You are on page 1of 7

MAKALAH TAHAP KEMATIAN JARINGAN

DAN NEKROSIS
( Untuk memenuhi Tugas PATOLOGI )
Dosen pengampu : Septiana fathonah,S.KEP.,NS

DISUSUN OLEH :

Andhika Wahyu Wicaksono Sugiyo


(2420132244/2A)

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO


YOGYAKARTA
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kaitan nya dengan pertumbuhan dan perkambangan sel, kematian menjadi salah
satu aspek yang tidak terelakkan. Beberapa faktor dapat ,menjadi alasan kematian, yaitu akibat
penuaan, kematian terprogram, dan pengaruh dari lingkungan luar.
Kematian sekelompok sel atau jaringan pada lokasi tertentu dalam tubuh disebut
Nekrosis. Nekrosis biasa nya disebabkan karena stimulus yang bersifat patologis. Selain karena
stimulus patologis, kematian sel juga dapat terjadi melalui mekanisme kaetian sel yang sudah
terprogram dimana setelah mencapai masa hidup tertentu maka sel akan mati

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kematian jaringan pada makhluk hidup?
2. Apa penyebab dari kematian jaringan pada tubuh beserta akibat nekrosis tersebut?
3. Apa saja jenis-jenis kematian jaringan pada tubuh?
4. Bagaimana cara pengobatan untuk nekrosis pada tubuh?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kematian jaringan pada tubuh.


2. Untuk mengetahui penyebab kematian jaringan pada tubuh beserta akibat nekrosis.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis kematian jaringan pada tubuh.
4. Untuk mengetahui cara pengobatan nekrosis pada tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kematian Jaringan atau Nekrosis

Nekrosis merupakan kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan selaput atau
trauma (misalnya: kekurangan oksigen, perubahan suhu yang ekstrem,dan cedera mekanis), di
mana kematian sel tersebut terjadi secara tidak terkontrol yang dapat menyebabkan rusaknya sel,
adanya respon peradangan dan sangatberpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Stimulus yang terlalu berat dan berlangsung lama serta melebihi kapasitasadaptif sel akan
menyebabkan kematian sel di mana sel tidak mampu lagi mengompensasi tuntutan perubahan.
Sekelompok sel yang mengalami kematian dapat dikenali dengan adanya enzim-enzim lisis yang
melarutkan berbagai unsursel serta timbulnya peradangan. Leukosit akan membantu mencerna
sel-sel yangmati dan selanjutnya mulai terjadi perubahan-perubahan secara morfologis.Nekrosis
biasanya disebabkan karena stimulus yang bersifat patologis. Selainkarena stimulus patologis,
kematian sel juga dapat terjadi melalui mekanisme kematian sel yang sudah terprogram di mana
setelah mencapai masa hidup tertentu maka sel akan mati. Mekanisme ini disebut apoptosis, jalur
“bunuh diri” sel bukan “ “pembunuhan” sel yang terjadi pada kematian sel nekrotik. Apoptosis
(berasal dari kata yang berarti “meninggalkan jauh dari”) menyebabkan kematian sel terprogram,
pada beberapa proses patologik.

B. Penyebab Nekrosis dan Akibat Nekrosis

1. Penyebab nekrosis

a. Iskhemi
Iskhemi dapat terjadi karena perbekalan (supply) oksigen dan makanan untuk suatu alat
tubuh terputus.Iskhemi terjadi pada infak, yaitu kematian jaringan akibat penyumbatan pembuluh
darah.Penyumbatan dapat terjadi akibat pembentukan trombus.Penyumbatan mengakibatkan
anoxia.Nekrosis terutama terjadi apabila daerah yang terkena tidak mendapat pertolongan
sirkulasi kolateral.Nekrosis lebih mudah terjadi pada jaringan-jaringan yang bersifat rentan
terhadap anoxia.Jaringan yang sangat rentan terhadap anoxia ialah otak.
b. Agens biologik
Toksin bakteri dapat mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah dan
trombosis.Toksin ini biasanya berasal dari bakteri-bakteri yang virulen, baik endo maupun
eksotoksin.Bila toksin kurang keras, biasanya hanya mengakibatkan radang.Virus dan parasit
dapat mengeluarkan berbagai enzim dan toksin, yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi jaringan, sehingga timbul nekrosis.
c. Agens kimia
Dapat eksogen maupun endogen. Meskipun zat kimia merupakan juga merupakan juga
zat yang biasa terdapat pada tubuh, seperti natrium dan glukose, tapi kalau konsentrasinya tinggi
dapat menimbulkan nekrosis akibat gangguan keseimbangan kosmotik sel. Beberapa zat tertentu
dalam konsentrasi yang rendah sudah dapat merupakan racun dan mematikan sel, sedang yang
lain baru menimbulkan kerusakan jaringan bila konsentrasinya tinggi.
d. Agens fisik Trauma
suhu yang sangat ekstrem, baik panas maupun dingin, tenaga listrik, cahaya matahari,
tenaga radiasi. Kerusakan sel dapat terjadi karena timbul kerusakan potoplasma akibat ionisasi
atau tenaga fisik, sehingga timbul kekacauan tata kimia potoplasma dan inti.
e. Kerentanan (hypersensitivity)
Kerentanan jaringan dapat timbul spontan atau secara didapat (acquired) dan
menimbulkan reaksi imunologik. Pada seseorang bersensitif terhadap obat-obatan sulfa dapat
timbul nekrosis pada epitel tubulus ginjal apabila ia makan obat-obatan sulfa. Juga dapat timbul
nekrosis pada pembuluh-pembuluh darah.Dalam imunologi dikenal reaksi Schwartzman dan
reaksi Arthus.

2. Akibat Nekrosis
Pada bayi baru lahir, nekrosis kortikalis terjadi karena:
a. persalinan yang disertai dengan abruptio placentae
b. sepsis bakterialis
c. Pada anak-anak, nekrosis kortikalis terjadi karena:
- Infeksi
- Dehidrasi
- syok
- Sindroma hemolitik-uremik
Pada dewasa, 30% kasus disebabkan oleh sepsis bakterialis. Sekitar 50% kasus terjadi pada
wanita yang mengalami komplikasi kehamilan:
- abruptio placenta
- placenta previa
- perdarahan Rahim
- infeksi yang terjadi segera setelah melahirkan (sepsis puerpurium)
- penyumbatan arteri oleh cairan ketuban (emboli)
- kematian janin di dalam rahim
C. Jenis-jenis Nekrosis atau Kematian Jaringan

Ada tujuh khasmorfologi pola nekrosis:


Nekrosis coagulative biasanya terlihat padahipoksia (oksigen rendah) lingkungan, seperti
infark sebuah. Garis besar sel tetap setelah kematian sel dan dapat diamati oleh cahaya
mikroskop.Hipoksiainfark di otak namun mengakibatkan nekrosis Liquefactive.
Liquefactive nekrosis (atau nekrosis colliquative) biasanya berhubungan dengan kerusakan
seluler dan nanah formasi (misalnya pneumonia). Ini khas infeksi bakteri atau jamur, kadang-
kadang, karena kemampuan mereka untuk merangsang reaksi inflamasi.Iskemia(pembatasan
pasokan darah) di otak menghasilkan liquefactive, bukan nekrosis coagulative karena tidak
adanya dukungan substansial stroma.
Gummatous nekrosis terbatas pada nekrosis yang melibatkan spirochaetal infeksi (misalnya
sifilis).
Dengue nekrosis adalah karena penyumbatan pada drainase vena dari suatu organ atau
jaringan (misalnya, dalamtorsi testis).
Nekrosis Caseous adalah bentuk spesifik dari nekrosis koagulasi biasanyadisebabkan oleh
mikobakter (misalnya tuberkulosis), jamur, dan beberapa zat asing. Hal ini dapat dianggap
sebagai kombinasi dari nekrosis coagulative dan liquefactive.
Lemak nekrosis hasil dari tindakan lipasedi jaringan lemak (misalnya, pankreatitis
akut,payudara nekrosis jaringan).
Nekrosis fibrinoid disebabkan oleh kekebalanyang diperantarai vaskular kerusakan. Hal ini
ditandai dengan deposisi fibrinseperti protein bahan di arteri dinding, yang muncul buram dan
eosinofilik pada mikroskop cahaya.

D. Pengobatan Nekrosis

Pengobatan nekrosis biasanya melibatkan dua proses yang berbeda. Biasanya,penyebab


nekrosis harus diobati sebelum jaringan mati sendiri dapat ditangani..Sebagai contoh, seorang
korban gigitan ular atau laba-laba akan menerimaantiracununtuk menghentikan penyebaran
racun, sedangkan pasien yang terinfeksiakan menerima antibiotik. Bahkan setelah penyebab awal
nekrosis telahdihentikan, jaringan nekrotik akan tetap dalam tubuh. Respon kekebalan
tubuhterhadap apoptosis, pemecahan otomatis turun dan daur ulang bahan sel, tidak dipicu oleh
kematian sel nekrotik. Terapi standar nekrosis (luka,luka baring, lukabakar, dll) adalah
bedahpengangkatan jaringan nekrotik. Tergantung padaberatnya nekrosis, ini bisa berkisar dari
penghapusan patch kecil dari kulit, untuk menyelesaikan amputasi anggota badan yang terkena
atau organ. Kimiapenghapusan, melaluienzimatik agen debriding, adalah pilihan lain. Dalam
kasuspilih, khusus belatung terapi telah digunakan dengan hasil yang baik
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Nekrosis merupakan kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan selaput atau
trauma (misalnya: kekurangan oksigen, perubahan suhu yang ekstrem,dan cedera mekanis), di
mana kematian sel tersebut terjadi secara tidak terkontrol yang dapat menyebabkan rusaknya sel,
adanya respon peradangan dan sangatberpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Apoptosis adalah jalur “bunuh diri” sel bukan “ “pembunuhan” sel yang terjadi pada
kematian sel nekrotik. Apoptosis (berasal dari kata yang berarti “meninggalkan jauh dari”)
menyebabkan kematian sel terprogram.

B. Saran
Hindari hal-hal penyebab yang dapat mengakibatkan cedera sel agar dapat terhindar dari
kematian sel. Selalu menjaga kesehatan dan menghindari atau mengurangi aktifitas fisik yang
beresiko dapat mengakibatkan kematian sel.
DAFTAR PUSTAKA

Gavrieli, Y., Y. Sherman, and S.A. Ben-Sasson.(1992) Identification of programmed cell death
in situ via specific labeling of nuclear DNA fragmentation. J. Cell Biol. 119: 493-501.
Underwood J.C.E.2005. Patologi Umum dan Sistem I. Jakarta : EGC

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Apoptosis&action=edit&section=1.

You might also like