You are on page 1of 4

ASUHAN KEPERAWATAN

A. KASUS
Tn. Ali Anyang berusia 21 tahun tinggal di Barito Raya-kalimantan keturunan suku
Bakumpai merupakan Sub suku dayak. Saat ini berada di ruang perawatan interna dengan
diagnosa medis ulkus peptikum. Klien masuk dirumah sakit dengan keluhan nyeri di ulu hati,
demam, hematemesis-melena, mual, dan kurang nafsu makan. Saat ini Tn. A di jaga oleh ibunya.
Keluarga Tn. A menggunakan daun sawang untuk diusapkan dan di urutkan ke sekujur tubuh Tn.
A, mereka percaya daun sawang dapat mengeluarkan benda-benda dan roh jahat yang
bersemayam dalam tubuh Tn. A. Klien dan keluarga percaya bahwa sakit yang didapat dan tidak
bisa sembuh merupakan hukuman para dewa. Keluarga Tn. A juga membaca mantra tiap pagi
kepada Tn. A dan meletakkan beberapa sesajen di dekat tempat tidur Tn. A seperti kemenyam,
minyak ikan, mayang pinang, beras kuning, kelapa tua, kelapa muda, banyu gula, serta piduduk
(beras, gula merah, telur ayam, dan kelapa). Mereka percaya sesajen ini di sukai oleh dewa
kemudian mempercepat penyembuhan penyakit.
Setelah dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital maka di dapat hasil TD : 90/50 mmHg,
N:72x/menit, P : 20 x/menit, dan S : 380C.
Dari penampilan klien Warna kulit: sawo matang (turgor kulit baik), Rambut: ikal,
Struktur tubuh: kurus, dan Bentuk wajah: bulat

B. PENGKAJIAN
a. Data Demografi
 Nama lengkap: Tn. Ali anyang
 Nama panggilan: Tn. A
 Nama keluarga: Tn. A
 Alamat: Barito raya
 Jenis kelamin: laki-laki
 Tempat lahir : Barito raya
 Dignosis medis : Ulkus peptikum
b. Data Biologis/variasi biokultural
 Warna kulit: sawo matang (turgor kulit baik)
 Rambut: ikal
 Struktur tubuh: kurus
 Bentuk wajah: bulat
 TTV:
TD : 90/50 mmHg
N : 72 x/menit
P : 20 x/menit
S : 380C
Beberapa komponen yang spesifik pada pengkajian transkultural.
Faktor Teknologi
• Keluarga Tn. A menggunakan fasilitas perahu kayu untuk menyeberangi desa kemudian
menggunakan transportasi darat untuk sampai ke RS.
• Bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat dan kadang juga menggunakan
bahasa Indonesia
• Keluarga klien kurang meyakini tindakan kesehatan yang diberikan kepada klien yang
tidak sesuai dengan keyakinannya
Faktor agama dan filosofi
• Keluarga tn. A mempercayai tentang adanya Tuhan yang maha kuasa yang dianggap
sebagai para dewa
• Pandangan klien dan keluarga tentang sakit yang diderita karena merupakan hukuman dari
para dewa
• Yang dilakukan klien dan keluarganya untuk berusaha menyembuhkan klien adalah
membaca mantra, menyajikan sesajen, dan menggunakan daun sawang

Faktor social dan ikatan kekerabatan (kindship)


• Pernyataan klien atau orang lain tentang kesehatannya: Buruk
• Status perkawinan: Belum pernah menikah
• Klien dirumah tinggal dengan: Orang tua.
• Tindakan yang dilakukan keluarga jika ada anggota keluarganya sakit: mengusapkan daun
sawang pada tubuh yang sakit
Nilai-nilai budaya, kepercayaan dan pandangan hidup
• Masyarakat suku bakumpai-dayak dibariton apabila ada keluarga yang sakit dan tidak
dapat disembuhkan menurut keluarga klien mangatakan bahwa sakit tersebut merupakan
hukuman dari dewa. Sehingga biasanya dilakukan upacara badewa yang dilakukan secara
alternative pengobatan sebagaimana lazimnya para penganut animism dalam melakukan
pemujaan para dewa dengan membuat sesajen untuk dipersembahkan kepada dewa yang
dimaksud. Untuk mempercepat datangnya roh gaib, diperlukan sarana penunjang berupa
seperangkat gamelan. Upacara ini biasanya dilakukan oleh seorang dalang atau pembaca
mantra.
Faktor Pendidikan
• Klien hanya sampai pada tingkat sekolah menengah, sementara orang tua klien tidak
sekolah
• Sehat menurut klien dan keluarga jika seseorang mampu bekerja dan beraktivitas seperti
biasa tanpa hambatan
• Sakit menurut klien dan keluarga jika mendapat hukuman dari yang maha kuasa sehingga
tidak mampu melakukan aktivitas seperti biasa
• Jenis penyakit yang sering diderita oleh keluarga klien adalah nyeri pada ulu hati
• Pemahaman sakit menurut klien dan keluarga adalah klien sedang mendapat hukuman
dari dewa sehingga klien perlu memberikan sesajen dan didalam tubuh klien terdapat roh
jahat yang hanya mampu diusir dengan mengusap daun sawang pada tubuh klien.
• Klien dan keluarga berharap agar petugas kesehatan mampu memberikan pertolongan
dalam membantu penyembuhan klien
c. Analisa Data
Data subjektif Data objektif
• keluarga mengatakan bahwa daun • keluarga pasien membawa daun sawang
tersebut dapat mengusir roh-roh jahat untuk diusapkan ketubuh klien
• Keluarga mengatakan bahwa sesajen • Keluarga klien membawa sesajen dan
tersebut mempercepat kesembuhan kemenyam di kamar pasien
• Tn. A dan keluarga mengatakan dengan• pada saat klien dan keluarga diberikan
mengusap tubuh klien dengan daun pendidikan kesehatan masih terlihat
sawang kemudian membaca mantra bingung.
dapat mengusir roh jahat • Ekspresi wajah tampak meringis.
• Klien mengeluh sakit ulu hati, mual, • Nyeri tekan pada abdomen kuadran kiri
demam, mual, kurang nafsu makan. atas, daerah di bawah processus
xifoideus.
• Tanda-tanda vital :
 T : 90/50 mmHg
 N : 72 x/menit
 P : 20 x/menit
 S : 380C

d. Diagnosa Keperawatan
 Gangguan rasa nyaman nyeri ber-hubungan dengan adanya perada-ngan pada
lambung
 Ketidak patuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang
diyakini.
 Distres spiritual/gangguan spiritual berhubungan dengan batasan atau
pencegahan praktik ritual keagamaan atau budaya di RS
 Kurang pengetahuan berhubungan dengan kepercayaan tentang efektifitas
perilaku promosi kesehatan

e. Intervensi
salah satu dari diagnosa keperawatan yang paling memberi pengaruh kepada
petugas kesehatan, klien, dan keluarga, serta kebudayaan suku:
Distress kultural berhubungan dengan batasan atau pencegahan praktik ritual
keagamaan atau budaya di RS
Distress kultural berhubungan dengan batasan atau pencegahan praktik ritual
keagamaan atau budaya di RS, ditandai dengan :
 DO Keluarga klien membawa sesajen dan kemenyam di kamar pasien
 DS Keluarga mengatakan bahwa sesajen tersebut mempercepat kesembuhan
 Tujuan:
 Klien dan keluarga menerima clan memahami penjelasan dari perawat tentang
dampak dari sesajen.
 Klien menerima tindakan dengan prinsip Culture Care Repatterning on
Restructuring
 Kriteria hasil:
 Setelah 2x pertemuan klien dapat menerima perubahan yang akan diterapkan
perawat. Mengidentifikasi alternatif untuk membentuk pola koping.
f. rencana tindakan
 Kaji seberapa jauh keyakinan pasien dan keluarga
 Anjurkan keluarga klien menyalakan sesaji di rumah dan mendoakan dari rumah
 Kaji individu terhadap perubahan-perubahan yang baru dialami klien.
 Gali pengertian individu tentang masalah-masalah dan pengharapannya pada
pengobatan dan hasil-hasil diharapkan.
 Tetapkan apakah keyakinan realistis atau tepat.
 Pastikan hak-hak pasien untuk menolak semua atau sebagian dari aturan
pengobatan yang dianjurkan
http://tulisanwarno.blogspot.co.id/2016/01/askep-transkultural.html

You might also like