Menyelam dapat menyebabkan tekanan parsial nitrogen meningkat, Nitrogen

larut dalam darah & jaringan (Hukum Henry). Saat naik ke permukaan secara
bertahap, tekanan gas turun terjadi proses desaturasi. Tekanan parsial gas paru-paru
rendah sehingga darah melepas gas ke paru-paru. Bila dekompresi cepat, gelembung
gas dalam jaringan & darah tidak dapat keluar dengan cepat & teratur sehingga
meninggalkan gas dalam darah & jaringan, karena tidak cukup waktu bagi paru-paru
untuk mengeluarkan gas tersebut. Gelembung dapat menyebabkan kerusakan melalui
distorsi jaringan, penyumbatan vaskular atau stimulasi mekanisme kekebalan yang
menyebabkan edema jaringan, hemokonsentrasi dan hipoksia. (Bennet, michael, Dr.
Decompression illness, 2006)

Distribusi nitrogen ke jaringan dipengaruhi oleh :

a. Kecepatan aliran darah
b. Daya larut
Saturasi nitrogen terhadap jaringan berbeda-beda: Lemak 5 kali lebih besar
dari air, otak dan darah supersaturasinya cepat, disebut jaringan cepat. Tulang rawan
& sendi supersaturasinya lambat, disebut jaringan lambat.

Penyelaman singkat–dalam: beban nitrogen lebih banyak pada jaringan cepat.

Jika dekompresi tidak tepat, menyebabkan PD Tipe II. Penyelaman lama-dangkal:
beban nitrogen pd jaringan cepat & lambat, namun jaringan cepat masih dapat
melepas gas, tapi jaringan lambat sebabkan PD Tipe I (perlu waktu 24 jam).

Gelembung-gelembung gas dapat ditemukan pada:

a. Intravaskuler
b. Ekstravaskuler
c. Intraseluler dengan segala akibatnya

Akibat mekanik:

a. Distorsi atau robekan jaringan

b. Pelepasan energi (pecahnya gelembung)
c. Rusak sel-sel sekitar
d. Sumbatan aliran darah

Akibat non mekanik:

a. Permukaan gelembung gas bentuk lapisan protein yg mengikat lemak

melepas asam lemak sehingga menjadi emboli lemak
b. Gelembung gas merangsang & melepas agregasi platelet (perubahan
rheologi)
Perubahan akibat proses biokimia ini dapat menyebabkan:

1. Peningkatan permeabilitas vaskuler: Hemokonsentrasi, Edema paru

2. Statis kapiler
3. Hiperkoagulabilitas
4. Gangguan difusi gas alveoli