You are on page 1of 5

TUGAS DISASTER PLAN

PENANGGULANGAN BENCANA
BANJIR DI KELURAHAN KOTA BAMBU UTARA

DISUSUN OLEH:
Rynaldi Rahman
030.12.244

PEMBIMBING:
dr. Gita Tarigan, MPH

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU


KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 26 MARET – 2 JUNI 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
PENDAHULUAN

Banjir adalah ancaman musiman yang terjadi apabila meluap nya tubuh air dari saluran
yang ada dan menggenangi wilayah sekitarnya. Banjir merupakan ancaman alam yang paling
sering terjadi dan paling banyak merugikan. Banjir menimbulkan banyak kerugian baik harta
benda maupun dokumen-dokumen yang dapat hilang atau rusak.

Gambar 1. Banjir Kanal Barat

Gambar 2. Banjir di Kelurahan Kota Bambu Utara

2
HAZARD

Kota Administrasi Jakarta Barat dengan luas wilayah ±12.615,14 HA terletak pada 106-42
Bujur Timur dan 60-12 Lintang Utara, dengan ketinggian sekitar 7 meter diatas permukaan
laut dan sebagian wilayah letaknya lebih rendah dari permukaan air laut sehingga rawan
terhadap banjir.

Batas-batas wilayah:

 Utara : Kab/Kodya Tangerang dan Kota Administrasi Jakarta Utara


 Timur : Kota Administrasi Jakarta Utara dan Jakarta Pusat
 Selatan : Kab/Kodya Tangerang dan Kota Administrasi Jakarta Selatan
 Barat : Kab/Kodya Tangerang

Kota Administrasi Jakarta Barat terbagi dalam 8 Kecamatan, 56 Kelurahan, 576 RW


dan 6.354 RT. 8 Kecamatan dari Kota Administrasi Jakarta Barat adalah Kecamatan
Cengkareng, Kecamatan Palmerah, Kecamatan Grogol Petamburan, Kecamatan Tambora,
Kecamatan Taman Sari, Kecamatan Kebon Jeruk, Kecamatan Kembangan, serta Kecamatan
Kalideres.

Kota Bambu Utara adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Palmerah, Kota
Administrasi Jakarta Barat. Kelurahan Kota Bambu Utara merupakan salah satu kawasan padat
penduduk. Kota Bambu Utara berada dekat dengan banjir kanal barat. Tumpukan sampah
ditemukan di Kota Bambu Selatan, yang mengalir pada banjir kanal barat, sehingga berpotensi
untuk menimbulkan banjir.

VULNERABILITY

 Fisik

3
Kota Administrasi Jakarta Barat terdiri dari 2,281,945 penduduk (Sensus Penduduk
2010), dan tahun 2014 diproyeksikan menjadi 2,470,170 jiwa. 269.594 jiwa merupakan
penduduk di Kecamatan Palmerah.

 Infrastruktur

Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki 17 Rumah Sakit dengan fasilitas IGD dan
rawat inap. Kecamatan Palmerah memiliki 10 Puskesmas, yang terdiri dari 1 Puskesmas
Kecamatan dan 9 Puskesmas Kelurahan, salah satunya adalah Puskesmas Kelurahan
Kota Bambu Utara

CAPACITY

 SDM: Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki 17 Rumah Sakit dan 8 Puskesmas
Kecamatan serta dibantu oleh Puskesmas Kelurahan. Terdapat 19 Dokter dan 15 Dokter
Gigi di Kecamatan Palmerah.
 Logistik: Obat- obatan , bahan habis pakai dan perlengkapan gawat darurat, air minum
tersedia dalam jumlah cukup.
 Terdapat jalur evakuasi dan posko banjir di daerah setempat.

DISASTER MANAGEMENT

Mitigasi dan Upaya Pengurangan Risiko Bencana


 Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
 Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah banjir.
 Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari pemukiman laut.
 Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi
aktifitas di bagian sungai rawan banjir.

Menurunkan kerentanan
 Menempatkan kelompok rentan (anak dibawah usia 5 tahun, lansia, ibu hamil dan kaum
penyandang cacat) pada kamar di area dekat pintu masuk rumah untuk mempermudah
evakuasi.
 Memperbaiki akses menuju dari dan ke fasilitas kesehatan.

4
 Memberikan rambu atau penunjuk jalur dan area evakuasi.
Meningkatkan kapasitas

 Membuat peta daerah rawan banjir, mengenali daerah rawan banjir dan bebas banjir.
 Pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian sistem peringatan dini (Early Warning
System).
 Penyusunan dan uji coba penanggulangan kedaruratan bencana.
 Memantau dan memastikan jumlah obat- obatan, bahan habis pakai dan perlengkapan
untuk gawat darurat cukup.
 Bekerjasama dengan Tim SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),
mahasiswa kedokteran, akademi keperawatan dan bidan, tim medis lain seperti PMI,
warga, maupun relawan untuk mengevakuasi korban jika terjadi bencana.
Saat Terjadi Bencana
 Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.
 Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik
di wilayah yang terkena bencana.
 Mengungsi ke daerah aman atau posko banjir sedini mungkin saat genangan air masih
memungkinkan untuk dilewati.
 Segera amankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
 Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana
seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.
E. Paska Bencana
 Secepatnya membersihkan rumah, gunakan antiseptik untuk membunuh kuman
penyakit.
 Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare.

You might also like