang kesamaan waktu atau
merupakan dasar dari prinsip korelasi stratigrafi. Dalam keadaan normal suatu lapisan sedimen
tidak mungkin terpotong secara lateral dengan tiba-tiba, kecuali oleh beberapa sebab yang
menyebabkan terhentinya kesinambungan lateral.

You might also like