Professional Documents
Culture Documents
Proposal Februari 17
Proposal Februari 17
KEGIATAN PROLANIS
PUSKESMAS PULOKULON II
• LATAR BELAKANG
Kesehatan sangat penting bagi semua kalangan usia, baik dari yang tua sampai yang
muda. Seseorang dapat menjalankan berbagai aktivitas dengan baik apabila memiliki kondisi
kesehatan yang baik pula. Kondisi fisik yang sehat dan segar akan berpengaruh pada
produktivitas dan efektifitas kegiatan seseorang, oleh karena itu dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan serta mendukung upaya promotif dan preventif guna meningkatkan
kualitas hidup peserta BPJS Kesehatan khususnya bagi pasien penderita Diabetes Melitus dan
Hipertensi anggota klub prolanis “Mulia Sehat” di Puskesmas Pulokulon II, maka kami akan
mengadakan kegiatan edukasi dan Senam prolanis yang akan diselenggarakan pada hari
Kamis tanggal 2 Februari 2017.
• TUJUAN KEGIATAN
Menggiatkan pola hidup sehat serta sebagai upaya promotif, preventif dan kuratif bagi
pasien penderita Diabetes Melitus dan Hipertensi khususnya anggota klub prolanis “ Mulia
Sehat” di Puskesmas Pulokulon II.
• PELAKSANAAN
• Edukasi berupa penyampaian materi tentang “Pikun Pada Lansia“ oleh dr.Sari
Syarifah Sertani yang dilanjut dengan tanya jawab dan pemeriksaan kesehatan
seperti ( cek GDP dan GDPP bagi pasien DM yang puasa dan GDS bagi pasien
DM yang tidak puasa) oleh Laboratorium Puskesmas Pulokulon II dengan metode
Spektrofotometer dengan menggunakan darah Vena dan Pemeriksaan Kesehatan
meliputi : Tekanan Darah dan berat badan pasien oleh tenaga paramedis
Puskesmas Pulokulon II.
• PESERTA
Peserta terdiri dari peserta BPJS Kesehatan anggota klub prolanis “Mulia Sehat”
berjumlah ± 50 orang.
• SUSUNAN PANITIA
• PENUTUP
Demikian proposal ini kami ajukan dengan harapan dapat menjadi pendukung
dalam upaya promotif-preventif di wilayah kerja BPJS Kesehatan cabang Kudus.
Dr. Pungki
NIP.
MATERI EDUKASI PROLANIS DIABETES MELITUS & HIPERTENSI
Pikun merupakan suatu kondisi yang cukup memprihatinkan, yang biasanya terjadi pada
orang tua lansia. Sungguh tidak mengenakkan bagi yang mengalaminya dan walaupun
mungkin tidak menjadi masalah bagi keluarga yang merawatnya, tentunya kita tidak
menginginkan hal tersebut terjadi pada diri kita, tidak mau merepotkan keluarga kita
nantinya.
PENYEBAB PIKUN
Dementia adalah istilah medis untuk pikun.Pikun bukanlah proses normal dari
penuaan, dapat dialami siapa saja dan dari berbagai usia, namun orang tua lansia memang
lebih rentan mengalaminya. Tahun 2005, terdapat 24,3 juta orang yang mengalamipikun di
seluruh dunia, tahun 2010 jumlahnya meningkat menjadi 35,6 juta.
Pikun bukanlah penyakit spesifik, istilah ini merupakan istilah umum yang digunakan
untuk menggambarkan sekelompok gejala (symptoms) yang terdiri dari:
Daya ingat dan kemampuan komunikasi atau bahasa yang menurun drastis.
Gangguan dalam menilai dan berargumen.
Disorientasi dan perubahan tingkah laku.
Gangguan dalam persepsi visual.
Mengalami kesulitan untuk focus dan memberikan perhatian.
Pikun disebabkan oleh adanya kerusakan pada sel-sel otak yang membuat
kemampuan komunikasi antar sel-sel tersebut terganggu. Otak terdiri dari bagian-bagian
(regions) yang memiliki fungsi khusus, misalnya bagian kiri hemisphere otak
bertanggungjawab dalam kemampuan menganalisis, logika dan bahasa). Kerusakan sel-sel
otak tersebut diakibatkan oleh berbagai factor yaitu factor genetis, kecelakaan fisik pada otak
(injury), trauma, gegerotak, gaya hidup tidak sehat seperti perokok berat dan alkoholik,
penyalahgunaan narkoba, stress dan depresiakut, efek dari penyakit hipertensi, diabetes,
atherosclerosis (pembentukan plaque/deposit substansi asam lemak, kolesterol dan zat-zat
kimia lainnya di bagian dalam pembuluh darah/arteri) dan sakit kepala yang tidak biasa.
Tips Mencegah Pikun
Berikut beberapa tips yang dapat mencegah atau menurunkan resiko terjadinya pikun
berdasarkan hasil dari berbagai penelitian medis:
1. Menjaga kepala dari benturan keras atau luka berat. Makanya selalu gunakan helm
saat mengenderai sepeda motor, kegiatan konstruksi lapangan dan kegiatan-kegiatan lain
yang dapat membahayakan kepala.
2. Membaca dan menulis. Kegiatan ini dapat melatih dan menstimulasi sel-sel saraf otak.
Itulah sebabnya saya suka sekali nongkrongin Kompasiana, membaca tulisan-tulisan
yang membuat kita berpikir dan membuat tulisan yang membuat orang berpikir .
3. Bermain catur dan permainan sejenis. Kemarin saya ngobrol-ngobrol dengan seorang
kakek yang telah saya kenal semenjak saya SD. Usianya saat ini 84 tahun, sama sekali
tidak menunjukkan gejala-gejala pikun. Bermain catur adalah kegiatan yang selalu
dilakukannya hamper tiap hari di kedairumah makan orang tua saya.
4. Melakukan permainan memori. Kegiatan ini dapat meningkatkan dan menajamkan
kemampuan otak, seperti teka-teki silang, teka-teki matematika dan logika.
5. Gaya hidupsehat. Berolahraga secara teratur, menghindari kebiasan-kebiasaan buruk
seperti merokok dan menkonsumsi alkohol. Mengkonsumsi makanan dan minuman
sehat, makanan yang sangat baik untuk kesehatan otak diantaranya adalah coklat hitam,
buah alpukat, blueberry, ikan salmon dan telur.
6. Aktivitas Sosial. Menjalin tali kekeluargaan, persahabatan, menghadiri undangan pesta
dan kegiatan-kegiatan social lainnya dapat menjaga dan meningkatkan kemampuan otak,
khususnya bagian otak yang mengatur fungsi komunikasi.
7. Aktivitas Spritual. Aktivitas ibadah memiliki peran yang cukup signifikan dalam
menjaga dan meningkatkan fungsi otak. Tidak mengherankan orang-orang shaleh, alim-
ulama atau pemuka-pemuka agama jarang sekali mengalami kepikunan.
SEKIAN TERIMAKASIH