You are on page 1of 3

Roman, Novel, dan Cerpen 28 Juli, 2009

Posted by abdurrosyid in Hobiku Menulis.


Tags: beda, cerpen, novel, perbedaan, roman
trackback

Pernahkah anda membaca roman? Kisah-kisah legendaris Siti Nurbaya, Sengsara Membawa
Nikmat, Layar Terkembang, Salah Asuhan, Katak Ingin Menjadi Lembu, Anak Perawan Di
Sarang Penyamun, Jeumpa Aceh, Atheis, Hulubalang Raja, Di Bawah lindungan Ka’bah,
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk dan masih banyak lagi yang lain.

Saat ini roman sudah hampir punah dari dunia sastra Indonesia, padahal Roman adalah salah
satu bentuk sastra yang terbaik sepanjang sejarah Indonesia. Dalam roman para penulisnya
meniupkan ruh perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan Belanda, walaupun
dengan bentuk yang samar-samar.

Yang menjadi pertanyaan apakah yang menjadi perbedaan antara roman dengan novel dan
cerpen. Cerpen secara garis besar adalah sebuah cerita yang menceritakan sebuah peristiwa
dalam hidup seseorang. Novel secara garis besar adalah sebuah cerita yang menceritakan
sebagian kecil kisah kisah hidup seseorang. Sedangkan yang terakhir, roman, adalah sebuah
cerita yang menceritakan tentang sebagian besar kisah hidup seseorang dan bentuk yang
terbaik adalah yang menceritakan kisah hidup seseorang dari ia kecil sampai meninggal.

Berdasarkan kategori ini sebenarnya banyak juga novel yang dapat masuk dalam klasifikasi
roman, akan tetapi orang kebanyakan seolah-olah terpaku bahwa roman adalah kisah yang
ditulis oleh Anggatan Pujangga Baru dan angkatan-angkatan sebelumnya.

Tabel berikut ini menjelaskan perbedaan antara roman, novel, dan cerpen.

No Unsur Roman Novel Cerpen


1 Alur Kompleks Kompleks Sederhana
2 Konflik Mengubah nasib Mengubah nasib Tidak
tokoh secara tragis tokoh mengubah
nasib tokoh
3 Panjang Menceritakan Menceritakan Menceritakan
cerita kehidupan tokoh sebagian besar kehidupan
secara mendetail kehidupan tokoh tokoh yang
sejak lahir sampai dianggap
dewasa atau penting
meninggal dunia
4 Penokohan Karakter tokoh Karakter tokoh Karakter tokoh
disampaikan secara disampaikan tidak
lebih mendetail secara mendetail. mendetail.

Antara Novel dan Cerpen


Istilah tentang novel antara negara satu dengan negara lain beragam. Dalam bahasa Jerman
disebut Novelle. Sedangkan dalam bahasa perancis disebut Nouvelle. Kedua istilah tersebut
dipakai dalam pengertian yang sama yaitu prosa yang agak panjang dan sederhana karena
hanya menceritakan maksud kejadian yang memunculkan suatu konflik yang mengakibatkan
adanya perubahan nasib pelakunya.

Beberapa pendapat mengenai novel dikemukakan oleh para ahli sastra. Namun sampai saat
ini belum ada patokan yang dapat diterima oleh semua pihak.

Novel dalam arti umum berarti cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas yaitu cerita
dengan plot dan tema yang kompleks, karakter yang banyak dan setting cerita yang beragam.
Novel merenungkan dan melukiskan realitas yang dilihat, dirasakan dalam bentuk tertentu
dengan pengaruh tertentu atau ikatan yang dihubungkan dengan tercapainya gerak-gerik
hasrat manusia.

Novel memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Menceritakan sebagian kehidupan yang luar biasa


2. Terjadinya konflik hingga menimbulkan perubahan nasib
3. Terdapat beberapa alur atau jalan cerita
4. Terdapat beberapa insiden yang mempengaruhi jalan cerita
5. Perwatakan atau penokohan dilukiskan secara mendalam

Novel ialah suatu cerita dengan alur panjang mengisi satu buku atau lebih, yang mengarang
kehidupan manusia, yang bersifat imajinatif, menceritakan kehidupan manusia hingga
terjadinya konflik yang dapat menyebabkan perubahan nasib bagi para pelakunya.

Manfaat dari membaca novel adalah memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-
kebenaran hidup ini. Selain itu dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan batin,
memberikan penghayatan yang mendalam terhadap apa yang kita ketahui, serta dapat
menolong pembacanya menjadi manusia yang berbudaya. Hasil cipta sastra akan selalu
berbicara masalah manusia dengan segala permasalahan hidupnya, baik hubungan manusia
dengan manusia, manusia dengan lingkungannya maupun manusia dengan penciptanya.

Hasil karya sastra novel mengandung keindahan yang dapat menimbulkan rasa senang,
nikmat, terharu, menarik perhatian, menyegarkan perasaan pembaca, pengalaman jiwa yang
terdapat dalam karya sastra memperkaya kehidupan batin manusia khususnya pembaca.

Adapun cerpen mengalami perkembangan yang sangat pesat ketika masa penjajahan Jepang.
Pada masa itu segala sesuatu dituntut serba singkat dan cepat. Karena pengaruh suasana,
maka dalam mengutarakan perasaannya pengarang juga mengikuti keadaan. Pengarang
mengutarakan segala sesuatu secara singkat dan memilih medianya yaitu bentuk cerpen.

Cerpen singkatan dari cerita pendek. Oleh karena itu bentuknya yang pendek, maka yang
ditampilkan oleh cerpen hanyalah sebagian saja dari kehidupan yang dialami oleh tokoh
cerita.
Sebuah cerpen pada dasarnya menuntut adanya perwatakan yang jelas. Tokoh merupakan
pusat sorotan dalam cerita. Unsur penokohan dalam cerpen terasa lebih dominan, daripada
unsur yang lain. Dengan membaca cerpen seorang pembaca akan memahami karakter tokoh
cerita yang dimiliki. Jadi, membaca cerpen tidak sekedar mengetahui jalan cerita tetapi
mengetahui manusia dengan sifat-sifatnya.

Suatu hasil sastra dapat dikategorikan ke dalam cerita pendek harus dilihat dari ruang lingkup
permasalahan yang ditampilkan dalam karya sastra tersebut. Biasanya cerpen hanya akan
menampilkan satu pokok permasalahan saja dalam cerita. Karena permasalahan yang
ditampilkan hanya satu atau permasalahannya tunggal, maka tidak memungkinkan
tumbuhnya digresi dalam cerita pendek. Cerpen yaitu kisahan yang memberi kesan tunggal
yang dominan tentang suatu tokoh dalam latar dan satu situasi dramatik.

Predikat pendek pada kata cerita pendek bukan ditentukan oleh banyaknya halaman untuk
mewujudkan cerita itu atau sedikitnya tokoh yang terdapat dalam cerita itu, melainkan lebih
disebabkan oleh ruang lingkup permasalahan yang ingin disampaikan oleh bentuk karya
sastra tersebut. Jadi, sebuah cerita pendek belum tentu dapat digolongkan ke dalam jenis
cerita pendek apabila tidak memenuhi ruang lingkup permasalahan yang dituntut oleh cerita
pendek.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa cerpen hanya menceritakan
permasalahan tunggal. Mengenai jumlah halaman tidak akan berpengaruh banyak terhadap
jenis karya sastra ini. Cerita yang pendek belum tentu cerita pendek dan cerita agak panjang
pun kadang-kadang dapat dikategorikan sebagai cerpen jika permasalahannya tunggal. Oleh
karena permasalahannya tunggal, maka cerpen cenderung pendek.

Adapun perbedaan antara novel dan cerpen adalah sebagai berikut:

1. Dalam novel terjadi konflik batin, sedangkan dalam cerpen tidak harus terjadi.
2. Dalam novel, perwatakan digambarkan secara detail, sedangkan dalam cerpen,
perwatakan digambarkan secara singkat
3. Novel memiliki alur lebih rumit, sedangkan dalam cerpen, akhir ceritanya sederhana.
4. Dalam novel, latar lebih luas dan waktunya lebih lama, sedangkan dalam cerpen, latar
hanya sebentar dan terbatas.
5. Novel lebih panjang karangannya daripada cerpen, sedangkan cerpen lebih pendek
karangannya.
6. Unsur-unsur cerita dalam novel lebih kompleks dan beragam dibandingkan cerpen,
sedangkan unsur cerita dalam cerpen relatif sederhana dan pasti tunggal
7. Novel biasanya ditulis dalam minimal 100 halaman kuarto, sedangkan cerpen
biasanya ditulis maksimal 30 halaman kuarto.
8. Jumlah kata dalam novel minimal 35.000 kata, sedangkan jumlah kata dalam cerpen
maksimal 10.000 kata.
9. Lama untuk membaca novel kira-kira 30-90 menit, sedangkan waktu yang dibutuhkan
untuk membaca cerpen hanya 10 menit (bacaan sekali duduk).i

You might also like