Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Diabetes Melitus
Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes melitus atau kencing manis merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan
kelainan metabolik akibat dari kurangnya produksi insulin oleh pankreas atau bisa juga karena
kurangnya respon tubuh terhadap insulin, atau bisa juga akibat dari adanya pengaruh hormon lain
yang menghambat kinerja insulin.
Penyakit kencing manis terjadi ketika pankreas tidak bisa lagi memproduksi insulin dalam
jumlah yang cukup, atau tubuh Anda menjadi kurang sensitif terhadap insulin yang dihasilkan
tubuh fungsi dari Hormon Insulin yaitu untuk mengubah Glukosa menjadi energi. Jika produksi
insulin berkurang atau tidak efektif maka kadar Glukosa darah menjadi tidak terkendali dengan
optimal hal ini dapat berujung pada terjadinya penyakit Diabetes Melitus.
Tanda-tanda Diabetes
ƒ *Sering berkemih (Frequent urination)
KLASIFIKASI DM
Diabetes melitus tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa Inggris: childhood-onset diabetes, juvenile
diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah diabetes yang terjadi karena
berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada
pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet
maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan
yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh
terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
Diabetes melitus tipe 2 (bahasa Inggris: adult-onset diabetes, obesity-related diabetes, non-
insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi
bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan
metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen,[15] termasuk yang mengekspresikan
disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin[16] yang
disebabkan oleh disfungsi GLUT10 dengan kofaktor hormon resistin yang menyebabkan sel
jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulin[18] serta RBP4 yang menekan
penyerapan glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati.[18] Mutasi
gen tersebut sering terjadi pada kromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat yang
ditemukan pada manusia.[19]
Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi,[20] rasio RBP4 dan hormon resistin yang
tinggi,[18] peningkatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis pada hati,[18]
penurunan laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati.[21]
NIDDM juga dapat disebabkan oleh dislipidemia[22], lipodistrofi,[18] dan sindrom resistansi
insulin.
Diagnosis
Penyaringan penyakit diabetes
Jika salah satu faktor risiko diabetes di bawah ini terpenuhi, maka harus dilakukan Penyaringan
penyakit dibetes dengan melakukan Tes Gula Darah Puasa dan Tes Gula Darah 2 jam setelah
makan. Mengingat melakukan 2 Tes di atas di Laboratorium Klinik biayanya sama besar dengan
Tes Toleransi Glukosa, maka sebaiknya langsung saja melakukan Tes Toleransi Glukosa.
Banyak orang berpendapat, bahwa orang kurus tidak dapat terkena diabetes, hal ini tidak benar,
terutama orang kurus dengan perut buncit yang disebut obesitas sentral. Menurut Public Health
England 2014, seseorang dengan perut buncit apakah kurus apakah gemuk dengan lingkar
pinggang melebihi 80 centimeter bagi wanita dan melebihi 90 centimeter bagi pria memiliki
tingkat risiko 7 kali lebih besar terkena diabetes daripada yang tidak buncit. Buncit berarti
kelebihan asupan makanan dan mengundang terjadinya diabetes.[50]
Tabel: Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik Bukan Belum
DM
sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl).[51] DM pasti DM