Professional Documents
Culture Documents
PIP BAB 7 Fix
PIP BAB 7 Fix
7.1.1. Air
Pada proses pengolahan es krim wortel, setiap kebutuhan air dipenuhi dengan
menggunakan air tanah. Pertimbangan ini diambil karena air tanah lebih murni
dengan air dari Perusahaan Dagang Air Minum ( PDAM ). Karena, air PDAM
biasanya telah dicampur dengan menggunakan senyawa seperti kaporit dan tawas.
Air yang digunakan untuk proses pengolahan ini terlebih dahulu melalui proses
penjernih air dan kontrol yang ketat sehingga air tersebut sesuai dengan standar.
7.1.2. Listrik
Listrik yang digunakan dalam suatu industri es krim wortel ini memerlukan
penerangan yang dibutuhkan untuk seluruh bagian pabrik. Pada industri es krim
wortel supply listrik dari PLN, selain itu digunakan juga generator sebesar 200
KVA sebagai antisipasi apabila daya listrik yang diberikan oleh PLN tidak
mencukupi atau listrik PLN terputus, sehingga proses produksi dapat tetap
berlangsung.
7.1.3. Limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha kegiatan, yang mengandung bahan berbahaya
atau beracun yang karena sifat konsenterasi, atau jumlahnya, baik secara langsung
Limbah adalah material yang berwujud padat, atau cair yang tidak berguna, tidak
layak secara ekonomi dan belum ada teknologi yang mampu mengolahnya.
Limbah yang dihasilkan pada produksi ini adalah limbah padat dan cair.
Dimana limbah padat ini berupa kulit wortel yang dihasilkan dari proses
pengupasan dan ampas wortel yang dihasilkan dari proses penghancuran. Kulit
wortel dan ampas worel dikumpulkan dan akan dimanfaatkan sebagai pakan
ternak atau pupuk oleh petani dan peternak disekitar pabrik. Selain kulit dan
ampas wortel limbah padat ang dihasilkan adalah sampah yang dihasilkan dari
bungkus bahan baku tambahan, dimana limbah akan dikumpulkan yang nantinya
Limbah cair yang dihasilkan dalam produksi ini adalah air kotor yang berasal
dari proses pencucian bahan atau pencucian alat-alat produksi. Limbah cair yang
sebelum dibuang ke sungai. Pengolahan limbah cair ini bertujuan agar tidak
7.1.4. Sanitasi
a. Bahan Baku
Sanitasi bahan baku dilakukan saat proses pencucian dimana bahan baku yang
digunakan yaitu wortel dicuci dengan menggunakan alat pencuci yang bersih
dengan air yang mengalir, hal ini bertujuan agar endapan atau kotoran yang
berada pada wortel ikut mengalir terbawa air langsung masuk ke dalam saluran
rak-rak dengan rapi, dan untuk susu disimpan dilemari pendingin untuk
b. Proses
produksi. Alat yang digunakan dalam proses produksi harus selalu dalam keadaan
bersih. Dalam proses pembersihan alat air yang digunakan telah teruji di
laboratorium sesuai SNI air bersih, menggunakan air panas agar tetap steril.
mengurangi kontaminasi yang dapat terjadi. Karena dengan menggunakan alat ini
bahan yang digunakan akan langsung terpisah dengan limbah yang akan
air bersih dengan suhu 800C setelah selesai dilakukan pengeringan dengan lap
berserat. Air buangan di alirkan melalui saluran air buangan. Terakhir dilakukan
dikeringkan.
c. Produk
kedalam pendingin dengan suhu -25˚C agar terjaga dari kontaminasi dan menjaga
produk tetap pada tekstur yang diinginkan. Produk es krim wortel ini dipindahkan
Trolley yang digunakan harus dalam keadaan bersih. Trolley dibersihkan dengan
d. Karyawan
melakukan produksi harus dalam keadaan bersih dengan cara mencuci tangan
menggunakan pakaian kerja, penutup kepala, sarung tangan dan masker yang
telah disediakan. Sanitasi karyawan juga meliputi kebersihan kuku dan dilarang
1. Lingkungan masyarakat
4. Tenaga kerja
5. Biaya transportasi
harga, tanah, tingkat pajak, cuaca iklim, keamanan, kedekatan dengan pabrik-
pabrik lailn maupun para pesaing, dan konsekuensi pelaksanaan peraturan tentang
lingkungan hidup.
83
1. Lokasi I : Kab.Cianjur
2. Lokasi II : Kab.Bandung
Pemilihan Lokasi :
B. Konstruksi = Rp.600.000.000
2. Lokasi II : Kab.Bandung
B. Konstruksi = Rp.800.000.000
I II III
FC = - Tanah 240.000.000 420.000.000 180.000.000
- B. Konstruksi 600.000.000 800.000.000 400.000.000
- B. Kendaraan 100.000.000 100.000.000 100.000.000
FC 940.000.000 1.320.000.000 680.000.000
VC = - Bahan baku 6.000.000/satuan 6.000.000/satuan 6.000.000/satuan
- B. Transportasi 28.000/satuan 20.000/satuan 25.000/satuan
- Tenaga kerja 10.000 10.000 10.000
VC 6.038.000 6.030.000 6.035.000
OT = FC + VC
OT I = OT II
(V) = 47.500
OT I = OT III
(V) = - 87.666,67
OT II = OT III
(V) = 128.000
= 287.745.000.000
= 287.745.000.000
= 287.342.500.000
86
Fix cost
287.745.000.000 OT I dan OT II
287.342.500.000 OT III
0 47.500
Variabel cost
Kesimpulan :
Jadi lokasi yang dipilih adalah Kab.Garut karena total biaya yang diperlukan
untuk pelaksanaan industri yoghurt bengkuang paling terkecil dari ketiga lokasi
tersebut.
60,56’49 sampai dengan 70,45’00 Lintang elatan dan 1070,25’8 sampai dengan
dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu pola sirkulasi angin musiman, topografi
antara 2.589 mm dengan bulan basah 9 bulan dan bulan kering 3 bulan, sedangkan
Barat dengan menghasilkan 20,36% atau 23.474 ton wortel setiap tahunnya.
Pabrik es krim wortel ini didirikan karena adanya hasil panen yang berlimpah
yang memerlukan pengolahan agar meningkatkan nilai jual. Wortel yang hanya
krim. Mengolah wortel menjadi es krim menjadi daya tari sendiri bagi konsumen.
lokasi pabrik ini dilakukan di daerah Kecamatan Cibatu. Hal ini dilakukan
Dilihat dari lokasi kecamatan Cibatu juga merupakan kawasan yang akan
kecamatan Cibatu ini telah dinyatakan sebagai lokasi bebas potensi bencana dan
Masalah tenaga kerja di daerah kecamatan Cibatu tidak terlalu sulit, hal ini
dilihat dari presentase jumlah pencari kerja dan penganggur yang cukup tinggi.
Dengan melihat data diatas, maka lokasi industri yang baik dan cukup potensial
untuk pendirian industri es krim wortel adalah daerah Kabupaten Garut tepatnya
di Kecamatan Cibatu dengan luas tanah 1200 m2 dan luas bangunan 800 m2.
Daerah Kabupaten Garut merupakan daerah yang cukup padat, dengan jumlah
pencari penganggur sekitar 30.000 orang (BPS, 2012). Sehingga tenaga kerja yang
kerja, yang berasal dari daerah lain dan mereka dapat mengontrak rumah sekitar
pabrik.
7.2.3. Transportasi
konsumen.
Salah satu hal yang dapat mendukung terhadap keberhasilan atau kesuksesan
suatu industri adanya jaringan pemasaran yang luas. Dalam hal ini, pemasaran
untuk es krim wortel provinsi Jawa Barat, khususnya kota-kota yang ada di Jawa
es krim wortel ini, perlu diperhatikan akan kesejahteraan karyawan pabrik dan
maka direncanakan perluasan dan pembangunan pabrik di daerah lain atau jika
memungkinkan di luar Jawa Barat, karena untuk sementara ini hanya dipasarkan
Tahap awal produk ini hanya memproduksi es krim wortel, sedangkan untuk
7.4. Kemasan
berukuran 150 gr. Yang kemudian dikemas dengan ditutupi plastik serta
siap dipasarkan. Selain kemasan mangkuk plastik yang digunakan digunakan juga