You are on page 1of 18

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA UNTUK UPAYA KESEMBUHAN PADA ANAK

PENDERITA KANKER DI YAYASAN PEDULI KANKER ANAK INDONESIA


(YPKAI)

Abstrak

Manusia adalah mahluk yang terdiri dari banyak aspek. Salah satu aspek yang paling
menentukan adalah hasrat. Hasrat menampakkan dirinya dalam emosi manusia. Kedua hal ini,
yakni hasrat dan emosi, menurut Thomas Aquinas, filsuf Eropa Abad Pertengahan, pada
dasarnya adalah sesuatu yang baik. Keduanya ada dalam diri manusia secara alamiah, dan
membantu manusia untuk mencapai kebaikan. Kanker dapat menyerang setiap orang dengan
tidak memandang usia, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Pemberian dukungan
membantu individu untuk melihat segi-segi positif yang ada dalam dirinya dibandingkan
dengan orang lain yang berfungsi untuk menambah kepercayaan diri dan kemampuan serta
merasa dihargai dan berguna saat individu mengalami tekanan atau masalah. Dukungan sosial
(social support) adalah informasi dan umpan balik dari orang lain yang menunjukkan bahwa
seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai dan dihormati, dilibatkan dalam jaringan
komunikasi dan kewajiban dan timbal balik.
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kanker merupakan suatu penyakit yang menjadi momok bagi setiap orang, hal ini
disebabkan karena tingginya kasus kematian yang diakibatkan oleh penyakit kanker. Aliah
B. Purwakania Hasan (2008: 545) menjelaskan bahwa kanker merupakan serangkaian
lebih dari 100 jenis penyakit yang ditandai dengan malfungsi DNA dan pertumbuhan serta
peningkatan sel yang cepat. Kanker bukanlah penyakit yang menular atau menurun.

Kanker dapat menyerang setiap orang dengan tidak memandang usia, baik anak-anak,
remaja, maupun dewasa. Menurut Rama Diananda (2008: 20) beberapa kanker, misalnya
tumor wilms, leukimia limfositik akut, dan limfoma burkitt banyak menyerang usia muda,
tetapi sebagian kanker benyak terjadi pada usia lanjut. Salah satu jenis kanker yang sering
ditemukan pada anak-anak adalah kanker darah, atau sering disebut dengan leukimia.
Menurut Endah Kusumawardani (2010: 66) leukimia terjadi jika proses pematangan dari
stem sel menjadi sel darah putih mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke
arah keganasan. Pada populasi anak, leukimia yang terjadi pada umumnya adalah leukimia
akut yaitu Leukimia Limfositik Akut (LLA) dan Leukimia Mielositik Akut (LMA) dimana
Leukimia Limfositik Akut (LLA) lebih sering terjadi dibandingkan Leukimia Mielositik
Akut (LMA) (Belson et al dalam Chandrayani S., 2009: 1).

Kebutuhan-kebutuhan anak penderita kanker darah dapat dilihat saat dirinya melewati
masa sakit. Anak penderita kanker darah umumnya memerlukan perawatan yang cukup
lama yakni sekitar dua tahun. Dalam perawatan yang cukup lama itu, anak diwajibkan
menjalani kemoterapi, konsumsi obat, menjaga pola makan, pola istirahat, dan sebagainya.
Agar anak merasa aman, diperlukan adanya keberadaan orang terdekat dari anak untuk
mendampingi selama masa pengobatan, baik untuk menjalani kemoterapi secara rutin
maupun dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan anak yang lain adalah
kebutuhan cinta kasih serta harga diri dari orang-orang terdekat anak.

Nursalam (Suryaningsih M, Esrom Kanine, & Ferdinand Wowiling, 2013: 5)


pemberian dukungan membantu individu untuk melihat segi-segi positif yang ada dalam
dirinya dibandingkan dengan orang lain yang berfungsi untuk menambah kepercayaan diri
dan kemampuan serta merasa dihargai dan berguna saat individu mengalami tekanan atau
masalah. Pendapat Nursalam tersebut dapat dimaknai bahwa dengan adanya dukungan dari
orang-orang terdekat dapat menambah rasa percaya diri serta harga diri dari pihak
penerima. Berdasarkan-kebutuhankebutuhan tersebut maka dapat ditegaskan bahwa orang
tua pada khususnya, serta keluarga pada umumnya memiliki peran dalam memberikan
dukungan kepada pemulihan dari penyakit yang dialami anak.

Menurut King, Laura A. (2010: 226) dukungan sosial (sosial support) adalah informasi
dan umpan balik dari orang lain yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai dan
diperhatikan, dihargai dan dihormati, dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban
dan timbal balik. Keluarga sebagai orang yang memiliki kelekatan dengan anak memiliki
peran yang besar dalam memberikan dukungan guna menunjang proses penyembuhan
dalam menghadapi kanker yang diderita anak.

Beberapa penjelasan diatas membuat kami tertarik untuk melakukan service learning
tentang dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga terhadap anak penderita kanker
darah di Yayasan Peduli Kanker Anak Indonesia cabang Surabaya. Tujuannya untuk
mendeskripsikan tentang gambaran dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga kepada
anak penderita kanker.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana dukungan sosial keluarga terdekat kepada anak penderita kanker yang
memiliki keinginan untuk sembuh?
b. Bagaimana besar keinginan keluarga dan anak penderita kanker untuk dapat
sembuh?
c. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pada saat melewati masa
sakit?

1.3. Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran dukungan sosial yang
diberikan oleh keluarga pada anak penderita kanker.

1.4. Manfaat Penelitian


a. Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang dukungan sosial dan penyakit
kanker.
b. Diharapkan dapat menambah pemahaman bagi keluarga penderita kanker tentang
dukungan sosial keluarga sehingga dapat lebih memberikan dukungan kepada
penderita dalam berjuang melawan sakit yang diderita.

1.5. Indikator Keberhasilan


a. Semua bagian dari kelompok dapat memberi dukungan sosial kepada anak-anak
penderita kanker di YPKAI.
b. Anak-anak di YPKAI mendapat dukungan sosial dan semangat untuk sembuh.
II. Landasan Teori & Bentuk Kegiatan

2.1. Profil Tempat


Yayasan Peduli Kanker Anak Indonesia (YPKAI) adalah lembaga sosial dan
kemanusiaan yang melakukan kegiatan kepedulian dan perhatian terhadap keberadaan dan
kondisi anak penderita baik yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum maupun
pengobatan jalan (kemoterapi) terutama bagi yang berasal dari luar kota dengan
menyediakan rumah singgah “Rumah Harapan”. Dengan demikian para orang tua dan anak
penderita kanker sangat tenang dan nyaman selama menjalani pengobatan. Yayasan Peduli
Kanker Anak Indonesia mempunyak visi dan misi sebagai berikut:
Visi YPKAI: Memberikan yang terbaik bagi Anak Penderita Kanker untuk tetap
Mampu Menggapai Harapan dan Menyongsong Masa Depannya.
Misi YPKAI:
 Melakukan kampanye tentang keberadaan serta kondisi anak penderita kanker,
serta mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan membantu keluarga anak
penderita kanker.
 Mendampingi orang tua dan anak penderita kanker agar dapat optimal
menjalani perawatan dan pengobatan.
 Menyediakan “Rumah Harapan” sebagai rumah singgah bagi yang menjalani
pengobatan tanpa dipungut biaya.
 Membantu meringankan kesulitan anak penderita kanker selama menjalani
perawatan dan pengobatan.
 Mengadakan kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang kanker pada masyarakat,
khususnya generasi muda tentang resiko kanker, penanggulangan dan deteksi
dini pada kanker.

Dalam mewujudkan visi dan misi YPKAI mengajak semua pihak untuk turut serta
mendukung kegiatan sosial kemanusiaan untuk memberikan yang terbaik bagi anak
penderita kanker dan meringankan beban orang tua dalam mendamping anak berjuang
menggapai harapan masa depannya.

YPKAI Surabaya

Ketua : Hj. Rubiyah

Alamat : Jl. Dharmahusada Indah Timur IX Blok L No. 142 Surabaya


Telepon : (031) 58208516 / 082257372414

2.2. Landasan Teori

Hasrat dan Emosi Manusia


Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks karena ada banyak aspek yang bisa
diulas, dianalisa, dan diteliti. Manusia juga merupakan makhluk yang utuh. Walaupun
banyak aspek yang bisa dianalisa, manusia harus dilihat dalam keutuhannya sebagai
manusia. Karena itulah, manusia disebut utuh dalam keberadaannya sebagai manusia.
Berbicara mengenai manusia dan kehidupannya tidak bisa terlepas dari berbicara
mengenai emosi. Alasannya adalah karena emosi itu berhubungan erat dengan tindakan
manusia sehari-hari. Emosi juga dapat memengaruhi usaha berpikir, bersikap, dan
memahami bagi seseorang. Apakah emosi itu? Ada beberapa definisi tentang emosi.
(Lorens Bagus, Kamus Filsafat, 2005 : 193)

Menurut Lorens Bagus, emosi adalah perasaan dari diri seseorang yang menunjukkan
sikapnya terhadap dirinya sendiri dan terhadap lingkungan sekitarnya. Mengenai sifatnya,
emosi dapat dikategorikan ke dalam dua golongan, yakni emosi yang berjangka pendek
dan emosi yang berjangka panjang. Emosi yang berjangka pendek adalah rasa senang,
sedih, kecewa, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh emosi yang berjangka panjang
misalnya rasa benci dan rasa cinta. Mengenai emosi manusia ini, terkadang juga
disebutkan dengan istilah hasrat. Hasrat, atau oleh

Lorens Bagus disebut sebagai appetite, adalah suatu kecenderungan aktif kepada suatu
tujuan tertentu (Ibid., 65). Di sini, Lorens Bagus menyamakan istilah hasrat dengan
appetite. Lorens Bagus juga membuat definisi passion. Menurut Lorens Bagus, passion
atau hasrat adalah gerak hati yang intens dan terkadang bisa menguasai diri seseorang.
Hasrat juga mengandung suatu kecondongan dari kehidupan emosional dan inderawi
kepada reaksi-reaksi yang kuat (Ibid., 685).

Dalam penjelasan Aquinas, pendapat Lorens Bagus tentang definisi appetite maupun
juga hasrat tidaklah tepat. Aquinas menggunakan istilah passion untuk menjelaskan hasrat,
yang merupakan hasil tindakan dari appetite. Dalam karya tulis ini, penulis mengikuti
pemikiran Aquinas mengenai hasrat. Penulis menggunakan istilah hasrat untuk
menjelaskan passion menurut Thomas Aquinas.
Dalam karya tulis ini, penulis membahas rasionalitas hasrat dalam perspektif pemikiran
Aquinas. Alasan dari penggunaan perspektif Aquinas adalah pemikiran Aquinas begitu
jelas, teratur, terstruktur, dan masuk akal. Pemikiran Thomas Aquinas mengenai manusia
sangat menyeluruh. Demikian juga halnya dalam penjelasan hasrat (passion). Aquinas
secara khusus membahas hasrat manusia dalam buku Summa Theologica bagian yang
pertama buku kedua pertanyaan nomor 22 sampai dengan 48. Pertanyaan nomor 22 sampai
48 tersebut, terbagi dalam 2 bagian besar. Bagian yang pertama ini menjelaskan hasrat
secara umum. Sedangkan bagian kedua adalah pertanyaan nomor 26 sampai dengan nomor
48. Bagian ini adalah penjelasan secara terperinci mengenai macam-macam hasrat.

Aquinas membuat daftar mengenai kemampuan-kemampuan (faculties) yang dimiliki


manusia. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan “organ rohaniah” dari jiwa.
Analogi yang bisa digunakan untuk menjelaskan istilah organ di sini adalah organ tubuh
manusia. Tubuh manusia memiliki organ-organ untuk menjalankan fungsinya, sehingga
tubuh manusia bisa tetap hidup dan bertumbuh kembang. Organ-organ tubuh manusia itu
antara lain : jantung, paru-paru, ginjal, dan lain sebagainya.

Jiwa manusia juga memiliki “organ rohaniah” yang disebut dengan kemampuan-
kemampuan jiwa. Kemampuan-kemampuan jiwa itu adalah: indera dalam dan indera luar
(panca indera), akal budi (intellect), kehendak (will), concupiscible appetite, dan irascible
appetite. Akal budi dan kehendak merupakan kemampuan rohaniah dalam diri manusia,
sedangkan panca indera, indera dalam, concupiscible appetite dan irascible appetite
merupakan kemampuan yang bersifat inderawi.

Semua kemampuan dalam diri manusia tersebut saling berhubungan satu dengan yang
lain. Dalam filsafatnya, Aquinas juga menjelaskan bagaimana proses manusia
mendapatkan suatu pengetahuan sampai menentukan suatu tindakan. Di sini, Aquinas
mampu menjelaskan dengan sangat logis dan terstruktur proses yang terjadi dalam diri
manusia. Dari penjelasan Aquinas mengenai proses manusia mendapatkan suatu
pengetahuan sampai kemudian melakukan suatu tindakan, terlihat bahwa sebenarnya
manusia itu mampu mengendalikan hasrat yang muncul.

Manusia hidup, bertumbuh dan berkembang dari anak menjadi dewasa, baik dari usia
maupun dari struktur kejiwaan mereka. Manusia yang dewasa adalah manusia yang
mampu mengenal diri mereka. Mengenal diri berarti mengenal segala gerak hasrat yang
muncul. Setelah mengenal gerak hasrat yang muncul, orang tersebut mampu
mengendalikan hasrat dengan akal budinya.

Melalui argumentasi filosofisnya mengenai manusia, Aquinas dengan sangat kritis


mampu membuktikan dan menunjukkan bahwa manusia harus bisa menguasai hasrat yang
muncul. Akal budi adalah kemampuan utama manusia yang harus menguasai seluruh
kemampuan lainnya yang ada dalam diri manusia. Kehendak dan hasrat berada di bawah
kendali akal budi manusia.

Keunggulan lain dari pemikiran Aquinas tentang manusia adalah bahwa sistem
pemikiran filosofisnya tentang manusia adalah begitu jelas, baik, dan terstruktur dengan
rapi. Dasar pemikiran tentang keunggulan dan kelebihan dari pemikiran Aquinas mengenai
manusia adalah hukum kodrat. Dari kodratnya, manusia memiliki banyak kelebihan dan
juga keunggulan dibandingkan makhluk hidup yang lain. Dari kodratnya pula, manusia
memiliki suatu nilai yang mampu melihat dan mewujudkan nilai-nilai kebenaran dan
kebaikan. Secara kodrati, manusia memiliki akal budi yang mengatur dan menguasai
seluruh sikap dan perilakunya. Adalah sesuatu yang melawan kodratnya sebagai manusia,
apabila seluruh sikap dan perilaku manusia tunduk pada hasrat yang muncul. Hasrat harus
tunduk pada kendali akal budi.

Pemikiran Thomas Aquinas bahwa secara kodrati, manusia itu mampu mengendalikan
hasrat yang muncul dengan akal budinya. Akal budi memegang kuasa untuk mengontrol
hasrat-hasrat yang ada. Manusia dikatakan manusiawi dan harus bertanggung jawab atas
semua tindakannya apabila dalam kehidupannya, manusia mampu mengontrol hasrat-
hasrat yang muncul. Ini merupakan keunggulan manusia yang memiliki akal budi apabila
dibandingkan dengan binatang.
Manusia berbeda dengan binatang. Manusia memiliki nilai yang lebih luhur daripada
binatang karena memiliki akal budi dan kehendak bebas. Kontrol yang utama dalam diri
manusia adalah akal budi. Kehendak dan juga hasrat tunduk pada kendali akal budi. Oleh
karena itu, manusia disebut juga sebagai rational animal (Thomas Aquinas, Summa
Theologica I). Termasuk juga dalam hal ini adalah gerak emosi dan hasrat yang disebabkan
oleh struktur biologis dalam tubuh manusia. Semuanya harus berada dalam kendali akal
budi.
Pengendalian hasrat merupakan sesuatu yang sangat mendasar. Ketika seseorang
mampu mengendalikan seluruh aspek dalam dirinya dengan akal budi, maka hidupnya
akan teratur. Kontrol terhadap hasrat merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupan sehari – hari.
Orang yang dikuasai hasrat – hasratnya seringkali akan menyesali tindakannya. Ketika
hasrat mengendalikan seseorang, hal ini dapat menimbulkan sesuatu yang merusak dan
merugikan baik diri sendiri maupun orang lain. Banyak terjadi kesalahpahaman,
perselisihan, konflik dari ketidakmampuan seseorang untuk menguasai hasrat. Sebaliknya,
ketika hasrat bisa dikendalikan, akan menimbulkan banyak hal positif, seperti relasi yang
baik dengan orang lain, keharmonisan dalam hidup sosial.

III. Tempat dan Acara Kegiatan

3.1. Praktek Kerja Lapangan kelompok kami akan dilaksanakan di Yayasan Peduli Kanker
Anak Indonesia dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :
 Jumat, 20 Juli 2018 : (100 menit)
15.00–15.30 : Perkenalan (Koor: Retno Puspita)
15.30-16.00 : Wawancara dengan ibu anak penderita kanker dan pengurus Yayasan
(Koor: Nerita Chusnul)
16.00-16.40 : Bermain bersama anak-anak penderita kanker (Koor: Ayunda Fani)
 Sabtu, 21 Juli 2018 : (100 menit)
15.00–16.00 : Lomba mewarnai dengan anak-anak penderita kanker (Koor: Norma
Ayu)
16.00-16.40 : Pembagian hadiah dan penutupan. (Risky Damayanti)
 Selasa, 24 Juli 2018 : (100 menit)
10.00-11.40 : Membantu pengurus Yayasan mengurus anak-anak (Koor: Devi
Rachmawati)
 Kamis, 26 Juli 2018 : (100 menit)
10.00-11.00 : Bermain bersama anak-anak penderita kanker (Koor: Gregorius Ola)
11.00-11.40 : Penutupan dan perpisahan (Koor: Gregorius Ola)
IV. Anggaran

4.1. Anggaran dari swadaya anggota kelompok. Rp. 50.000,00 setiap mahasiswa.

No Keterangan Debet Kredit


1 Kas 350.000
2 Keperluan lomba 100.000
3 Souvenir 250.000
Saldo 350.000 350.000
V. Nama Anggota Kelompok

No NRP NAMA No. Telp

1 2443015082 Retno Puspita

2 2443015143 Ayunda Fani

3 2443015149 Norma Ayu

4 2443015159 Devi Rachmawati

5 2443015162 Nerita Chusnul

6 2443015206 Risky Damayanti

7 2443015267 Gregorius Ola

V. Penutup

Demikian proposal ini kami buat dengan harapan mendapat tanggapan dan persetujuan dari
Antonius Yuniarto selaku dosen pembimbing. Atas perhatian yang diberikan, kami
mengucapkan terimakasih.

Surabaya, 12 Juli 2018

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Ketua Kelompok

Antonius Yuniarto, SS., MM Norma Ayu Syaputri


Nik. 311.13.0759 NRP. 2443015143
DAFTAR PUSTAKA

Aliah B. Purwakania Hasan. (2008). Pengantar Psikologi Kesehatan Islami. Jakarta: Rajawali
Pers.

Chandrayani S. (2009). Gambaran Epidermologi Kasus Kanker pada Anak di Rumah Sakit
Dharmais. Jurnal Penelitian. Universitas Indonesia.

Endah Kusumawardani. (2010). Waspada Penyakit Darah Mengintai Anda. Yogyakarta:


Hanggar Kreator.

King, Laura A. (2010). The Science of Psychology: An Appreciative View (Psikologi


Umum). Penerjemah: Brian Marwensdy. Jakarta: Salemba Humanika.

Rama Diananda. (2008). Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Katahati.

Suryaningsih. M. S, Esrom Kanine, & Ferdinand Wowiling. (2013). Hubungan Dukungan


Keluarga dengan Depresi pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik di Ruangan Hemodialisa Blu
Rsup Prof. Dr. R D. Kandou Manado. Ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

Lorens Bagus. (2005). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Thomas Aquinas. (1948). Summa Theologica I. Westminster: Quaestio


DAFTAR HADIR

Jumat, 20 Juli 2018

No NRP NAMA TTD

1 2443015082 Retno Puspita

2 2443015143 Ayunda Fani

3 2443015149 Norma Ayu

4 2443015159 Devi Rachmawati

5 2443015162 Nerita Chusnul

6 2443015206 Risky Damayanti

7 2443015267 Gregorius Ola

Mengetahui,

Ketua Yayasan

(Hj. Rubiyah)
DAFTAR HADIR

Sabtu, 21 Juli 2018

No NRP NAMA TTD

1 2443015082 Retno Puspita

2 2443015143 Ayunda Fani

3 2443015149 Norma Ayu

4 2443015159 Devi Rachmawati

5 2443015162 Nerita Chusnul

6 2443015206 Risky Damayanti

7 2443015267 Gregorius Ola

Mengetahui,

Ketua Yayasan

(Hj. Rubiyah)
DAFTAR HADIR

Selasa, 24 Juli 2018

No NRP NAMA TTD

1 2443015082 Retno Puspita

2 2443015143 Ayunda Fani

3 2443015149 Norma Ayu

4 2443015159 Devi Rachmawati

5 2443015162 Nerita Chusnul

6 2443015206 Risky Damayanti

7 2443015267 Gregorius Ola

Mengetahui,

Ketua Yayasan

(Hj. Rubiyah)
DAFTAR HADIR

Kamis, 26 Juli 2018

No NRP NAMA TTD

1 2443015082 Retno Puspita

2 2443015143 Ayunda Fani

3 2443015149 Norma Ayu

4 2443015159 Devi Rachmawati

5 2443015162 Nerita Chusnul

6 2443015206 Risky Damayanti

7 2443015267 Gregorius Ola

Mengetahui,

Ketua Yayasan

(Hj. Rubiyah)

You might also like