Professional Documents
Culture Documents
Mamet
Mamet
3.1. Materi
3.1.1. Alat
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan yaitu pada
teknik pembesaran ikan koi (C. Carpio) yaitu timbangan elektrik sebagai alat
untuk menimbang pakan, milimeter blok dan pengaris sebagai alat untuk
mengukur panjang ikan, ember dan plastic PE sebagai alat untuk meletakkan ikan
dan untuk mengangkut, DO meter sebagai alat untuk mengukur DO dan suhu air,
pH paper sebagai alat pengukur pH air, seser sebagai alat untuk mengambil ikan,
ember sebagai wadah pengangkut, bak kolam sebagai wadah pendederan ikan,
3.1.2.Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktek kerja lapangan yaitu pada teknik
pembesaran ikan koi (C. Carpio) yaitu kurang lebih 1000 ekor benih ikan koi
dengan ukuran berkisar 7-10 cm, probiotik sebagai bahan anti mikroba negatif,
pakan ikan dengan ukuran 5 mm dan mengandung protein 36% - 38% dan
3.2. Metode
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan cara bekerja secara aktif
dalam kegiatan yang ada di lapangan dan mengambil data secara langsung melalui
2
praktek kerja lapangan. Data yang diambil di lapangan meliputi ukuran benih,
sumber benih, handling transportasi benih, bobot awal benih, ukuran saat akan
dipanen, padat awal tebar, cara memberikan pakan, kualitas air pada kolam,
survival rate, jenis ikan koi yang dibudidayakan, cara packing, cara pemasaran.
Data sekunder digunakan untuk melengkapi data-data yang sudah ada (data
primer). Data sekunder diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-pihak teknisi
di Balai Pelestarian Perikanan Perairan Umum dan Ikan Hias (BPPPUIH) Cianjur.
Selain itu data sekunder juga dapat diperoleh melalui studi pustaka dan
pembesaran ikan koi dan hal-hal lainnya yang dianggap penting. Data sekunder
yang didapatkan meliputi data pada data jumlah pakan yang diberikan pada ikan,
cara grading yang sesuai kriteria, lokasi balai, sejarah balai, tata letak, stuktur
a. persiapan kolam/wadah
Kolam yang digunakan untuk pembesaran ikan koi dapat berupa kolam
beton dengan dasar tanah berbentuk persegi panjang. Persiapan kolam meliputi
Pertama kolam di bersihkan terlebih dahulu dari hama-hama dan sampah yang
ada. Kolam kemudian dikeringkan selama 3-5 hari. Tujuan dari proses ini adalah
pemupukan dengan memberi kotoran ayam. Kolam yang telah siap kemudian
diisi dengan air. Konstruksi kolam yang digunakan menggunakan pintu air
b. penebaran
dan dilakukan pada pagi hari. Sebelum ikan ditebar kedalam kolam pembesaran,
ikan terlebih dahulu dilakukan proses grading. Hal ini dilakukan agar ikan koi
bobot awalnya. Handling ikan harus hati-hati agar ikan tidak stress, sehingga
pada ikan koi dengan umur sekitar 4 bulan sebanyak 1000 ekor ikan koi dengan
Pemberian pakan dilakukan pada pagi, siang dan sore hari. Pakan yang
diberikan berupa pakan buatan yang mengandung protein 36-38%. Jumlah pakan
yang diberkan yaitu 3 - 5% dari total biomassa dan dilakukan secara bertingkat
tergantung dari umur ikan koi. Pemberian pakan pada ikan dilakukan secara
manual dan menggunakan metode fix feeding rate untuk mencegah terbuangnya
pakan.
4
harus dilakukan manajemen kualitas air yang baik sehingga perlu dilakukan
pengecekan berkala pada kualitas air. Kualitas air yang dicek meliputi variabel
pH, suhu dan oksigen terlarut (DO) menggunakan DO meter dan pH meter.
e. grading/seleksi
Seleksi ikan dilakukan 3 kali selama masa pembesaran yaitu 1 bulan sekali,
dengan melihat beberapa hal seperti ukuran seragam dengan pola warna yang
bagus, melihat gerakan serta melihat bentuk tubuhnya ada yang tidak normal atau
cacat. Ikan yang di grading akan dibagi menjadi beberapa grade yaitu grade A,B,
C, D dan Afkir.
jumlah kepadatan akhir dan dilakukan pencatatan langsung kematian ikan jika
terjadi. Menurut Rudiyanti dan Astri. (2009), Perhitungan % ikan yang mati dan
Nt
SR (100%)= × 100
No
Keterangan:
Data kualitas air yang diukur antara lain pH, DO (Dissolved Oksigen), dan
sebanyak 3 kali sehari pada bak pemijahan dan 3 kali sehari pada bak
pemeliharaan larva. Menurut Widiastuti (2009), kualitas air pemeliharaan ikan koi