You are on page 1of 2

Resume Jurnal

Judul : (Apakah terdapat risiko emboli selama infus dengan menggunakan penghangat
darah-cairan tipe garis ? )Is There Risk of Emboli during Infusion with Line Type Blood-
Liquid Warmers?

Tahun terbit : 2013

Penulis : Yüksel Erkin*, Aydın Taşdöğen, Edip Gönüllü

Penerbit : Department of Anesthesiology and Reanimation, School of Medicine,


Dokuz

Eylül University, Izmir, Turkey

Tujuan : Menginvestigasi hubungan antara adanya udara di penghangat darah tipe garis
dengan 2 alat penghangat darah yang berbeda.

Methods : eksperimental (Dua kelompok dirancang dengan penghangat


cairan darah merek S-line dan Astoflo. Dengan menggunakan 10 pabrik
untuk setiap kelompok (n = 20), penulis memasukkan 1.000 mL 0,9% larutan
NaCl pada kecepatan 350 mL.hour-1 selama satu jam di ruang operasi.
Temperatur di bagian proksimal, tengah dan bagian distal dari garis, suhu
lingkungan percobaan, suhu cairan yang digunakan dan suhu cair mencapai
kanula setelah pemanasan diukur. Waktu untuk visual formasi gelembung
diamati dicatat. Penulis membandingkan temuan statistik menggunakan tes
MannWhitney U.)

Penulis membandingkan antara penghangat darah-cairan tipe S-Line dengan


penghangat tipe Astoflo. Yang di setting di Ruang Operasi. Masing-masing penghangat
dimasukkan cairan NaCl 0,9% sebanyak 1000cc dengan kecepatan 350ml/jam. Penghangat
serum merek S-line dan Astoflo dipasang di gantungan dengan ketinggian yang sama. Sebelum
percobaan ini dilakukan, suhu di bagian proksimal, tengah dan distal garis, suhu lingkungan
percobaan, suhu cairan yang digunakan dan suhu cairan mencapai kanula setelah pemanasan
diukur untuk menentukan tingkat pemanasan penghangat cair. Lalu dicatat waktu apabila ada
gelembung yang terbentuk. Untuk eksperimen ini, penulis menyiapkan 1.000 mL 0,9% larutan
NaCl untuk infus dengan set serum merek yang sama (Mediset). Setelah penampung set serum
terisi, penulis mengisi set serum dengan 0,9 % NaCl secara hati-hati untuk menghindari
terbentuknya gelembung apa pun pada saat pengisian. Untuk meniru skenario klinis dan untuk
menstabilkan laju aliran, penulis memasang sebuah "drop adjusting set" (Lacus, Ankara) dan
kanula 18-gauge (Bıçakçılar, İzmir) di ujung set serum. Penulis mengulangi prosedur ini 10 kali
dalam setiap kelompok.

Keywords : blood warmers, embolism, infusions

Hasil :

Penggunaan penghangat darah-cairan digunakan untuk mengurangi terjadinya risiko


hipotermi pada pasien yang akan ditransfusi atau diinfus. Akan tetapi penggunaan alat
penghangat ini mempunyai risiko, diantaranya yaitu terjadinya emboli karena terbentuknya udara
selama darah-cairan dihangatkan menggunakan alat penghangat.

Setelah percobaan ini dilakukan didapatkan hasil bahwa diantara kedua merk penghangat
darah-cairan ini, ternyata waktu terbentuknya gelembung dan banyaknya gelembung hampir
sama. Mengingat bahwa emboli yang disebabkan karena udara dapat berakibat fatal pada bayi
dan anak maupun dewasa, makan udara yang terbentuk selama penggunaan penghangat ini
idealnya dihilangkan. Akan tetapi penggunaan penghangat ini apabila digunakan hanya untuk
memanaskan saja (perlu dicari lagi gimana cara alat ini bekerja) maka masih relative aman untuk
digunakan.

Adapun kekurangan dari penelitian ini yaitu belum dapat diketahui jumlah gelembung
udara yang dapat dikatakan bisa menyebabkan emboli. Penelitian ini juga belum dapat
menentukan seberapa banyak gelembung udara yang terbentuk selama eksperimen ini dilakukan.

You might also like