Professional Documents
Culture Documents
26 62 1 PB PDF
26 62 1 PB PDF
99
Suherman Dadan &Sudaryanto /Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Jilid 19 No. 2 (2009), 99-108.
dari tahun-ketahun dibeberapa tempat telah gambaran bahwa kedua akuifer ini ada hubungan
mengalami penurunan kualitasnya, hal ini aliran aitanah secara vertikal, dan apabila
ditunjukkan dengan meningginya kadar garam memperlihatkan tipe air yang berbeda antara
dan berubah dari tawar menjadi payau atau asin akuifer tidak tertekan dengan akuifer tertekan
( Soetrisno, 2001). dibawahnya, ini berarti bahwa tidak terjadi aliran
airtanah secara vertikal di tempat tersebut. Dari
Berdasarkan komposisi kimia, rasa payau
hasil penelitian Geyh (1989) mengungkapkan
disebabkan oleh kandungan NaCl yang
bahwa asal airtanah pada akuifer tidak tertekan
mendominasi di dalam air tersebut dan
dengan akuifer tertekan tidak memberikan
ditujukkan dengan tipe air NaCl. Salah satu
gambaran berasal dari satu sumber atau tidak ada
faktor lingkungan yang menyebabkan perubahan
hubungan aliran airtanahnya.
air tawar menjadi sedikit payau adalah pengaruh
air laut yang sudah menyusup ke daratan masuk Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan
ke dalam air tanah atau air laut yang dahulu dapat memberikan gambaran bahwa antara
terjebak saat pembentukan daratan. Melalui akuifer tidak tertekan dengan akuifer tertekan
penelitian penentuan jenis tipe air, akan diketahui berbeda asal airtanahnya, dan memberikan
kualitas airtanah dengan memunculkan tipe air gambaran pula bahwa airtanah pada akuifer 1
yang bersangkutan. Selain itu, tipe air juga bisa dan 2 belum tercemari oleh airtanah dari akuifer
dijadikan untuk menetukan genesa air. Dalam tidak tertekan.
penelitian ini, dilakukan penentuan tipe air dari
Lokasi Penelitian.
tiap-tiap akuifer yakni akuifer tidak tertekan dan
akifer tertekan. Apabila antara akuifer tidak Lokasi penelitian terletak di wilayah bagian utara
tertekan dan akifer tertekan dibawahnya pulau Jawa, yaitu di DKI Jakarta.
menunjukkan tipe air yang sama, ini memberikan
100
Suherman Dadan &Sudaryanto /Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Jilid 19 No. 2 (2009), 99-108.
Gambar 2. Peta Geologi Wilayah DKI Jakarta (Effendi 1972, Sundana & Achmad 1972, Sudjatmiko
C. 1972, Turkandi dkk 1992).
101
Suherman Dadan &Sudaryanto /Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Jilid 19 No. 2 (2009), 99-108.
102
Suherman Dadan &Sudaryanto /Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Jilid 19 No. 2 (2009), 99-108.
103
Suherman Dadan &Sudaryanto /Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Jilid 19 No. 2 (2009), 99-108.
Data yang diolah adalah yang memiliki akuifer 1, di lokasi pantai Jakarta Utara di
keseimbangan ion (ion balance error) maksimum Tongkol dan Ancol menunjukkan tipe yang
5 % (Matthess, 1982) dengan rumus sebagai sama yaitu NaCl sedangkan di Kamal bertipe
berikut : MgCl2, dan di Kapuk bertipe NaHCO3. Untuk
lokasi di Jakarta Pusat di Duren Sawit, Slipi,
Cempaka Putih, dan Senayan bertipe NaCl, di
dimana : E = kesalahan keseimbangan (error); Sunter dan Kantor LIPI bertipe MgCl2, di
ra = jumlah anion dalam, meq/L Cilincing bertipe NaHCO3, dan di Cilandak
rc = jumalah kation dalam, meq/L bertipe Ca(HCO3)2 serta Joglo bertipe Ca Mix.
Sedangkan lokasi di Jakarta Selatan di Pasar
HASIL DAN PEMBAHASAN Minggu, dan Jagakarsa, masing-masing bertipe
NaCl, dan Na2SO4.
Conto air tersebar di 20 lokasi penelitian yang Pada akuifer 2, di lokasi Kamal bertipe CaCl2,
berada di dalam wilayah DKI Jakarta. Jumlah untuk di Kapuk, dan di Tongkol bertipe NaCl.
conto airtanah yang diteliti terdiri dari kelompok Sedangkan lokasi di Jakarta Pusat yang bertipe
akuifer 1 berjumlah 15 conto, pada kelompok NaCl didapatkan di tiga lokasi yaitu Sunter,
akuifer 2 berjumlah 12 conto, dan pada akuifer 3 Kompleks DPR/MPR, dan kantor LIPI,dan untuk
berjumlah sembilan conto (Gambar 4). Hasil tipe Ca(HCO3)2 juga terdapat di tiga lokasi yaitu
penelitian analisis kimia disajikan dalam bentuk di Duren Sawit, Darmawangsa, dan di Joglo.
tipe air, tercantum di Tabel 2. Tipe air pada Tipe NaHCO3 hanya terdapat di satu lokasi yaitu
104
Suherman Dadan &Sudaryanto /Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Jilid 19 No. 2 (2009), 99-108.
di Senayan. Untuk lokasi Jakarta Selatan di dan klorida) yang terdapat pada akifer ini tidak
Ciracas bertipe Ca(HCO3)2, dan Jagakarsa ada yang dominan.
bertipe NaMix, artinya anion utama (bikarbonat
Pada akuifer 3, di lokasi pantai Jakarta Utara meresap ke dalam airtanah. Kualitas airtanah
tepatnya di Kamal menunjukkan tipe air yang telah terpengaruhi oleh air laut antara lain
NaHCO3, untuk di Tongkol dan Marunda bertipe dicirikan dengan tipe anion klorida dalam bentuk
NaCl. Untuk lokasi di Jakarta Pusat seperti di NaCl karena di dalam air laut terkandung ion
Sunter, Duren Sawit, dan Senayan klorida sebanyak 19.000 mg/L (Hem 1989). Juga
memperlihatkan tipe yang sama yaitu didasarkan kepada komposisi ion unsur utama
Ca(HCO3)2. Di Kompleks perkantoran kimia air yakni di dalam air laut kandungan ion
DPR/MPR dan DPRD-DKI Kebon Sirih magnesium lebih tinggi daripada kalsium
menunjukkan tipe yang sama yaitu NaHCO3, (Anthoni, 2006). Pada akuifer 1 yaitu di lokasi
sedangkan loksi di Jakarta Selatan tepatnya di Kamal menunjukkan kandungan ion magnesium
Pasar Minggu menunjukkan tipe air NaHCO3. lebih besar daripada ion kalsium, hal ini
Tipe air di lokasi pantai Jakarta Utara, pada merupakan suatu indikasi bahwa klorida dalam
akuifer 1 umumnya menunjukkan tipe anion bentuk tipe air MgCl2 berasal dari air laut, dan
klorida, hal ini cenderung dipengaruhi oleh diduga bertipe MgCl2 ini pengaruh dari
adanya air laut yang masuk dari permukaan berlimpahnya foraminifera bentos di lokasi
(meresap) karena berdasarkan hidrostratigrafi tersebut. Sedangkan di Tongkol walaupun bertipe
(Fachri,dkk 2002), lokasi ini termasuk ke dalam NaCl, namun memberikan indikasi bahwa garam
Zona 1 yang didominasi oleh litologi yang lulus purba (paleo salt ) belum mempengaruhi atau
air (Gambar 4), sehingga dengan mudah air laut medominasi airtanah karena kandungan Ca lebih
105
Suherman Dadan &Sudaryanto /Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Jilid 19 No. 2 (2009), 99-108.
besar daripada Mg. Sementara di Ancol airtanah bahwa airtanah sudah di pengaruhi oleh garam
bertipe NaCl serta kandungan Mg lebih besar purba yang naik dan berada pada lapisan tanah
daripada Ca sehingga ini memberikan indikasi dibawah.
Gambar 4. Penampang sistem akuifer dan titik pengambilan conto (Jakarta Selatan – Jakarta Utara)
Di lokasi Jakarta Pusat ditemukan yang bertipe masih didominasi oleh air tawar. Di wilayah
MgCl2 yaitu di Sunter dan Kantor LIPI, kedua pantai yakni di lokasi Kapuk dan di Jakarta Pusat
lokasi ini kondisinya sama dengan di Kamal di lokasi Cilincing keduanya memperlihatkan
yaitu berlimpah foraminifera benthos sehingga tipe air NaHCO3. Menurut Appelo 1991, tipe air
memungkinkan terbentuknya senyawa MgCl2. NaHCO3 merupakan hasil pencucian NaCl oleh
Lokasi lain di wilayah DKI seperti di Duren air tawar Ca(HCO3)2. Hal ini terjadi pada kondisi
Sawit, Slipi, Cempaka Putih, Senayan, air laut yang tejebak saat pembentukan pantai,
menunjukkan tipe air NaCl. Hal ini memberikan kemudian lokasi tersebut teraliri oleh air air
informasi bahwa airtanah di lokasi tersebut tawar secara terus menerus, sehingga terjadi
terpengaruh garam purba yang naik dan berada reaksi kimia tukar kation sebagai berikut :
pada lapisan tanah. dibawah namun garam purba Ca(HCO3)2 + NaCl === CaCl2 + NaHCO3
belum mendominasi airtanah karena Secara hidrostratigrafi kejadian ini sangat
memperlihatkan kandungan Ca lebih besar memungkinkan karena akuifer 1 berada pada
daripada Mg. Sementara di Jakarta Selatan yakni litologi yang lulus air, sehingga air tawar yang
Pasar Minggu tipe air NaCl ini diduga pengaruh berasal dari air hujan ataupun yang berada di
dari limbah pasar yang mengalir melalui air dalam akuifer secara terus menerus mengaliri air
permukaan yang meresap masuk ke dalam laut yang terjebak sehingga terjadi reaksi kimia
airtanah dangkal (akuifer 1). Dugaan ini seperti di atas. Selain itu, juga terdapat tipe
didukung oleh data kimia yang menunjukkan bikarbonat dalam bentuk Ca(HCO3)2 yang
kandungan Ca lebih besar daripada Mg artinya muncul di lokasi Cilandak Distam. Tipe air
106
Suherman Dadan &Sudaryanto /Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Jilid 19 No. 2 (2009), 99-108.
Ca(HCO3)2 merupakan tipe air tawar yang belum mengandung anion yang dominan yakni antara
terkontaminasi air laut, artinya tipe ini bikarbonat (HCO3-) dan klorida (Cl-)
menjadikan indikasi airtanah yang berasal dari menunjukkan jumlah yang relatif sama atau
sumber asal airtanah. Dengan demikian di kandungan anion bikarbonat ataupun klorida
Cilandak diduga bersumber dari arah Selatan memiliki nilai lebih kecil daripada jumlah total
(Bogor). Sedangkan di Joglo bertipe CaMix, tipe anion utama (Stuyfzand, 1991).
ini artinya pada senyawa tersebut tidak
informasi bahwa pada akifer yang bersangkutan
terjadi pencucian terhadap air laut yang terjebak
Hal ini diduga tercemar oleh air permukaan yang saat dulu pembentukan pantai (Appelo, 1991). Di
mengandung klorida tinggi yang kemudian Jagakarsa pada akuifer 2 menunjukkan tipe air
masuk ke dalam airtanah yang bertipe NaMix, artinya bahwa anion utama khususnya
Ca(HCO3)2. Di Jagakarsa Jakarta Selatan klorida dan bikarbonat tidak ada yang dominan,
menunjukkan tipe air yang berbeda yakni sehingga senyawa yang terbentuk terdiri dari
Na2SO4, sangat memungkinkan terdapat anion campuran dua anion dengan kandungan yang
sulfat karena lokasi conto air berdekatan dengan seimbang , hal ini didasarkan pada rumus jumlah
pemakaman umum. Salah satu limbah dari anion klorida ataupun bikarbonat yang
pemakaman (mayat manusia) mengandung menunjukkan lebih kecil daripada setengah
sulfide (S=) yang berasal dari H2S hasil jumlah kandungan anion utama (Stuyfzand,
pemecahan protein dari tubuh manusia (Farmasi, 1991). Tipe air Ca(HCO3)2 terdapat di 4 lokasi
2008). Dengan adanya oksidator seperti oksigen yaitu di Duren Sawit, PAM Darmawangsa, Joglo,
atau bakteri yang bersifat oksidator maka sulfida dan Ciracas PT. Centex. Berdasarkan morfologi,
berubah menjadi sulfat (SO4=). Secara alami ion akifer keempat lokasi ini diperkirakan bersumber
sulfat bereaksi dengan ion natrium yang terdapat dari tempat yang berbeda. Duren Sawit yang
di dalam tanah maupun dalam air membentuk paling memungkinkan bersumber dari arah Barat
senyawa Na2SO4 yang kemudian larut di dalam daya, Darmawangsa dari arah Selatan, Joglo dari
airtanah dan masuk ke dalam akuifer. arah Barat, dan Ciracas dari arah Selatan
Pada akuifer 2, tipe air di lokasi Jakarta Utara, (Bogor). Pada lapisan akuifer 3. kualitas airtanah
Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan terdiri dari dalam akuifer yang bersangkutan menunjukkan
CaCl2, NaCl, Ca(HCO3)2, NaHCO3, dan NaMix. tipe air didominasi oleh anion bikarbonat, kecuali
Tipe CaCl2 terdapat di Kamal, ini di lokasi Tongkol dan Marunda menunjukkan
mengindikasikan airtanah sudah terkontaminasi tipe air NaCl. Kedua lokasi ini memperlihatkan
oleh air laut, namun masih didominasi oleh air kandungan Mg lebih besar daripada Ca, sehingga
tawar karena kandungan Ca lebih besar daripada bisa disimpulkan bahwa kualitas airtanah pada
Mg. Pembentukan senyawa CaCl2 diperkiran kedua lokasi tersebut sudah didominasi oleh
pengaruh melimpahnya foraminifera benthos garam purba, juga didasarkan pada nilai daya
yang kaya mengandung unsur Ca dan Mg. Di hantar listrik (DHL) airtanah di kedua lokasi
Tongkol walaupun bertipe NaCl, namun masih adalah 11.000 µS/cm dan 710 µS/cm. Sedangkan
didominasi oleh air tawar hal ini ditunjukkan tipe air anion bikarbonat terdiri dari NaHCO3 dan
dengan kandungan Ca lebih besar daripada Mg. Ca(HCO3)2, yakni di Kamal, Kompleks
Lain halnya di Kapuk, Sunter, Komplek DPR/MPR, DPR-DKI Kebon Sirih, dan di Pasar
DPR/MPR, dan kantor LIPI, menunjukkan Minggu bertipe NaHCO3, dan di Sunter, Duren
kandungan Mg lebih besar daripada Ca sehingga Sawit, dan di Senayan bertipe Ca(HCO3)2. Di
tipe NaCl pada airtanah mengindikasikan bahwa lokasi yang bertipe NaHCO3, menurut Appelo,
pada akifer tersebut sudah dipengaruhi oleh 1991 terjadi pencucian terhadap air laut oleh
adanya garam purba yang terjebak saat dahulu airtanah yang bertipe Ca(HCO3)2. Air laut yang
pembentukan daratan. Pada akifer 2, hanya dimaksud adalah air laut yang terjebak saat
terdapat satu lokasi yang menunjukkan tipe air dahulu pembentukan daratan. Di Sunter akuifer
NaHCO3 yakni di Senayan, ini memberikan yang bertipe Ca(HCO3)2, diduga airtanah yang
107
Suherman Dadan &Sudaryanto /Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Jilid 19 No. 2 (2009), 99-108.
108
Suherman Dadan &Sudaryanto /Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Jilid 19 No. 2 (2009), 99-108.
109