Professional Documents
Culture Documents
2 PDF
2 PDF
BAB IPENDAHULUAN
tujuan pembelajaran. Jika media yang digunakan tidak tepat, maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai secara maksimal. Salah satu media yang umum
digunakan oleh guru sebagai sumber belajar adalah Lembar Kerja Siswa. Lembar
Kerja Siswa sejatinya adalah kumpulan lembaran kegiatan yang menuntun siswa
untuk melakukan aktivitas berdasarkan objek dan persoalan yang dipelajari. Menurut
yang berperan penting dalam memberikan berbagai latihan yang sejalan dengan
materi yang diajarkan.1 Sesuai dengan pendapat tersebut, LKS berisi hal – hal yang
memudahkan siswa, sehingga akan tercipta interaksi yang baik antara siswa dan guru
pengadaan buku pelajaran yang direkomenasikan bagi pihak sekolah dan larangan
1
Kaymacki, “ A Review of Studies on Wrksheets in Turkey” dalam
http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED530699.pdf diakses pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul
16.15
2
penggunaan LKS. Hal tersebut menunjukkan bahwa, LKS seharusnya disusun oleh
yang digunakan guru saat ini belum efektif. Guru lebih cenderung menggunakan
LKS instant ketimbang menyusun LKS sendiri. Padahal, LKS instant belum tentu
sesuai dengan karakter siswa, terlebih pada tujuan pembelajaran. Hal ini diperparah
oleh tampilan LKS yang kurang menarik dan bahasa yang sulit dimengerti oleh
siswa.
Tampilan yang kurang menarik dari sebuah LKS bisa diakali dengan
memvisualisasi fakta – fakta dan gagasan – gagasan dalam bentuk yang ringkas dan
padat.2
Salah satu materi pelajaran yang terkait dengan fakta – fakta dan gambar –
gambar abstrak adalah matematika. Objek – objek abstrak pada matematika perlu
diubah menjadi objek – objek kongkrit sehingga nantinya akan mudah dicerna oleh
anak – anak. Hal ini senada dengan pernyataan Kennedy, ”children master the
2
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2013), h. 20.
3
pictures, symbols, and mental images.3 Objek konkrit yang diketahui oleh anak –
yang mampu memvisualisasi materi kepada siswa. Khususnya pada materi aritmatika
sosial, akan lebih mudah diterima oleh siswa jika menggunakan media. Salah satunya
adalah media LKS yang memiliki gambar – gambar menarik yang merupakan
ilusrtrasi dari materi yang mereka pelajari. Ahmad Rohani menjelaskan bahwa salah
satu media yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran adalah komik. Karena
komik mampu menyederhanakan gaya bahasa melalui gambar – gambar.4 Selain itu
matematika menjadi lebih antusias dan bersemangat.5 Hal ini tentu akan membuat
serta prestasi belajar siswa. Pemaparan tersebut menunjukkan bahwa peneliti sangat
3
Indaryati, Jailani, “Pengembangan Media Komik Pembelajaran Matematika
Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V”, Jurnal Prima Edukasia, Vol.
3, Nomor 1, 2015.
4
Ahmad Rohani, Media Pembelajaran Instruksional Edukatif, ( Jakarta : Rineka
Cipta, 1997), h.78.
5
Maifalinda Fatra, “Penggunaan Komat (Komik Matematika) Pada Pembelajaran
Matematika di MI”, Jurnal Algoritma, Vol. 3 Nomor 1, 2008. Tersedia dalam
(http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/31085973.pdf)
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Spesifikasi Produk
beruka LKS dengan tambahan ilustrasi komik materinya. LKS berilustrasi komik ini
dikhususkan pada sub materi harga jual, harga beli, untung, rugi, dan diskon.
E. Urgensi Pengembangan
seharusnya dapat menyajikan lembar aktivitas yang dapat membimbing siswa alam
5
memahami konsep. Penyajian media pembelajaran visual seperti gambar atau kartun
dapat membuat media pembelajaran menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa
siswa. Untuk itu, LKS yang dikembangkan akan menyesuaikan dengan kemampuan
matematika serta kondisi lainnya. Selain itu, LKS yang dikembangkan juga akan
1. Asumsi Pengembangan
matematika.
G. Definisi Istilah
berikut:
6
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( Bandung : Penerbit Alfabeta, 2015), h.
407.
7
untuk belajar.7
3. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran – lembaran yang berisi tugas
yang harus dikerjakan oleh peserta didik, selain itu merukan sarana untuk
terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik dengan guru, dan dapat
4. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar – gambar tidak
7
Susilana Rida dan Cepi Riana, Media Pembelajaran : Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian. (Bandung : CV. Wana Prima, 2009), h. 6.
8
Devy Retnosari Dewi, Pengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Pembelajaran
Permutasi dan Kombinasi dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Siswa SMA Kelas XI,
dalam Artikel Ilmiah Universitas Negeri Malang, januari 2013 ( online :
http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelD2AB962FB03A2AA96B84726445FC4901.p
df) daikses tanggal 30 November 2017 Pukul 22.56
9
Dewi, Laksmi dan Dian Handayani, Media Grafis [Handout] Universitas
Pendidikan Indonesia tahun 2009. (online :
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/1977061
32001122-LAKSMI_DEWI/MEDIA_GRAFIS/MEDIA_GRAFIS-HSL_MHSISSWA/komik/
Medgraf,.pdf) diakses tanggal 5 desember 2017
10
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D ( Bandung : Penerbit Alfabeta, 2013, h. 173
8
bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus yang harus dipenuhi.
H. Sistematika Pembahasan
BAB I Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pengembangan
D. Spesifikasi Produk
E. Urgensi Pengembangan
G. Definisi Istilah
H. Sistematika Pembahasan
Pada Materi Lingkaran Untuk Siswa MTsN 3 Mataram TP. 2016/2017”. (Skripsi. UIN
Mataram, Mataram, 2017).
9
A. Telaah Pustaka
C. Model Pengembangan
D. Prosedur Pengembangan
E. Uji Coba Produk (desain uji coba, subjek uji coba, jenis data,
Daftar Pustaka
10
A. Telaah Pustaka
pengembangan Lembar Kerja Siswa. Tentu penelitian tersebut masih relevan dengan
penelitian ini. Maka, penting untuk mengulas kembali hasil penelitian – penelitian
matematika.
Siswa Dengan Stiker Bergambar Pada Materi Lingkaran Untuk Siswa MTsN
11
dikembangkan adalah valid, efektif, dan praktis yang dilihat dari hasil uji
para ahli, respon siswa, dan hasil belajar yang ditunjukkan oleh siswa. Selain
pada penelitian Aulada adalah pada materi balok, sedangkan peneliti pada
2. Penelitian yang dilakukan oleh Alfiatus Syafa’ah pada tahun 2014 dalam
B. Penelitian Pengembangan
enguraikan
Foundation For U.S Competitiveness in A Global Economy” m
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D ( Bandung : Penerbit Alfabeta, 2013, h. 407
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2014), h. 297
14
persyaratan tertentu.14
produk baru. Bagian penelitian R&D mengacu pada tahap penyelidikan dan
sebagai berikut:
14
Nusa Putra, Research & Development Penelitian dan Pengembangan:Suatu
Pengantar,( Depok: PT Fajar Grafindo Persada, 2012), h.70
15
Ibid, h.81
16
Sugiyono, Metode Penelitian…, hal.4
15
mendayagunakannya.
b. Mengumpulkan Informasi
c. Desain produk
instrumen evaluasi.
d. Validasi desain
saran, dan rekomendasi dari para ahli dan guru berpengalaman dicatat
e. Perbaikan desain
17
Sugiyono, Metode Penelitian…, h . 298-300
18
Nusa Putra, Research & Development …, h.170
17
produk tersebut.19
Uji coba ini bertujuan untuk melihat titik lemah dan kekurangan
g. Revisi produk
memanfaatkan hasil uji coba dan diskusi dengan guru pelaksana model,
guru pengamat, dan guru – guru yang ikut serta mempelajari model.21
empiris kedua. Instrumen yang telah diperbaiki juga diuji cba kembali.
i. Revisi Produk
19
Sugiyono, Metode Penelitian…, h .302
20
Nusa Putra, Research & Development…, h.171
21
Ibid, hal.171
18
masukan dari uji coba empiris kedua. Pada tahap ini model dinyatakan
j. Desiminasi produk
sebagainya.
spesifik yang diinginkan, tujuan, dan sasaran suatu system atau proses.
22
Ibid, hal. 172
23
Sugiyono, Metode Penelitian…, hal. 311
19
kualitatif.24
C. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
24
Sri Haryati, Research And Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model
Penelitian Dalam Bidang Pendidikan, j urnal vo.37 no.1, 11september 2012 (online :
http://118.97.13.60/~utmac/jurnal/index.php/MID/article/viewFile/13/11 ) diakses tanggal 11
Desember 2017 pukul 10.15
25
Ida Malati Sadjati, Hakikat Bahan Ajar, Modul UT (online :
http://repository.ut.ac.id/4157/1/IDIK4009-M1.pdf ) diakses tanggal 11 Desember 2017
pukul 16.10
26
Nahdiyatur Rosidah, Studi Tentang Penggunaan Bahan Ajar Mata Pelajaran
Ekonomi Materi Akuntansi Pada Kelas XI SMAN 1 Mojokerto, jurnal UNESA tahun 2013
20
dengan isi setiap mata kuliah atau mata pelajaran dan harus relevan dengan
Bahan ajar juga diartikan segala bentuk bahan yang digunakan untuk
mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun
belajar.
a. Bahan cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar kerja,
b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan
27
Ika Kurniawati, Modul Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar, (KEMDIKBUD:
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan), hal. 2
28
Andi Prastowo, Panduan Kreatif ..., h .40
21
c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk,
film.
interactive.
seorang fasilitator.
interaktif.
29
Ibid, h. 24
22
didik; serta
pembelajaran.
kehandaki.
sendiri.
masing.
dan
dikuasainya.
30
Ibid, h. 25
23
b. Format, isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.
dipahami.
materi.
belajar.
Untuk tujuan pembuatan bahan ajar, setidaknya ada empat hal pokok yang
melingkupinya, yaitu:31
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.32 Lembar kegiatan
kompetensi dasar yang akan dicapai. Lembar Kerja Siswa berisi materi ajar
31
Ibid, h. 26
32
Ibid, h. 203
33
Ibid, h.204
26
sebagai lembaran – lembaran yang berisikan tugas yang sengaja dibuat untuk
dan diselesaikan oleh peserta didik secara mandiri sesuai dengan kompetensi
a. Fungsi LKS
3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, serta
34
Ibid, h.205
27
Paling tidak, dalam penyusunan LKS ada empat poin yang menjadi
untuk memancing peserta didik agar secara aktif terlibat dengan materi
yang dibahas.36
Bahan ajar LKS lebih sederhana daripada modul, namun lebih kompleks
daripada buku.
Ibid, h.206.
35
37
Diknas, Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditjen
Dikdasmenum, 2008)
28
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang inovatif dan kreatif akan menciptakan
E. Matematika
1. Pengertian Matematika
dipelajari untuk keperluan lain. Objek matematika ada di dunia nyata, tetapi
dari tiga dasar yang membagi ilmu pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan
beriku, diantaranya:41
40
Abdul Halim Fathani, Matematika Hakikat dan Logika, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media,2012), h. 21
41
Ibid, h.23-24
31
yang shahih (valid), rumus-rumus atau aturan yang umum, atau sifat
artifisial, yang baru memiliki arti apabila dikenakan pada suatu konteks.
objek kajian dalam matematika, yaitu fakta, operasi atau relasi, konsep
dan prinsip.42
pemikiran yang berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan atau
42
Ibid, h. 59
43
Ibid, h.66
33
dengan konteks tertentu. Secara umum, hal ini pula yang membedakan
44
Ibid, h. 68-69
34
F. Komik
Komik berasal dari kata “Comic” yang berarti “lucu” dalam bahasa Inggris
atau kata kōmikos dari kōmos ‘revel’ bahasa Yunani yang muncul sekitar abad
tanggapan estetis dari para pembaca.46 Karena komik menurut Diyah adalah
cerita yang bertekanan pada gerak dan tindakan yang ditampilkan melalui urutan
integrated whole of words and images where the pictures do not just depict the
story, but they are part of the telling. In comics, creators transmit expression
keseluruhan yang tepadu dan kata-kata serta gambar dimana gambar tidak hanya
45
M.S Gumelar , Comic Making Part 1. Tersedia dalam
https://reeyaw.files.wordpress.com/2010/03/comic.pdf diakses pada 24 desember 2017
46
Ibid h.2
47
Diyah Rahmitasari dalam
https://prezi.com/q946uvfpnaha/definisi-perkembangan-dan-jenis-jenis-komik-dan-kartun/
diakses tanggal 24 desember 2017 pukul 20.43
48
Arroio dalam http://webb.deu.edu.tr/baed/giris/baed/ozel_sayi/93-98.pdf
35
cerita. Oleh karena itu, komik di dalam bahasa Indonesia disebut cerita
bergambar, sebagian dari komik juga dilengkapi dengan teks yang ditampilkan
atau sikap terhadap sesuatu, seseorang, situasi atau kejadian tertentu. Kartun
biasanya hanya memuat esensi pesan yang harus disampaikan dan dituangkan
serta karakter yang mudah dikenali dan dimengerti dengan cepat. Guru dapat
materi yang dipelajari. Komik matematika yang disajikan dengan menarik dan
menyenangkan akan membuat otak peserta didik berada pada keadaan rileks
G. Pendekatan Kontekstual
49
Suhernawan dan Rizal Ardhya Nugraha, Seni Rupa untuk SMP/MTs
Kelas VII, VIII, dan IX, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional,
2010), h. 89
37
warga negara, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi
learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
50
Zainal Aqib, Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif), ( Bandung: Penerbit Yrama Widya, 2013), h.1
38
a. Kontruktivisme
berikut:
51
Ibid, h. 7.
39
belajar.
sendiri.
b. Bertanya (questioning)
apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang
52
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung:
Refika Aditama, 2014), h.16-18
40
2) Konfirmasi terhadap apa yang sudah ada diketahui lebih efektif melalui
tanya jawab.
c. Menemukan (inquiry)
53
Ibid, h. 12
54
Mansur Muchlis, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,
(Jakarta : Bumi Aksara, 2007), h. 45
41
menemukan sendiri.
penyimpulan (conclussion) .
penyimpulan (conclussion) .
hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lain, d)
55
Ibid, h. 45
42
kerja sama dengan orang lain. Prinsip – prinsip yang bisa diperhatikan guru
learning community.
1) Pada dasarnya hasil belajar diperoleh dari kerja sama atau sharing
2) Sharing t erjadi apabila ada pihak yang saling memberi dan saling
menerima informasi.
e. Pemodelan (modeling)
f. Refleksi (reflection)
56
Ibid, h. 46
44
g. Penilaian autentik
57
Ibid, h. 47
45
H. Aritmatika Sosial
sehari-hari.
transaksi jual-beli.
c. Pada materi ini, terdapat harga keseluruhan, harga per unit, dan harga
untung dan rugi serta rabat (diskon), bruto, tara, dan neto.
46
a. Perdagangan
Nilai sebagian adalah nilai bagian dari nilai keseluruhan barang. Nilai
pabrik, grosir, atau tempat lainnya. Harga beli sering disebut modal.
ongkos atau biaya lainnya. Untung atau laba adalah selisih antara
58
Slamet Widodo, Pengembangan Buku Ajar Matematika Dengan Pendekatan Scientific
Kelas Vii Semester 2 Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, (Tulungagung: Skripsi T
idak
Diterbitkan, 2015), hal. 64
47
pembelian.
tetapi juga impas. Dikatakan impas jika harga penjualan sama dengan
harga pembelian.
atau bungkusnya. Tara adalah selisih antara bruto dan neto (berat
4. Pajak
berbunga lagi.74 Modal dalam hal ini besarnya tetap dan tidak
besarnya modal.
49
50
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
A. Model Pengembangan
pengembangan dengan model 4D. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan,
telah ditetapkan.
dan uji coba produk pada sasaran terbatas (uji conba terbatas) dari produk
produk yang telah valid dan efektif pada skala yang lebih luas. Penyebaran
B. Prosedur Pengembangan
1. Define (Pendefinisian)
Kegiatan pada tahap ini adalah kegiatan analisis kebutuhan. Tujuan tahap ini
tentang materi lingkaran, wawancara guru dan siswa dalam hal media
Tahap ini merupakan tahap menganalisis tugas – tugas pokok yang harus
Tahap ini adalah tahap analisis konsep yang dilakukan dengan cara
materi aritmatika sosial dengan sub materi yaitu nilai satuan dan nilai
2. Design (Perancangan)
Kegiatan yang dilakukan harus sejalan dengan tahap defjne y ang telah
instumen berupa soal tes. Soal tes ini akan digunakan sebagai pre test
guru sampai mana materi telah diajarkan kepada siswa. Selain itu, tahap
ini juga sebagai alat evaluasi hasil belajar siswa setelah uji coba LKS
Tahap ini adalah tahap dalam memilih media pembelajaran yaitu berupa
pembelajaran yang digunakan. Yaitu dari segi format desain LKS, materi
LKS dan penggunaan bahasa dalam LKS. Ketiga poin pada format LKS,
pembelajaran yang digunakan. Yaitu dari segi format desain LKS, materi
LKS dan penggunaan bahasa dalam LKS. Ketiga poin pada format LKS,
yaitu berupa LKS matematika yang disesuaikan pada hasil analisis tahap
3. Develop ( Pengembangan)
Dalam kegiatan ini dilakukan evaluasi oleh ahli dalam bidangnya. Dalam
penelitian ini, terdapat 3 penilai yakni ahli desain, bahasa dan materi/isi
sesuai dengan format pada tahap design. Saran-saran yang diberikan oleh
para ahli akan digunakan untuk memperbaiki atau revisi produk media
awal (Draft 1) tidak memenuhi kriteria valid, maka peneliti akan
uji pengembangan.
sasaran subjek yang sesungguhnya. Pada tahap ini, akan dilakukan uji
coba media yang dikembangkan pada sasaran kelompok kecil (uji coba
rendah. Kategori tinggi, sedang dan rendah dapat ditentukan dari hasil
data respon atau komentar dari siswa terhadap media yang dikembangkan
serta hasil pre test d an post testnya. Pre test dan post testd ilakukan untuk
4. Disseminate ( Penyebarluasan)
57
pada siswa kelompok besar (uji lapangan). Uji lapangan ini merupakan
penilaian dari ahli desain, bahasa dan materi. Dari uji coba tesebutakan
serta hasil pre test d an post testnya. Pre test dan post test p ada uji coba
ini juga dilakukan analisis data dari hasil respon siswa kelompok besar
serta hasil pre test d an post test. Hasil dari uji validasi adalah
58
Pemakaian)
yang telah dinyatakan valid dan efektif siap dikemas untuk digunakan.
Tahap ini dilakukan supaya produk dapat dimanfaatkan oleh orang lain.
di kelas.
berikut:
Front-end Analysis
(Analisis Awal-Akhir)
Learner Analysis
(Analisis Siswa)
(Analisis Tugas)
59
Task Analysis
Concept Analysis
(Analisis Konsep)
Define
Criterion-Test Construction
Specification of objectives
(Spesifikasi Tujuan)
Selection
Design
Format Selection
(Pemilihan Format)
Initial Design
(Rancangan awal)
Expert Appraisal
(Penilaian Ahli)
Develop
(Uji Pengembangan)
Developmental Testing
(Pengemasan) Packaging
60
Disseminate
Uji coba produk bertujuan untuk menilai sejauh mana kesesuaian produk
produk dapat dilakukan setelah produk tersebut menjalani tahap validasi dan
revisi. Penilaian rancangan produk dapat dilakukan oleh para ahli dan guru.
Uji coba yang dilakukan pada tahap awal adalah uji coba terbatas yang
sasarannya adalah 9 siswa dari kelas terbatas yang telah ditentukan. 9 siswa
pada uji coba terbatas dipilih sesuai dengan nilai matematika siswa yaitu, 3
siswa memiliki nilai tertinggi, 3 siswa yang memiliki nilai rata-rata dan 3
siswa yang memiliki nilai terendah. Setelah mendapatkan hasil dari uji coba
terbatas dan dilakukan revisi, maka barulah dilakukan uji coba lapangan. Uji
coba lapangan dilakukan setelah penilaian dari ahli dan revisi hasil uji coba
terbatas yang sasaran siswanya lebih banyak dari uji terbatas. Tujuan dari uji
Subjek uji coba produk ini ditujukan pada siswa SMP Negeri 8 Mataram
3. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif adalah data dari respon siswa yang berbentuk kata,
kalimat dan foto siswa. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk
angka, atau skor dari item angket validator, angket respon siswa dan hasil tes
siswa.
Analisis data yang dilakukan untuk mengetahui LKS yang valid dan
efektif melalui beberapa tahapan menganalisis valid dan efektif LKS sebagai
berikut.
oleh ahli ataupun angket respon siswa terhadap LKS serta hasil tes. Data
dari angket yang terkumpul akan ditabulasi. Hasil tabulasi tiap respon
Kriteria pengujiannya untuk uji-t atau t-test adalah jika –ttabel <
terhadap siswa. Dalam hal ini, akan disesuaikan dengan kondisi lapangan.