Professional Documents
Culture Documents
Bab Ii Melda
Bab Ii Melda
Pengertian kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma
(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding
rahim.
kontrasepsi tidak ada satupun yang efektif secara menyeluruh. Meskipun begitu,
sangat bervariasi antara suatu metode kontrasepsi dengan metode kontrasepsi lain.
Sebagai contoh: kontrasepsi oral sangat efektif bila digunakan secara tepat, tetapi
banyak wanita yang sering kali lupa untuk meminum pilnya secara teratur. Sehingga
sempurna. Pada kontrasepsi implan, saat implan dimasukkan kedalam tubuh, tidak
penggunaan sempurna) sampai tiba waktunya untuk diganti. Dalam hal ini maka
penggantian implan.
Alat kontrasepsi dalam rahim merupakan alat berukuran kecil, terbuat dari pelastik
elastis yang dimasukkan dalam rahim. IUD atau AKDR ditempatkan selama 5-10
tahun, tergantung pada tipe atau samapai wanita tersebut ingin agar alat tersebut
dilepas. IUD harus dimasukkan dan dilepaskan oleh dokter atau praktisi kesehatan
ketidaknyamanan.
Intrauterin devices (IUD) nerupakan alat kontrasepsi kecil yang terbuat dari sejenis
pelastik yang dimasukkan oleh tenaga ahli (dokter, perawat, maupun bidan) kedalam
rahim melalui vagina. Terdapat beberapa tipe IUD. Tipe pelepas tembaga, yaitu tipe
IUD yang pada bagian vertikal diberi lilitan kawat tembaga. Sedangkan tipe lainnya
yaitu tipe pelepas progestin. Benang pelastik tetap menempel pada IUD sehingga
Di indonesia terdapat dua tipe IUD. Tipe pertama yaitu IUD pelepas progestin
tersebut, hanya sekitar 0.5 % wanita mengalami kehamilan. Tipe yang kedua adalah
IUD yangn melepaskan tembaga, yang memiliky efektivitas sekitar 10 tahun. Selama
waktu tersebut, kurang dari 2% wanita hamil. Satu tahun setelah IUD dilepas, 80
sampai 90% yang ingin hamil, bisa hamil. IUD yang dimasukan 1 minggu setelah
seperti pada kontrasepsi darurat. IUD tidak mempunyai efek sistemik ( tidak
mempengaruhi seluruh tubuh). Rahim bisa saja terkontaminasi bakteri pada saat
pemasukan IUD, namun infeksi jarang ditemukan. Benang IUD tidak menyebabkan
masuknya bakteri. IUD meningkatkan resiko infeksi panggul hanya pada bulan
pertama penggunaan.
Perdarahan dan nyeri merupakan alasan utama yang menyebakan wanita melepas
IUD nya (lebih dari separuh wanita melepaskan IUD sebelum waktunya). IUD yang
perdarahan menstruasi akan berhenti pada sekitar 20% wanita. Sekitar 5% IUD