You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gejala kegawatdaruratan pada orang dengan kelainan jantung dapat berupa
nyeri dada, sesak nafas, jantung berdebar (palpitasi) ,sinkop (pingsan), serta
henti jantung.

Henti jantung merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan irama


jantung. dimana jantung tidak berdenyut seperti biasa sehingga tidak dapat
memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh. Henti jantung umumnya
disebabkan oleh 2 hal, yaitu fibrilasi dan takikardi. Pada fibrilasi, jantung
bergetar-getar tidak karuan tanpa kontrol sedangkan pada takikardi, jantung
memompa dengan sangat cepat sehingga ventrikel jantung tidak sempat terisi
(bagaikan petinju yang terus memukul tanpa pernah mengisi tenaga,
pukulannya jadi tanpa tenaga). Akibat dari keadaan ini adalah syok
kardiogenik, suatu keadaan dimana aliran darah ke perifer termasuk organ-
organ penting seperti hati, vital, paru-paru, hingga otak tidak tercukupi
sehingga terjadi kematian sel karena kurangnya oksigen.

Apabila aliran darah ke otak terhenti lebih dari 8-10 menit maka kerusakan
menjadi irreversibel. Kalau tidak ditangani dengan cepat maka dapat
menyebabkan kematian. Henti jantung biasanya ditandai dengan hilangnya
pulsasi, respirasi, dan kesadaran. Beberapa keadaan yang dapat
mengakibatkan kolaps jantung adalah sindrom koroner akut, tenggelam,
trauma (tamponade), tercekik, stroke, sengatan listrik.

Resusitasi merupakan sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung


dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi
pemijatan jantung dan menjamin ventilasi yang adekuat. Tindakan ini
merupakan tindakan kritis yang dilakukan pada saat terjadi kegawatdaruratan
terutama pada sistem pernafasan dan sistem kardiovaskuler.
Kegawatdaruratan pada kedua sistem tubuh ini dapat menimbulkan kematian
dalam waktu yang singkat yakni sekitar 4-6 menit.

Henti jantung dan henti nafas merupakan kejadian yang sering terjadi
dikegawatdaruratan. Angka mortalitas henti napas dan henti jantung
tergolongtinggi. Pada banyak kasus sebenarnya kematian mendadak sebagai
akibat stroke,infark miokard, kelebihan dosis obat dan trauma hebat dapat
dicegah bila tindakan resusitasi dilakukan secara tepat. Henti jantung adalah
bila jantung berhenti berkontraksi dan memompa darah.

Henti jantung merupakan kegawatan medik yang paling akut yang dihadapi
oleh staf medik yang sering tidak menunjukkan tanda-tanda awal
sebelumnya. Henti nafas terjadi bila nafas berhenti (apnea).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian gagal jantung?
2. Apakah penyebab gagal jantung?
3. Bagaimana tanda gejala gagal jantung?
4. Bagaimana pathway gagal jantung?
5. Bagaimana penatalaksanaan gagal jantung?
6. Apakah pemeriksaan diagnostik gagal jantung?
7. Bagaimana asuhan keperawatan gagal jantung?

You might also like