You are on page 1of 22

34

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Watu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menangah Atas Negeri 2

Surakarta di Kota Surakarta pada tahun 2014/2015. Pemilihan SMA Negeri 2

Surakarta sebagai tempat penelitian dikarenakan sekolah ini merupakan salah

satu sekolah yang sudah mulai menerapkan kurikulum 2013, dimana model

pembelajaran yang direkomendasikan kurikulum 2013 adalah Model

Pembelajaran Berbasis Masalah (Project Based Learning), Model

Pembelajaran Berbasis Penemuan (inquery), dan Model Pembelajaran Berbasis

Proyek (Project Based Learning).

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan secara bertahap yang secara garis besar

dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap penelitian, dan

tahap penyelesaian.

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi pengajuan judul tesis, penyunan proposal

penelitian, pengajuan proposal, seminar proposal dan penyusunan

instrument penelitian. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014

sampai dengan bulan Januari 2015

34
35

b. Tahap Penelitian

Tahap penelitian meliputi semua kegiatan yang berlangsung di lapangan,

yaitu uji coba instrumen dan pengambilan data baik instrumen tes

pengetahuan bencana alam di Indonesia maupun instrumen perilaku peduli

lingkungan hidup. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari tahap persiapan,

dilaksanakan pada bulan Februari minggu kedua sampat dengan bulan

Maret minggu keempat tahun 2015.

c. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian meliputi analisis data dan penyusunan laporan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April minggu pertama tahun 2015

sampai dengan selesai.

3. Jadwal Penelitian

Agar penelitian ini menjadi lebih terarah, maka penulis mengaturnya

dalam schedule kegiatan penelitian sebagai berikut:

Tabel 1. Tahap Kegiatan Penelitian


Waktu
No Kegiatan
September

November
Desember

Desember
Februari

Agustus

Oktober
Januari

Januari
Maret
April

Juni
Mei

1 Persiapan Proposal
2 Permohonan Izin
3 Pembuatan dan Uji
Instrumen
4 Pengambilan Data
5 Pengolahan Data
6 Penyusunan Laporan
7 Pelaporan
36

B. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi

Experimental Reseach) dengan tidak memecah kelas yang sudah ada, sehingga

perlakuan tetap menggunakan kelas sebagaimana adanya. Quasi eksperimen

adalah mengadakan kegiatan percobaan dengan memberikan perlakuan semu.

Perlakuan semu yang diberikan adalah memberikan perlakuan dengan kegiatan

uji coba model pembelajaran kepada siswa yaitu model Project Based Learning.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian pada penelitian ini secara umum digambarkan pada

skepa berikut ini:

Exsperimen Intervention Post Test


Group XT dengan PjBL (OT)

Randomized
Control Group
Design

Control No Post Test


Group XC Intervention (OC)

Gambar 3. Desain Penelitian

Pengukuran tingkat keberhasilan perlakuan yang diberikan pada

kegiatan pembelajaran di dalam penelitian ini adalah dengan cara memberikan

test evaluasi kepada kelompok eksperimen (pembelajaran dengan model Project

Based Learning) dan kelompok kontrol (pembelajaran dengan model Ceramah).

Rancangan penelitian ini di desain analisi pada penelitian ini adalah dengan
37

menggunakan faktorial penelitian 2 x 2 yang secara eksplisit bisa digambarkan

dalam tabel desain faktorial sebagai berikut:

Tabel 2. Desain Analisis


Faktorial (X) Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Pembelajaran dengan Model Pembelajaran dengan


Faktorial (Y) Project Based Learning(X1) Model Ceramah (X2)
Pengetahuan Bencana
X1Y1 X2Y1
Alam di Indonesia (Y1)
Perilaku Peduli
X1Y2 X2Y2
Lingkungan (Y2)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:117) Populasi diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui besarnya pengetahuan bencana alam di indoneisa dan perilaku

peduli lingkungan siswa kelas X SMA Negeri 2 Surakarta. Kaitannya dengan

variabel terikat (dependent) dari penelitian ini yaitu pengetahuan siswa terhadap

bencana alam di Indonesia maka kegiatan penelitian disesuaikan dengan

Kompetensi Dasar Mitigasi Bencana yang ada pada semester 2.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X Sekolah

Menengah Atas Negeri 2 Surakarta. Alasan pemilihan SMA Negeri 2 Surakarta

sebagai populasi dalam penelitian ini karena SMA Negeri 2 Surakarta saat ini

menjadi salah satu sekolah menjadi Pioner atau Pilot Project dalam
38

pelaksanaan kurikulum 2013, dimana salah satu model yang

merekomendasikan dalam kegiatan pembelajaran kurikulum 2013 adalah

model Project Based Learning.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2007:118). Sampel pada penelitian ini adalah

sampel kelas atau rombel (rombongan belajar). Dari Populasi yang diambil

yaitu Siswa kelas X SMA Negeri 2 Surakarta yang terdiri dari 10 rombongan

belajar (rombel) kemudian dilakukan pengundian untuk mendapatkan sampel

kelas. Dari hasil pengundian maka didapatkan sampel pada penelitian ini yaitu

kelas X IIS 2 yang berjumlah 31 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan X

IIS 1 dengan jumlah 32 peserta didik sebagai kelas kontrol.

Teknik penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

menggunakan Simple Random Sampling, dimana penelitian ini tidak dilakukan

pada seluruh populasi, tetapi terfokus pada target dalam hal ini kelas tertentu.

Simple Random Sampling artinya bahwa pengambilan sampel dilakukan secara

sederhana tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi tersebut. Dalam

penelitian ini, penentuan sampel dilakukan dengan cara mengundi, artinya

setiap kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Sutrisno Hadi dalam Suharsimi Arikunto (2010:159) variabel penelitian

adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian. Variabel dibedakan

atas kuantitatif dan kualitatif. Terkait dengan penelitian ini maka variabel penelitian
39

ini menggunakan variabel kuantitatif. Hal ini dikarenakan penelitian ini akan

mencari pengaruh suatu treatment, terhadap variabel pengebab (X) atau variabel

bebas (independent variables) dan variabel akibat (Y) atau variabel terikat,

tergantung, atau dependent variables. Creswell (2010;76) variabel merujuk pada

karakteristik atau atribut seorang individu atau suati organisasi yang dapat diukur

atau diobservasi. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007;61).

Dari beberapa definisi diatas maka yang menjadi titik perhatian pada penelitian ini

adalah: obyek atau kegiatan, atribut atau sikap, dan nilai dari sampel penelitian. Di

dalam penelitian ini meliputi dua Variabel penelitian yaitu variable bebas dan

variable terikat.

1. Variabel Bebas

Menurut Creswell (2010:77), variabel bebas (independent variables)

merupakan variabel-variabel yang (mungkin) menyebabkan, mempengaruhi

atau berefek pada outcome. Variabel bebas adalah variabel yang dipilih untuk

dicari pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Variabel bebas pada penelitian

ini adalah pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran

Project Based Learning.

a. Definisi Operasional

Model Pembelajaran Project Based Learning atau model

pembelajaran berbasis proyek (PBP) merupakan model pembelajaran yang

menggunakan proyek/kegitan sebagai media. Guru menugaskan siswa

untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sistesis dan informasi


40

untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Model pembelajaran ini

menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam

beraktifitas secara nyata (Hosnan, 2014:319)

b. Simbol

Model Project Based Learning dalam penelitian ini di simbolkan

dengan X.

c. Skala Pengukuran

Skala pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala

pengukuran nominal pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan

model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang keberadaanya tergantung atau

dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat (dependent variables) pada

penelitian ini adalah tingkat pengetahuan siswa terhadap bencana alam yang

terjadi di Indonesia dan perilaku kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup.

a. Definisi Operasional

Pengetahuan mempunyai makna: segala sesuatu yang diketahui atau

segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran)

(KBBI, 2001:1121). Encyclopedia of Philosophy menjelaskan definisi

pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true

belief). Sedangkan Bencana menurut Undang-undang RI Nomor 24 Tahun

2007: Bab I, Pasal 1) adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang


41

disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor

manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,

kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Pengetahuan bencana alam di Indonesia adalah segala sesuatu yang

diketahui atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan peristiwa

bencana terjadi di Indonesia yang mengancam dan mengganggu kehidupan

dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,

kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

b. Simbol

Tingkat pengetahuan bencana alam di Indonesia disimbolkan

dengan kode Y1, sedangkan perilaku peduli lingkungan disimbolkan

dengan kode Y2.

c. Skala Pengukuran

Variabel terikat pengetahuan bencana di Indonesia diukur dengan

menggunakan alat atau instrumen tes. Sedangkan untuk variabel perilaku

peduli lingkungan di unkur dengan menggunakan alat atau instrumen angket

dengan skala pengukuran dari Likert

E. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi Pengumpulan data

pra-penelitian dan pengumpulan data pada saat penelitian. Adapun pengumpulan

data yang dilakukan sebelum proses penelitian antara lain:


42

1. Teknik Pengumpulan Data Pra-Penelitian

Pengumpulan data pra-penelitian pada penelitian ini adalah dengan

teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, legger,

agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2010:274). Fungsi dari

dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data yang

berkaitan dengan pengetahuan awal siswa. Adapun data-data yang dikumpulkan

antara lain; hasil belajar peserta didik semester 1 dan nilai sikap dan perilaku

peserta didik.

2. Teknik Pengumpulan Data Pada Saat Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data Pengetahuan Bencana Alam di Indonesia

Teknik pengumpulan data pengetahuan bencana alam di Indonesia

siswa kelas X SMA Negeri 2 Surakarta, Kota Surakarta dilakukan dengan

menggunakan test tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda dengan jumlah

pilihan ganda sebanyak 5 pilihan dari A sampai E. Cara menjawab

instrumen ini adalah dengan memberi tanda silang pada poin pilihan yang

telah tersedia. Instrumen tes tertulis diberikan pada saat kegiatan

pembelajaran atau perlakuan selesai dilakukan (Post Test). Post Test

dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan perlakuan yang telah

diberikan. Dalam hal ini bagaimana pengaruh output atau keluaran yang

dihasilkan.
43

b. Teknik Pengumpulan Data Perilaku peduli lingkungan

Teknik pengumpulan data perilaku peduli lingkungan siswa kelas X

SMA Negeri 2 Surakarta, Kota Surakarta dilakukan dengan menggunakan

angket tertulis dalam bentuk soal skala Likert dengan masing-masing butir

soal mempunyai lima jawaban. Cara pengisian dari instrument ini adalah

dengan memilih salah satu jawaban; SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS

(Kurang Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Instrumen

tes tertulis diberikan pada saat kegiatan pembelajaran (perlakuan selesai

dilakukan (Post Test). Post Test dilakukan untuk mengukur tingkat

keberhasilan perlakuan yang telah diberikan. Dalam hal ini bagaimana

pengaruh output atau keluaran perilaku peduli lingkungan yang dihasilkan.

F. Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data dilapangan menjadi hal yang sangat penting

dalam proses penelitian. Pengambilan data pada saat penelitian tidak terlepas

dari instrument-instrumen penelitian. Adapun instrument penelitian yang

digunakan adalah:

1. Instrumen Pengambilan Data

a. Instrumen Pengetahuan Bencana Alam di Indonesia

1) Definisi konseptual

Pengetahuan bencana alam di Indonesia adalah semua hal yang

diketahui siswa berkaitan dengan berbagai bentuk bencana alam


44

yang terjadi di Indonesia baik yang terjadi olek karena faktor alam

maupun yang terjadi atas campur tangan manusia.

2) Definisi operasional pengetahuan bencana alam di Indonesia

Skor total terkait tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa kelas

X SMA Negeri 2 Surakarta terhadap segala macam bentuk bencana

alam yang terjad di Indonesia

3) Kisi-kisi instrumen pengetahuan bencana alam di Indonesia

Tabel 3. Kisi-kisi instrumen pengetahuan bencana alam Indonesia


Materi Pokok: Mitigasi dan Adaptasi Bencana Alam
No
KD Indikator Tujuan
Soal
1. Menganalisis Jenis dan • Mengetahui pemahaman 1, 2
mitigasi dan karak- tentang definisi bencana
adaptasi teristik alam
bencana alam bencana • Mengetahui macam- 3, 4, 5,
dengan kajian alam macam bencana alam di 6, 7
geografi. Indonesia
• Mengidentifikasi 8, 9,
penyebab terjadinya 10, 11
bancana alam di Indonesia
• Memahami kerakteristik 12, 13,
bencana alam di Indonesia 14, 15

Sebaran • Mendeskripsikan daerah 16, 17,


daerah rawan bencana tektonik di 18
rawan Indonesia
bencana • Mendeskripsikan daerah 19, 20,
alam di rawan bencana vulkanik di 21
Indonesia Indonesia
• Mendeskripsikan daerah 22, 23,
rawan bencana ekologis di 24
Indonesia
• Mendeskripsikan daerah 25, 26,
rawan bencana 27
45

hidroklimatologi di
Indonesia

2. Menyajikan Usaha • Mendeskripsikan upaya- 28, 29,


contoh pengurang upaya mitigasi bencana 30
penerapan an resiko tektonik di Indonesia
mitigasi dan bencana • Mendeskripsikan upaya- 31, 32,
cara alam upaya mitigasi bencana 33
beradaptasi vulkanik di Indonesia
terhadap • Mendeskripsikan upaya- 34, 35,
bencana alam upaya mitigasi bencana 36
di lingkungan ekologis di Indonesia
sekitar. • Mendeskripsikan upaya- 37, 38,
upaya mitigasi bencana 39
hidroklimatologi di
Indonesia
Kelem- • Memahami peran 40, 41,
bagaan pemerintah dan 42
penanggu- masyarakat dalam usaha
langan memitigasi bencana.
bencana • Mengidentifikasi 43, 44,
alam lembaga-lembaga yang 45, 46
berperan dalam usaha
mitigasi bencana dan
penanggulangan bencana
• Menjelaskan peran 47, 48,
lembaga mitigasi bencana 49,50
dan penanggulangan
bencana

b. Instrumen Perilaku Peduli lingkungan

1) Definisi konseptual

Perilaku peduli lingkungan hidup adalah sikap mental yang

diwujudkan dengan suatu aksi maupun reaksi siswa untuk peduli

dan mengindahkan lingkungan sekitar baik yang bersifat biotik


46

maupun abiotik dengan berbagai daya, keadaan yang mempengaruhi

kelangsungan perikehidupan semua makhluk hidup yang ada di

dalamnya.

2) Definisi operasional perilaku peduli lingkungan

Skor total terkait dengan perilaku peduli lingkungan

siswa kelas X SMA Negeri 2 Surakarta dalam upayanya

memitigasi bencana alam yang terjadi di Indonesia.

3) Kisi-kisi Instrumen Perilaku peduli lingkungan

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen perilaku peduli lingkungan hidup

No.
No Paramater Indikator Tujuan
Soal

1. Memahami Kemauan 1. Mengetahui kemauan 1-5


jenis dan siswa siswa dalam memahami
karakteris- memahami jenis-jenis bencana yang
tik bencana berbagai terjadi di Indonesia
alam bencana alam 2. Mengetahui kemauan 6 -10
yang terjadi di siswa untuk memahami
Indonesia karakteristik masing-
masing bencana yang
terjadi di Indonesia
2. Mengetahui Kemauan 3. Mengetahui kemauan 11 -15
sebaran siswa menge- siswa untuk tau dan
daerah tahui sebaran mengerti daerah-daerah
rawan daerah- rawan bencana di
bencana daerah rawan Indonesia
alam di bencana di 4. Mengetahui perilaku arif 16 - 20
Indonesia Indonesia siswa terhadap daerah-
daerah yang rawan
bencana
47

3. Usaha Kemauan 5. Mengetahui tindakan 21 - 25


pengurang- untuk siswa dalam
an resiko berperan mewujudkan
bencana serta dalam kepeduliannya terhadap
alam usaha lingkungan
memitigasi 6. Mengetahui peran aktif 26 - 30
bencana alam siswa dalam memelihara
kelestarian lingkungan
dalam upaya memitigasi
bencana
4. Kelembaga Kemauan 7. Mengetahui kemauan 31 - 35
-an penang- mengetahui siswa mengetahui
gulangan kelembagaan lembaga-lembaga yang
bencana dan berperan dalam
alam dukungan pelestarian lingkungan
terhadap dan mitigasi bencana
lembaga 8. Mengetahui kemauan 36 - 40
mitigasi siswa untuk berperan
bencana. aktif dalam kegiatan
lembaga-lembaga
mitigasi bencana.

2. Instrumen Kerja

Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dikelas, oleh karena

itu tidak bisa terlepas dari instrumen kerja yaitu berupa perangkat

pembelajaran. Adapun perangkat pembelajaran yang diperlukan antara lain:

1. Silabus

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran

3. Lembar kerja siswa

4. Tes Evaluasi

5. Angket perilaku
48

G. Uji Validitas dan Uji Reabilitas

1. Uji Instrumen Penilaian

a. Uji Validitas

Suharsimo Arikunto (2010:211), Sebuah tes dikatakan valid

apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam bahasa

Indonesia “valid” disebut dengan istilah “sahih”. Sebagai alat ukur sebuah

tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium,

dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.

Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi

Product Moment dengan angka kasar, dari Suharsimi Arikunto (2010:213)

yaitu:

N  xy   x  y 
rxy =
{N  x   x  }{ N  y 2   y  }
2 2 2

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antar variabel x dan variabel y, dua variabel yang

dikorelasikan.

X : jumlah skor item tiap nomor soal yang diJawab benar.

Y : jumlah skor item total tiap nomor yang diJawab benar.

N : banyaknya subyek.

Item dikatakan valid jika mempunyai r hitung >r tabel dengan taraf

signifikasi  = 0,05 Item dikatakan valid apabila mempunyai rxy > rtabel
dengan taraf signifikasi  = 0,05. Item dikatakan tidak valid jika rxy < rtabel
dengan taraf signifikasi  = 0,05.
49

b. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas adalah uji persyaratan tes yang berhubungan dengan

tingkat kepercayaan. Menurut Suharsimi Arikunto (2008), suatu tes

dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan tinggi jika hasil tes tersebut

dapat memberikan hasil yang tetap. dalam hal ini uji reabilitas berhubungan

dengan masalah ketetapan hasil tes.

Uji reliabilitas digunakan dalam penelitian ini adalah rumus

Kuder-Richardson (K-R 20) dari Suharsimi Arikunto (2010:231).

 n   S 2   pq 
r11=    
 n 1   S2 

Keterangan :

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan.

p : proporsi subyek yang menjawab item dengan benar.

q : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q =1-p)

 pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

n : banyaknya item

S : standar deviasi dari tes

Kualifikasi koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:

0,91-1,00 : Sangat tinggi

0,71-0,90 : Tinggi

0,41-0,71 : Cukup

0,21-0,20 : Rendah

Negatif-0,20 : Sangat rendah


50

c. Uji Taraf Kesukaran (TK)

Menentukan taraf kesukaran (TK) pada penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut:

B
P (Arikunto, 2005: 208)
JS

Dimana:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Dengan Interprestasi Tingkat Kesukaran sebagaimana terdapat

dalam tabel berikut:

Tabel 5. Interprestasi Tingkat Kesukaran


Tingkat Kesukaran (TK) Interprestasi atau Penafsiran TK

TK < 0,30 Sukar

0,30 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang

TK > 0,70 Mudah

d. Daya Pembeda (DP)

Menentukan daya pembeda (DP) pada penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut:

BA BB
DP    PA  PB
J A JB

Dimana:

J = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya peserta kelompok atas


51

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

BA
PA  = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
JA

BB
PB  = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JB

Dengan interprestasi DP sebagaimana terdapat dalam Tabel 7 berikut:

Tabel 6. Interprestasi atau penafsiran Daya Pembeda (DP)


Daya Pembeda (DP) Interprestasi atau penafsiran DP

DP ≥ 0,70 Baik sekali (digunakan)

0,40 ≤ DP < 0,70 Baik (digunakan)

0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup

DP < 0,20 Jelek

Setelah data skor hasil uji coba diperoleh, diurutkan dari yang

terbesar sampai terkecil. Kemudian dari mulai urutan teratas diambil 27%

sebagai kelompok atas dan dari urutan paling bawah diambil 27% sebagai

kelompok bawah. Sehingga banyak siswa kelompok atas = banyaknya siswa

kelompok bawah yaitu na = nb = 5 siswa.


52

H. Teknik Analisa data

Dari data hasil observasi dianalisis secara deskriptif yang meliputi proses

kegiatan pembelajaran, dilihat dari respon siswa baik sikap maupun tingkah laku

dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan untuk menguji hipotesis yang tercantum

dalam bab II, dianalisis dengan uji statistik dengan menggunakan uji anava dua

jalan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan anava dua

jalan diperlukan uji prasyarat analisis yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode Liliefors

dari Budiyono (2004:170) dengan prosedur:

1) Hipotesis

Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2) Taraf Signifikasi   = 0,05

3) Statistik Uji

L = max|F(Zi)-S(Zi)| Zi =
 Xi  X 
s

dengan:

F(Zi) : P(Z≤Zi) ; Z ~N(0,1)

S(Zi) : proporsi cacah Z < Zi terhadap seluruh cacah Zi

Xi : skor responden
53

4) Daerah kritik (DK) : { L| L| > L  : n } ; n adalah ukuran sampel

5) Keputusan Uji

Ho ditolak Jika Lhitung terletak di daerah kritik

6) Kesimpulan

a) Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika Ho

diterima.

b) Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika

Ho ditolak.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas variansi untuk k populasi pada penelitian ini adalah

dengan uji Bartlett. Populasi dikatakan homogen jika mempunyai variansi

yang sama, yaitu: α12 = α22 = …….. αn2. Persamaan dari variansi diuji

dengan X2 dengan rumus:

X2 = (ln 10) {B- (ni – 1) log Si2}

B = log S2 -  (ni – 1)

S2 =  ni 1Si 2

 ni 1Si
Keterangan :

B : Koefisien Barlett

n : Jumlah sampel tiap kelompok

S2 : variansi hipotesis

Apabila X2 hitung > X2 (1-α)(k-1), maka diperoleh populasi yang homogen.

Sedangkan bila terpenuhi maka terjadi sebaliknya. Kriteria tolak H1 jika


54

X2hitung > X2 (1-α)(k-1), dimana harga X2 (1-α)(k-1) dan dk = k-1 (Sudjana,

1992:466-262).

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu

dengan analisis variansi (anava) dan uji lanjut Anava.

a. Uji Analisis Varian (Anava) Faktorial

Pengujian hipotesis menggunakan anava digunakan untuk

mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Uji

analisis variansi yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis variansi

dua jalan (two-way anova) dengan taraf signifikansi 5%. Uji hipotesis ini

mencakup variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang diuji

adalah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Project Based Learning (PBL), sedangkan variabel terikatnya adalah

pengetahuan bencana alam di Indonesia dan perilaku peduli lingkungan.

Analisis variansi dua jalan ini digunakan untuk menguji signifikansi

efek variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika data sudah berdistribusi

normal dan homogen, maka langsung diuji menggunakan General Linier

Metode (GLM). Namun, apabila data belum berdistribusi normal dan tidak

homogen maka digunakan uji statistik nonparametric dengan menggunakan

program aplikasi pengolah angka untuk statistik, dalam penelitian ini

menggunakan Microsoft Excel 2013 dengan mengacu pada Krukal Wallis.

Rumus statistik untuk menguji data yang belum berdistribusi normal

dan tidak homogen adalah:


55

 12 k R2 
    3( n  1)
j
H=
 n(n  1) j 1 n j 
 

Derajat kebebasan = (k-1); n = n1+n2+…+nk; nj besar sampel ke-j; Rj jumlah

peringkat sampel ke-j. Uji Kruskal-Wallis berguna untuk membandingkan

k-sampel yang independen yang berasal dari populasi yang berbeda dengan

skala ordinal atau skala interval tetapi tidak terdistribusi normal.

Bentuk hipotesis uji Kuskal Wallis adalah sebagai berikut:

H0: 1 = 2 = 3 = ..... = k

H1: tidak semua median 1, i = 1 ... , k sama besar.

Ketentuan pengambilan keputusan yaitu: H0 ditolak ketika P-value

(Sig.) < 0,05 dan H1 akan diterima dengan tingkat signifikansi (α) yang

digunakan 0,05.

b. Uji Lanjut

Apabila hasil uji anava diatas diperoleh keputusan H0 ditolak,

artinya terdapat perbedaan pengaruh faktor dari variabel bebas yang diteliti

terhadap variabel terikat. Maka, dilakukan uji lanjut anava untuk

mengetahui signifikansi diantara perbedaan pengaruh dua variabel tersebut.

Penelitian ini menggunakan uji lanjut komparasi ganda dengan metode

Scheffe.

You might also like