You are on page 1of 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam sistem perekonomian saat ini, uang merupakan komponen yang sangat
penting, sebagaimana seluruh aspek dalam kehidupan dalam masyarakat saat ini tidak terlepas
dan ditopang sepenuhnya oleh uang. Dalam transaksi, uang berfungsi sebagai alat tukar yang
diterima oleh masyarakat umum sehingga masyarakat tidak perlu mempertemukan beberapa
keinginan yang berbeda terhadap suatu komoditas yang dibutuhkan setiap pihak yang
bertransaksi. Pada paper ini, akan dijelaskan bagaimana peranan uang dalam perekonomian.

1.2. Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan uang, dan apa fungsi dari uang?
 Apa saja jenis – jenis dari uang?
 Bagaimana peranan uang dalam perekonomian Indonesia?
 Bagaimana Sistem Perbankan di Indonesia?
 Apa saja alat kontrol moneter dari Bank Sentral?
 Masalah – masalah apa saja yang muncul dalam mengontrol uang yang beredar?

1.3. Tujuan
 Untuk mengetahui apa pengertian dan fungsi dari uang.
 Untuk mengetahui jenis – jenis dari uang.
 Agar dapat mengetahui peranan uang dalam perekonomian Indonesia.
 Untuk memahami Sistem Perbankan di Indonesia.
 Agar dapat mengetahui alat kontrol moneter dari Bank Sentral
 Agar dapat mengetahui permasalahan yang muncul dalam mengontrol uang
yang beredar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Uang


Uang adalah aset dalam ekonomi yang biasanya digunakan oleh orang untuk membeli barang
dan jasa dari orang lain.
2.2. Fungsi Uang
Uang memiliki empat fungsi dalam perekonomian diantaranya yaitu :
1. Uang sebagai alat tukar
Uang sebagai alat tukar merupakan sesuatu yang diberikan pembeli kepada
penjual ketika mereka membeli barang maupun jasa. Sebagai contoh saat kita
membeli pakaian disebuah toko, penjual toko tersebut akan memberikan
pakaiannya dan kita akan memberikan uang kepada penjual tersebut.
2. Uang sebagai satuan hitung
Satuan hitung merupakan ukuran yang digunakan oleh orang-orang untuk
menetapkan harga-harga dan mencatat tagihan. Ketika Anda pergi berbelanja,
Anda dapat mengamati bahwa sebuah kaos dengan harga $20 dan burger
seharga $2. Walaupun secara tepat dapat di katakan bahwa harga sebuah kaos
sama dengan harga 10 burger dan barga burger adalah 1/10 harga kaos, harga
tidak pernah dicantumkan seperti itu. Sama halnya jika Anda mengambil
pinjaman dari bank, ukuran pelunasan pinjaman Anda pada masa depan akan
diukur dalam betuk uang, bukan dengan jumlah barang atau jasa.
3. Uang sebagai penyimpan nilai
Penyimpan nilai berarti uang merupakan alat yang dapat digunakan oleh
masyarakat untuk mentransfer daya beli dari masa sekarang ke masa depan.
Ketika seorang penjual menerima uang saat ini sebagai ganti dan barang atau
jasanya, penjual tersebut dapatmenyimpan uang tersebut dan menjadi pembeli
barang dan jasa lainnya pada masa yangakan datang. Tentu saja, uang bukan
satu-satunya alat penyimpan nilai dalam ekonomikarena seseorang dapat
memindahkan kekuatan membeli mereka dari masa sekarang menuju
masa depan dengan memegang bentuk aset lainnya. Istilah kesejahteraan

2
digunakan untukmengacu pada jumlah total seluruh penyimpan nilai, termasuk
di dalamnya uang atau asset aset non moneter.
4. Uang sebagai standar dimasa mendatang
Sistem standar pembayaran di masa mendatang bisa dilihat dalam sistem
pembayaran gaji dan kredit. Contohnya: seorang karyawan yang bekerja di
bulan ini akan menerima gaji atau upah pada bulan berikutnya.

Para ekonom menggunakan istilah likuiditas (liquidity) untuk menjelaskan tingkat


kemudahan suatu aset untuk diubah menjadi alat per tukaran dalarn perekonomian. Karena
uang adalah alat tukar ekonomi, uang merupakan aset yang paling rnudah dicairkan yang
tersedia. Aset lain memiliki berbagai macam tingkat likuiditas. Kebanyakan saham dan
obligasi dapat dijual dengan mudah dengan biaya kecil sehingga saham dan obligasi tersebut
merupakan aset yang cukup mudah dicairkan. Sebaliknya, menjual rumah atau lukisan
Rembrandt, memerlukan lebih banyak usaha dan waktu sehingga aset ini tidak terlalu
mudah dicairkan.
Ketika orang-orang memutuskan dalam bentuk apa mereka menyimpan
kekayaan,mereka harus mcnyeimbangkan likuiditas setiap aset sebisa rnungkin berbanding
dengan kegunaan aset-aset tersebut sebagai penyimpan nilai. Uang merupakan aset paling
mudah dicairkan, namun uang jauh dari sempurna sebagai penyimpan nilai. Ketika harga naik,
nilai uang justru turun. Dengan kata lain. ketika barang dan jasa mcnjadi lehih mahal, setiap
unit mata uang dalam dompet Anda hanya dapat membeli lebih sedikit barang. Hubungan
antara tingkat harga dan nilai uang ini akan menjadi penting untuk memaharni bagaimana uang
memengaruhi ekonomi.

2.3. Jenis – Jenis Uang


Ketika uang berbentuk komoditas dengan nilai intrinsik, hal itu disebut sebagai uang
komoditas (comodity money). Istilah nilai intrinsik berarti bahwa barang tersebut akan
memiliki nilai, bahkan jika tidak digunakan sebagai uang. Satu contoh dari uang komoditas
adalah emas. Emas memiliki nilai intrinsik karena digunakan dalam industri dan dalam
pembuatan perhiasan. Walaupun saat ini kita tidak menggunakan emas sebagai uang, secara
historis ernas merupakan bentuk uang yang umum karena mudah dibawa, diukur, dan
diverifikasi kemurnianya. Ketika perekonomian menggunakan emas sebagai uang (atau

3
menggunakan uang kertas yang diubah menjadi emas karena permintaan) dikatakan bekerja
dengan standar emas.
Contoh lain dan uang kornoditas adalah rokok. Dalam kamp tahanan perang selama
Perang Dunia II, para tahanan memperdagangkan barang dan jasa dengan tahanan lainnya
menggunakan rokok sebagai penyimpan nilai, satuan hitung, dan alat tukar. Sama halnya
ketika Uni Soviet pecah pada 1980-an, rokok mulai menggantikan ruble sebagai mata uang
yang dlpillh di Moskow. Dalam dua peristiwa tersebut, bahkan orang yang tidak merokok
senang menerirna rokok sebagai alat tukar, karena tahu báhwa mereka dapat menggunaka
rokok tersebut ntuk membeli barang dan jasa lainnya.
Uang tanpa nilai intrinsik disebut uang fiat (fiat money). Fiat hanya merupakan
sebuah perintah atau perjanjian dan uang fiat dibuat sebagai uang oleh dekrit pemerintah.
Sebagai contoh, bandingkan nota-nota di dompet Anda (yang dicetak oleh pemerintah Anda)
dan uang joss yang dibakar di pernakaman orang Cina. Mengapa Anda dapat menggunakan
contoh yang pertama untuk membayar tagihan Anda di restoran, namun tidak dengan yang
kedua? Jawabannya adalah bahwa pernerintah telah memutuskan nota banknya menjadi uang
resmi atau “legal tender”.
Walaupun pemerintah merupakan sentral untuk menciptakan dan mengatur sistem
uang fiat (misalnya dengan rnenghukum pemalsunya), faktor lain juga diperlukan untuk
keberhasilan dalam sistem moneter semacam itu. Pada cakupan yang lebih luas, penerimaan
uang fiat bergantung pada ckspektasi dan konvensi sosial seperti halnya debit pemerintahan.
pemerintahan Soviet pada 1980-an tidak pernah mengabaikan ruble sebagai mata uang resmi.
Ñamun, orang-orang di Moskow lebih mcm ilih menerima rokok (atau bahkan dolar Amerika)
sebagal alat tukar untuk barang dan jasa karena mereka lebih percaya bahwa uang alternatif
ini akan diterima oleh orang lain pada masa yang akan datang.

2.4. Uang dalam Perekonomian Indonesia


Aset yang paling jelas harus dirnasukkan adalah uang kartal (currency) uang kertas
dari koin yang ada di masyarakat. Mata uang jelas merupakan alat tukar yang diterima secara
luas dalam perekonomian. Tidak ada keraguan bahwa mata uang adalah bagian dan persediaan
uang.
Namun, uang tunai bukanlah satu-satunya aset yang dapat Anda gunakan untuk
membeli barang dan jasa. Beberapa toko juga menerima cek. Kekayaan yang ada dalam cek
hampir setara dengan uang yang ada di dalam dompet Anda. OIeh karena itu, untuk mengukur

4
persediaauang mungkin Anda ingin memasukan rekening giro (demand deposits) neraca dari
rekening bank yang dapat diakses dengan permintaan oleh nasabah dengan menuliskan cek.
Setelah Anda mulai mempertimbangkan keseimbangan dalam rekening cek sebagai
bagian dan persediaan uang, Anda diminta untuk mempertimbangkan berbagai macam
rekening lainnya yang orang miliki di bank dan institusi finansial lainnya. Para nasabah di
biasanya tidak dapat menulis cek yang berlawanan dengan neraca dalam tabungannya,
amun mereka dapat dengan mudah mentransfer dana dan tabungannya ke dalam rekening
Selanjutnya, para nasabah di pasar dana reksa dapat sering menuliskan cek yang kurang
neracanya. Oleh karena itu, rekeriing yang Iainnya ini secara akal sehat masuk menjadi
agian persediaan uang.
Dalam perekonomian yang kompleks, tidaklah mudah untuk membuat garis antara
aset-aset yang dapat disebut dengan “uang” dan yang tidak. Koin yang ada di dalam saku
Anda jelas merupakan bagian dan persediaan uang, dan stadion nasional jelas bukan, namun
ada banyak aset di antara dua hal tersebut di mana pilihannya tidak jelas. Oleh karena tu,
berbagai ukuran persediaan uang tersedia dalam perekonomian.

2.5. Menguraikan Organisasi Bank Indonesia


Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank
sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang. Tahun 1953, Undang-Undang Pokok
Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank Indonesia untuk menggantikan fungsi De
Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tiga tugas utama di bidang moneter, perbankan,

5
dan sistem pembayaran. Di samping itu, Bank Indonesia diberi tugas penting lain dalam
hubungannya dengan Pemerintah dan melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan oleh
DJB sebelumnya. Pada tahun 1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur
kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang
melakukan fungsi komersial. Selain tiga tugas pokok bank sentral, Bank Indonesia juga
bertugas membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi
dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
Tahun 1999 merupakan Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai dengan UU
No.23/1999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Pada tahun 2004, Undang-Undang Bank Indonesia diamendemen
dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank
Indonesia, termasuk penguatan governance. Pada tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya
menjaga stabilitas sistem keuangan. Amendemen dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan
perbankan nasional dalam menghadapi krisis global melalui peningkatan akses perbankan
terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia.
BI dipimpin oleh Dewan Gubernur yang terdiri dari seorang Gubernur, seorang Deputi
Gubernur Senior dan sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyak-banyaknya 7 orang Deputi
Gubernur. Gubernur dan Deputi Gubernur Senior diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan
persetujuan DPR. Sedangkan Deputi Gubernur BI bertujuan mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah, baik terhadap barang dan jasa maupun terhadap mata uang negara lain.
BI menjalankan tiga tugas pokok, yaitu: menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi bank.
Dalam rangka kebijakan moneter, BI antara lain melakukan: fungsi lender of the last resort,
pelaksanaan kebijakan nilai tukar, wewenang mengelola cadangan devisa, dan
penyelenggaraan survei. Dalam rangka sistem pembayaran, BI berwenang melaksanakan dan
memberi izin penyelenggaraan jasa sistem pembayaran, mewajibkan laporan kegiatannya,
serta menetapkan penggunaan alat pembayaran (seperti mengeluarkan dan mengedarkan uang
rupiah). Dalam rangka pengaturan bank, BI antara lain: menetapkan peraturan, memberi dan
mencabut izin usaha, melaksanakan pengawasan, serta mengenakan sanksi terhadap bank.
Bank Indonesia diusulkan oleh Gubernur dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR.
Untuk dapat diangkat menjadi anggota Dewan Gubernur harus memenuhi syarat antara lain:
berkewarganegaraan Indonesia, memiliki akhlak dan moral yang tinggi, serta memiliki

6
keahlian dan pengalaman di bidang ekonomi, keuangan, perbankan, atau hukum. Dewan
Gubernur mewakili Bank Indonesia di dalam dan di luar Pengadilan, dimana kewenangan
mewakili tersebut dilaksanakan oleh Gubernur. Sebagai pimpinan Bank Indonesia, Dewan
Gubernur juga berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan pegawai Bank Indonesia
serta menetapkan peraturan kepegawaian, sistem penggajian, penghargaan, pensiun, dan
tunjangan hari tua serta penghasilan lainnya bagi pegawai Bank Indonesia. Disamping itu, gaji,
penghasilan lainnya, dan fasilitas Dewan Gubernur ditetapkan oleh Dewan Gubernur. Struktur
Organisasi BI saat ini terdiri dari 21 Direktorat, 2 Biro yang berdiri sendiri dan 5 Biro dalam
koordinasi Direktorat, 4 Unit Khusus dan 1 Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan di
Kantor Pusat, 37 Kantor Bank Indonesia (KBI), dan 4 Kantor Perwakilan (KPW) masing-
masing di New York, London, Tokyo dan Singapura. Secara garis besar, tugas BI dilaksanakan
melalui 4 sektor satuan kerja, KBI dan KPW yang kesemuanya bertanggung jawab kepada
Dewan Gubernur. Keempat sektor satuan kerja itu adalah: sektor moneter, sektor perbankan,
sektor sistem pembayaran, dan sektor manajemen intern. Kinerja Dewan Gubernur dan
Anggota Dewan Gubernur dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dinilai oleh Dewan
Perwakilan Rakyat. Untuk membantu DPR dalam melaksanakan fungsi pengawasan di bidang
tertentu terhadap BI, dibentuk Badan Supervisi dalam upaya meningkatkan akuntabilitas,
independensi,
Kapan pun ekonomi mengandalkan sistem uang fiat, beberapa badan negara harus
bertanggung jawab untuk mengatur sistemnya. Itulah peranan bank sentral (central bank)-
sebuah institusi yang dibuat untuk mengawasi sistem perbankan, membuat kebijakan
moneter(moneter policy), dan mengatur jumlah uang yang beredar dalam perekonomian.
Bank sentral utani di seluruh dunia meliputi The Fed (Bank Sentral) di Amerika Serikat, Bank
of England, Bank of Japan, dan European Central Bank.
Jika sentral memutuskan untuk menaikkan jumlah uang yang beredar (money
supply), bank sentral membuat uang dan menggunakannya untuk membeli obligasi negara dan
publik dalam pasar obligasi nasional. Setelah pembelian, uang tambahan sekarang berada di
publik. Oleh karena itu, pembelian obligasi pasar terbuka oleh bank sentral meningkatkan
jumlah uang yang beredar. Sebaliknya jika bank sentral memutuskan untuk mengurangi jurnlah
uang yang beredar, bank sentral menjual obligasi negara dan portofolionya kepada publik di
pasar obligasi nasional. Setelah penjualan, uang diterimanya keluar dan tangan publik. Dengan
demikian, penjualan obligasi pasar terbuka mengurangi jumlah uang yang beredar.

7
2.6. Menguraikan Cadangan Perbankan

Cadangan perbankan (reserves), adalah simpanan yang diterima oleh bank namun
belum dipinjamkan. Contoh : bayangkan dalam dunia ini tanpa bank, maka tidak akan ada yang
mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Mari kita bayangkan bahwa jumlah total uang kartal
$100. Jadi, jumlah uang yang beredar adalah $100. Sekarang bayangkan seseorang akan
membuka sebuang Bank, sebut saja nama bank tersebut BANK A. Bank A merupakan institusi
penyimpanan, yakni bank itu menerima simpanan, tetapi tidak memberikan pinjaman.
Tujuannya adalah memberikan rasa aman terhadap nasabah dalam hal menyimpan uang. Kita
dapat mengilustrasikan dalam pembukuan bentuk T, yang menunjukkan perubahan dalam aset
– aset dan kewajiban bank.

BANK A
Aset Kewajiban
Cadangan $100 Simpanan $100

Perhatikan bahwa aset dan kewajiban Bank A tepat berada dalam keseimbangan.
Sekarang, perhatikan jumlah uang yang beredar adalah sebesar $100 yang dipegang oleh
masyarakat. Setelah bank tersebut berdiri, dan orang – orang menyimpan uangnya, jumlah
yang beredar adalah sebesar $100 berbentuk rekening giro. (tidak ada lagi uang yang beredar
karena seluruhnya ada di dalam bank). Setiap tabungan di bank mengurangi uang yang beredar
dan meningkatkan rekening giro dengan jumlah yang sama, membuat jumlah uang yang
beredar tetap. Oleh karena itu, jika bank menyimpan simpanannya dalam bentuk reserves, bank
tidak memengaruhi jumlah uang yang beredar.

2.7. Menguraikan Penciptaan Uang dalam Sistem Perbankan


Perbankan bercadangan – sebagian (fractional-reserve banking) adalah sistem
perbankan dimana bank hanya memegang sebagian simpanan sebagai dana cadangan.
Kemudian rasio cadangan (reserve ratio) adalah bagian dari simpanan total yang dipegang oleh
bank sebagai cadangan. Contoh, melanjutkan contoh Bank A tadi. Mengapa bank tersebut tidak
menggunakan beberapa persen dari cadangan untuk membuat pinjaman?. Misalkan Bank A
memiliki rasio cadangan sebesar 10 persen. Ini berati bahwa bank itu menyimpan 10 persen
dari total depostio dalam cadangannya dan sisanya dipinjamkan.

8
BANK A
Aset Kewajiban
Cadangan $10.00 Simpanan $100
Pinjaman $90.00

Bank A masih memiliki $100 dalam kewajibannya karena memberikan pinjaman tidak
mengubah kewajiban bank kepada nasabahnya. Namun bank tersebut kini memiliki dua aset,
yakni $10 di lemari penyimpanan (cadangan) dan $90 di pinjamannya. Pinjaman – pinjaman
ini merupakan kewajiban dari orang yang meminjam, namun pinjaman itu merupakan aset dari
bank yang memberikan pinjaman karena peminjman akan membayar kembali pada bank
tersebut. Sebelum Bank A memberikan pinjaman, jumlah uang yang beredar sebesar $100 tetap
berada dalam simpanan di bank. Namun, ketika Bank A memberikan pinjaman, jumlah uang
yang beredar meningkat. Para nasabah tetap akan memegang giro $100 namun sekarang
peminjam $90. Jumlah uang yang beredar sama dengan $190. Oleh karena itu, ketika bank
hanya memegang sebagian simpanan sebagai cadangan, bank menciptakan uang.

2.8. Menghitung Money Multiplier


Adalah jumlah uang yang dibuat oleh sistem perbankan dari setiap unit cadangan.
Contoh proses perhitungan penggandaan uang dalam sistem perbankan.
BANK B
Aset Kewajiban
Cadangan Simpanan
$9.00 $90.00
Pinjaman
$81.00

Misalkan pinjaman dari Bank A menggunakan $90 untuk membeli sesuatu dari
seseorang yang kemudian menyimpan uangnya di Bank B. Setalah penyimpanan tersebut, bank
ini memiliki kewajiban sebesar $90. Apabila Bank B memiliki rasio cadangan sebesar 10
persen, bank ini menyimpan aset 9 persen dalam cadangannya dan memberikan pinjaman
sebesar $81. Dengan cara ini, Bank B menciptakan tambahan uang sebesar $81. Jika $81 ini
pada akhirnya disimpang di Bank C, yang juga memiliki rasio cadangan 10 persen, bank itu

9
memiliki rasio cadangan sebesar $81 dalam cadangannya dan memberikan pinjaman sebesar
$71.90.
BANK C
Aset Kewajiban
Cadangan $8.10 Simpanan
Pinjaman $81.00
$71.90

Prosesnya terus berlanjut. Setiap kali uang tersebut disimpan dan pinjaman dari bank
dibuat maka lebih banyak yang diciptakan. Berapa banyak uang yang akhirnya diciptakan
dalam perekonomian itu?
Simpanan awal = $ 100.00
Pinjaman Bank A = $ 90.00 (= 0.9 x $100.00)
Pinjaman Bank B = $ 81.00 (= 0.9 x $90.00)
Pinjaman Bank C = $ 72.90 (= 0.9 x $81.00).


jadi jumlah uang yang beredar total sebesar = $1.000.00. dalam perekonomian khayalan
ini, uang cadangan sebesar $100 ini menghasilkan uang sebesar $1000, penggandaan uangnya
10 kali lipat. Penggandaan uang berbanding lurus dengan rasio cadangannya. Oleh karena
itu, semakin besar rasio cadangan, semakin berkurang dana yang diberikan oleh bank sebagai
pinjaman, dan semakin kecil pula besar faktor penggandaan uangnya. Seperti contoh diatas
jika bank memeganng $1000 dalam penyimpanannya maka rasio cadangannya adalah 1/10 (10
persen) berarti bank harus memegang $100 dalam dana cadangan.

2.9. Menguraikan Modal Bank, Leverage, Leverage Ratio, Capital


Requirement, dan Krisis Keuangan Tahun 2008-9
Modal bank adalah kekayaan dari pemilik bank yang telah diinvestasikan kepada
institusi (bank). Bank menggunakan kekayaan ini dalam berbagai cara untuk menghasilkan
keuntungan untuk pemilik bank.

10
Leverage adalah penggunaan uang pinjaman untuk menambah dana yang ada dengan
tujuan untuk berinvestasi. Ketika siapapun menggunakan utang untuk membiayai proyek
investasi, ia sudah mengaplikasikan leverage. Leverage pada dasarnya sangat penting bagi
bank, karena meminjam merupakan dasar dari yang mereka lakukan.
Leverage ratio adalah rasio aset terhadap modal bank. Contohnya adalah leverage ratio
$1000/50, atau 20. Leverage ratio dari 20 berarti bahwa setiap dolar dari modal bank yang telah
pemilik bank kontribusikan, bank memiliki aset sebesar $20.
Capital Requirement adalah regulasi dari pemerintah yang menentukan jumlah
minimum modal bank yang harus dimiliki. Tujuan dari captial requirement adalah untuk
memastikan bahwa bank akan tetap bisa melunasi deposan mereka (tanpa harus menggunakan
asuransi pendanaan yang disediakan oleh pemerintah). Jumlah modal yang diperlukan
tergantung pada jenis aset yang disimpan bank. Jika bank menyimpan aset seperti obligasi
pemerintah, regulator memerlukan modal yang lebih sedikit daripada jika bank menyimpan
aset yang berisiko tinggi seperti pinjaman kepada peminjam yang meragukan.
Gejolak ekonomi bisa terjadi ketika bank memiliki modal yang sangat sedikit untuk
memenuhi capital requirements. Contoh dari fenomana ini terjadi pada tahun 2008 dan 2009,
dimana banyak bank menyadari bahwa mereka mengalami kerugian yang cukup besar pada
beberapa aset mereka, pinjaman hipotek dan sekuritas yang didukung oleh pinjaman hipotek.
Kelangkaan akan modal menimbulkan bank untuk mengurangi peminjaman, sebuah fenomena
yang disebut credit crunch, yang pada akhirnya berkontribusi pada penurunan yang parah pada
aktivitas ekonomi. Untuk mengatasi permasalahan ini, US Treasury, bekerja sama dengan The
Fed, memasukan pendanaan publik sebesar miliaran dolar amerika untuk dimasukan ke sistem
perbankan untuk meningkatkan jumlah modal bank. Hasilnya, kebijakan itu menjadikan para
wajib pajak Amerika sebagai sebagian pemilik sementara dari banyak bank. Tujuan dari
kebijakan yang tidak biasa ini adalah untuk memodali kembali sistem perbankan agar
peminjaman bank dapat kembali ke level yang lebih normal, yang pada kenyataannya terjadi
pada akhir tahun 2009.

2.10. Alat Kontrol Moneter dari Bank Indonesia

Bank Indonesia memiliki 3 perangkat yang digunakan dalam usahanya untuk mengendalikan
moneter, yakni:

11
 Operasi Pasar Terbuka

Operasi pasar terbuka (open-market source) adalah pembelian dan penjualan obligasi negara
oleh bank sentral. Untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar, bank sentral
menginstruksikan para pialang obligasinya untuk membeli obligasi dari publik di pasar obligasi
nasional. Uang yang dibayarkan bank sentral untuk obligasi tersebut meningkatkan jumlah
uang yang beredar di dalam negara. Sebagian uang baru ini diedarkan dan sebagian disimpan
di bank. Setiap unit uang baru yang diedarkan tersebut meningkatkan jumlah uang yang beredar
secara tepat untuk satu unit. Setiap unit uang baru yang disimpan di bank meningkatkan jumlah
uang yang beredar dengan cakupan yang lebih besar karena meningkatkan cadangan sehingga
jumlah uang dalam sistem perbankan dapat diciptakan.

Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar, bank sentral hanya perlu menjual obligasi negara
kepada publik di pasar obligasi nasional. Publik membayar untuk memperoleh obligasi –
obligasi ini dengan uang dan deposito di bank yang dimilikinya, langsung mengurangi jumlah
uang yang beredar, bank mengetahui bahwa jumlah dana cadangannya mengecil. Akibatnya,
bank mengurangi jumlah pinjaman dan proses penciptaan uang terbalik dengan sendirinya.

Operasi pasar terbuka mudah dilakukan. Kenyataannya, pembelian dan penjualan obligasi
negara oleh bank sentral di pasar obligasi nasional serupa dengan transaksi yang mungkin
dilakukan secara perorangan untuk portofolio mereka. Selanjutnya, bank sentral dapat
melakukan operasi pasar terbuka untuk mengubah jumlah uang yang beredar dengan jumlah
besar atau kecil kapan pun tanpa adanya perubahan besar dalam hukum atau regulasi
perbankan.

 Tingkat Diskonto

Tingkat diskonto (discount rate) merupakan tingkat bunga pinjaman yang dibuat oleh bank
sentral untuk bank – bank di bawahnya. Bank meminjam dari bank sentral jika memiliki sedikit
cadangan untuk memenuhi persyaratan cadangan. Hal ini dapat terjadi karena bank
memberikan terlalu banyak pinjaman atau karena bank tersebut mengalami penarikan akhiir –
akhir ini. Ketika bank sentral memberikan pinjaman kepada bank, sistem perbankan memiliki
lebih banyak cadangan dibandingkan dengan yang seharusnya sehingga cadangan tambahan
ini memungkinkan sistem perbankan menciptakan lebih banyak uang.

12
Bank sentral dapat mengubah jumlah uang yang beredar dengan mengubah tingkat diskonto.
Semakin tinggi tingkat diskonto semakin enggan bank meminjam cadangan ke bank sentral.
Oleh karena itu, kenaikan tingkat diskonto mengurangi cadangan dalam sistem perbankan,
yang kemudian mengurangi jumlah uang yang beredar. Sebaliknya tingkat diskonto yang lebih
rendah mendorong bank untuk meminjam dana dari bank sentral, meningkatkan jumlah
cadangan, dan meningkatkan jumlah uang yang beredar. Bank sentral juga dapat menggunakan
pinjaman diskonto tidak hanya mengendalikan jumlah uang yang beredar, tetapi juga untuk
membantu institusi finansial ketika mereka sedang kesulitan.

 Syarat Cadangan Minimum

Syarat cadangan minimum (reserve requirements) merupakan jumlah cadangan minimum yang
harus dipegang oleh bank dibandingkan dengan simpanan totalnya. Persyaratan cadangan
memengaruhi berapa banyak uang yang dapat diciptakan oleh sistem perbankan dengan setiap
unit cadangannya. Kenaikan syarat cadangan minimum berarti bahwa bank – bank harus
memgang lebih banyak cadangan sehingga dapat mengurangi pinjaman dari setiap unit uang
yang disimpan; akibatnya, hal tersebut meningkatkan rasio cadangan menurunkan
penggandaan uang, dan menurunkan jumlah uang yang beredar. Sebaliknya, penurunan syarat
cadangan minimum menurunkan rasio cadangan, meningkatkan penggandaan uang, dan
meningkatkan jumlah uang yang beredar.

Bank sentral jarang sekali menggunakan perubahan – perubahan syarat cadangan minimum
karena perubahan tersebut akan mengganggu bisnis perbankan. Ketika bank sentral
meningkatkan syarat cadangan minimum, misalnya beberapa bank mengalami kekurangan
cadangan, walaupun mereka tidak melihat perubahan dalam depositonya. Akibatnya, mereka
harus membatasi peminjaman samapai mereka membangun kembali tingkat cadangan mereka
pada tingkat yang diperlukan.

2.11. Masalah yang Muncul dalam Mengontrol Peredaran Uang

Pengendalian peredaran jumlah uang yang dilakukan oleh bank sentral tidaklah tepat. Bank
sentral harus bergulat dengan dua masalah, masing – masing muncul karena banyaknya jumlah
uang yang beredar yang diciptakan oleh sistem perbankan bercadangan – sebagian. Masalah –
masalah tersebut antara lain

13
 Bank sentral tidak mengendalikan jumlah uang yang dipegang oleh rumah tangga
dalam bentuk simpanan di bank – bank.

Semakin banyak rumah tangga yang menabung di bank, semakin banyak cadangan yang
dimiliki oleh bank, dan semakin banyak uang yang diciptakan oleh sistem perbankan.
Sebaliknya, semakin sedikit uang rumah tangga yang ditabungkan di bank, semakin sedikit
uang yang ada di dana cadangan bank, dan semakin sedikit pula uanh yang dapat diciptakan
oleh sistem perbankan.

 Kontrol moneter adalah bahwa bank sentral tidak mengendalikan jumlah uang yang
dipinjamkan oleh para bankir.

Ketika uang ditabungkan di bank, uang itu menciptakan lebih banyak uang jika bank itu
meminjamkannya. Karena bank dapat memilih untuk memegang kelebihan cadangan, bank
sentral tidak terlalu yakin berapa banyak uang yang akan diciptakan oleh sistem perbankan.
Sebagai contoh, bayangkan bahwa suatu hari para bankir lebih berhati – hati terhadap kondisi
perekonomian dan memutuskan untuk memberikan pinjaman lebih sedikit dan memgang
cadangan yang lebih besar. Dalam hal ini, sistem perbankan lebih sedikit menciptakan uang
dibandingkan dengan yang seharusnya. Karena keputusan para bankir, jumlah uang yang
beredar menjadi turun.

14
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Uang adalah serangkaian asset dalam perekonomian yang biasanya digunakan oleh
orang yang membeli barang atau jasa dari orang lain.
2. Uang memiliki tiga fungsi. Sebagai alat tukar, uang memberikan alat yang digunakan
untuk bertransaksi. Sebagai satuan hitung, uang memberikan cara dimana harga dan
nilai ekonomi lainnya dicatat. Sebagai alat penyimpanan nilai, uang memberikan cara
mentransfer kekuatan pembelian dari masa sekarang menuju masa depan.
3. Uang komoditas, seperti emas, merupakan uang yang memiliki nilai intrinsik. Uang
komoditas akan bernilai, bahkan jika tidak digunakan sebagai uang. Uang fiat, seperti
uang kertas, merupakan uang tanpa nilai intrinsik, Akan tidak berharga jika tidak
digunakan sebagai uang.
4. Bank sentral bertanggung jawab untuk mengatur sistem moneter dan melaksanakan
kebijakan moneter.
5. Bank sentral mengendalikan jumlah uang yang beredar, terutama melalui operasi pasar
terbuka. Bank sentral dapat pula meningkatkan jumlah uang yang beredar dengan
menurunkan syarat cadangan minimum atau menurunkan jumlah uang yang beredar
dengan meningkatkan syarat cadangan minimum atau meningkatkan tingkat diskonto.

15
PERTANYAAN

1. Apakah yang membedakan uang dari aset ekonomi lainnya?

Yang membedakan uang dari asset ekonomi lainnya adalah fungsi uang itu sendiri dimana
fungsi tersebut adalah uang sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, sebagai penyimpan
nilai dan sebagai standar di masa mendatang. Dimana fungsi fungsi tersebutlah yang akan
membedakan uang dari asset-aset yang lainnya di dalam perekonomian, seperti saham,
obligasi, property maupun koleksi barang seni.

2. Apa yang dimaksud dengan uang komoditas? Apakah yang dimaksud dengan uang
fiat? Yang manakah yang kita gunakan?

Komoditas (comodity money) merupakan dimana ketika uang berbentuk komoditas dengan
nilai intrinsik, Istilah nilai intrinsik berarti bahwa barang tersebut akan
memiliki nilai, bahkan jika tidak digunakan sebagai uang. Sedangkan uang fiat (fiat money)
merupakan dimana uang tersebut tidak memiliki nilai interistik. Dimana uang fiat tersebut
hanya merupakan sebuah perintah atau perjanjian dan uang fiat itu sendiri dibuat sebagai
uang oleh dekrit pemerintah. Dan jenis uang yang kita gunakan saat ini adalah uang fiat.

3. Apakah yang dimaksud dengan rekening giro dan mengapa harus dimasukkan
kedalam persediaan uang?

Rekening giro merupakan saldo di rekening bank yang dapat diakses oleh nasabah melalui
permintaan dengan cara menuliskan cek. dan rekening giro harus dimasukkan kedalam
persediaan uang karena apabila pada saat Cek yang sudah diterbitkan tersebut diunjukan ke
bank dan dananya tidak mencukupi, maka dikategorikan sebagai Cek atau Bilyet Giro
Kosong.

4. Siapa yang bertanggung jawab menetapkan kebijakan moneter di negara anda?


Bank sentral. Adalah otoritas pemerintah yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter.
Tindakan-tindakan bank sentral mempengaruhi suku bunga, jumlah kredit, dan jumlah uang
beredar, yang mana semuanya berdampak tidak hanya pada pasar keuangan, tetapi juga pada
inflasi dan pada akhirnya mempengaruhi perekonomian suatu negara. Bank sentral adalah

16
bank yang berfungsi sebagai bank sirkulasi dan sebagai induk dari bank-bank lain (banker
of banks). Bank Central/ bank sirkulasi/di Indonesia disebut Bank Indonesia.
5. Jika bank sentral ingin meningkatkan jumlah uang yang beredar melalui operasi
pasar terbuka, apa yang dilakukannya?
Untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar, bank sentral menginstruksikan para pialang
obligasinya untuk membeli obligasi dari publik di pasar obliagasi nasional. Uang yang
dibayarkan bank sentral untuk obligasi tersebut meningkatkan jumlah uang yang beredar di
dalam negara. Sebagian uang baru ini diedarkan dan sebagian lagi disimpan di bank. Setiap
unit uang baru yang diedarkan tersebut meningkatkan jumlah uang yang beredar dengan
cakupan yang lebih besar karena meningkatkan cadangan sehingga jumlah uang dalam
sistem perbankan dapat diciptakan.
6. Mengapa bank tidak menyimpan cadangan sebesar 100 persen? Bagaimana jumlah
cadangan yang dipegang bank berhubungan dengan jumlah uang yang diciptakan
oleh sistem perbankan?
Bank tidak menyimpan cadangan sebesar 100 persen karena tidak akan ada jumlah uang
yang beredar (tidak ada perputaran) maupun diciptakan dalam aktivitas penyimpanan 100
persen tersebut. Karena bank hanya menyimpan dan tidak memberikan pinjaman.
Hubungan cadangan bank dengan jumlah uang yang diciptakan adalah, ketika bank
memegang hanya sebagian sebagai cadangan, bank menciptakan uang. Jadi bila bank ingin
menciptakan uang, bank harus mempergunakan sebagian atau beberapa persen/ bagian
dalam cadangan untuk dipinjamkan kepada yang ingin meminjam. Dengan begitu maka
akan tercipta uang yang beredar, dan menguntungkan Bank. Atau dengan kata lain, semakin
menurun cadangan yang dimiliki bank, akan meningkatkan jumlah pinjaman untuk
menghasilkan uang.
7. Apakah yang dimaksud dengan tingkat diskonto?Apa yang terjadi pada jumlah uang
yang beredar ketika bank sentral meningkatkan tingkat diskonto?
Tingkat diskonto (discount rate) merupakan tingkat bunga pinjaman yang dibuat oleh bank
sentral untuk bank – bank di bawahnya. Semakin tinggi tingkat diskonto semakin enggan
bank meminjam cadangan ke bank sentral. Oleh karena itu, kenaikan tingkat diskonto
mengurangi cadangan dalam sistem perbankan, yang kemudian mengurangi jumlah uang
yang beredar.
8. Apakah yang dimaksud dengan syarat cadangan minimum?Apa yang terjadi pada
persediaan uang ketika bank sentral meningkatkan dana cadangan minimum?

17
Syarat cadangan minimum (reserve requirements) merupakan jumlah cadangan minimum
yang harus dipegang oleh bank dibandingkan dengan simpanan totalnya. Kenaikan syarat
cadangan minimum berarti bahwa bank – bank harus memgang lebih banyak cadangan
sehingga dapat mengurangi pinjaman dari setiap unit uang yang disimpan; akibatnya, hal
tersebut meningkatkan rasio cadangan menurunkan penggandaan uang, dan menurunkan
jumlah uang yang beredar.
9. Mengapa bank sentral tidak dapat mengendalikan jumlah yang beredar dengan
sempurna?
Ketika bank meminjamkan sebagian simpanannya, mereka meningkatkan jumlah uang
dalam perekonomian. Karena bank turut berperan dalam menentukan jumlah uang yang
beredar, pengendalian jumlah uang yang beredar yang dilakukan oleh bank sentral tidaklah
sempurna.

SOAL & APLIKASI


2. Mengapa sulit untuk menjalankan perekonomian dengan menggunakan sistem
barter? Dapatkah Anda memberikan contoh transaksi dalam perekonomian Anda
yang menggunakan sistem barter?
Alasan mengapa sistem barter tidak lagi dapat dijalankan, antara lain:

❖ Sulitnya mempertemukan dua atau lebih pihak yang memiliki keinginan yang sama

❖ Sulitnya menentukan nilai komoditas yang akan dipertukarkan

❖ Sulitnya melakukan pembayaran yang tertunda

❖ Sulitnya melakukan transaksi dengan jumlah besar

Contoh barter adalah saya meminta teman saya memberikan saya software recording
berukuran 1 TB secara cuma - cuma, dan sebagai gantinya. Saya harus mengisi part gitar
dalam proyek album teman saya gratis.
5. Paman Anda membayar pinjaman sebesar $100 dari Tenth National Bank dengan
menuliskan cek sebesar $100 dari akun cek TNB. Gunakan pembukuan bentuk T
untuk menunjukan efek dari transaksi ini pada paman anda dan TNB. Apakah
kekayaan paman Anda berubah? Jelaskan!

18
PAMAN ANDA
ASET KEWAJIBAN
Kas (-$100) Pinjaman (-$100)

TNB
ASET KEWAJIBAN
Kas $100 Simpanan $100

Efeknya pada paman adalah pinjaman yang dibayarkan kepada TNB mengurangi
kewajibannya, dan mengurangi kekayannya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, N.G., Euston Quah, and Peter Wilson. 2014. Principle of Economics. Asian Edition.
Salemba Empat
Mankiw, N.G. Principle of Economics. 7th Edition. Cengange Learning
http://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/economic-indicators/amount-of-circulate-
money
http://www.bi.go.id/id/publikasi/perkembangan/Default.aspx

20
21

You might also like