You are on page 1of 3

LAPORAN PENDAHULUAN

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (Keluarga) Halusinasi


TINDAKAN KEPERAWATAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Keluarga klien mengungkapkan bahwa Ny. W seringkali tampak gelisah, berbicara
sendiri, berteriak tanpa sebab, kadang tampak seperti ketakutan.

2. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori: halusinasi

3. Tujuan khusus
- Keluarga dapat menceritakan masalah yang dialami dalam merawat pasien.
- Keluarga mengerti tentang pengertian, tanda dan gejala, dan jenis halusinasi,
serta proses terjadinya.
- Keluarga memahami tentang cara merawat pasien dengan halusinasi.

4. Tindakan keperawatan
a. Menjelaskan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, jenis halusinasi yang dialami pasien,
serta proses terjadinya halusinasi.
c. Menjelaskan cara merawat pasien dengan halusinasi

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum bu... , perkenalkan nama saya Vio, saya perawat yang
bertanggung jawab untuk merawat Ny. W hari ini. Saya dinas dari pukul 07.00-14.00
nanti. Hari ini saya akan merawat Ny. W. Ini dengan ibu siapa?”

2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana kabar Ny. W hari ini bu ?”
“Bagaimana perasaannya hari ini ?”
3. Kontrak :Topik, Waktu, dan Tempat
“Bu, bagaimana kalau kita berdiskusi tentang kondisi Ny. W hari ini”
“Untuk waktunya kurang lebih 15 menit, apakah ibu bersedia ?”
“Kita berdiskusi dimana bu?

KERJA
“Bisa anda ceritakan kondisi Ny. W hari ini bu ?”
“Dengan kondisi Ny. W yang demikian, apakah ibu memiliki masalah dalam
merawat Ny. W?”.
”Apakah ibu berkenan untuk menceritakan kepada saya tentang permasalahan
yang ibu / keluarga alami dalam merawat Ny. W?”
” Bu, sebenarnya kondisi yang sedang dialami Ny. W saat ini biasa disebut
dengan halusinasi, yaitu suatu perubahan persepsi sensori yang menyebabkan
pasien berespon tanpa adanya rangsangan dari luar. Halusinasi ini terdapat
bermacam-macam, sesuai panca indera manusia misalnya halusinasi
penglihatan, dengar, penciuman, peraba, perasa, dsb. Tanda dan gejala yang
tampak contohnya pasien berbicara, senyum/ tertawa sendiri, menarik diri dari
orang lain, tidak dapat membedakan yang nyata & tidak nyata, ekspresi muka
tegang, dll. Seperti pada kasus Ny. W ini, pasien mengalami halusinasi
penglihatan dan pendengaran bu, dimana Ny. W melihat & mendengar hal-hal
yang sebenarnya tidak ada. Hal ini terjadi karena beberapa faktor bu, misalnya
perasaan cemas berlebihan, adanya masalah yang tidak dapat diatasi,
mengalami gangguan dalam berinteraksi sosial, dan banyak faktor lain. Dari
berbagai faktor itulah yang kemudian pasien dituntut untuk membuat metode
penyelesaian masalah, dan apabila metode yang dilakukan tidak efektif maka
dapat timbul halusinasi. Respon pasien terhadap halusinasi tersebut memiliki
fase-fase tertentu dimana pasien dapat merasa nyaman dengan adanya
halusinasi, hingga pasien merasa tidak nyaman / bahkan ketakutan terhadap
halusinasinya. Saat ini yang dialami oleh Ny. W adalah fase dimana pasien
merasa ketakutan / panik terhadap halusinasi yang dialaminya”.
”Bu, saat ini keluarga adalah pihak yang paling dekat dengan pasien, jadi ibu
memiliki peran penting terhadap perawatan Ny. W. Untuk membantu
mengontrol halusinasi yang dialami oleh Ny. W terdapat 4 cara, yang pertama
dengan cara menghardik, yaitu pasien diajarkan untuk menghardik
halusinasinya, misalnya mengatakan pergi... jangan ganggu saya..., yang kedua
yaitu dengan cara mengajak pasien untuk berbincang-bincang untuk
mengalihkan perhatian dari halusinasinya, yang ketiga yaitu dengan melakukan
kegiatan yang positif yang biasa dilakukan di rumah, misalnya mengaji,
berolahraga, merapikan kamar, dsb. Dan yang terakhir adalah dengan cara
minum obat teratur”.
“Dengan demikian halusinasi pasien akan lebih terkontrol bu...”

TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a. Subjektif
“Bagaimana perasaan anda bu setelah berbincang-bincang dengan saya hari
ini?”.
b. Objektif
“Tadi kita sudah membahas apa saja bu ?” wah.. bagus.
2. Tindak lanjut klien
“Apabila Ny. W mulai tenang dan dapat diajak berbincang-bincang, silakan coba cara
tersebut...”
3. Kontrak yang akan datang (topic, waktu, dan tempat)
“Bu, tidak terasa sudah 15 menit, bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-
bincang dengan saya?”
“Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi bu? Untuk membahas
perkembangan Ny. W dan mencoba mempraktikkan cara yang tadi saya ajarkan ke
Ny M”
“Untuk waktunya, bagaimana kalau pkl 9.00 setelah Ny. W minum obat?”
“Tempatnya mau disini atau dimana?”
“Baiklah bu, kalau begitu besok lusa saya kesini pkl 9.00 ya bu...”
“Terima kasih”

You might also like