You are on page 1of 2

KASUS ULKUS DIABETIKUS

Tn. H usia 65 tahun dirawat di ruang mawar I rumah sakit RD. Mattaher
Jambi dengan diagnosa medis diabetes mellitus. Klien masuk rumah sakit pada
tanggal 05 September 2018 dengan nomor CM 1212345. Klien mengeluhkan malu
dengan kondisi luka pada bagian telapak kaki dan pergelangan kaki kanan yang
berbau busuk. Saat dilakukan pemeriksaan fisik diperoleh data: tekanan darah 150/90
mmHg, Nadi 70 x/I, RR 18x/I, dan suhu tubuh 36ºC. Berdasarkan hasil pemeriksaan
antopometri diperoleh BB : 65 Kg dan TB : 165 cm. Klien juga mengeluhkan
kesulitan berjalan karena kaki klien membengkak. Diketahui kakek klien dari pihak
ayah klien juga menderita diabetes mellitus.
Saat perawat melakukan pengkajian klien mengatakan semenjak terdapat luka
dan bengkak pada area kakinya klien mengalami kesulitan dalam berjalan. Klien juga
merasa minder dengan kaki klien yang mengeluarkan bau tidak sedap, sehingga klien
malu untuk berkomunikasi dengan orang lain. Klien mengatakan sudah putus asa
karena tidak dapat melakukan banyak hal seperti sebelum klien sakit. Klien
mengatakan bahwa klien merupakan seorang yang aktif dalam organisasi
kemanusiaan di wilayahnya, namun setelah klien mengalami ulkus diabetikus klien
tidak dapat menjalankan peran dengan semestinya. Klien memiliki peranan sebagai
penasehat dalam organisasi kemanusiaan yang ditekuninya.
Selain itu klien beranggapan bahwa penyakit klien tidak dapat sembuh dan
klien merasa hidupnya tidak akan lama lagi. Klien juga beranggapan bahwa klien
tidak berguna dan klien beranggapan jikalau klien hanya menyusahkan orang-orang
disekelilingnya. Menurut klien orang yang sangat berarti untuk klien adalah
keluarganya. Saat mengungkapkan perasaannya klien tampak lesu dan tidak
bergairah dengan nada bicara pelan dan lirih. Saat diajak berkomunikasi kontak mata
klien tampak kurang serta afek klien tampak datar.

You might also like