You are on page 1of 11

Laktase

Laktase merupakan enzim pencernaan yang diproduksi oleh sel-sel khusus yang melapisi lumen
usus kecil. Sel-sel ini menyerap nutrisi dalam saluran pencernaan. Gen yang bertanggung jawab
untuk membimbing produksi laktase disebut gen LCT dan terletak pada kromosom 21.
Kerusakan gen ini dapat menyebabkan produksi laktase tidak tepat atau tidak berfungsi.

Fungsi Enzim Laktase


Fungsi utama laktase adalah untuk memecah jenis gula yang disebut laktosa. Laktosa adalah gula
yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya. Sebagai senyawa gula besar, laktosa tidak
dapat diserap secara alami oleh tubuh. Dalam rangka untuk metabolisme bentuk gula, tubuh kita
membutuhkan laktase untuk memecah laktosa menjadi dua partikel yang lebih kecil yang disebut
glukosa dan galaktosa. Molekul-molekul gula yang lebih kecil lebih mudah diserap oleh sel-sel
di usus. Tanpa laktase, laktosa tetap dalam saluran pencernaan dan tidak dapat digunakan oleh
tubuh.

Defisiensi Laktase
Beberapa orang tidak dapat menghasilkan cukup laktase untuk memenuhi kebutuhan tubuh
mereka. Dalam beberapa kasus, enzim laktase sama sekali tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Pasien-pasien ini dikatakan menderita defisiensi laktase, atau intoleransi laktosa. Gejala
defisiensi laktase terlihat setelah 30 menit sampai 2 jam setelah minum susu atau produk susu
lainnya. Gejala termasuk kram perut, perut kembung, mual dan diare. Dosis yang lebih besar dari
produk susu sering menimbulkan gejala yang lebih parah. Kelahiran prematur, operasi usus,
penyakit usus dan infeksi usus merupakan faktor-faktor risiko yang mungkin terjadinya
intoleransi laktosa.

Jika perut terasa mual, kram atau kembung sehabis minum susu, bisa jadi Anda menderita
intoleransi laktosa. Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Menurut sebuah penelitian,
diperkirakan 70 persen populasi dunia menghadapi masalah yang berkaitan dengan laktosa. Jadi,
apa sebenarnya intoleransi laktosa itu?

Intoleransi Laktosa adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa sepenuhnya. Laktosa
adalah zat gula alami pada susu dan produk susu lainnya. Walaupun menimbulkan perasaan tidak
nyaman, kondisi ini biasanya tidak berbahaya.

Sebagian besar penderita intoleransi laktosa masih bisa menikmati beberapa produk susu. Tapi,
mereka harus memilihnya dengan hati-hati dan dalam jumlah yang terbatas.

Apa penyebab intoleransi laktosa? Biasanya ini terjadi karena kurangnya laktase (enzim yang
memecah laktosa selama proses pencernaan) dalam tubuh.

Normalnya enzim laktase bekerja dengan cara mengikatkan diri ke molekul-molekul laktosa
yang ada pada produk susu. Kemudian, enzim ini menghancurkan molekul laktosa ke dalam
dua bentuk yang lebih sederhana (glukosa dan galaktosa) yang bisa diserap tubuh melalui aliran
darah.

Jika kekurangan enzim laktase, maka sebagian besar laktosa akan masuk ke usus besar tanpa
melalui proses penghancuran molekul laktosa. Inilah yang jadi penyebab perut kembung, mual,
atau diare.

3 Jenis Intoleransi Laktosa

 Intoleransi laktosa primer. Normalnya, tubuh memproduksi laktase dalam jumlah besar ketika lahir.
Namun seraya anak bertambah besar, produksi laktase pun semakin berkurang dan menyebabkan tubuh
mengalami ketidakmampuan dalam mencerna susu.
 Intoleransi laktosa sekunder. Terjadi karena suatu penyakit (celiac, gastroenteristis, dan radang usus)
atau cedera yang mengakibatkan berkurangnya produksi laktase.
 Intoleransi laktosa bawaan. Walau jarang, ada kemungkinan bayi dilahirkan dengan kelainan ini dan
membuatnya tidak dapat menerima laktosa pada produk susu termasuk ASI.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi intoleransi laktosa. Beberapa di antaranya adalah:

Usia—seiring bertambahnya usia kadar enzim laktase semakin berkurang, sehingga intoleransi
laktosa semakin riskan terjadi.

Ras atau etnis—intoleransi laktosa lebih sering diderita oleh orang Asia, Hispanik, serta orang
asli Amerika (suku Indian).

Kelahiran prematur—bayi yang lahir prematur memiliki kadar produksi laktase yang lebih
rendah.

Sebelum Anda mencari pengobatan, ada baiknya memastikan apakah Anda benar-benar
menderita intoleransi laktosa.

Langkah awal adalah mengenali gejalanya. Tanda atau gejala intoleransi laktosa seringkali
terjadi 30 menit sampai 2 jam sehabis makan atau minum produk susu. Gejala dapat berupa
diare, mual, kram perut, dan kembung.

Ada baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter, dengan begitu Anda bisa menguji batas
toleransi laktosa melalui tes toleransi laktosa, tes pernapasan hidrogen (hydrogen breath test)
atau tes keasaman kotoran (stool acidity test).

3 Tes Intoleransi Laktosa

 Anda diwajibkan berpuasa sebelum melakukan tes toleransi laktosa. Setelah itu, pasien akan diberi
minum cairan yang mengandung laktosa. Sampel darah diambil untuk menentukan seberapa baik laktosa
dicerna.
 Begitu juga dengan tes pernapasan hidrogen, Anda diharuskan untuk meminum cairan yang
mengandung laktosa. Lalu, dokter akan mengukur jumlah hidrogen yang terdapat dalam pernapasan. Jika
jumlah hidrogen melebihi batas normal, maka Anda mengidap intoleransi laktosa.
 Sedangkan tes keasaman kotoran biasanya dilakukankan pada bayi atau anak-anak. Jika anak mengidap
intoleransi laktosa, maka asam laktat dan asam lainnya akan terdeteksi pada sampel kotoran (tinja).

ENZIM LACTASE

Enzim lactase (ß-galaktosidase) adalah enzim yang mengkatalisis hidrolisis laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa. Laktase disebut juga The hidrolase laktase-phlorizin enzim. Enzim ini spesifik hanya bekerja
bila substrat tersebut adalah laktosa (Ermawati 2011). Enzim ini memiliki dua situs aktif, yaitu laktosa
hydrolysing dan phlorizin (sebuah α glukosida-aril) dan berbagai glycolipids. Aktivitas dari situs
phlorizin berguna pada manusia dalam hal memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa seperti yang
telah dijelaskan di atas. Laktosa perlu dipecah karena tubuh tidak dapat mencernanya, laktosa perlu di
pecah menjadi senyawa yang lebih sederhana yaitu menjadi senyawa monosakarida sehingga dapat
diserap oleh usus ke dalam aliran darah. Glukosa yang diserap nantinya digunakan sebagai sumber energy
sedangkan galaktosa digunakan sebagai komponen glikolipid dan glikoprotein. Berikut merupakan
gambar struktur Enzim lactase.

Enzim Lactase biasanya dapat ditemukan pada hati, usus kecil dan ginjal pada mamalia (Ermawati 2011).
Kerja enzim lactase ini biasanya terjadi dalam usus yang memiliki konsentrasi bakteri 101-4 mL-1,
dengan kondisi ini laktosa yang di hidolisis oleh enzim lactase sedikit di fermentasi. Enzim Laktase
biasanya di ekskresi pada permukaan apical enterosit pada usus kecil dan di tengah-tengah usus besar.
Enzim ini diproduksi di usus karena enzim lactase ini hanya bekerja spesifik memecah lakosa ketika
berada dalam usus. Enzim lactase sudah mulai diproduksi oleh janin pada umur 8 minggu, hal ini dapat
diketahui dari tes lactase pada permukaan usus manusia, lalu produksi enzim semakin meningkat sampai
pada minggu ke 36 dan pada waktu melahirkan. Pada saat bayi baru lahir ini enzim lactase berada dalam
puncaknya dalam artian enzim lactase ini lebih banyak di produksi dari pada masa lainnya. Setelah itu,
pada bulan pertama setelah kelahiran bayi produksi enzim laktosa menurun.
Isolasi atau pemurnian dari enzim lactase ini didapat dari koloni Lactobacillus acidophilus dalam
fermentasi ragi. Dari fermentasi ragi ini didapatkan larutan berisi koloni Lactobacillus acidophilus. Lalu
dilakukan ultrafiltrasi untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi tinggi untuk menyaring substrat lain
selain enzim yang dimaksud seperti garam-garam mineral, sel bakteri Lactobacillus acidophilus, lemak,
protein-protein dan masih banyak yang lainnya. Setelah dilaukan ultrafiltrasi baru dilakukan pemurnian
dengan kromatografi. Kromatografi yang dilakuan yaitu kromatografi cair dengan teknik elusi gradient,
matriknya menggunaan resin. Setelah keluar dari kromatografi, sampel/enzim di spektofotometri.
Didapatkan hasil pemurnian berat molekul enzim lactase 400-500kD. Berat ini bias berubah apabila
masih didapatkan jenis protein lain dalam sampel murni tersebut. Pemurnian dicukupkan sampai pada
tahap ini karena kebutuhannya hanya untuk analisis.
Enzim lactase atau D-galaktose ini disintesis dari D-laktose. D-laktose ini ditambahkan gluosa menjadi α-
Galaktosyl intermediet, lalu struktur glukosa tersebut terlepas kembali sehimgga memecah D-laktose
menjadi D-galaktose. Reaksi tersebut ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Sifat Enzim Laktase ialah spesifik pada satu substrat saja, yaitu laktosa (Gaman & Sherrington, 1994).
Kerja enzim ini memutuskan ikatan glikosida pada laktosa. PH optimum untuk Enzim ini dapat bekerja
dengan maksimal adalah 6,5. Apabila PH kurang atau lebih dari 6,5 Aktivitas dari enzim lactase bias
berkurang bahkan tidak menimbulan aktivitas. Untuk suhu optimu dari enzim ini dapat bekerja adalah 50°
C. Enzim ini hanya diproduksi saat janin berkembang dan masih bayi, lalu dengan bertambahnya usia
enzim ini semakin sedikit di produksi dalam tubuh bahkan sampai tidak diproduksi lagi. Tujuan enzim ini
diproduksi adalah untuk memeceh laktosa yang biasanya terdapat dalam susu menjadi senyawa yang
lebih sederhana supaya bias diserap oleh tubuh, biasanya mamalia minum susu dari induk pada saat masih
kecil, bila sudah dewasa tidak minum susu lagi, oleh karena itu enzim ini tidak diproduksi lagi. Enzim ini
rusak oleh adanya asam lambung atau perubahan PH yang mendekati asam. Enzim ini juga menjadi tidak
aktif jika flora usus normal berubah atau terinfeksi parasit tertenu.

Manfaat enzim lactase adalah untuk membantu tubuh dapat menyerap laktosa. Enzim lactase ini dapat
dijadikan sebagai enzim assay untuk menguji ada tidaknya laktosa. Untuk orang yang kekurangan laktase
dapat juga dilakukan terapi enzim lactase supaya tubuh dapat memproduksi enzim lactase. Bisa juga
dalam produk susu yang dijual di pasaran sudah disertakan enzim lactase supaya untuk orang yang
defisiensi laktosa dapat meminum susu tersebut.
Apabila kekurangan enzim lactose tubuh tidak dapat mencerna laktosa atau menguraikan laktosa sehingga
laktosa dikeluaran melalui feces. Akibat yang timbul pada proses tersebut adalah diare dan gangguan
pencernaan lainnya.

Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, dengan manajemen laktasi yang baik, produk ASI
cukup dinyatakan sebagai makanan tunggal untuk pertumbuhan bayi yang normal sampai usia
enam bulan.Selain itu pemberian ASI exsklusif hingga enam bulan ini dapat melindungi bayi
dari resiko terkena infeksi saluran pencernaan.

Saat usia bayi menginjak usia 6 bulan, tak terasa kini bayi harus diajarkan pula pengenalan dan
pemberian makanan padat selain ASI. Dibutuhkan pengetahuan yang baik sebagai orang tua
dalam memberikan makanan padat ini, dikarenan hal ini merupakan pengalaman pertama bagi
bayi. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua pada saat pemberikan
makanan padat pada bayi:
Cari Saat Yang Tepat

Setelah enam bulan, pemberian ASI saja hanya sekitar 60-70% kebutuhan bayi. Dengan kata
lain, selain ASI, bayi membutuhkan makanan pendamping ASI(MP-ASI). Selain itu bila MP-
ASI tidak segera diberikan, masa krisis untuk mengenalkan makanan padat yang memerlukan
keterampilan mengunyah (6-7 bulan) dikhawatirkan akan terlewati. Bila ini terjadi, dikemudian
hari bayi akan mengalami kesulitan untuk menelan makanan, atau akan menolak makan bila
diberi makanan padat.

Pada usia 9-12 bulan, keterampilan mengunyah bayi semakin matang. Selain itu, pada usia ini,
kepala juga tubuh bayi semakin stabil, sehingga memudahkannya mengembangkan kemampuan
makan secara mandiri.

Tanda-Tanda Bayi Siap Menerima Makanan Padat

. Bayi tidak puas hanya dengan diberi ASI saja.

. Bayi menunjukan ketertarikannya pada makanan yang anda makan.

. Bayi yang telah tidur sepanjang malam, kini bangun lagi tengah malam dan menangis karena
lapar.

Berikan Secara Bertahap

Pemberian makanan padat pertama bayi sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan hal-hal
berikut ini:

. Mutu bahan makanan. Bahan makanan yang bermutu tinggi menjamin kwalitas zat gizi yang
baik.

. Tekstur dan konsistensi (kekentalan). Mula-mula beri bayi makanan yang lumat dan cair,
misalnya bubur susu atau bubur / sari buah (pisang, pepaya, jeruk manis). Secara bertahap,
makanan bayi dapat lebih kasar dan padat. Bayi yang telah berusia 6 bulan bisa diberi nasi tim
saring lengkap gizi. Memasuki usia delapan bulan sampai satu tahun, bayi hanya bisa diberi
makanan yang hanya dicingcang.

. Jenis makanan. Untuk permulaan, bayi sebaiknya diperkenalkan satu persatu jenis makanan
sampai ia mengenal dengan baik. Tunggulah paling tidak empat hari sebelum Anda mengenalkan
jenis makanan lain. Selain bayi akan benar-benar mengenal dan dapat menerima jenis
makananyang baru, Anda pun bisa mengetahui ada tidaknya reaksi alergi pada bayi.

. Jumlah atau porsi makanan. Selama masa perkenalan, jangan pernah memaksa bayi
menghabiskan makanannya. Umumnya, pada awalnya bayi mau menerima 1-2 sendok teh
makanan. Bila ia telah semakin besar, Anda dapat memberikan porsi yang lebih banyak.
. Urutan pemberian makanan. Urutan pemberian makanan pemberian ASI biasanya buah-buahan,
tepung-tepungan, dan sayuran. Daging, ikan, dan telur umumnya diberikan setelah bayi
berumur enam bulan. Bila bayi menunjukan gejala alergi telur baru diberikan setelah usianya
satu tahun.

. Jadwal waktu makan harus luwes atau sesuai dengan keadaan lapar atau haus yang berkaitan
dengan keadaan pengosongan lambung. Dengan demikian, saluran cerna bayi lebih siap untuk
menerima,mencerna, dan menyerap makanan pada waktu-waktu tertentu.

Meskipun gejala dari intoleransi makanan menyerupai gejala alergi makanan, keduanya memiliki
mekanisme yang berbeda. Reaksi alergi susu melibatkan reaksi kekebalan tubuh akibat
protein susu, sedangkan intoleransi susu tidak melibatkan reaksi kekebalan tubuh, melainan
karena kurangnya produksi enzim untuk mencerna laktosa pada susu6.

Perbedaan lain antara alergi susu dengan intoleransi laktosa adalah bahwa penderita alergi susu
harus menghindari semua makanan yang mengandung susu karena konsumsi protein susu sedikit
saja dapat memicu reaksi kekebalan tubuh yang berbahaya. Hal ini tentunya berbeda dengan
penderita intoleransi laktosa yang masih dapat mengonsumsi susu dan produk olahannya dengan
kandungan laktosa yang lebih sedikit7. Penderita alergi protein susu umumnya terjadi pada bayi
dan anak-anak, sedangkan intoleransi laktosa lebih umum terjadi pada orang dewasa8.
1. Pengertian Enzim Laktase

Lactase adalah enzim likosida hidrolase yang berfungsi untuk memecah laktosa menjadi
gula penyusunnya yaitu glukosa dan galaktosa. Tanpa suplai atau produksi enzim laktase yang
cukup dalam usus halus, akan menyebabkan terjadinya lactose intolerant yang mengakibatkan
rasa tidak nyaman diperut seperti kram, banyak buang gas, atau diare) dalam saluraqn cerna
selama proses pencernaan produk-produk susu. Secara komersial laktase digunakan untuk
menyiapkan produk-produk bebas laktosa seperti susu. Ini juga dapat digunakan untuk membuat
es krim untuk membuat cream dan rasa produk yang lebih manis. Laktase biasanya diisolasi dari
yeast (Kluyveromyces sp.) dan fungi (Aspergillus sp) (Redo, 2012).
Enzim laktase merupakan enzim mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Kedua zat yang dihasilkan tersebut, struktur kimianya lebih simpel dan lebih mudah diterima
sebagai nutrisi tubuh manusia. Laktase sangat penting bagi tubuh untuk memecah laktosa , gula
yang terjadi secara alami dalam susu dan produk susu. Intoleransi laktosa, atau ketidakmampuan
untuk mencerna makanan yang mengandung laktosa, merupakan akibat langsung dari defisiensi
laktase (Ridyan, 2011).

2. Penggolongan Enzim Laktase


Hidrolase adalah istilah yang sering digunakan dalam biokimia. Hal ini mengacu pada
kelas khusus enzim yang bekerja untuk mengontrol proses hidrolisis dalam tubuh. Hidrolisis
pada dasarnya adalah reaksi kimia yang terjadi ketika sebuah molekul air bekerja untuk terpecah
menjadi molekul lain di dalam tubuh. Ada banyak jenis hidrolase dalam tubuh manusia, masing-
masing menyebabkan reaksi yang berbeda. Berbagai enzim dalam tubuh dibagi ke dalam
kategori yang berbeda. enzim Hidrolase diklasifikasikan sebagai EC 3. Enzim ini kemudian
dibagi lagi menjadi beberapa subkategori, tergantung pada ikatan tertentu mereka bertindak
berdasarkan pada saat proses kimia. Meskipun enzim hidrolase bekerja untuk menyebabkan
reaksi kimia dalam berbagai jenis molekul, ada area tertentu dari tubuh yang paling banyak
berubah oleh jenis reaksi kimia. Ini termasuk ester fosfat, lemak, protein, pati, dan asam nukleat.
Reaksi ini menyebabkan berbagai perubahan dalam tubuh (Sridianti, 2014).
Laktase adalah enzim likosida hidrolase yang berfungsi untuk memecah laktosa menjadi
gula penyusunnya yaitu glukosa dan galaktosa. Tanpa suplai atau produksi enzim laktase yang
cukup dalam usus halus, akan menyebabkan terjadinya lactose intolerant yang mengakibatkan
rasa tidak nyaman diperut seperti kram, banyak buang gas, atau diare) dalam saluraqn cerna
selama proses pencernaan produk-produk susu.
Laktase dapat menghidrolisis berbagai substrat. Sementara itu terutama anggota kelas
enzimatik β-galaktosidase, laktase juga memiliki glukosidase dan kegiatan glycosylceramidase
Dalam metabolisme, ikatan β-glikosidik di D-laktosa dihidrolisis untuk membentuk D-galaktosa
dan D-glukosa, yang dapat diserap melalui dinding usus dan ke dalam aliran darah. Reaksi
keseluruhan yang mengkatalisis laktase adalah:
C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6 → + panas
Laktase juga mengkatalisis konversi phlorizin untuk phloretin dan glukosa.

3. Tempat Sintesis Enzim Laktase


Enzim Lactase biasanya dapat ditemukan pada hati, usus kecil dan ginjal pada mamalia.
Enzim Laktase biasanya di ekskresi pada permukaan apical enterosit pada usus kecil dan di
tengah-tengah usus besar. Enzim ini diproduksi di usus karena enzim lactase ini hanya bekerja
spesifik memecah lakosa ketika berada dalam usus. Enzim lactase sudah mulai diproduksi oleh
janin pada umur 8 minggu, hal ini dapat diketahui dari tes lactase pada permukaan usus manusia,
lalu produksi enzim semakin meningkat sampai pada minggu ke 36 dan pada waktu melahirkan.
Pada saat bayi baru lahir ini enzim lactase berada dalam puncaknya dalam artian enzim lactase
ini lebih banyak di produksi dari pada masa lainnya. Setelah itu, pada bulan pertama setelah
kelahiran bayi produksi enzim laktosa menurun (Ridyan, 2011).

4. Fungsi Enzim Laktase


Laktase merupakan enzim yang membantu kita mencerna laktosa, yang merupakan gula
dalam susu dan produk susu. Laktosa tidak dapat diserap oleh tubuh kecuali diurai oleh laktase
menjadi glukosa dan galaktosa. Orang yang tidak memiliki cukup laktase dalam usus mereka
bisa mendapatkan kram perut, perut kembung dan diare ketika mereka makan produk susu
(Kriatantyo, 2012).

5. Struktur Kimia Enzim Laktase


Enzim laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kedua enzim yang di
hasilkan dari uraian antara monosakarida dan disakarida , sehingga struktur kimianya lebih
simple dan lebih mudah di terima oleh nutrisi tubuh manusia. Pra-pro-laktase, produk terjemahan
utama, memiliki struktur polipeptida tunggal utama yang terdiri atas 1927 asam amino Hal ini
dapat dibagi menjadi lima domain:

1. Asam amino dibelah 19 urutan sinyal

2. Yang besar prosequence domain yang tidak hadir dalam laktase dewasa

3. Segmen laktase dewasa

4. Membran hidrofobik rentang jangkar (Ridya, 2011)

Singkat terminal karboksil hidrofilik Urutan sinyal dibelah dalam retikulum endoplasma,
dan 215 kDa dihasilkan pro-LPH dikirim ke Golgi, di mana ia sangat glikosilasi dan
proteolytically diolah ke bentuk dewasa nya. prodomain telah ditunjukkan untuk bertindak
sebagai pendamping intramolekul di UGD, mencegah pembelahan tripsin dan memungkinkan
LPH untuk mengadopsi struktur 3-D perlu diangkut ke aparatus Golgi. Promotor laktase adalah
150 pasang basa panjang dan terletak tepat di hulu lokasi inisiasi transkripsi.Urutan sangat kekal
pada mamalia, menunjukkan bahwa regulator cis-transkripsi kritis yang terletak di dekatnya.
CDX-2, HNF -1α, dan Gata telah diidentifikasi sebagai faktor transkripsi. Studi onset
hypolactasia telah menunjukkan bahwa meskipun polimorfisme ada sedikit perbedaan dalam
ekspresi laktase pada bayi, menunjukkan bahwa mutasi menjadi semakin relevan dalam
pengembangan.Ιt dihipotesiskan bahwa protein pengikat DNA-tahapan perkembangan-diatur
down-mengatur transkripsi atau transkrip mRNA mengacaukan, menyebabkan penurunan
ekspresi LPH setelah penyapihan (Ridya, 2011).
6. Sifat Enzim Laktase

Sifat Enzim Laktase ialah spesifik pada satu substrat saja, yaitu laktosa (Gaman &
Sherrington, 1994). Kerja enzim ini memutuskan ikatan glikosida pada laktosa. PH optimum
untuk Enzim ini dapat bekerja dengan maksimal adalah 6,5. Apabila PH kurang atau lebih dari
6,5 Aktivitas dari enzim lactase bias berkurang bahkan tidak menimbulan aktivitas. Untuk suhu
optimu dari enzim ini dapat bekerja adalah 50° C. Enzim ini hanya diproduksi saat janin
berkembang dan masih bayi, lalu dengan bertambahnya usia enzim ini semakin sedikit di
produksi dalam tubuh bahkan sampai tidak diproduksi lagi. Tujuan enzim ini diproduksi adalah
untuk memeceh laktosa yang biasanya terdapat dalam susu menjadi senyawa yang lebih
sederhana supaya bias diserap oleh tubuh, biasanya mamalia minum susu dari induk pada saat
masih kecil, bila sudah dewasa tidak minum susu lagi, oleh karena itu enzim ini tidak diproduksi
lagi. Enzim ini rusak oleh adanya asam lambung atau perubahan PH yang mendekati asam.
Enzim ini juga menjadi tidak aktif jika flora usus normal berubah atau terinfeksi parasit tertenu
(Ridya, 2011).

7. Manfaat Enzim Laktase

Manfaat enzim lactase adalah untuk membantu tubuh dapat menyerap laktosa. Enzim
lactase ini dapat dijadikan sebagai enzim assay untuk menguji ada tidaknya laktosa. Untuk orang
yang kekurangan laktase dapat juga dilakukan terapi enzim lactase supaya tubuh dapat
memproduksi enzim lactase. Bisa juga dalam produk susu yang dijual di pasaran sudah
disertakan enzim lactase supaya untuk orang yang defisiensi laktosa dapat meminum susu
tersebut. Apabila kekurangan enzim lactose tubuh tidak dapat mencerna laktosa atau
menguraikan laktosa sehingga laktosa dikeluaran melalui feces. Akibat yang timbul pada proses
tersebut adalah diare dan gangguan pencernaan lainnya (Ridya, 2011).

8. Mekanisme Kerja Enzim Laktase

Enzim ß-galaktosidase (ß-D-galaktosida galaktohidrolase) biasa disebut sebagai enzim


laktase dapat menghidrolisis laktosa susu atau hasil olahannya. Bersifat stabil pada pH dan suhu
rendah, memecah substrat pada pH netral dan membutuhkan ion tertentu untuk aktivitasnya.
Laktase dalam industri susu merupakan salah satu dari aplikasi enzim-enzim untuk proses
pangan. Laktosa mempunyai solubilitas rendah (15% dalam air pada suhu 20°C) dan sedikit
manis (16 dibanding kemanisan sukrosa 100). Hidrolisis laktosa menghasilkan laktosa yang lebih
solubel dan lebih manis karena merupakan gabungan dari glukosa dan galaktosa dalam porsi
yang sama dan sejumlah kecil polisakarida. Hidrolisat mempunyai tekanan osmotik 2 kali
laktosa.
Perlakuan susu dengan enzim laktase dapat dipergunakan untuk konsumsi bayi yang
tidak mempunyai kemampuan menyerap laktosa dalam susu, karena kekurangan enzim laktase.
Enzim ini juga dapat dipergunakan untuk pengolahan susu asam seperti yoghurt dan kefir.
Pembentukan asam dipercepat dengan adanya penambahan enzim laktase. Laktosa juga
berpotensi dalam industri baking (roti)
Peran laktase dalam pembuatan es krim adalah untuk mencegah kristalisasi laktosa dalam
es krim melalui hidrolisis campuran es krim oleh enzim tersebut selama 5 hari penyimpanan
pada suhu 7,5°C. ß-galaktosidase merupakan enzim pemecah karbohidrat. Dalam industri es
krim, enzim ini berfungsi untuk memperhalus tekstur. Enzim tersebut juga untuk pembuatan susu
rendah laktosa.
Penggunaan laktase dalam Frozen milk concentrates, whey concentrates dan penerapan
lain:
a) Hidrolisis laktosa oleh laktase pada produk susu tersebut dapat mencegah pembentukan kristal
laktose dan ketidakstabilan protein selama penyimpanan beberapa minggu dalam bentuk beku.
b) Hidrolisis laktosa dalam whey concentrats untuk pakan. Protein dalam whey mempunyai
Biological Value (BV) yang tinggi, tetrapi adanya laktosa yang terikut bersama whey
menjadikan ketidakkompakan dalam pakan, terutama untuk pakan unggas.
c) Hidrolisis laktosa tidak hanya meningkatkan digestibilitas dari whey konsentrat tetapi juga
mencegah kristalisasi dan setting-up, yang membuat bahan-bahan tersebut sangat sulit
ditangani.Hidrolisis laktosa meningkatkan berat gain anak babi, sapi, dan ayam bila
dibandingkan dengan bubuk whey dimana laktosa tidak dihidrolisis.
Dalam pembuatan es krim, kegunaan laktase adalah untuk mencegah terjadinya
kristalisasi laktosa. Kristalisasi menyebabkan es krim mempunyai tekstur berbutir ("grainy") atau
berpasir ("sandy").

You might also like