You are on page 1of 28

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu keperawatan adalah Rangkaian teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mempelajarinya berarti membekali diri
dalam rangka memperkaya khasanah keilmuan tenang Keperawatan, sehingga bisa dianalisis,
dibuktikan dan dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus (ilmu keperawatan). Integritas seorang perawat memerlukan effort dan
pengorbanan yaitu dengan cara mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya.
Keperawatan dikatakan sebuah profesi karena semua karakteristik profesi semuanya ada dalam
diri perawat, yaitu: (1) body of knowledge (tubuh pengetahuan), 92) penggunaan riset sebagai
dasar pengembangan keperawatan, (3) adanya pendidikan tinggi. Untuk memantapkan diri
menjadi sebuah profesi yang kuat maka perlu mengkokohkan dasar keilmuan/sains, didukung
oleh bangunan etika dan moral yang tersandar, dan dilingkupi oleh jaminan hukum yang pasti.
Oleh karena itu, bangunan keilmuan sains keperawatan harus selalu dikembangkan.
Menurut Florence, keperawatan adalah profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan
menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
Ninghtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan kiat yang memerlukan
pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit. Tujuan tindakan keperawatan adalah
memelihara, mencegah infeksi dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan
kesehatan serta mengendalikan lingkungan. Alasan tindakan keperawatan yakni menempatkan
manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit dan luka. Konsep individu merupakan kesatuan fisik,
intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi. Konsep sehat adalah
keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh. Konsep
lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi
pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka
peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat denganapa yang terjadi pada suatu saat jugadan
tahu apa yang harus perawat kerjakan. Konsep keperawatan terus dikembangkan dan
diterapkan serta diuji melalui pendidikan dan praktik keperawatan. Hampir semua model
keperawatan yang di aplikasikan dalam praktik keperawatan professional menggambarkan
empat jenis konsep yang sama, yaitu:
1. Orang yang menerima asuhan keperawatan
2. Lingkungan (masyarakat)
3. Kesehatan (sehat/sakit)
4. Keperawatan dan peran perawat
Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam kegiatan praktik, penilitian dan pengajaran, oleh
karena itu, model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat
profesi keperawatan khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah tentang profesi
keperawatan seperti: perawat sebagai pembantu dokter. Oleh karena itu,model harus
diperkenalkan kepeda perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan
khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti:
perawat sebagai pembantu dokter.
Gambaran model konseptual Florence Nightingale.
a. Definisi keperawatan
b. Alasan tindakan keperawatan
c. Konsep individu
d. Konsep sehat
e. Konsep lingkungan.
Berdasarkan hal di atas kami tertarik untuk menyusun gambaran model konseptual Florence
Nightingale tentang model keperawatan yang di aplikasikan dalam praktik keperawatan
professional.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari pembahasan di atas kita dapat merumuskan beberapa masalah, diantaranya:
1. Bagaimana Bibliografi Florence Nightingale?
2. Bagaimana Konsep utama teori Florence Nightingale?
3. Falsafah Florence Nightingale?
4. Paradigma Florence Nightingale?
5. Gambaran skema teori Florence Nightingale?
C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui bibiografi dari Florence Nightingale?
2. Untuk mengetahui konsep utama dari teori Florence Nightingale?
3. Untuk mengetahui falsafah dari Florence Nightingale?
4. Untuk mengetahui paradigma dari Florence Nightingale?
5. Untuk mengetahui bagaiman gambaran skema dari Florence Nightingale?
BAB II
PEMBAHASAN
A. BIBLIOGRAFI FLORENCE NIGHTINGALE
Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – meninggal di London, Inggris,
13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli
statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya
yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang kimea, di Semenanjung
Krimea, Rusia.
Florence Nightingale mengidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan
kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan
pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi
perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
pada tanggal 12 Agustus 1853, Nightingale mendapat pekerjaan sebagai pengawas bagian
keperawatan di Institute for the Care of Sick Gentlewomen, sebuah rumah sakit kecil yang
terletak di Upper Harley Street, posisi yang ia tekuni hingga bulan Oktober 1854. Ayahnya
memberinya ₤500 per tahun (setara dengan ₤25,000 atau Rp 425 juta pada masa sekaang),
sehingga Florence dapat hidup dengan nyaman dan meniti karirnya..
Disini ia beragumentasi sengit dengan Komite Rumah Sakit karena mereka menolak pasien
yang beragama katolik. Florence mengancam akan mengundurkan diri, kecuali bila komite ini
mengubah peraturan tersebut dan memberinya izin tertulis bahwa “rumah sakit akan menerima
tidak saja pasien yang beragama Katolik, tetapi juga Yahudi dan agama lainnya, serta
memperbolehkan mereka menerima kunjungan dari pendeta-pendeta mereka, termasuk rabi,
dan ulama untuk orang islam”.
Pada 1854 berkobarlah peperangan di Semenanjung Krimea. Pada tanggal 21 Oktober 1854
bersama 38 gadis sukarelawan yang dilatih oleh Nightingale dan termasuk bibinya Mai Smith
berangkat ke Turki. Beberapa gadis sukarelawan terguncang jiwanya dan tidak dapat langsung
bekerja karena cemas, semua ruangan penuh sesak dengan prajurit-prajurit yang terluka, dan
beratus-ratus prajurit bergelimpangan di halaman luar tanpa tempat berteduh dan tanpa ada
yang merawat. Florence melakukan perubahan-perubahan yang peting ia mengusahakan agar
penderita yang berada di luar paling tidak bernaung di bawah pohon dan menugaskan pendirian
tenda.
Florence Nightingale kembali ke Inggris sebagai pahlawan pada tanggal 7 Agustus 1857,
semua orang tahu siapa Florence Nightingale dan apa yang ia lakukan ketika ia berada di medan
pertempuran Krimea, dan menurut BBC, ia merupakan salah satu tokoh yang paling terkenal
setelah Ratu Victoria.
Florence berargumen bahwa dengan adanya sekolah perawat, maka profesi perawat akan lebih
dihargai, ibu-ibu dari keluarga baik-baik akan mengijinkan anak-anak perempuannya untuk
bersekolah disana dan masyarakat akan lain sikapnya menghadapi seseorang yang terdidik.
Sekolah tersebut pun didirikan di lingkungan rumah sakit St. Thomas Hospital, London. Dunia
kesehatan pun menyambut baik pembukaan sekolah perawat tersebut.
Saat dibuka pada tanggal 9 Juli 1860 berpuluh-puluh gadis kalangan baik-baik
mendaftarkandiri, perjuangan Florence di semenanjung Krimea telah menghilangkan
gambaran lama tentang perempuan perawat. Dengan didirikannya sekolah perawat tersebut
telah diletakkan dasar baru tentang perawat terdidik dan dimulailah masa baru dalam dunia
perawatan orang sakit. Kini sekolah tersebut dinamakan sekolah Perawat dan Kebidanan
Florence Nightingale (Florence Nightingale School of Nursing and Midwifery) dan merupakan
bagian dari Akademi King College London.
Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang Keperawatan (Notes on Nursing) buku
setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di sekolah Floence dan sekolah
keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer di kalangan orang awam dan terjual jutaan
eksemplar di seluruh dunia.
Pada tahun 1861 cetakan lanjutan bukuini terbit dengan tambahan bagian tentang perawatan
bayi.
Pada tahun 1869, Nightingale dan Elizabeth Blackwell mendirikan Universitas Medis Wanita.
Pada tahun 1870-an, Linda Richards, “perawat terlatih pertama Amerika”, berkonsultasi
dengan Florence Nightingale di Inggris, dan membuat Linda kembali ke Amerika Serikat
dengan pelatihan dan pengetahuan memadai untuk medirikan sekolah perawat. Linda Richards
menjadi pelopor perawat di Amerika Serikat dan Jepang.
Pada tahun 1883 Florence dianuhgrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red
Cross) oleh Ratu Victoria.
Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, di hadapan beratus-ratus
undangan menganugerahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa The Order of Merit dan
Florence Ninghtingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini.
pada tahun1908 ia dianugrahkan Honorary of the City dari kota London.
B. KONSEP UTAMA TEORI FLORENCE NIGHTINGALE
1. Teori Umum Florence Nightingale
Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan
modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang
wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi kehangatan, cahaya, diet, kebersihan,
dan ketenangan. Kesehatan adalah usaha untuk menjaga agar tetap sehat sebagai upaya
menghindari penyakit yang berasal dari faktor kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah
proses penyebaran alami karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan
merupakan gambaran jelas dari kondisi yang optimal, guna membantu proses penyembuhan
pasien dan proses pencegah dari proses penyebaran melalui suatu indakan. Hal ini berisikan
empat gaya adaptif, yaitu:
 Gaya Psikologik
Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh
cairan dan elektrolit, aktifitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan penyerapan
makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi dan fungsi endoktrin.
 Gaya Konsep Diri
Termasuk didalamnya dua komponen yaitu: fisik diri, yang mengembangkan indera peraba dan
gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri, kosistensi diri dan etika moral
diri.
 Gaya Aturan Fungsi
Yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu pada performa dalam
melakukan aktifitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan sosial.
 Gaya Interpenden
Mencakup suatu hubungaan dengan orang lain yang bertentang pada performa dalam
melakukan sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan perhatian.
2. Konsep Model Florence Nightingale
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara
keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
a. Lingkungan fisik (physical environment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan
mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-
bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang
lain maupun dirinya sendiri. Tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat
ventilasi.
b. Lingkungan psikologi (psychologi environment)
Ninghtingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stres fisik
dan berpangaruh buruk terhadap emosi pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu
muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
c. Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan dengan
keadaaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Lingkungan sosial selalu
dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu lingkungan pasien yang secara
menyeluruh.
3. Hubungan Teori Florence Nightingale denga Beberapa Konsep
Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan:
 Individu atau manusia
Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.
 Keperawatan
Bertujuan membawa atau mengatur individu pada kondisi terbaik agar dapat melakukan
kegiatan melalui upaya mempengaruhi lingkungan.
 Sehat atau Sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat.
 Masyarakat atau Lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu,
fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
4. Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Proses Keperawatan
a. Pengkajian atau pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi lingkungan.
b. Analisa data
Data dikelompokan berdasarkan lingkungan fisik, sosial, dan mental yang berkaitan dengan
kondisi klien.
c. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya.
d. Diagnosa keperawatan
Bebagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain:
 Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan
 Penyesuaian terhadap lingkungan
 Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektifitas asuhan
e. Implementasi
Upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya
kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan pertumbuhan dan perkembangan
individu.
f. Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.
5. Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Teori-Teori Lain.
 Teori adaptasi
Adaptasi menunjukan penyusuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kemampuan diri
sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya yang berperan penting
pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.
 Teori kebutuhan
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan
kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
 Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani.
Stres juga dapat menyebabkan kelelahan jika stres begitu kuat sehingga individu tidak dapat
mengatasi. Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang
optimum sehingga menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan
pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif.
6. Pendapat Mengenai Teori Konsep Dasar Keperawatan Florence Nightingale
Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale sebagai sesuatu
yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari keperawatan (Meleis 1985,
Torres 1986, Marriner-Toorey 1994, Chin and Jacobs 1995). Meleis (1985) mencatat bahwa
konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian
dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit dan itu merupakan proses awal
untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang
perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan,
tetapi lebih berorientrasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan,
ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Nightingale 1860, Torres 1986).
Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status kesehatan
klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi
hygiene dan sanitasi selama perang Crimean. Torres (1986) mencatat bahwa Nightingale
memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi memberikan dan digunakan untuk
menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara
berfikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungan
(Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas
nama klien. Marriner-Tomey, (1994), prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan
pendidikan . hal paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi
praktik keperawatan . Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat
bahwa observasi (pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang mencurigakan, tetapi
demi mnyelematkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.
C. FALSAFAH KEPERWATAN “FLORENCE NIGHTINGALE”
1. Definisi Falsafah Keperawatan
Falsafah keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki oleh seorang perawat
sebagai pedoman untuk berpikir, mengambil keputusan dan bertindak/berperilaku dalam
melaksanakan praktek keperawatan pada klien dalam rentang sehat-sakit.
Florence Nightingale (Modern Nursing)
Florence Nightingale adalah sebagai prionir era modern dalam pengembangan keperawatan
yang dikembangkan sangat dipengaruhi oleh pandangan filosofinya tentang interaksi klien dan
lingkungannya. Ia melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses.
Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau
pergantian dan kesehatan klien. Falsafah Keperawatan menurut Florence Nightingale (Modern
nursing) yaitu melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses.
Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau
pergantian dan kesehatan klien.
Konsep inti dari teori Florence Nightingale tentang falsafah keperawatan adalah lingkungan
berpengaruh terhadap proses pemulihan klien.
Faktor – faktor yang menyebabkan para perawat bersikap dan berperilaku yang mencerminkan
ketidakpahaman tentang falsafah keperawatan.
 Kurang pengetahuan berhubungan dengan latar belakang pendidikan
 Kurang pengalaman berkaitan dengan masa kerja
 Ketidakmampuan dalam pengambilan keputusan
Menurut kelompok hal- hal yang menyebabkan ketidakfahaman tentang falsafah keperwatan
dalam situasi layanan kesehatan di Indonesia adalah:
 Belum adanya standarisasi layanan keperawatan secara nasional
 Masih beragamnya latar belakang pendidikan perawat yang berakibat pada
 beragamnya pemahaman dan penerapan falsafah keperawatan dalam pelaksanaan praktek
keperawatan
 Kurangnya kesadaran perawat menampilkan sikap professional (altruism) sesuai dengan
falsafah yang mnejadi keyakinannya.
D. PARADIGMA KEPERAWATAN “FLORENCE NIGHTINGALE”
Paradigma adalah pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu
pengetahuan (Kiesterman,197). Paradigma memiliki pola dan cara pandang dasar, khas dalam
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi, dan memilih tindakan mengenai suatu
kenyataan atau fenomena kehidupan manusia. Menurut Nightingale 4 komponen paradigma
keperawatan antara lain: manusia, keperawatan, sehat-sakit (kesehatan) dan lingkungan.
1. Manusia
Manusia sebagai klien, yakni makhluk bio, psiko, sos, spiritual dan tersusun dari jasad (fisik)
dan jiwa (roh). Komponen fisik adalah komponen yang mempunyai wujud (dapat dilihat dan
disentuh) dan membutuhkan sesuatu untuk kelangsungan hidup seperti bernafas, makan,
minum, eliminasi, berjalan, melihat, mendengar, dan lain sebagainya. Komponen roh
merupakan komponen yang tak terwujud (tersirat, tesembunyi tapi ada) dan kita wajib
meyakini keberadaannya. Manusia mempunyai sifat yang unik dan berbeda - beda satu dengan
yang lainnya, mempunyai kebutuhan yang berbeda pula serta mengalami tingkat
perkembangan dan pertumbuhan.
Manusia sebagai klien yang bersifat keluarga (sekelompok individu) dan saling berhubungan
atau berinteraksi satu dengan yang lain dalam lingkungan atau masyarakat. Manusia sebagai
klien yang bersifat masyarakat akan memiliki kemampuan individu yang dipengaruhi oleh
fasilitas keseahatan (rumah sakit, puskesmas, posyandu), pendidikan (sekolah, institusi,
universitas), komunikasi (langsung, tidak langsung, media), dan sosial (keyakinan, pandangan,
proses berubah).
2. Keperawatan
Keperawatan memberikan pelayanan kesehatan yang profesional yang berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosial, spiritual yan komprehensif yang
ditunjukan kepada individu, kelompok, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Perawat bertanggung jawab sepanjang
kehidupan seseorang. Perawat harus berpegang pada nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat. Bentuk pelayanan yang diberikan bersifat promotif, prefentif, kuratif, dan
rehabilitatif. Keperawatan bertujuan membawa atau mengantar individu pada kondisi terbaik
untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
3. Sehat-sakit (kesehatan)
Kesehatan adalah karunia tuhan yang harus disyukuri, dipelajari, dilindungi, dan ditingkatkan.
Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus inverstasi serta modal utama untuk berkarya dan
beraktifitas serta produktif merupakan tujuan hidup manusia. Sehat adalah keadaan seseorang
yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai umat manusia sesuai dengan tingkat dan
derajat masing-masing. Sehat yaitu individu yang mampu memanipulasi pengaruh lingkungan
tanpa menimbulkan ketegangan serta tidak menimbulkan ketidak seimbangan pada dirinya.
Sehat adalah adanya keseimbangan komponen-komponen biologis, psikologis, sosial budaya
dan spritual individu. Sedangkan sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh berbagai macam
dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri
maupun fungsi tubuh.
4. Lingkungan
Konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara
keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
a. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersihyang selalu akan
mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap,
bau-bauan. Lingkungan dibuatsedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi
orang lain maupun dirinya sendiri. Tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat
ventilasi.
b. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan srtres fisik
dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu
muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
c. Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkunngan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Lingkungan sosial selalu
dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu lingkungan pasien yang secara
menyeluruh.
E. SKEMA TEORI FLORENCE NIGHTINGALE

Skema Teori Keperawatan Nightingale meliputi manusia Perawat, Kesehatan, Keperawatan,


lingkungan

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – meninggal di London, Inggris,
13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli
statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa Inggris The Lady With The
Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea,
di semenanjung Krimea, Rusia.
Teori model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus asuhan
keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses penyakit, dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Model dan konsep ini
memberikan inspisi dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga dikembangkan
secara luas dengan tindakan yang hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar,
akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien sehingga perlu
diperhatikan. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan
masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara,
lampu, kenyamanan lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat (Nightingale,
1860; Torres 1986).
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk
menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merwat orang yang sakit
dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses
penyembuhan penyakit. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan
penyakit tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, social pasien
sembuh.
Falsafah Keperawatan menurut Florence Nightingale (Modern nursing) yaitu melihat penyakit
sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses dan 4 komponen paradigma
keperawatan antara lain: manusia, keperawatan, sehat-sakit (kesehatan) dan lingkungan.

B. SARAN
Floren Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses keperawatan
dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan
penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling
kita saying. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak mencoba
kita tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai
tekad untuk melakukannya dengan gigih dan penuh kasih sayang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hidayat,Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Salemba medika:Jakarta.
2. Potter and Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.
3. http://www.countryjoe.com/nightingale/joe_grave.jpg
4. http://www.countryjoe.com/nightingale/wellow.htm
5. http://www.gambaran-model-konseptual-keperawatan.com
6. www.konsep-dasar-keperawatan-menurut-florence.html
7. Gaffar, Laode J. 1997. Pengantar Keperawata Profesional. EGC. Jakarta
8. Makalah Teori Florence Nightingale
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................... Daftar


Isi............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. .... 1

A. Latar Belakang ...... .................................................................................. 1

B.Tujuan ............................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3

A. Sejarah Keperawatan ...................................................................................... 3

B. Konsep Keperawatan ...................................................................................... 4

C. Konsep Model Keperawatan Teori Florence Nightingale ............................... 6

a. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep ............. 10

b. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Teori-teori Lain................. 12

c. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan .......... 14

d. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale ............................................. 15

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

BAB 1
PENDAHULUAN
A. .LATAR BELAKANG
Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Florence Italia dan meninggal dunia pada tanggal 13
Agustus 1910 di London Inggris pada usianya yang ke-90 tahun. Florence Nightingale dibesarkan dalam
keluarga yang berada, namanya diambil dari kota tempat ia lahir. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst
sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya yang bernama William Nightingale yang merupakan seorang
tuan tanah terkaya di Derbishire dan ibunya adalah keturunan ningrat dan terpandang. Florence Nightingale
memiliki seorang saudara perempuan yang bernama Parthenope.
Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang
membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial keperawatan, hingga akhirnya pada usianya yang cukup
muda ia hanya menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang yang sakit, Florence Nightingale
menghidupkan konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Kemudian, Florence
Nightingale dikenal dengan nama, ‟Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya yang
tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea.
Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau dikenal sebagai wanita yang
pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam
perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih mengemukakan tentang lingkungan.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan
diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah
yang jelas dalam pelayanan keperawatan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa dapat membaca dan mempelajari
tentang konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.

2. Tujuan Khusus
1.) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I
2.) Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I
3.) Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa perawat dan masyarakat umum.
4.) Untuk mengetahui model konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.
5.) Menjadi penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat agar seperti Florence Nightingale yang
tidak pantang menyerah dalam merawat pasien dan memperjuangkan nasib perawat.
6.) Dapat menjadi inspirasi kita dalam praktik keperawatan.
7.) Menjadi dasar bagi mahasiswa perawat.
8.) Untuk puskesmas, rumah sakit, posyandu dan lain- lain, makalah ini sangatlah bermanfaat karena
lingkungan merupakan hal yang harus di perhatikan dalam perawatan pasien.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SEJARAH KEPERAWATAN
Lahirnya keperawatan dapat dikatakan bersamaan dengan penciptaan manusia, yaitu
penciptaan Adam dan Hawa. Keperawatan lahir sebagai bentuk keinginan untuk menjaga
seseorang tetap sehat dan memberikan rasa nyaman, pelayanan dan keamanan bagi orang yang
sakit. Walaupun secara umum tujuan keperawatan relatif sama dari tahun ke tahun, praktik
keperawatan dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan masyarakat, sehingga keperawatan
berkembang secara bertahap. Keperawatan yang kita ketahui saat ini tidak dapat dipisahkan
dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradapan manusia.
Kepercayaan terhadap animisme, penyebaran agama besar di dunia serta kondisi
sosial ekonomi masyarakat, seperti terjadinya perang, renaissance serta gerakan revolusi
Luther turut mewarnai perkembangan keperawatan di dunia. Pada awal sejarahnya,
keperawatan dikenal sebagai bentuk pelayanan komunitas dan pembentukannya berkaitan erat
dengan dorongan alami untuk melayani dan melindungi keluarga (Donahue, 1995). Umur
keperawatan sama tuanya dengan kedokteran. Sepanjang sejarah, profesi keperawatan dan
kedokteran saling bergantung satu sama lain. Selama era Hipokrates, kedokteran bekerja tanpa
perawat dan selama abad pertengahan, keperawatan bekerja tanpa dukungan medis (Donahue,
1995; Deloughery, 1995). Menurut sejarah, laki-laki dan perempuan telah memegang peran
perawat, masuknya perempuan dalam keperawatan dimulai sekitar 300 M (Shryock, 1959;
Donahue, 1995). Pada abad keenam jumlah laki-laki yang memasuki dunia keperawatan
semakin meningkat.
B. KONSEP MODEL KEPERAWATAN
1. Pengetian Teori Keperawatan
Teori merupakan sekelompok konsep yang mementuk sebuah pola yang nyata suatu pernyataan
yang menjeaskan suatu proses atau peristiwa. Sedangkan teori keperawatan merupakan usaha
untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Teori Model Keperawatan


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan teori model keperawatan,
diataranya adalah:
a) Kebudayaan
Sebagai contoh pada zaman dahulu perawat adalah wanita dan perawat adalah anak buah
dokter, tetapi sekarang yang jadi perawat bukan hanya wanita tetapi ada juga pria, serta
sekarang perawat bukan lagi anak buah dokter tetapi mitra kerja dokter dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

b) Sistim pendidikan
Pada mulanya keperawatan belum punya sistim pendidikan yang jelas tetapi sekarang sudah
memiliki sistim pendidikan dan kurikulum akurat. Sistem pendidikan perawat saat ini sudah
bisa mengikuti perkembangan ilmu profesi lainnya dibidang kesehatan. Pada saat ini
keperawatan telah memiliki jenjang pendidikan sampai tingkat S2. Ini menandakan ilmu
keperawatan dapat bersaing dengan disiplin ilmu lain di bidang kesehatan.

c) Pengembangan ilmu keperawatan


Adanya pengelompokan ilmu keperawatan keperawatan klinik, keperawatan komunitas dan
ilmu keperawatan lainnya.

d) Karakteristik Teori Model Keperawatan


Secara umum ada 5 karakteristik teori model keperawatan, diantaranya adalah:
1) Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan
dengan hal yang nyata dalam keperawatan.
2) Teori keperawatan digunakan berdasarkan alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada.
3) Harus konsisten sebagai dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan.
4) Dalam menunjang aplikasi teori harus sederhana dan bersifat umum agar dapat digunakan
dalam kondisi apapun.
5) Dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan agar dapat digunakan
sebagai pedoman praktek keperawatan.

e) Tujuan Teori Model Keperawatan


Secara umum ada beberapa tujuan teori model keperawatan, diantaranya adalah: Memberikan
alasan tentang kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan
maupun model praktek keperawatan Membantu anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam membrerikan asuhan keperawatan Membentu proses
penyelesaian masalah dalam keperawatan Memberkan dasar dan asumsi keperawatan sehingga
pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan
berkembang.

C. KONSEP MODEL KEPERAWATAN TEORI FLORENCE NIGHTINGALE


Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus asuhan keperawatan, dan
perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara
profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih
diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang
adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan
dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik
keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan,
sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya
memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui proses
perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan. Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam
konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan lingkungan
sosial.

a) Lingkungan fisik (Physical environment)


Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai
efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada
didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat,
udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
perawatan baik bagi oranglain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup,
jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat
ventilasi.
b) Lingkungan psikologi (Psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan
berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan
fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang semua
faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks
lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien
dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang
menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

c) Lingkungan Sosial (Social environment)


Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik (khusus), kumpulan data-data
yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan
demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam hubungan dengan
kasus-kasus secara spesifik lebih sekadar data-data yang ditunjukan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan
individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau
lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara
khusus.

1) Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale:


a. Lima (5) komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence Nightingale:
1. Peredaran hawa baik.
Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu berada dalam keadaan normal.
2. Cahaya yang memadai
Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien.
3. Kehangatan yang cukup
Kehangatan yang diperlukan untuk proses pemulihan.
4. Pengendalian kebisingan
Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak terganggu oleh kebisingan (keributan).
5. Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya)
Menjauhkan pasien dari bau yang menyebabkan gangguan dalam kesehatan.

b. Ada 12 macam komponen umum dalam Teori Florence Nightingale:


1. Kesehatan rumah
Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang merasa nyaman.
2. Ventilasidan pemanasanVentilasi
merupakan perhatian utama dari teori Nightingale. Ventilasi merupakan indikasi yang berhubungan dengan
komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai pemulihan penyakit.
3. Cahaya
Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari pencahayaan konsep ini sangat
penting dalam teori Florence, dia mengidentifikasisecara langsung bahwa sinar matahari merupakan kebutuhan
pasien. Menurutnya pencahayaan mempunyai sinar matahari, perawat diinstruksikan untuk mengkondisikan
agar pasien terpapar dengan sinar matahari.

4. Kebisingan
Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau ruangan. Hal tersebut perlu dihindarkan karena
dapat mengganggu pasien.
5. Variasi keanekaragaman
Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi sesesorang, missalnya makanan.
6.Tempat tidur
Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang dan juga pola tidur yang kurang baik
akan menyebabkan gangguan pada kesehatan.
7. Kebersihan kamar dan halaman
Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi kesehatan. Oleh karena itu, pembersihan sangat perlu
dilakukan pada kamar dan halaman.
8. Kebersihan pribadi
Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena merupakan bagian dari kebersihan secara
fisik.

9. Pengambilan nutrisi dan makanan


Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan tubuh. Adanya nutrisi dan pola makan yang
baik sangat berpengaruh bagi kesehatan.
10. Obrolan, harapan dan nasehat
Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental seseorang dalam menyikapi lingkungannya.
Komunikasi sangat perlu dilakukan antara perawat, pasien dan keluarga. Mental yang yang terganggu akan
mempengaruhi kesehatan pasien.
11. Pengamatan orang sakit
Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat, dimana seorang perawat harus tahu sebab dan akibat
dari suatu penyakit.
12. Pertimbangan social
Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu keputusan tetapi dari berbagai sisi.

a. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep:


1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan
a. Individu/manusia memiliki kemampuan besar untuk memperbaikan kondisinya dalam menghadapi
penyakit.
b. Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan
kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
c. Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.
d. Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi Eksternal (lingkungan luar) yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.

2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan


a. Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikis
dan sosial).
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien yang
berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
c. Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya:
1. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan.
2. Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber
penyakit dan dapat juga sebagai sumber pemulihan penyakit.
3. Pembuangan sampah.
4. Pencemaran lingkungan.
5. Komunikasi sosial, dll.

d. Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain:
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
e. Implementasi (Pelaksanaan)
Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang
baik yangmempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan individu.
f. Evaluasi
Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
g. Implementasi (Pelaksanaan)
Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang
baik yangmempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan individu.
h. Evaluasi
Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.

b. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Teori-teori Lain


1. Teori adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan dipandang
dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya respon adaptasi
seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence Nightingale.
2. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya berperan
penting pada setiap individu dalam berespon adaptif (baik) ataumal adaptif (tidak baik).
3. Teori kebutuhan Menurut Maslow, pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence Ninghtingale,
sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhan lingkungan
yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih. Teori kebutuhan menekankan
bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan
hidupnya.
4. Teori stress.
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat
positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan
positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu
kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien dalam
lingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressos, misalnya tempat yang gaduh,
membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor (penyebab stress)
yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping
(pertahan terhadap stress) individu.

Melalui observasi (pengamatan) dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status kesehatan
klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene (bersih) dan
sanitasi selama perang Crimean. Kondisi hygene (bersih) penting untuk membantu pasien tetap bersih dan
untuk merawat kulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku.
Di zaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau
membersihkan kuku; bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karenanya, perawat perlu
melihat apakah pasien dapat membersihkan diri mereka sendiri dan membantu mereka bila mungkin.
Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka menginginkan
bantuan. Praktik budaya dan agama dapat membedakan praktik hygiene (bersih). Hygiene adalah sangat pribadi
dan masing-masing individu mempunyai ide yang berbeda tentang apa yang mereka ingin lakukan.
Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi kebutuhan pribadinya dari pada melakukan
standar rutin. Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk
menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang yang sakit dan dokter adalah
orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit.
Itulah beda perawat dan dokter. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit
kepada si pasien tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh.
Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin (kejiwaan) mereka tenang
dan nyaman.
Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi pasien,
artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak dibedakan yang
kaya dan miskin.
c. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan
Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang diterapkan dalam
keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan pasien.
a.) Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama dalam
perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih
udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
b.) Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada pasien. Oleh karena itu, perawat
harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
c.) Saluran pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu
pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
d.) Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat memerlukan
kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale
adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan,
baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.
e.) Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari. Nightingale yakin
sinar matahari dapat memberi rmanfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu
membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat Kontraindikasi
(suatu hal yang tidak boleh dilakukan).

d. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale


Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya yang
dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk
membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip perawatan adalah
menjaga agar proses reparative ini tidak terganggu dan tidak menyediakan kondisi yang optimal untuk proses
tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat harus menggunakannalarnya, disertai ketekunan dan
observasi (pengamatan).
Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan penyakit melalui faktor kesehatan
lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai health nursing dan membedakannya dengan proper nursing yang
berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya menjadi lebih baik hingga saat
kematiannya.
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang memengaruhi sakit dan sehatnya seseorang,
termasuk disini makanan klien dan interaksi perawat dengan klien. Jika seseorang ingin sehat, perawat, alam,
dan orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat berjalan.

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” merupakan salah satu pendiriyang
meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui model konsep dan teori keperawatan yaitu dengan
mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasa rmanusia pada klien serta pentingnya pengaruh
lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkunganya.
Selain itu Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan keperawatanserta standar pelaksanaan
asuhan keperawatan yang efesien.Florence nightingale memandang pasien dalam konteks keseluruhan
lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.
Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan
saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan,
dan nutrisi yang kuat. Pengkajian atau observasi (pengamatan) bukan demi berbagai informasi atau fakta yang
mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dankeamanan.
B. Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses keperawatan dan proses
penyembuhan penyakit. Dia merupakan Lady With The Lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita sebagai
perawat haruslah sebagai penerang bagi pasien yang kita rawat. Marilah kita sebagai perawat berusaha untuk
meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita
sayang.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin, Haji. (2001). Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika


Alimul Hidayat, Azis.(2002).Konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.. Jakarta: EGC
Mubarak, Wahid, Iqbal. (2009). Ilmu kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika
Potter. (1999). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC
Sartono. (2011).. Aplikasi Florence Nightingale dalam Pelayanan Keperawatan dan Aplikasi
Kasus yang Relevan (From: http://enoe2007-berbagi.blogspot.com Keperawatan Universitas Borneo
Tarakan. [Akses: 21 September2015].

LAMPIRAN
Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa konsep Florence Nightingale ? (Arif Wibowo kelompok 6)
Jawab: Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai fokus
asuhan keperawatan dan perawat titak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep
ini dalam upaya memisahkan antara profesi perawat dengan kedokteran.

2. Penghargaan apa saja yang diperoleh Nightingale ? (Fani kelompok 5)


Jawab: Pada tahun 90 tahun, Nihgtingale mendapatkan penghrgaan sebagai pelopor perawat
modern, penulis dan ahli statistik, bahkan dia dikenal dengan nama “The Lady With The
Lamp”.

3. Kenapa Florence Nightingale disebut ibu keperawatan di dunia ? (Tio kelompok 3)


Jawab: Karene Florence Nightingale adalah ibu perawat pertama di dinia.

4. Dampak dan pengaruh kesehatan apa saja dari lingkungan psikologis ? (Riska Indrawati
kelompok 7)
Jawab: Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur
dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama maka akan menyebabkan
penyakit psikomatik berupa Grastritis, Jantung, Stres, Kelelahan dan lain-lain.

5. Apa alasan Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagai fokus keperawatan?


(Wiwi kelompok 2)
Jawab: Karena lingkungan merupakan faktor yang mempunyai efek terhadap fisik yang bersih
yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun ia berada, didalam ruangan harus bebas dari
debu, asap dan bau-bauan .

6. Usaha apa yang dilakukan jika pasien mengalami gangguan dalam lingkungan fisiologis?
(Sudrajat kelompok 8)
Jawab: Florence Nightingale, melihat bahwa kondisi lingkungan yang negative dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.
7. Apa tujuan teori keperawatan Florence Nightingale ? (tidak ada nama)
Jawab: Tujuannya yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasar
manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan didalam perawatan orang yang sakit
yang dikenal dengan teori lingkungan.

8. Usaha dan tindakan apa yang dilakukan ahli kesehatan jika pasien mengalami
ketidaknyamanan dalam suara bising ? (Yosi.A kelompok 4)
Jawab: Sebelumnya dari pihak rumah sakit, tidak di perbolehkan mendirikan rumah sakit dekat
dengan pabrik-pabrik atau tempat yang sering mengeluarkan suara kebisingan, dikarennakan
sudah pasti akan mengganggu kesehatan ketenangan pasien.

9. Apa hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan? (Ahmad Sucipto Kelompok 7)
Jawab:
e. Individu/manusia memiliki kemampuan besar untuk memperbaikan kondisinya dalam menghadapi
penyakit.
f. Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan
kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
g. Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.
h. Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi Eksternal (lingkungan luar) yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.

10. Bagaimana cara Florence Nightingale menjadi seorang perawat yang baik? (Anggi Triyani
Kelompok 10)
Jawab: Dengan cara memberikan asuhan dan pelayanan yang baik terhadap pasien, sehingga
pasien merasa nyaman dalam bentuk psikologis maupun fisik, sehingga sembuh lebih cepat.

You might also like