You are on page 1of 4

PENGERTIAN KATARAK

Definisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang
menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak berasal dari bahasa yunani “kataarrhakies” yang
berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia, katarak disebut bular, yaitu penglihatan seperti tertutup
air terjuan akibat lensa yang keruh, biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan
progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.1 Katarak
menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya
sulit mencapai retina sehingga menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Jumlah dan bentuk
kekeruhan pada setiap lensa mata dapat bervariasi. Katarak berasal dari kata Yunani ”Cataracta”
yang berarti ”Air terjun”, hal ini disebabkan karena penderita katarak seakan-akan melihat sesuatu
seperti tertutup oleh air terjun di depan matanya.1,2

EPIDEMIOLOGI

Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengidentifikasi adanya katarak pada sekitar


10% orang Amerika Serikat, dan prevalensi ini meningkat sampai skeitar 50% untuk usia antara
65-74 tahun, dan sampai sekitar 70% pada usia lebih dari 75 tahun. Sebagian kasus bersifat
bilateral, walaupun kecepatannya pada masing-masing mata jarang sama. National Health and
Nutritional Examination Survey (NHANES)menyatakan bahwa progresivitas terjadinya katarak
terkait dengan usia. Katarak terjadi pada sekitar 12% pasien usia 45-54 tahu, 27% pada usia 55-64
tahun, dan58% pada usia 65-74 tahun. Di Indonesia sekitar 47% dari orang yang mengalami
kebutaan disebabkanoleh katarak. Prevalensi usia orang yang mengalami katarak di Indonesia
jugalebih muda daripada di negara barat, yaitu sekitar usia 40-60 tahun, namun seiringdengan
bertambahnya usia, prevalensinya semakin banyak.2

FAKTOR DAN PENYEBAB TERJADINYA KATARAK

Katarak umumnya merupakan penyakit usia lanjut, namun katarak juga dapat diakibatkan
oleh kelainan kongenital. Banyak faktor dikaitkan dengan katarak, yaitu umur sebagai faktor
utama, dan faktor lainnya antara lain penyakit diabetes melitus (DM), pajanan kronis terhadap
sinar ultraviolet (sinar matahari), konsumsi alkohol, nutrisi, merokok, tingkat sosial ekonomi,
tingkat pendidikan, dan pekerjaan : 2,3
1. Umur

Bertambahnya umur harapan hidup di seluruh dunia, khususnya dinegara berkembang,


menyebabkan bertambah banyaknya jumlah orang tua secara cepat. Hal ini dapat menimbulkan
fenomena pertambahan kasus katarak, karena dengan sendirinya jumlah kebutaan karena katarak
akan bertambah banyak. Katarak senilis (lebih dari 40 tahun) merupakan penyebab yang terbanyak
penurunan penglihatan pada orang usia lanjut. Pada penelitian cross sectional dikatakan bahwa
prevalensi katarak sekitar 50 % pada usia antara 65 smpai 74 tahun dan meningkat 70 % pada usia
di atas 75 tahun

2. Jenis kelamin

Menurut Rasyid, dkk (2010) kejadian katarak lebih banyak terjadipada perempuan dari pada
laki-laki, ditujukan dengan hasil penelitian yang menemukan 114 orang (71,7%) penderita katarak
berjenis kelamin perempuan, sedangkan 57 orang (63,4%) penderita katarak berjenis kelamin laki-
laki.

3. Katarak erat kaitannya juga dengan pekerjaan yang berada di luar gedung, dimana sinar
ultraviolet (UV) merupakan faktor risiko terjadinya katarak.

4. Pendapatan dikaitkan dengan status sosial ekonomi yang rendah.

Seseorang dengan tingkat ekonomi yang rendah dalam hal penghasilan memiliki ketidakmampuan
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi setiap harinya. Status ekonomi juga dihubungkan dengan
rendahnya tingkat pengetahuan seseorang yang berkaitan dengan kemauan untuk mencari
informasi mengenai pengobatan katarak, sehingga munculnya tanda-tanda akan terjadinya katarak
tidak disadari oleh seseorang karena dirasakan masih belum menganggu. Pada umumnya
seseorang akan mengunjungi tempat pelayanan kesehatan mata setelah merasa terganggu pada
matanya. Selain itu juga penderita katarak yang berasal dari golongan ekonomi rendah tidak akan
mampu mengobati penyakitnya ke rumah sakit atau klinik swasta yang mahal, sehingga
pengobatan katarak tidak menjadi prioritas bagi mereka. Jarak yang jauh dari sarana pelayanan
menyebabkan ongkos transportasi dan biaya untuk keluarga yang mengantar menjadi mahal .

5. Diabetes Melitus dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, salah satunya adalah
katarak. peningkatan enzim aldose reduktase dapat mereduksi gula menjadi sorbitol, hal ini
menyebabkan terjadinya perubahan osmotik sehingga serat lensa lama-kelamaan akan menjadi
keruh dan menimbulkan katarak.

6. Merokok Dari beberapa faktor risiko terjadinya katarak, salah satunya adalah merokok.
Rokok berperan dalam pembentukan katarak melalui dua cara yaitu, pertama paparan asap rokok
yang berasal dari tembakau dapat merusak membrane sel dan serat-serat yang ada pada mata. Ke
dua yaitu, merokok dapat menyebabkan antioksidan dan enzim-enzim di dalam tubuh mengalami
gangguan sehingga dapat merusak mata. Pada penelitian dengan menggunakan kasus-kontrol, di
mana kasus sebanyak 54 orang dan kontrol 35 orang, hasil uji multivariat (OR=2,287)
menunjukkan hubungan merokok dapat meningkatkan kejadian katarak 2 kali dibandingkan
dengan yang tidak merokok.

PATOFISIOLOGI KATARAK

Peningkatan Protein-protein yang Tidak Larut Air Seiring Usia

Protein lensa yang sebelumnya larut air menjadi tidak larut air dan beragregasi untuk membentuk
partikel-partikel yang sangat besar yang dapat memecahkan cahaya sehingga mengakibatkan
kekeruhan lensa.3,4

Teori Kebocoran Pompa

Lensa bersifat dehidrasi dan memiliki kadar ion kalium (K +) dan asam amino yang lebih tinggi
dari aqueous dan vitreus di sekelilingnya.Sebaliknya, lensa mengandung kadar ion natrium (Na+),
ion klorida (Cl-)dan air yang lebih sedikit dari lingkungan sekitarnya. Keseimbangankation antara
di dalam dan di luar lensa adalah hasil dari kemampuan permeabilitas membran sel-sel lensa dan
aktifitas dari pompa (Na+, K +-ATPase) yang terdapat pada membran sel dari epitelium lensa dan
setiapserat lensa. Fungsi pompa natrium bekerja dengan cara memompa ionnatrium keluar dari dan
menarik ion kalium ke dalam lensa. Mekanismeini tergantung dari pemecahan ATP dan diatur oleh
enzim Na+, K +-ATPase. Keseimbangan ini mudah sekali terganggu oleh inhibitor
spesifik ATPase. Inhibisi dari Na+, K +-ATPase akan menyebabkan hilangnyakeseimbangan
kation dan meningkatnya kadar air dalam lensa.3,4

Keseimbangan kalsium juga penting untuk lensa. Besarnya gradientransmembran kalsium


dipertahankan secara primer oleh pompa kalsium (Ca2+ -ATPase). Membran sel lensa juga secara
relatif tidak permeabelterhadap kalsium. Hilangnya homeostasis kalsium akan sangatmengganggu
metabolisme lensa. Peningkatan kadar kalsium dapat berakibat pada beberapa perubahan meliputi
tertekannya metabolismeglukosa, pembentukan agregat protein dengan berat molekul tinggi
danaktivasi protease yang destruktif.2,3

Transport membran dan permeabilitas juga penting untuk nutrisilensa. Transport aktif asam-
asam amino terdapat di epitel lensa denganmekanisme tergantung pada gradien natrium yang
dibawa oleh pompanatrium. Glukosa memasuki lensa melalui sebuah proses difusi terfasilitasiyang
tidak secara langsung terhubung oleh sistem transport aktif. Hasil buangan metabolisme
meninggalkan lensa melalui difusi sederhana.Berbagai macam substansi seperti asam askorbat,
mioinositol dan kolinmemiliki mekanisme transport yang khusus pada lensa. Pembentukan katarak
secara kimiawi ditandai oleh penurunan penyerapan oksigen dan mula-mula terjadi peningkatan
kandungan air.Kandungan natrium dan kalsium meningkat; kandungan kalium, berkurang. Pada
lensa yang mengalami katarak juga tidak ditemukanglutation. Seiring pertambahan usia lensa, berat
dan ketebalannya bertambahsementara kekuatan akomodasinya berkurang. Ditambah lagi,
terdapat pengurangan transport dari air, nutrisi dan antioksidan. Akibatnyakerusakan oksidatif yang
progresif pada lensa menyebabkan berkembangnya katarak senilis.3,4

You might also like