Professional Documents
Culture Documents
Tugas Ii
Tugas Ii
NPM 153410538
KELAS V C
Halaman
Contoh studi kasus di wilayah DKI Jakarta dimana dengan jumlah penduduk
yang tinggal dan kebutuhan akan transportasi yang meningkat menyebabkan
kebutuhan antara transportasi dan kebutuhan tata guna lahan lainnya berpengaruh
sehingga untuk pendekatan yang hanya berorientasi pada pembangunan jaringan
jalan (supply side) tidak mungkin memecahkan masalah transportasi yang ada.
Strategi pengembangan suatu bagian wilayah kota dengan mengadopsi secara
langsung konsep pusat pertumbuhan hampir selalu didapatkan pada dokumen-
dokumen perencanaan kota di Indonesia, baik itu RUTR Kota RTDR suatu bagian
atau wilayah kota serta dokumen lainnya.
Untuk maksud pemerataan perkembangan perkotaan, pengembangan sub-pusat
kegiatan kota sering dilakukan dengan memberikan program peningkatan
aksesbilitas antar kawasan pusat kota dengan sub-pusatnya. Alternatif program
peningkatan yang banyak diterapkan pada kota-kota di Indonesia (termasuk Jakarta)
lebih dipilih pengembangan jaringan jalan raya. Hal ini dilakukan dengan
pertimbangan murah (perbatasan biaya) mudah (penguasaan teknologi konstruksi)
dan cepat (penyelesaian konstruksi) dibandingkan dengan pengembangan jalan baja
atau rel.
J. Michael Thompson mengistilahkan pendekatan tersebut sebagai low cost
strategy (lihat diagram 1.3), yaitu peningkatan aksesbilitas kawasan perkotan dengan
titik berat pada pengembangan jalan raya yang relatif murah dan mudah
dibandingkan dengan pengembangan jalan baja atau rel.
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Hal terpenting yang terjadi di Jakarta adalah hubungan antar pusat kegiatan dan
antara pusat kegiatan dengan sub-pusat lainnya serta kawasan pemukiman tidak
dititikberatkan pada angkutan kereta api. Hubungan antar kota-kota satelit atau
mandiri dilakukan dengan jalur rel kereta api sedangkan untuk pergerakan internal
dapat menggunakan pergerakan jalan raya dengan beberapa konsep pendukung
seperti konsep terminal terpadu dimana beberapa bentuk sistem jaringan mempunyai
terminal yang terpadu dalan suatu atap, sehingga perpindangan penumpang dapat
lebih mudah dan cepat. Kunci utama dari strategi ini adalah pemanfaatan angkutan
kereta api baik jaringan bawah tanah (subway) maupun melayang diatas tanah
(elevated). Sistem bawah tanah diterapkan pada pusat-pusat kota dengan harga tanah
yang sudah sangat tinggi, biaya konstruksi untuk subway ini dapat dianggap layak
bila sama dengan harga tanah yang harus dibebaskan untuk jalur di atas tanah. Untuk
daerah-daerah di luar CBD, alternatif kereta layang atau di atas permukaan tanah
masih dinilai lebih layak bila dikaitkan dengan harga lahannya.
Pertimbangan utama mengacu pada sifat dari angkutan jalan baja yang relatif
tidak merangsang pertumbuhan lain di sekitarnya. Melalui strategi ini pengembangan
kota dapat diarahkan serta pola pergerakan yang terjadi dapat dilayani angkutan
kereta api. Arahan pengembangan di Jakarta lebih ditekankan pada pembangunan
jaringan jalan raya (tol) yang sebenarnya dari analisis yang telah dilakukan di atas
tidak akan mampu mengikuti perkembangan kebutuhan sarana transportasi bila tidak
didukung dengan sistem jaringan yang lain, terutama jaringan kereta api.
Sebenarnya straregi ini telah mulai dirintis untuk dikembangkan di Jakarta
melalui penggunaan kereta api cepat dengan pilot project jalur Blok M - Kota.
Bahkan saat ini telah mulai dirintis kereta api melayang di atas tanah tanah (light
railway transportation).
Masalah utama dalam pengembangan strategi ini di Jakarta adalah besarnya
biaya investasi yang harus ditanamkan serta aspek teknologi tinggi yang diperlukan.
Namun dengan melihat besarnya peran strategi ini yang dapat disumbangkan dalam
memecahkan masalah transportasi tentunya menjadi alternatif terbaik yang harus
ditempuh. Masalah pendanaan pembangunan dapat dipecahkan dengan melibatkan
pihak investor dan dan bila perlu dengan penggunaan sistem subsidi atau kompensasi
sebagai usaha mengatasi kendala ini.
http://erepo.unud.ac.id/8258/3/b960dfa3fe6dc69a96dfc68a211e95a0.pdf
http://eprints.undip.ac.id/34186/5/1670_chapter_II.pdf
https://dokumen.tips/documents/transportasi-mikro.html
http://frets-geo.blogspot.co.id/2012/04/sistem-jaringan-transportasi.html
https://prezi.com/czgmvi8wwqyf/untitled-prezi/