Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang tekah
Diharapkan panduan ini dapat menjadi acuan bagi Rumah Sakit Prasetya Bunda
untuk melaksanakan komuniasi dan edukasi di rumah sakit sehingga dapat meningkatkan
perbaikan pelayanan yang berorientasi kepada pasien dan menjadi pembelajaran untuk
Disadari bahwa pedoman manajemen komunikasi dan edukasi ini masih terus
teknologi di bidang kesehatan. Oleh Karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
Tanggal : ...........................
PANDUAN
KOMUNIKASI EFEKTIF DI RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA
BAB I
DEFINISI
A. LATAR BELAKANG
Barker (1971) membagi rerata waktu dalam sehari yang dipergunakan untuk
proses komunikasi sebagai berikut mendengar 42%, bicara 32%, membaca 15% dan
menulis 11%. Hal ini menunjukkan dalam proses komunikasi mendengar
merupakan aktivitas yang paling banyak dilakukan selama proses komunikasi
berlangsung.
Komunikasi merupakan hal yang penting dalam keselamatan pasien. Hal ini
dapat disimak suatu penelitian yang dilakukan oleh JCAHO than 2003 mencatat
bahwa dengan root cause analisis pada komunikasi yang kurang baik 60% dari
2034 menyebabkan kesalahan medik (medical error) dimana 75% menyebabkan
kematian. 915 pasien meninggal karena kesalahan komunikasi. Sampai tahun 2005
komunikasi masih sebagai penyebab kejadian sentinel pada semua kategori.
1. Klasifikasi Komunikasi
a) Komunikasi tertulis
Merupakan komunikasi yang penyampaian pesannya secara tertulis baik
manual maupun melalui media seperti email, surat, media cetak, dan lainnya.
Keuntungan komunikasi tertulis:
b) Komunikasi verbal
Merupakan komunikasi yang disampaikan sacara lisan. Komunikasi dapat
dilakukan secara langsung atau melalui sarana komunikasi seperti telepon.
Kelebihan dari komunikasi lni terletak pada keberlangsungannya, yakni
dilakukan secara tatap muka sehingga umpan balik dapat dlperoleh secara
langsung dalarn bentuk respon dari pihak komunikan. Dalam menyebutkan kata
yang sulit maka pemberi pesan harus mengeja hurufnya dengan menggunakan
kode alphabeth internasional, yaitu:
3. Model Komunikasi
Model komunikasi adalah ilustrasi alur komunikasi yang menunjukkan unsur-
unsur penting di dalamnya. Salah satu model komunikasi adalah model
komunikasi SMCR/BERLO. Model ini mensyaratkan adanya empat unsur
komunikasi (sumber informasi, pesan, saluran, dan penerima pesan) untuk
terjadinya komunikasi.
a) Sumber informasi (source)
Sumber (pengirim pesan) adalah orang yang menyampaikan
pemikiran atau informasi yang dimilikinya keada orang lain (penerima
pesan).Pengirim pesan bertanggung jawab dalam menerjemahkan pemikiran
atau informasinya menjadi sesuatu yang berarti,dapat berupa pesan verbal,
non verbal dan tulisan atau kombinasi dari ketiganya. Pengirim pesan
(komunikator) yang baik adalah komunikator yang menguasai materi,
pengetahuannya luas tentang informasi yang disampaikan, cara berbicaranya
jelas dan menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si penerima
pesan (komunikan).
b) Pesan atau informasi (message)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pesan komunikasi adalah:
e) Umpan balik
Umpan balik merupakan tanggapan komunikan terhadap pesan yang
diberikan oleh komunikator. Umpan balik dapat berupa tanggapan verbal atau non
verbal dan sangat penting sekeli sebagai proses klarifikasi untuk memastikan tidak
terjadi kesalahan dalam menginterpretasikan pesan.
f) Gangguan
Gangguan adalah sesuatu yang menghambat atau mengurangi kemampuan
kita untuk mengirim dan menerima pesan. Gangguan komunikasi ini meliputi:
1) Pengacau indra, misalnya suara terlalu keras atau lemah, bau menyengat, udara
panas, dan lain-iain
2) Faktor- faktor pribadi, antara lain prasangka, lamunan, dan lain- lain
B. TUJUAN
Tujuan dari Panduan Komunikasi Efektif di RS Prasetya Bunda adalah sebagai berikut:
1. Untuk memfasilitasi akses masyarakat ke pelayanan rumah sakit dan informasi
tentang pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit.
2. Untuk mendorong keterlibatan pasien dan keluarganya dalam peroses pelayanan.
3. Agar informasi tersampaikan secara akurat dan tepat waktu diseluruh rumah sakit
terutama antar pemeberi pelayanan.
C. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional panduan komunikasi efektif pada Rumah Sakit Prasetya
Bunda melingkupi komunikasi dengan komunitas masyarakat, komunikasi dengan
pasien dan keluarga serta komunikasi antar petugas pemberi asuhan dan pelayanan
kesehatan.
D. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum panduan Komunikasi Efektif di RS Prasetya Bunda adalah
sebagai berikut :
1. UU 36/2009 Tentang Kesehatan
2. UU 29/2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. Pasal 32 undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit yakni tentang
hak pasien dalam memperoleh infomasi tentang diagnosis kesehatan, persetujuan
dan penolakan tindakan medis.
4. PMK 004/2012 Tentang Pedoman Promosi Kesehatan Rumah Sakit
BAB II
RUANG LINGKUP
Perilaku
suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif
yaitu:
Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecaman atas
kelemahan dan kekurangannya.
Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari
pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan
menetukan cara mencapai tujuan.
Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam.
• Sikap terbuka,
kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan mudah,
kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai
sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll.
Komunikasi ini dapat dihalangi oleh gangguan komunikasi dan oleh
kesombongan, sifat malu dll.
PENUTUP
dirumah sakit tentunya akan menghadapi berbagai kendala antara lain sumber daya
manusia atau tenanga faramsi di rumah sakit, kebijakan rumah sakit serta pihak-pihak
terkait.
rumahs akit perlu komitmen dan kerjasama yang lebih baik dari semua unit yang terkait
dengan pelayanan pasien sehingga pelayanan rumah sakit pada umumnya akan semakin