Professional Documents
Culture Documents
Referat Mata Didy
Referat Mata Didy
PENDAHULUAN
xanthelasma palpebra. Kata “xanthos” berasal dari kata Yunani yang berarti
“kuning” dan “elasma” yang berarti “seperti lempengan metal”. Meskipun tidak
banyak maka disebut “xanthelasmata”. Kelainan ini sering ditemukan pada ras
canthus bagian dalam kelopak mata, terutama sering ditemukan di kelopak mata
semisolid atau calcareous. Sering ditemui simetris, kadang pada 4 kelopak mata
sekaligus (kelopak mata atas, bawah kanan dan kiri). Xanthelasma mempunyai
dapat timbul di tubuh mana saja, tetapi lebih sering terlihat di area kelopak mata.
meskipun tidak sebanyak kasus kelainan kulit yang lain seperti yang disebabkan
oleh bakteri atau parasit. Ini mungkin disebabkan juga banyak masyarakat di
1
indonesia mengkonsumsi bahan yang banyak mengandung lemak, selain bahan
yang mengadung lemak xanthelasma ini juga dapat disebabkan oleh keturunan. 4
Selain itu, telaah ilmiah ini disusun untuk memenuhi syarat Kepaniteraan klinik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI KULIT
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu :5
1. Lapisan epidermis atau kutikel
2. Lapisan dermis (korium, kutis vera, true skin)
3. Lapisan sub kutis (hipodermis)
2
Lapisan epidermis tersusun atas stratum korneum, stratum lucidum,
dan terdiri atas beberapa sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti,
layer (lapisan akanta) terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk
3
spinosum terdapat pula sel langerhans. Sel-sel stratum spinosum
awah.5
Lapisan dermis adalah lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal
yang paling sering dijumpai dari beberapa tipe klinik xantoma yang dikenal.
Selain itu Xanthelasma diartikan pula sebagai kumpulan kolesetrol di bawah kulit
dengan batas tegas berwarna kekuningan biasanya di sekitar mata, sehingga sering
4
6
predominan pada wanita dengan perbandingan 32% dan 17,4%. Kondisi ini
dapat terlihat pada individu berkulit cerah maupun gelap. Riwayat dengan
dengan xanthelasma, tetapi tipe II dan III, berkisar 30%-40% pada pasien
xanthelasma.7
Setengah pasien xanthelasma mempunyai kelainan lipid. Erupsi
dengan lipid normal dalam darah yang mempunyai HDL kolesterol rendah atau
cholesterol dan trigycerides. Partikel ini bersifat larut air untuk memfasilitasi
transport pada jaringan perifer. Oleh polar phospolipids dan 12 protein spesifik
kofaktor untuk enzime plasma dan berinteraksi dengan reseptor permukaan sel.
genetik dan dikelompokkan oleh Fredrickson menjadi lima atau enam komponen
5
berdasarkan peningkatan lipoprotein spesifik. Hiperprotein sekunder muncul
akibat penyakit lain yang dapat memunculkan gejala, perubahan lipoprotein, dan
darah, dimana jumlah kolesterol yang paling banyak berasal dari LDL yang masuk
melalui dinding vaskular. Dikatakan bahwa trauma dan inflamasi itu dapat
dan kemudian difagositosis oleh sel dermal. Normalnya LDL mempunyai nilai
eksperimen bahwa nilai kebocoran kapiler dari LDL itu dua kali lebih besar pada
daerah yang lebih sering terekspose oleh gerakan fisik atau gesekan, dibandingkan
daerah pada kulit yang immobilisasi. Kelopak mata lebih sering mengalami
pergerakan yang konstan dan gesekan, dan hal ini mungkin alasan mengapa
6
Timbul plak irregular di kulit, warna kekuningan sering kali disekitar mata
mata atas. Lesi berwarna kekuningan dan lembut berupa plaque berisi deposit
lemak dengan batas tegas. Lesi akan bertambah besar dan bertambah jumlahnya.
Biasanya lesi-lesi ini tidak mempengaruhi fungsi kelopak mata, tetapi ptosis harus
Gambar 2.3. (Gambar xanthelasma palpebra pada stadium awal berupa lesi
kuning keputihan)9
7
Gambar 2.5. (Gambaran Xanthelasma palpebra simetris di kedua kelopak
mata)9
keputihan)9
disarankan untuk pemeriksaan plasma lipid juga HDL dan LDL. Xanthelasma
biasanya dapat didiagnosa dengan jelas secara klinis dan jarang kelainan lain
memberi gambaran klinis sama. Jika ada keraguan, eksisi bedah dan analisis
histiosit dengan deposit lemak intraseluler terutama dalam retikuler dermis atas.
8
Lipid utama yang disimpan pada hiperlipidemia dan xanthelasma normolipid
hypertriglyceridemia
Necrobiotic xanthogranuloma
Tuberous xanthomata
Diffuse planar xanthoma
Orbital lipogranulomata
Juvenile xanthogranulomata
Erdheim-Chester disease
Wegener granulomatosis
Lipoid proteinosis
Primary systemic amyloidosis
Necrobiosis lipoidica
Sarcoid
Atypical lymphoid infiltrate
2.11 PENATALAKSANAAN
Tujuan utama terapi adalah untuk mengontrol kelainan yang mendasari
9
dihilangkan dengan pengelupas trichloroacetic, bedah, laser atau cryoterapi.
tingginya kolesterol dalam darah atau bisa juga tidak. Apabila tidak ada riwayat
kolesterol yang tinggi dalam darah dan mungkin berhubungan dengan resiko
penting pada pasien dengan lipid abnormal tetapi hanya memberikan respon
2. TERAPI BEDAH
Banyak pilihan untuk menghilangkan xanthelasma palpebra, termasuk
tercampur dalam jaringan kelopak. Lesi yang membengkak lebih kecil dapat
orbita dengan blade nomer 11, mengangkat atap dan dengan hati-hati
mengambil tumor sepotong demi sepotong dengan gunting mikro dari sisi
scar karena jaringan yang diambil juga lebih tebal. Eksisi sederhana pada lesi
10
yang lebih luas beresiko terjadi retraksi kelopak mata, ektropion sehingga
hemostasis, memberi gambaran lebih baik, penutupan yang kurang dan lebih
cepat dalam menggunakan tehnik ini; scar dan perubahan pigmen dapat
terjadi. 2
Kauterisasi kimia: penggunaan chloracetic acid efektif untuk
menggunakan kurang dari 0.01 ml dari 100% dichloracetic acid dengan hasil
2
yang sempurna dan scar minimal. Elektrodesikasi dan cryoterapi dapat
11
2.12 PROGNOSIS
Kekambuhan sering terjadi. Pasien harus mengetahui bahwa dari
penelitian yang dilakukan pada eksisi bedah dapat terjadi kekambuhan pada 40%
pasien. Persentase ini lebih tinggi dengan eksisi sekunder. Kegagalan ini, terjadi
pada tahun pertama dengan persentase 26% dan lebih sering terjadi pada pasien
dengan sindrom hiperlipidemia dan bila terjadi pada 4 kelopak mata sekaligus. 2
BAB III
KESIMPULAN
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu
lapisan epidermis atau kutikel, lapisan dermis (korium, kutis vera, true skin),
kelainan lipid. Terjadinya akumulasi kolesterol yang berawal dari darah, dimana
jumlah kolesterol yang paling banyak berasal dari LDL yang masuk melalui
12
dinding vaskular. Dikatakan bahwa trauma dan inflamasi itu dapat merubah
acid, dichloroacetic acid, dan trichloroacetic acid dilaporkan memberi hasil yang
overview#
3.Anonym.Xanthelasma.2009.http://www.palpebra.com/english/clinical_pictu
res/pic_2007014.html
4. R.S.Siregar, Sp.KK (K), Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2,
http;//www.missionforvisionusa.org/anatomy/2006/07/what-is
xanthelasma_25.html).
13
8. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Xanthoma and Abnormalities of
nthelasmaPalpebrarum.htm
10. Roy H. 2008, Xanthelasma, (diakses dari http://www.emedicine.com)
11.Drayer,J.Xanthelasma. 2003. http://health.allrefer.com/health/xanthelasma-
and-xanthoma-prevention.html
14