Professional Documents
Culture Documents
“BEDA FASA”
16063095
FAKULTAS TEKNIK
2017
A.TUJUAN
2. Menganalisa apa yang mempengaruhi beda fasa dari tegangan komponen listrik dari
rangkaian seri
B.TEORI SINGKAT
Komponen beban dari suatu rangkaian adalah tahanan, reaktansi induktif atau reaktansi
kapasitif. Jika arus mengalir dalam tahanan,maka drop tegangan yang timbul pada tahanan
akan sefasa dengan arusnya
Jika arus i=im Sin t, drop tegangan pada tahanan er=Em Sin t dan apabila arus
tersebut mengalir pada inductor maka pada inductor akan timbul ggl lawan yang terdahulu
dari arusnya sebesar 90 yaitu eL= EmL Sin ( t + 90 ) dan sebaliknya jika arus tersebut
mengalir pada kapasitor dengan besarnya eC= E mC Sin ( t - 90 ) maka akan timbul ggl
lawan yang tertinggal dari arus sebesar 90
Jika ingin melihat /mengukur beda fasa antara arus dan tegangan drop tegangan pada
tahanan dilakukan dengan menghubungkan 2 buah tahanan secara seri. Untuk mengetahui
beda fasa antara arus dan tegangan reaktansi dilakukan dengan menghubungkan tahanan
secara seri dengan tegangan seri dengan reaktansi, baik reaktansi induktif ataupun reaktansi
kapasitif . Dalam melakukan percobaan dipergunakan Gambar 3, dimana tegangan pada Z1
dengan harga negatif yaitu beda fasa – EZ1 dengan EZ2. Untuk mengukur beda fasa arus
dengan tegangan sumber dilakukan mempergunakan gambar percobaan seperti gambar 4.
Tegangan yang terdapat pada Z1 merupakan arus yang mengalir pada rangkaian, karena arus
dan tegangan pada tahanan akan sefasa . Untuk menentukan beda fasa dari 2 buah besaran
arus bolak balik dihitung dari gambar lisayouse yang dihasilkan oleh pengukuran dengan
Osciloskope seperti gambar 2.
Gambar 2
Sin = Yb/Ya
Dan untuk menentukan beda fasa dengan mempergunakan 3 Voltmeter dipergunakan rumus
Cos =
Osciloscope
Voltmeter Ac
Voltmeter Ac
Dekade Resistor
Dekade Induktor
Dekade Kapasitor
D.Rangkaian Percobaan
Gambar Percobaan 1
Gambar Percobaan 2
E. Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan , mulai dari rangkaian kerja yang pertama
2. Rangkaian seperti gambar. Pastikan posisi selector dari alat ukur sesuai dengan jenis
tegangan listrik yang digunakan. Atur batas ukur lebih tinggi dari tegangan sumber listrik
dan polaritas listrik tidak terbalik
3. Lakukan kalibrasi terlebih dahulu pada Osciloscope dengan batas ukur 1 Volt/Div
perkotaknya(caranya lihat langkah kerja jobseet 1). Karena itu kita menggunakan 2 kabel
probe maka kedua chanel CH1 dan CH2 dikalibrasi
4. Putar posisi time/base ke arah X-Y atau tekan tombol X-Y jika tersedia pada
Oscilloscope tersebut.
6. Pastikan rangkaian yang anda buat sudah benar dan kemudian konsultasikan dengan
pembimbing anda untuk di cek kembali sebelum di hubungkan dengan sumber tegangan
listrik
7. Lanjutkan pengamatan anda sesuai dengan tabel pengamatan, apabila telah selesai
lanjutkan ke rangkaian kerja berikutnya.
8. Jika telah selesai melakukan percobaan kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
F. Tabel Pengamatan
Rangkaian 1
Z1 Z2 V1 V2 V3 Ya Yb Lisayouse
300 300
300 11mH
300 5 F
11mH 11mH
11 mH 5 F
5 F 5 F
Rangkaian 2
Z1 Z2 V1 V2 V3 Ya Yb Lisayouse
300 300
300 11mH
300 9 F