Professional Documents
Culture Documents
Kafein Ampul
Kafein Ampul
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
mata kuliah tekhnologi farmasi dan para Asisten laboratorium yang telah
baiknya. Namun, kami juga mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca agar laporan ini dapat diperbaiki dengan lebih baik lagi.
Penyusun
KELOMPOK IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Diantaranya adalah sediaan injeksi bervolume kecil atau besar, cairan irigasi yang
dimaksudkan merendam luka atau lubang operasi, larutan dialisa dan sediaan
sebagainya. Sediaan injeksi ini termasuk sediaan steril yaitu sediaan yang bebas
karena cairan tersebut langsung berhubungan dengan cairan dan jaringan tubuh
yang merupakan tempat infeksi dapat terjadi dengan mudah.(Ansel Edisi IV, 399)
pemberian oral. Rute pemberian ini penting ketika terjadi gangguan pada saluran
cerna karena pembedahan atau kurangnya stabilitas dari obat. Respon farmakologi
dari sediaan injeksi lebih cepat dari pemberian oral. Dalam keadaan darurat
seperti pasien tidak sadar atau tidak dapat diberikan obat secara oral, injeksi
dan dalam keadaan gawat bahkan ke dalam jantung (intracardiac). Tetapi, yang
Salah satu sediaan steril dalam bentuk injeksi yaitu Kaffeine Ampul.
Kaffeine Ampul ini digunakan sebagai sediaan parenteral bebas pengawet yang
dijadikan pilihan untuk pengobatan abnea pada bayi prematur dengan dibuat
secara khusus untuk larutan injeksi secara lambat dengan dosis tunggal, toksisitas
yang rendah dan efek terapi yang lebih luas. ( Pediatric pharmacotheraphy
1.3. Tujuan
Kaffeine Ampul.
1.4. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Sediaan Injeksi
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk
yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit
Obat suntik juga didefinisikan secara luas sebagai sediaan steril bebas
berbagai sediaan yang diberikan dengan suntikkan. Kata ini berasal dari kata
yunani, para dan enteron berarti di luar usus halus dan merupakan rute pemberian
lain dari rute oral. Pirogen adalah senyawa organik yang menimbulkan demam,
febril yang timbul pada penderita yang menerima suntikan intravena. Pada
umumnya pemberian dengan cara parenteral dilakukan bila diinginkan kerja obat
yang cepat seperti pada keadaan gawat, bila penderita tidak dapat diajak bekerja
sama dengan baik, tidak sadar, tidak dapat atau tidak tahan menerima pengobatan
melalui mulut (oral) atau bila obat itu sendiri tidak efektif dengan cara pemberian
Volume yang disuntikkan antara 0,1-0,2 ml, berupa larutan atau suspensi
dalam air.
yang disuntikkan tidak lebih dari 1 ml. Umumnya larutan bersifat isotonis,
pH netral, dan bersifat depo (absorpsi lambat). Dapat diberikan dalam jumlah
pasien tersebut tidak dapat menerima infus intravena. Cara ini disebut
“Hipodermoklisa”
Disuntikkan ke dalam atau di antara lapisan jaringan atau otot. Injeksi dalam
bentuk larutan, suspensi, atau emulsi dapat diberikan dengan cara ini. Yang
berupa berupa larutan dapat diserap dengan cepat, yang berupa emulsi atau
suspensi diserap lambat dengan maksuid untuk mendapatkan efek yang lama.
larutan, sedangkan bentuk suspensi atau emulsi tidak boleh diberikan melalui
rute ini, sebab akan menyumbat pembuluh darah vena yang bersangkutan.
Injeksi dibuat isotonis, tetapi jika terpaksa dapat sedikit hipertonis
darah); volume antara 1-10 ml. Injeksi intravena yang diberikan dalam dosis
pirogen.
subaraknoid
9. Injeksi subkonjungtiva
a. Keuntungan
2) Dapat digunakan untuk obat yang rusak jika terkena cairan lambung,
pencegahan.
digunakan per oral. (Ilmu resep edisi IV, 196-198 dan 228)
penghilangan secara lengkap mikroba dari sediaan. Lima metode yang umum
air dengan tekanan. Cara ini diakui sebagai cara yang terpilih pada hampir
dirancang khusus untuk tujuan ini. Oven dapat dipanaskan dengan gas atau
tahan panas. Sediaan obat yang disterilkan dengan cara ini diharuskan
4) Sterilisasi gas
Beberapa senyawa yang tidak tahan terhadap panas dan uap dapat
4.1 HASIL
diperoleh adalah hasil sediaan yang steril yakni sediaan yang jernih, bebas
4.2 PEMBAHASAN
Sediaan injeksi merupakan sediaan steril baik dalam bentuk volume kecil
ataupun volume besar dan harus jernih, bebas pirogen, bebas partikulat, isohidris
bahan dan alat yang digunakan harus disterilkan terlebih dahulu dan
pembuatannya pun harus steril atau aseptis untuk bahan obat yang tidak stabil
kecil yang biasanya hanya untuk penggunaan sekali. Kafein sitrat dibuat dalam
bentuk sediaan ampul secara khusus untuk larutan injeksi intravena secara lambat
dengan dosis tunggal, toksisitas yang rendah dan efek terapi yang lebih luas
Salah satu syarat dari sediaan injeksi yakni sediaan harus isohidris
dimana pH sediaan harus sama dengan pH darah, akan tetapi tidak semua bahan
obat dapat stabil pada pH cairan tubuh. Oleh karena itu, terdapat sediaan injeksi
yang tidak sama dengan pH cairan tubuh tetapi menggunakan pendapar untuk
sediaan Kafein sitrat ampul ini digunakan pendapar yakni larutan asam sitrat dan
natrium sitrat. Pemilihan pendapar ini didasarkan pada kestabilan Kafein sitrat
yang dapat stabil pada pH 4,2 – 5,2 dimana pH larutan dapar sitrat adalah 3,0 –
6,2.
Sediaan injeksi selain isohidris juga harus isotonis yakni tekanan osmosis
sediaan harus sama dengan tekanan osmosis cairan tubuh 300 mmol (NaCl 0,9
Oleh karena itu, ditambahkan NaCl dengan jumlah tertentu sebagai pengisotonis
karena dilihat dari bentuknya, sediaan ini merupakan dosis tunggal atau
Selain isohidris dan isotonis, sediaan injeksi harus jernih, bebas partikulat
dan bebas pirogen. Pirogen merupakan hasil metabolisme dari mikroba yang
selama 10-15 menit dan kemudian disaring. Proses penyaringan dilakukan untuk
Sterilisasi akhir sediaan merupakan proses akhir dari pembuatan sediaan dimana
sterilisasi dilakukan setelah larutan bahan obat telah berada dalam wadah ampul
yang telah melalui proses penutupan wadah selanjutnya. Sediaan kafein sitrat
ampul disterilisasi dengan cara dimasukkan kedalam oven dengan suhu 170o C
5.1 KESIMPULAN