Professional Documents
Culture Documents
Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu, indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan merupakan dasar untuk
terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmojo, 2002).
Menurut Nawawi (2003) Pengetahuan itu diungkapkan atas dasar keinginan untuk diketahui
semata-mata sampai memperoleh kejelasan tentang mengapa demikian atau apa sebabnya harus
demikian.
b. Tingkatan pengetahuan
Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo (2002) mempunyai 6 (enam)
tingkatan yaitu :
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam
pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari
seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukurnya antara lain menyebutkan,
menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar terhadap objek atau
materi, harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan
sebagainya.
Aplikasi diartikan sebagai sutu kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi riil (sebenarnya)
4). Analysis (analisis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam
komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada
kaitannya satu sama lain.
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-
bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu
materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan suatu kriteria yang telah ada.
1). Umur
Umur individu yang terhitung mulai saat berulang tahun (Nursalam,2001), semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
2). Pendidikan
Bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah
suatu cita-cita tertentu. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal
yang menunjang kesehatan sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup.
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin
banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Nursalam, 2001).
3). Pekerjaan
Keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarganya. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara
mencari nafkah yang membosankan, berulang banyak tantangan. Bekerja umumnya merupakan
kegiatan menyita waktu, bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
keluarga (Nursalam 2001).
Menurut Depkes RI, (1996) mengemukakan perhatian wanita di dalam keluarga masih kurang
diperhatikan dibandingkan dengan laki-laki, misalnya wanita mengeluarkan energi lebih banyak
di dalam keluarga. Wanita yang bekerja sesampainya di rumah tidak bisa langsung istirahat,
karena umumnya mempunyai banyak peran di rumah seperti memasak, menyiapkan makan,
membersihkan rumah sehingga waktu untuk membaca ataupun mendengarkan informasi dari
radio dan televisi berkurang.
4). Pendapatan
Pendapatan keluarga biasanya dilihat dari satu bulan, dimana pendapatan ini digunakan untuk
menopang kebutuhan ekonomi keluarga dalam memenuhi kebutuhan biaya sehari-hari termasuk
untuk pemeliharaan kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan keluarga maka akan semakin
terpenuhi kebutuhannya, sebaliknya semakin rendah pendapatan keluarga maka pemenuhan
kebutuhannya akan kurang juga sehingga terkadang akan lebih mementingkan kebutuhan
primernya dibandingkan kebutuhan akan kesehatan.
Lokasi geografis yang buruk misalnya daerah terpencil akan sulit menerima informasi dari luar.
1. d. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan
tentang isi materi yang ingin di ukur dari subyek penelitian/responden. (Notoadmodjo,S. 2010)
Hal yang sama yaitu dinyatakan dalam Ali Khomsan, 2006, menilai pengetahuan dengan skor
sebagai berikut :