You are on page 1of 23

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

Dosen Pengampu :
Dr. Tawardjono Usman, M.Pd.

Disusun oleh :

Probo Wiratsongko / 14509134001


Aprilian Widyantoro / 14509134002
Mustafit Septian / 14509134003
Febian Dwiki Tiarsa / 14509134004

KELAS : B1

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

A. PENDAHULUAN

I. JUDUL LAPORAN
Laporan ini berjudul “Rack and Pinion Power Steering” yang telah
dipraktikkan dan diketahui hasil analisanya.

II. KOMPETENSI
Setelah melakukan praktik “Rack and Pinion Power Steering”
diharapkan mahasiswa :
1. Membongkar dan memasang Rack and Pinion Power Steering
dengan prosedur yang baik dan benar.
2. Menganalisa kondisi benda kerja yang digunakan untuk praktikum.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Alat Kerja : 1 set Tool box
2. Alat Ukur : 1 buah Busur baja
3. Alat Bantu : 1 set Alat tulis
: 1 buah Nampan
4. Bahan : 1 unit Roda Gigi Kemudi Jenis Rack dan Pinion
: Power Steering

IV. KESELAMATAN KERJA


1. Berdoa sebelum memulai kegiatan praktik.
2. Gunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya.
3. Laksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja.
4. Tanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan
praktikum.
5. Bersihkan alat dan bahan praktik, kemudian kembalikan alat dan
bahan praktik ke tempat semula.
6. Bersihkan area praktik setelah selesai melakukan kegiatan praktik.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

B. KEGIATAN PRAKTIK
I. DASAR TEORI
Rack dan Pinion
Sistem kemudi pada kendaraan dirancang untuk memudahkan
pengemudi menggerakkan roda-roda depan ke kiri atau ke kanan.
Tetapi dalam perkembangannya para pengendara menginginkan
kenyamanan dalam mengemudi, yaitu usaha dan gaya seminimal
mungkin untuk menggerakkan kemudi. Kemudian digunakanlah
power steering pada sistem kemudi. Power steering pada system
kemudi rack and pinion menggunakan rack dan tabungnya sebagai
power silinder dan untuk control valve memanfaatkan dari gerakan
pinion gear. Control valve/ rotary valve akan mengatur aliran fluida
dari pompa power steering ke power silinder. Pengontrolan akan
diatur oleh pergerakan pinion gear yang bergerak berdasarkan
kemudi, sehingga saat kemudi digerakkan control valve akan
membuka dan mengalirkan fluida ke power silinder sebelah kanan
atau kiri. Rack dan Pinion biasanya digunakan pada kendaraan
ringan seperti mobil sedan dan pick up.

Gambar 01. Rack dan Pinion


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

a. Bagian dan komponen Rack dan Pinion Power Stering


Sistem power steering konstruksinya tidak jauh beda
dengan sistem kemudi manual dengan komponen steering wheel
(roda kemudi), Steering column (batang kemudi) dan steering
linkage, hanya ditambah mekanis hidrolis yang bertujuan
membantu mendorong piston pada power silinder. Untuk tipe
rack dan pinion ini mempunyai komponen-komponen yang
penting yaitu gear housing, power cylinder, control valve dan vane
pump.

- Gear Housing

Gambar 02. Gear Housing Rack dan Pinion

Gear housing pada power steering menggunakan roda gigi


tipe rack and pinion. Dimana steering pinion bagian ujung
pada poros utama kemudi bersinggungan dengan steering rack,
sehingga pada saat steering wheel diputar dan diikuti shaft
pinion akan menggerakkan steering rack ke kiri atau ke kanan.
Gerakan steering rack diteruskan rack end dan tie rod end ke roda
depan kiri dan kanan.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

Roda gigi rack and pinion mempunyai keuntungan sebagai berikut:


 Konstruksinya sederhana, ringan karena gear box kecil,
rack end sebagai steering linkage.
 Gigi reduksinya lebih besar maka momen untuk menggerakkan
roda lebih ringan.
 Persinggungan giginya langsung sehingga respon
pengemudian sangat tajam.
 Rakitan steering tertutup sehingga tidak memerlukan perawatan.

- Power Silinder

Gambar 03.Power Cylinder Rack dan Pinion

Power silinder adalah tempat piston bekerja dan


ditempatkan pada rack, rack bergerak karena tekanan minyak
yang dihasilkan oleh tekanan vane pump yang bekerja pada power
piston. Kebocoraan minyak dicegah oil seal pada kedua ruangan
silinder dan bagian ujung power cylinder juga dicegah oil seal
untuk mencegah kebocoran fluida. Minyak yang digunakan
dextron dengan SAE 10. Steering wheel dihubungkan dengan
steering main shaft untuk menggerakkan control valve. Pada saat
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

steering wheel dalam posisi lurus control valve pada posisi netral
sehingga minyak dari vane pump tidak bekerja dikedua
ruangan tetapi dialirkan ke reservoir tank. Jika steering wheel
diputar kesalah satu arah, maka control valve merubah saluran
fluida sehingga vane pump bekerja kesalah satu ruangan dan
minyak pada salah satu ruangan akan kembali ke reservoir tank.

- Katup Rotary
Arah aliran minyak dari pompa ditentukan oleh control
valve (rotary valve) yang ada dalam rumah gigi (gear housing).
Control valve shaft yang menerima momen dari steering wheel
dengan pinion gear dihubungkan oleh pasak dan berputar bersama-
sama.

Gambar 04. Control Valve Rack dan Pinion

Bila tidak ada tekanan minyak dari vane pump, torsion


bar akan terpuntir sepenuhnya. Control valve shaft dengan pinion
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

gear berhubungan dengan stopper, sehingga momen dari control


valve diteruskan langsung ke pinion gear (Toyota 1994 : 64).

- Pompa

Pompa berfungsi untuk membangkitkan tekanan hidrolik


yang diperlukan untuk tekanan kerja. Tipe pompa banyak sekali,
antara lain : pompa torak, membran, plunger, roda gigi luar, roda
gigi dalam, vane, screw dan lain-lain. Tekanan yang diperlukan
merupakan tekanan secara menerus (continue), sehingga tipe
pompa yang digunakan adalah tipe Vane atau Roda Gigi. Pompa
menghasilkan tekanan dengan memanfaatkan putaran mesin,
sehingga volume pemompaan sebanding dengan putaran mesin.

Gambar 05. Pompa Power Steering

II. LANGKAH KERJA


1. Pembongkaran
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan
kegiatan praktikum.
b. Mengamati komponen-komponen yang ada pada sistem kemudi
tersebut serta mempelajari cara kerja sistem tersebut.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

c. Membongkar sistem kemudi rak dan pinion


d. Melepas pinion gear dan control valve dari housing.

Gambar 06. Pinion Gear dan Housing

e. Melepas tie rod dari rack.

Gambar 07. Pelepasan Tie Rod

f. Melepas rack dari steering gear box dan power cylinder.

Gambar 08. Pelepasan Rack


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

g. Melepas control valve dari housing.

Gambar 09. Control Valve dan Housing

2. Pengamatan dan Pemeriksaan


a. Cara Kerja
 Sistem Kemudi Jenis Rack dan Pinion Power Steering

Gambar 10. Rack dan Pinion Power Steering

Prinsip kerja Power Steering dari sistem kemudi yang


menggunakan peralatan hidrolis adalah bekerja untuk
meringankan pengemudian, adapun sumber tenaganya dari
pompa yang menggunakan putaran mesin. Pompa pada
power steering yang digerakkan mesin bertujuan
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

membangkitkan tekanan fluida. Fluida yang bertekanan,


menekan torak dalam power silinder yang membantu tenaga
gerak pada pinion dan batang rack. Besarnya tenaga bantu
yang dihasilkan, tergantung pada tekanan hidrolis yang
bekerja pada torak. Oleh karena itu diperlukan tenaga
pengemudian yang besar, maka tekanan harus ditingkatkan.
Tekanan fluida ini diatur oleh katup pengontrol (control
valve) yang dihubungkan dengan steering main shaft. Katup
pengontrol (control valve) menurut cara kerjanya dibedakan
menjadi dua, yaitu :

- Posisi Netral (Lurus).

Minyak dari pompa dialirkan ke katup pengontrol


(control valave). Bila katup pengontrol berada pada posisi
netral, semua minyak akan mengalir melalui katup
pengontrol keseluruh relief port dan kembali ke pompa. Pada
saat ini tidak terbentuk tekanan dan tekanan pada kedua sisi
torak sama, torak tidak akan bergerak kemanapun (Toyota
1994 : 54). Sehingga roda tidak akan bergerak dikarenakan
roda tidak menerima gaya dorong dari torak tersebut.

Gambar 11. Rack dan Pinion Power Steering Saat Lurus


- Pada Saat Membelok.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

Pada saat poros utama kemudi (steering main shaf.t)


diputar kesalah satu arah, maka katup pengontrol juga akan
bergerak menutup kesalah satu saluran minyak. Saluran yang
lain akan terbuka dan terjadi perubahan volume aliran minyak
dan akhirnya terbentuk tekanan. Pada kedua sisi torak akan
bergerak ke sisi yang bertekanan lebih rendah sehingga
minyak yang berada dalam ruangan tersebut dialirkan ke
pompa melalui katup pengontrol (Toyota 1994 : 54). Dengan
demikian roda akan terdorong karena mendapatkan dorongan
dari torak tersebut.

Gambar 12. Rack dan Pinion Power Steering Saat Belok

b. Data Pengamatan Rack dan Pinion Power Steering

No Nama Jumlah Kondisi Foto


Komponen
1 Pinion 1 Baik
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

2 Rack 1 Baik

3 Rotary 1 Baik
Valve

4 Rumah 1 Baik
Pinion

5 Tie-Rod 2 Baik

6 Power 1 Baik
Cylinder
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

7 Rack Boot 1 Baik

8 Pipa Saluran - Tidak -


atau Selang Tersedia
Oli
9 Pengunci - Tidak -
Torsion Bar Tersedia
Bagian Atas
10 Seal Rotary - Tidak -
Valve Tersedia

Hasil pengukuran turning ratio :

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝑺𝒕𝒆𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑾𝒉𝒆𝒆𝒍 (𝐝𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐭)


𝐁𝐞𝐬𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐒𝐮𝐝𝐮𝐭 𝐁𝐞𝐥𝐨𝐤 𝐑𝐨𝐝𝐚 𝐃𝐞𝐩𝐚𝐧 (𝐝𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐭)

3 𝑥 360 1080
= = 27o
40 40

Jadi, setiap putaran penuh steering wheel menghasilkan sudut 27˚ pada roda
depan.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

3. Analisis Data dan Pembahasan


Rack dan Pinion Power Steering

Gambar 13. Konstruksi Rack and Pinion Power Steering


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

1. Pinion
 Cara Kerja : ketika roda kemudi diputar, poros pinion yang terpasang
menjadi satu dengan poros kemudi akan ikut berputar dan
menggerakkan rotary valve untuk mengalirkan minyak pelumas
menuju power silinder.
 Pinion dalam kondisi baik, namun Kemungkinan Kerusakan dan
Akibatnya yang mungkin terjadi pada pinion adalah : keausan pada
gigi – gigi poros pinion, akibatnya menjadikan perkaitan antara poros
pinion dan rack tidak sempurna (kocak)
 Tindak Lanjut atau Kemungkinan Perbaikan : karena kondisi pinion
baik, tindak lanjutnya hanya perlu pengecekan secara berkala, namun
jika terjadi kerusakan tersebut maka apabila gigi poros telah aus maka
di lakukan penyetelan, namun bila sudah masimal tetapi gap antar gigi
masih lebar, maka harus di ganti.

2. Rack
 Cara Kerja : menerima gerak putar pinion dan gerak dorong dari torak
serta mengkonversikannya menjadi gerak bergeser kanan kiri untuk
menggerakkan roda depan melalui tie rod dan knuckle arm
 Rack dalam kondisi baik, namun Kemungkinan Kerusakan dan
Akibatnya yang mungkin terjadi pada rack adalah : keausan yang terus
menerus yang akan lebih cepat rusak. Akibatnya rack kurang resopnsif
bergerak sehingga penyaluran gaya menjadi kurang optimal
 Tindak Lanjut atau Kemungkinan Perbaikan : karena kondisi rack
baik, tindak lanjutnya hanya perlu pengecekan secara berkala.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

3. Rotary Valve
 Cara Kerja :

Arah aliran minyak dari pompa ditentukan oleh control valve


(rotary valve) yang ada dalam rumah gigi (gear housing). Control
valve shaft yang menerima momen dari steering wheel dengan pinion
gear dihubungkan oleh pasak dan berputar bersama-sama. Bila tidak
ada tekanan minyak dari vane pump, torsion bar akan terpuntir
sepenuhnya. Control valve shaft dengan pinion gear berhubungan
dengan stopper, sehingga momen dari control valve diteruskan
langsung ke pinion gear (Toyota 1994 : 64).

Gambar 14. Konstruksi Rotary Valve

Cara Kerja Pengaturan Minyak :


Pembatasan dalam sirkuit hidrolis dilakukan oleh gerakan putar
dari control valve shaft dalam kaitanya dengan rotary valve. Pada saat
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

membelok ke kanan, tekanan ditutup orifice X dan Y pada saat


membelok ke kiri pembatasan dilakukan oleh orifice X’ dan Y’. Pada
saat steering wheel diputar, maka control shaft valve berputar
memutarkan pinion gear melalui torsion bar. Pada saat ini control
valve terpuntir berlawanan dengan pinion gear sesuai dengan gaya
permukaan jalan, control valve shaft berputar hanya sebatas puntiran
dan bergerak ke kiri atau ke kanan mengikuti rotary valve. Akibatnya,
orifice X dan Y (X’ dan Y’) terbentuk dan perbedaan tekanan hidrolis
terjadi pada ruang silinder kiri atau kanan.
Dengan cara ini putaran control valve melakukan perubahan
saluran untuk merubah pengaturan tekanan minyak. Minyak dalam
vane pump dari lingkaran luar rotary valve akan kembali ke tangki
reservoir melalui celah antara torsian bar dan control valve shaft
(Toyota 1994 :65)

Gambar 15. Pengaturan Sirkuit Minyak


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

a) Posisi Netral.

Selama control valve shaft dan katup rotary (rotary valve)


tidak berputar, maka dalam posisi netral. Posisi ini terjadi saat
berjalan lurus tanpa memutar roda kemudi. Minyak yang dialirkan
dari pompa kembali ke tangki reservoir melalui lubang D pada
ruang D. Ruangan sebelah kiri dan kanan dalam silinder mulai
bertekanan, tetapi keduanya tidak ada perbedaan maka tidak terjadi
bantuan power steering(Toyota 1994 :72)

Gambar 16. Rotary Valve Posisi Netral

b) Posisi Belok Kanan.

Pada saat membelok kekanan, Torsian bar terpuntir dan


control valve berputar kekanan. Minyak dari pompa ditahan oleh
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

orifice X dan Y dari edge untuk menghentikan aliran kelubang C


dan D. Akibatnya minyak mengalir kelubang B ke sleeve B dan
kemudian ke silinder kanan, menyebabkan rack pinion bergerak ke
kekiri dengan bantuan power steering. Pada saat bersamaan
minyak dari ruang silinder kiri kembali ke reservoir tank melalui
sleeve C- lubang C- lubang D ruang D.

Gambar 17. Rotary Valve Posisi Belok Kanan

c) Posisi Belok Kiri.

Sama halnya dengan membelok ke kanan, kendaraan


membelok ke kiri torsian bar terpuntir dan control shaft berputar
ke kiri. Minyak yang dialirkan dari pompa ditahan oleh orifice X’
dan Y’ dan menutup aliran ke lubang B dan D. Akibatnya minyak
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

mengalir dari lubang C ke Sleeve C dan kemudian ke ruang silinder


kiri memberikan bantuan power steering. Pada waktu yang sama,
minyak pada silinder kanan mengalir kembali ke reservoir tank
melalui sleeve C- lubang B- lubang D- ruang D.

Gambar 18. Rotary Valve Posisi Belok Kiri

 Rotary valve dalam kondisi baik, namun Kemungkinan Kerusakan dan


Akibatnya yang mungkin terjadi pada rotary valve adalah : saluran
atau katup yang tersumbat kotoran, menyebabkan pendistribusian
minyak ke power silinder menjadi terganggu.
 Tindak Lanjut atau Kemungkinan Perbaikan : karena kondisi rotary
velve baik, tindak lanjutnya hanya perlu pengecekan secara berkala.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

Namun jika terjadi kerusakan tersebut maka hal yang harus dilakukan
adalah mengganti minyak power steering dan membersihkan katup.

4. Power Silinder
 Cara Kerja : saat roda kemudi diputar, secara bersamaan pelumas akan
mendapat gaya tekan dari rotary valve, pelumas bertekanan ini akan
mendorong power silinder (piston) untuk menggerakkan rack yang
kemudian diteruskan ke lengan kemudi dan roda.
 Power Slilinder dalam kondisi baik, namun Kemungkinan Kerusakan
dan Akibatnya yang mungkin terjadi pada power silinder adalah :
kebocoran pada seal perapat menyebabkan kebocoran minyak power
steering, dan keausan power piston menyebabkan penekanan tidak
sempurna.
 Tindak Lanjut atau Kemungkinan Perbaikan : karena kondisi power
silinder baik, tindak lanjutnya hanya perlu pengecekan secara berkala.
Namun jika terjadi kerusakan tersebut maka hal yang harus dilakukan
adalah mengganti seal dan power piston.

5. Rack Boot
 Cara Kerja : boot dipasang pada gear housing dan tie rod, boot dibuat
lentur sehingga dapat menyesuaikan pergerakan rack, sehingga dapat
menutup rack dengan sempurna.
 Rack Boot dalam kondisi baik, namun Kemungkinan Kerusakan dan
Akibatnya yang mungkin terjadi pada rack boot adalah : karena
bergesekan dan timbul panas, akibatnya karet penutup tidak dapat
meelindungi dari debu dan kotoran, sehingga jika tidak ada karet
penutup maka rack dan pinion akan stuck atau macet.
 Tindak Lanjut atau Kemungkinan Perbaikan : karena kondisi rack boot
baik, tindak lanjutnya hanya perlu pengecekan secara berkala. Namun
jika terjadi kerusakan tersebut maka hal yang harus dilakukan adalah
mengganti rack boot jika sudah rusak.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

4. Pemasangan
a. Memasang rotary valve ke pinion.
b. Memasang rack pada power cylinder.

Gambar. 19 Rack dan Power Cylinder

c. Memasang tie rod pada rack.

Gambar. 20 Tie Rod

d. Memasang pinion dan rotary valve pada housing.

Gambar. 21 Pemasangan Pinion dan Rotary Valve


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV RACK AND PINION POWER STEERING 2 x 50 menit

No.JST/OTO/OTO 311/04 Revisi : 00 22 Maret 2016

e. Mengecek kembali apakah pemasangan komponen sudah benar dan


lengkap
f. Bersihkan alat dan kembalikan ke tempat semula

C. PENUTUP
1. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil kerja secara keseluruhan sistem kemudi


jenis rak dan pinion power steering dalam keadaan baik, semua
komponennya masih cukup baik dan hanya perlu dilakukan perawatan
dan pelumasan. Namun ada beberapa komponen yang tidak tersedia
seperti pipa atau selang saluran oli ke power cylinder, seal rotary valve
dan pengunci tensior bar bagian atas. Untuk turning rasio sistem kemudi
rack and pinion power steering adalah 27 derajat. Jadi tindak lanjut
terhadap benda kerja adalah memberikan pelumasan dan merawat
komponen yang dalam kondisi baik serta menyediakan komponen yang
tidak tersedia.

2. SARAN

Saran untuk pihak jurusan adalah mohon disediakan buku atau


standar justifikasi kondisi komponen yang sesuai dengan komponen
praktik yang ada di Bengkel Otomotif, FT UNY. Hal ini akan sangat
membantu mahasiswa untuk menjustifikasi kondisi komponen dengan
benar.

You might also like