Professional Documents
Culture Documents
01 GDL Gunawanbud 260 1 p10024 G o PDF
01 GDL Gunawanbud 260 1 p10024 G o PDF
DISUSUN OLEH :
1
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT
PADA Tn. MDENGAN POST OPEN REDACTION AND
INTERNAL FIXATION ATAS INDIKASI FRAKTUR FEMUR
1/3PROKSIMALSINISTRA DI RUANGBOUGENFIL
RS PANTI WALUYO SURAKARTA
DI SUSUN OLEH :
GUNAWAN BUDI PRASETYO
P.10024
i
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : P.10024
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Ditetapkan di : Surakarta
Hari/Tanggal :
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
Husada Surakarta.
v
4. Tyas Ardi Suminarsis, S.Kep.,Ns,selaku dosen pengujiyang telah memberikan
saran dan kritik yang bermanfaat bagi penulis selama ujian berlangsung dan
dan kritik yang bermanfaat bagi penulis selama ujian berlangsung dan demi
bagi penulis untuk pengambilan data guna penyelesaian karya tulis ini.
8. Ayah dan Ibu, yang selalu menjadi sumber inspirasi dan memberikan
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
B. Pengkajian .............................................................................. 8
D. Perencanaan ........................................................................... 12
E. Implementasi ......................................................................... 13
F. Evaluasi .................................................................................. 15
vii
BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan ............................................................................ 18
1 Pengkajian ...................................................................... 18
1 Simpulan ......................................................................... 31
2 Saran ............................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
Perhubungan (2005), jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2005 sampai 2009
jenis fraktur yang berbeda. Insiden fraktur di Indonesia 55%, dengan rentan
setiap Provinsi antara 2,2 sampai 9%. Fraktur ekstremitas bawah mempunyai
prevalensi sekitar 46,2% dari insiden kecelakaan. Hasil tim survey Depkes RI
cacat fisik, 15% mengalami strees psikologis dan depresi, 10% mengalami
1
2
total maupun sebagian yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.
Kekuatan dan sudut tenaga fisik, keadaan tulang itu sendiri, serta jaringan
lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi lengkap
kerusakan jaringan kulit yang dapat disebabkan oleh trauma langsung atau
yang sering dilakukan pada pasien fraktur meliputi reduksi terbuka dan
indikasikan pada frakturyang tidak bergeser, seperti pada fraktur iga yang
stabil, dan fraktur metacarpal. Indikasi yang lain yaitu fraktur kompresi
tulang belakang, fraktur impaksi pada humerus proksimal, serta fraktur yang
lebih lanjut dengan cara memberikan sling (mitela) pada anggota gerak atas
berjalan dari perifer melalui spinalis, batang otak, thalamus, dan korteks
(Pinzon, 2007).
kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Terbebas dari
Chayatin, 2007).
Sudarti, dan Fauziah, 2012).Klasifikasi nyeri ada dua, yaitu nyeri akut dan
nyeri kronis.Nyeri akut biasanya timbul dengan awitan yang tiba-tiba atau
lambat dari intensitas ringan hingga berat, dengan akhir yang dapat
4
kronis biasanya timbul dengan awitan yang tiba-tiba atau lambat dari
intensitas ringan hingga berat, terjadi secara konstan atau berulang tanpa
akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung lebih dari enam
Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta pada Tn. M dengan postopen redaction
kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk jarum, dengan skala nyeri 6 pada bagian
ekstremitas bawah sebelah kiri terdapat fraktur femur 1/3 proksimal sinistra.
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Nyeri Akut pada Tn.
B. Tujuan Penulisan.
1. Tujuan Umum:
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
2. Institusi :
a. Rumah Sakit
1/3proksimal sinistra.
b. Pendidikan
BAB II
LAPORAN KASUS
April 2013 di ruang Bougenvil Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Asuhan
A. Identitas Klien
atas Tn. M ialah Ny. T dengan usia 33 tahun, bekerja sebagai perawat
B. Pengkajian
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 25 April 2013 jam 10.00
WIB. Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 April 2013 jam 17.00 WIB
dirasakan, klien mengeluh nyeri pada kaki kiri setelah operasi. Riwayat
8
9
bagian paha kaki kiri. Klien mendapatkan therapy infuse RL 20 tetes per
sinistra. Setelah itu klien dibawa ke ruang Bougenfil pada jam 11.00 WIB
untuk menunggu jadwal operasi cyto. Operasi dilakukan pada jam 13.00
satu anaknya.
orang lain dan alat dengan skor 3. Berpakaian, mobilisasi di tempat tidur,
10
berpindah, ambulasi klien dibantu oleh orang lain dengan skore 2. Makan
lebih 7-8 jam sehari, dari jam 21.00-05.00 WIB dengan nyenyak. Klien
terkadang juga tidur siang kurang lebih 2 jam sehari. Selama sakitklien
vital adalah sebagai berikut, tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 82 kali
per menit dengan irama teratur dan kuat, frekuensi pernafasan 20 kali per
limfosit 92,6%, monosit 2,9%, MCV 80 fL, MCH 25 pg, MCHC 32%,
sinistra.
12
Analisa data yang didapat pada Tn. M pada tanggal 25 April 2013
subjektif klien mengeluh nyeri pada kaki dibagian paha sebelah kiri, nyeri
Nyeri timbul saat digerakkan. Data objektif klien terlihat gelisah, ekspresi
sinistra.
D. Perencanaan
nyeri berkurang, skala nyeri 0-2, ekspresi wajah rileks, klien bisa
melakukan cara mengontrol nyeri dan tahu penyebab nyeri. Tanda vital
kali per menit, pernafasan: 16-24 kali per menit, suhu: 36-370C).
keadaan klien, berikan posisi yang nyaman semi fowler dengan rasional
agar klien merasa nyaman, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dengan
sesuai advis dokter (Ketorolak 2x30 mg) lewat intravena dengan rasional
E. Implementasi
jam 17.00 WIB mengkaji nyeri klien respon subyektif klien mengatakan
nyeri pada kaki dibagian paha sebelah kiri, nyeri dirasakan setelah
130/70mmHg, nadi: 82 kali per menit irama teratur dan kuat, pernafasan:
20 kali per menit irama teratur, suhu: 36,20C. Pada jam 17.15 WIB
nafas dalam.
Pada tanggal 26 April 2013 pada jam 08.00 WIB mengkaji nyeri
klien respon subyektif klien mengatakan nyeri pada kaki dibagian paha
klien tampak gelisah. Pada jam 08.15 WIB memonitor tanda vital, respon
menit irama teratur dan kuat, pernafasan: 19 kali per menit irama teratur,
suhu: 37 0C. Pada jam 09.10 WIB anjurkan klien melakukan teknik
relaksasi nafas dalam. Pada jam 09.15 WIB memberikan terapi injeksi
15
respon obyektif: injeksi masuk lewat intravena dan tidak terjadi alergi.
Pada tanggal 27 April 2013 pada jam 08.30 WIB mengkaji nyeri
terdapat fraktur femur 1/3 proksimal sinistra. Pada jam 08.40 WIB
130/70mmHg, nadi: 82 kali per menit irama teratur dan kuat, pernafasan:
20 kali per menit irama teratur, suhu: 36,50C. Pada jam 08.50 WIB
nyaman dengan posisi semi fowler, respon obyektif: klien tampak nyaman
dengan posisi semi fowler. Pada jam 09.00 WIB memberikan terapi
disuntik, respon obyektif: injeksi masuk lewat intravena dan tidak terjadi
alergi.
16
F. Evaluasi
dengan hasil, data subjektif pasien mengatakan nyeri pada kaki dibagian
paha sebelah kiri, nyeri dirasakan setelah operasi, nyeri seperti tertusuk-
rontgen pada ekstremitas bawah sebelah kiri terdapat fraktur femur 1/3
pada tanggal 26 April 2012 jam 08.00-13.00 WIB klien mengatakan nyeri
pada kaki dibagian paha sebelah kiri, nyeri dirasakan setelahoperasi, nyeri
intravena.
pada tanggal 27 April 2013 jam 08.00-13.00 WIB dengan hasil data
subjektif klien mengatakan nyeri pada kaki dibagian paha sebelah kiri,
skala nyeri 4, nyeri timbul saat digerakkan, data obyektif ekspresi wajah
BAB III
A. PEMBAHASAN
1. Pengkajian
respon klien saat ini dan waktu sebelumnya (Potter dan Perry 2009).
(Debora, 2011).
18
19
bersifat total maupun sebagian yang disebabkan oleh trauma atau tenaga
fisik. Kekuatan dan sudut tenaga fisik, keadaan tulang itu sendiri, serta
meliputi reduksi terbuka dan fiksasi interna (open redaction and internal
dkk, 2011).
bagian paha kaki kiri setelah kecelakaan jatuh dari sepeda. Saat di IGD
Fauziah, 2012).
bawah sebelah kiri terdapat frakturfemur 1/3 proksimal sinistra dan hasil
bradikinin dan lekotrein) oleh jaringan yang rusak dan sel-sel inflamasi
(Dedy, 2007).
bentuk aktivitas klien dapat berkurang dan klien butuh bantuan dari
nyeri sedang= 4-6, nyeri berat= 7-9, nyeri tak tertahankan= 10.
tingkat skala nyeri yang dirasakan pasien (Judha, Sudarti, dan Fauziah,
2012).
21
fraktur, daya rabanya berkurang terutama pada bagian distal fraktur dan
timbul rasa nyeri akibat fraktur, sedangkan pada indra yang lain dan
130/70mmHg, nadi: 82 kali per menit irama teratur dan kuat, pernafasan:
20 kali per menit irama teratur, suhu: 36,20C. Peningkatan tekanan darah
dan nadi dapat terjadi sebagai respon terhadap nyeri yang dirasakan
yang berbeda terhadap nyeri sebab nyeri merupakan suatu hal yang
luka.Hal ini dikarenakan klien post operasi hari pertama belum dilakukan
mengeluh rasa nyeri pada ekstremitas atau kehilangan fungsi sendi atau
2. Diagnosa keperawatan
dan objektif yang telah diperoleh dari tahap pengkajian untuk menegakan
(Deswani, 2009).
Nyeri akut adalah nyeri yang kurang dari 6 bulan yang ditandai dengan
adanya perubahan tekanan darah, nadi, suhu, perilaku atau ekspresi yang
tusuk jarum pada bagian ekstremitas kaki kiri dengan skala nyeri 6, klien
rontgen pada ekstremitas bawah sebelah kiri terdapat fraktur femur 1/3
irama teratur dan kuat, pernafasan: 20 kali per menit irama teratur, suhu:
Nyeri yang dialami oleh Tn. M merupakan nyeri akut yang sedang
karena awitan nyeri baru dirasakan selama kurang lebih satu hari dan
skala nyeri 6.Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa nyeri
akut timbul dengan awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas
ringan hingga berat, dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi
diagnosa prioritas dan aktual, hal ini didasarkan pada teori hirarki
yang harus dipenuhi daripada kebutuhan dasar yang lain (Alimul 2012).
Chayatin, 2007).
3. Intervensi Keperawatan
(Deswani, 2009).
25
(Nursalam, 2011).
mmHg, nadi: 60-100 kali per menit, pernafasan: 16-24 kali per menit,
suhu: 36-370C), nyeri berkurang, skala nyeri 0-2, ekspresi wajah rileks
keadaan pasien, berikan posisi yang nyaman semi fowler dengan rasional
agar pasien merasa nyaman, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dengan
4. Implementasi Keperawatan
yang dilakukan pada tanggal 25-28 April 2012 yaitu kaji nyeri untuk
dalam hati dan lambat bersama setiap inhalasi “hirup, dua, tiga” dan
merubah cara berfikir tetang nyeri agar respon tubuh dan fikiran lebih
2011).
29
5. Evaluasi Keperawatan
data klien mengatakannyeri pada kaki dibagian paha sebelah kiri, nyeri
130/70mmHg, nadi: 82 kali per menit irama teratur dan kuat, pernafasan:
20 kali per menit irama teratur, suhu: 36,20C. Evaluasi hari pertama
nyeri pada kaki dibagian paha sebelah kiri, nyeri dirasakan setelah
pada hari pertama 6 pada hari ke dua menjadi 5. Sesuai dengan rencana
pada hari ke dua 5 pada hari ke tiga menjadi 4.Sesuai dengan rencana
intervensi yaitu kaji nyeri, monitor tanda-tanda vital, berikan posisi yang
31
1. Simpulan
sebagai berikut:
pada bagian ekstremitas kaki kiri. Nyeri timbul setiap saat dan saat
kaji nyeri, berikan posisi yang nyaman semi fowler, lanjutkan therapi
and internal fixation fraktur femur 1/3 proksimal sinistra yaitu klien
2. Saran
c. Bagi Penulisselanjutnya