Professional Documents
Culture Documents
Kuesioner Penelitian Ibu Terhadap Imunisasi DPT
Kuesioner Penelitian Ibu Terhadap Imunisasi DPT
i
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena telah
selesainya penyusunan Laporan Tahunan Tahun 2017 edisi Tahun 2018 Dinas
Kesehatan Kota Padang ini. Dokumen ini memuat informasi Visi, Misi, Tupoksi,
indikator kinerja, capaian program dan kegiatan yang dilaksanakan Tahun 2017.
Laporan Tahunan Tahun 2017 Dinas Kesehatan Kota Padang ini masih
jauh dari sempurna, hal ini disebabkan adanya berbagai hambatan baik dari segi
data maupun sumber daya manusianya. Untuk itu kami mengharapkan tanggapan,
saran dan masukan dari berbagai pihak dalam penyempurnaannya di masa yang
akan datang.
penyusunan Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2017 ini.
i
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
DAFTAR ISI
ii
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul Tabel Hal
Tabel
Tabel 3.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan 7
Anggaran Program Kesehatan Bersumber APBD Kota Padang
Tabel 6.1 48
Tahun 2017
Tabel 6.2 Sumber-sumber Lain Pembiayaan Kesehatan Tahun 2017 49
Tabel 7.1 Indikator Kinerja SPM Bidang Kesehatan Tahun 2017 50
Tabel 7.2 Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2017 51
Tabel 7.3 Lokasi dan jadwal Pemicuan CLTS Kota Padang Tahun 2017 82
iii
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.33 Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan SPA di Padang tahun 2017 145
iv
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.34 Data Penyehat Tradisional Kota Padang Tahun 2017 146
Rekapitulasi Hasil Credensialing dan Rekredensialing RS Tahun
Tabel 7.35 148
2017
Tabel 7.36 Ketentuan Kelulusan Akreditasi Puskesmas 155
Nama Puskesmas, Tanggal Survei dan Status Akreditasi
Tabel 7.37 156
Puskesmas Tahun 2017
Tabel 7.38 Kegiatan Pendampingan Pasca Akreditasi Puskesmas Tahun 2017 157
Peserta Workshop Audit Internal dan Tinjauan Manajemen
Tabel 7.39 158
PuskesmasTahun 2017
Tabel 7.40 Peserta Workshop Keselamaatan Pasien Tahun 2017 159
Jumlah Sarana yang Dikunjungi Dalam Rangka Pemberian
Bimbingan Teknis Serta Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan di
Tabel 7.41 162
Bidang Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu pada
Tahun 2017
Tahapan Kegiatan Surveilance Audit ISO 9001:2008 Dinas
Tabel 7.42 163
Kesehatan Kota Padang Tahun 2017
Tahapan Kegiatan Penilaian Puskesmas Berprestasi dan Tenaga
Tabel 7.43 164
Kesehatan Teladan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2017
Tabel 7.44 Kasus Keracunan di Kota Padang Tahun 2017 165
v
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
DAFTAR GRAFIK
Nomor
Grafik Judul Grafik Hal
Grafik 7.1 Cakupan D/S Balita per Puskesmas Kota Padang Tahun 2017 56
Grafik 7.2 Cakupan ASI Eksklusif Di Puskesmas Kota Padang Tahun 2017 57
Cakupan Garam Beryodium Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun
Grafik 7.3 58
2017
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Di Puskesmas Kota Padang
Grafik 7.4 59
Tahun 2017
Balita Bawah Garis Merah (BGM) Dinas Kesehatan Kota Padang
Grafik 7.5 62
Tahun 2017
Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak Baru Masuk Sekolah Dinas
Grafik 7.6 63
Kesehatan Kota Padang Tahun 2013 s/d 2017
Grafik 7.7 Cakupan K4 Ibu Hamil Puskesmas Kota Padang Tahun 2017 64
vi
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.36 Gambaran Kasus HIV dan AIDS Kota Padang Tahun 2011 – 2016 104
Grafik 7.37 Cakupan Testing HIV Kota Padang Tahun 2017 105
Perbandingan Kasus HIV AIDS Menurut Golongan Umur Kota
Grafik 7.38 105
Padang Tahun 2017
Perbandingan Kasus AIDS di Kota Padang Berdasarkan Pekerjaan
Grafik 7.39 106
Tahun 2016 dan 2017
Perbandingan Kasus Gigitan HPR dan yang Mendapat VAR di Kota
Grafik 7.40 109
Padang tahun 2012 S/D Tahun 2016
Kasus Gigitan HPR dan Pemberian VAR per Puskesmas Kota
Grafik 7.41 109
Padang Tahun 2017
vii
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.48 Capaian Survey TAS Filarisis Kota Padang Tahun 2017 114
Grafik 7.49 Hasil Pemberian Obat Cacing Kota Padang Tahun 2017 115
Grafik 7.50 Data Gambaran Kasus Kusta Kota Padang Tahun 2012-2016 115
Grafik 7.51 Bed Occupancy Ratio Rumah Sakit Umum Tahun 2017 150
Grafik 7.52 Bed Occupancy Ratio RSIA Tahun 2017 150
Grafik 7.53 Average Length of Stay (Avlos) Rumah Sakit se Kota Padang 151
Grafik 7.54 Average Length of Stay (Avlos) RSJ di Kota Padang 151
Grafik 7.55 Average Length of Stay (Avlos) RSIA di Kota Padang 152
viii
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
2
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 GEOGRAFI
Kota Padang memiliki luas keseluruhan 695,10 Km2, secara geografis
terletak pada bagian pantai Barat Sumatera pada posisi 000 44 „ 00„‟- 01‟08” 35”
Lintang Selatan dan 1000 05‟ 05” – 100‟ 34‟ 09” Bujur Timur.. Secara geogafis
Kota Padang merupakan perpaduan dataran rendah dan perbukitan serta aliran
sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai (5 sungai besar dan 21
sungai kecil) dengan sungai terpanjang yaitu batang kandis sepanjang 20 km.
Terdapat 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan
lahan produktif 180 km2 sedangkan panjang pantai 68.126 Km.
Tingkat curah hujan Kota Padang selama tahun 2016 mencapai rata -rata
421,17 mm per bulan dengan rata-rata hari hujan 23 hari. Sementara itu temperatur
o
Kota Padang cukup rendah bila di bandingkan tahun sebelumnya yaitu antara 23,1 C –
o
31,8 C dengan kelembaban berkisar antara 71 – 97 persen (PDA, 2017).
Wilayah Kota Padang memiliki ketinggian yang bervariasi menurut
kecamatannya, yaitu antara 0 – 1853 m di atas permukaan laut dengan daerah tertinggi
adalah Kecamatan Lubuk Kilangan. Kecamatan Bungus Teluk Kabung merupakan
wilayah yang paling luas yaitu 100,80 km2, diikuti dengan Kecamatan Koto
Tangah, Kecamatan Pauh, dan Kecamatan Lubuk Kilangan. Sedangkan
Kecamatan Padang Barat dengan luas wilayahnya yang relative kecil.
Kota Padang Secara administrasi terdiri dari 11 Kecamatan dan memiliki
104 kelurahan, sedangkan ecamatan yang memiliki paling banyak kelurahan
adalah Kecamatan Lubuk Begalung yaitu 15 Kelurahan. Batas Kota Padang di
sebelah utara berbatas dengan Kabupaten Padang Pariaman, sebelah Selatan
berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah timur berbatas dengan
Kabupaten Solok, sebelah barat berbatas dengan Samudra Indonesia (BPS Kota
Padang, 2017).
3
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
2.2 DEMOGRAFI
Proyeksi penduduk Indonesia yang dilakukan oleh BPS untuk tahun 2010-
2035, berdasarkan hal tersebut kemudian diolah oleh Pusdatin Kemenkes RI dan
DKK Kota Padang maka jumlah penduduk Kota Padang pada tahun 2017
sebanyak 927.011 jiwa yang terdiri dari 463.116 jiwa laki-laki dan 463.895 jiwa
perempuan. Kecamatan Koto Tangah merupakan Kecamatan yang memiliki
penduduk terbanyak yaitu 181.804 jiwa dan Kecamatan Bungus memiliki
penduduk yang paling sedikit yaitu 25.495 jiwa.
Laju pertambahan penduduk sangat berguna untuk memperkirakan jumlah
penduduk dimasa yang akan datang, sehingga pemerintah dapat membuat
kebijakan pembangunan sesuai keadaan kependudukan. Secara umum laju
pertumbuhan penduduk selama 5 tahun terakhir (tahun 2010 – 2015) adalah
sebesar 8,26 % (PDA 2016). Kecamatan yang tertinggi laju pertumbuhan
penduduknya adalah Kecamatan Pauh sebesar 15,59% disusul kecamatan Kuranji
yaitu sebesar 11,53% % sedangkan laju pertambahan penduduk yang paling
rendah adalah kecamatan Padang Barat sebesar 1,16%.
Menurut PDA 2017 Kecamatan Padang Timur adalah daerah yang paling
tinggi kepadatan pendudukya yaitu 9.732/km2 dan daerah terendah tingkat
kepadatan penduduknya adalah Bungus Teluk Kabung yaitu 245/ km2.
4
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Dadok Tunggul Hitam baru mendapatkan nomor registrasi pada Bulan November
Tahun 2017. Diantara 22 unit Puskesmas tersebut terdapat diantaranya 7 unit
Puskesmas rawatan dan 15 Puskesmas non rawatan.
2.3.1.2 Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu didirikan untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan
kesehatan sampai ke daerah yang sulit dijangkau dan juga memenuhi tuntutan dan
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sehingga masyarakat
mendapatkan pelayanan. Total Puskesmas Pembantu yang ada pada tahun 2017
adalah 61 buah.
2.3.1.3 Poskeskel
Jumlah Poskeskel tahun 2017 berjumlah 82 buah, tetapi yang memiliki
bangunan sampai tahun 2017 adalah sebanyak 29 buah, sedangkan Poskeskel
yang belum mempunyai bangunan berjumlah 63 unit. Poskeskel yang belum
mempunyai bangunan dan yang telah mempunyai bangunan beroperasi dan
menyebar pada Kelurahan di Kota Padang. Poskeskel yang telah mempunyai
bangunan dibangun dengan dana APBD, Swadaya masyarakat dan PNPM
mandiri, sedangkan Poskeskel yang belum ada bangunannya untuk sementara
beroperasi pada pustu atau kantor lurah yang ada di Kota Padang.
2.3.1.4 Puskesmas Keliling
Sarana transportasi pendukung pelayanan Puskesmas antara lain Puskesmas
keliling (kendaraan roda 4) hingga tahun 2017 berjumlah 25 unit. Artinya setiap
Puskesmas sudah didukung fasilitas Puskesmas keliling roda 4 sebanyak 1 unit.
2.3.1.5 Sarana dan prasaran lain
a. Rumah Sakit Umum : 13 buah.
b. Rumah Sakit Khusus : 14 buah
c. Balai Pengobatan/ Klinik : 124 buah
d. Praktek Dokter Perorangan : 152 buah (Memiliki SIP)
e. Posyandu Aktif : 739 buah
f. Apotek : 207 buah
g. Toko Obat : 21 buah
h. GFK : 1 buah
5
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
6
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI
7
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
3.3.2 Kebijakan
Untuk melaksanakan strategi tersebut diperlukan arah kebijakan
pembangunan yang meliputi :
a. Meningkatnya kunjungan pertama bumil
b. Konsumsi tablet Fe pada ibu hamil
c. Peningkatan Kemampuan tenaga bidan dalam menolong persalinan
8
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
9
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
10
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
BAB IV
KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK
DAN FUNGSI
4.1 KEDUDUKAN
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Padang. Dalam Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Dinas Kesehatan merupakan Dinas
Daerah yang dikepalai oleh seorang kepala Dinas.
4.2 STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Perwako Padang Nomor 67 Tahun 2016, susunan organisasi
dinas terdiri atas :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris, teridiri atas :
a. Sub bagian umum
b. Sub bagian keuangan
c. Sub bagian program
3. Bidang kesehatan masyarakat, terdiri dari :
a. Seksi kesehatan keluarga dan gizi
b. Seksi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
c. Seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga
4. Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, terdiri dari :
a. Seksi surveilan dan imunisasi
b. Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
c. Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan
jiwa, narkotika, psikosomatik dan zat aditif
5. Bidang pelayanan kesehatan, terdiri dari :
a. Seksi pelayanan kesehatan primer dan tradisional
b. Seksi pelayanan kesehatan rujukan
c. Seksi fasilitas pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu
6. Bidang sumber daya kesehatan, terdiri dari :
a. Seksi kefarmasian
11
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
12
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
SEKRETARIAT
15
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
19
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
20
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
21
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
22
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
24
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
28
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
29
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
31
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
32
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
33
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
35
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
36
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
37
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
39
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
40
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
BAB V
PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN
41
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
a. Pengadaan Mebeuler
b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
d. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
e. Pemeliharaan rutin/ berkala alat listrik, air dan telepon
f. Penyediaan jasa perkantoran
5.1.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas aparatur
negara melalui pertemuan dan bimbingan teknis bagi tenaga kesehatan di
lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini antara lain :
a. Pembinaan aset dan manajemen keuangan di Puskesmas
b. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur kesehatan
c. Penilaian angka kredit jabatan fungsional kesehatan
5.1.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Program ini sebagai penunjang kegiatan pengolahan data keuangan untuk
melihat capaian kinerja dan keuangan, sehingga laporan keuangan Dinas
Kesehatan Kota Padang dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatannya adalah
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
5.1.5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program ini bertujuan untuk menjamin ketersedian obat di Puskesmas dan
Puskesmas Pembantu di Kota Padang. Kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu:
a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
b. Pengadaan bahan logistic (Bahan habis pakai medis)
c. Perencanaan serta pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan
d. Pengadaan obat dan vaksin (DAK)
e. Distribusi obat dan E-logistik (DAK Non Fisik)
5.1.6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan
42
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
46
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
47
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
BAB VI
PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN
TAHUN 2017
49
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
BAB VII
PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
7.1 Sekretariat
7.1.1 Sub Bagian Umum
7.1.1.1 Administrasi Umum
Pelaksanan kegiatan Subbag Umum pada tahun 2017 mempunyai dana dari
APBD kota Padang sebanyak Rp. 5.376.351.425,- (lima milyar tiga ratus tujuh
puluh enam juta tuga ratus lima puluh satu ribu empat ratus dua puluh lima
rupiah) dan terealisasi sebanyak Rp. 4.909.139.084,- (91.3 %). Kegiatan
pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan pada tahun 2017 adalah :
Tabel 7.2
Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2017
Tanggal Realisasi
No Nama Kontrak Pagu Dana Nilai Kontrak Penyedia/Pelaksana
Kontrak Pekerjaan
Penyediaan Jasa
CV. Karya
Pengamanan 222,024,000 193,824,000 1 Maret 2017
1 Pamungkas Ksatria 100%
kantor
Pengadaan roller
78,796,800 78,227,000 CV. Kanza Putra 6 Febuari 2017
2 blind GFK 100%
Pengadaan
Computer /
171,250,000 170,775,000 CV.Chips Computer 6 Febuari 2017
3 PC/Laptop/ 100%
Printer
52
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Kinerja (PK) dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU). Kegiatan pelaporan
yang dilaksanakan antara lain pembuatan Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,
buku Profil Kesehatan Kota Padang, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP), laporan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (EKPPD) bidang kesehatan, Laporan Keterangan
PertanggungJawaban Walikota (LKPJ), laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
(RFK) atau Sistem Pembangunan Daerah (Simbangda), laporan evaluasi renja
triwulan atau e-monev, pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) secara
online, laporan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP) dan evaluasi
penerapan aplikasi pelayanan kesehatan berbasis teknologi E-Puskesmas ke
Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kota Padang sejak tahun 2010 telah menerapkan sistem
satu pintu untuk manajemen data. Hal ini berarti kegiatan pengolahan data,
pendistribusian data dan informasi kesehatan yang dibutuhkan oleh mahasiswa
untuk penelitian maupun data untuk lintas program dan sektoral yang terkait
dilakukan melalui Subbag Program.
55
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
100.0 91.2
90.0 78.1 79.1
82.4 83.1
80.0 72.9 75.0 75.2
66.7 67.4 69.2 69.6 69.7 71.1 71.4 71.5 72.0
70.0 61.8 63.1 64.4 64.5
53.8 55.7
60.0 47.6
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Pemancun…
Lubeg
PADANG
Bungus
Pauh
Luki
L.Buaya
Kuranji
Belimbing
Alai
A.Dingin
Lapai
KPIK
Ulak Karang
Anak Air
Ambacang
Seb.Padang
DTH
Rawang
Andalas
Pagambiran
Nanggalo
Padang Pasir
Air Tawar
56
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Lapai
Bungus
Alai
Pauh
PADANG
Andalas
Anak air
Ambacang
Nanggalo
Kuranji
Belimbing
Pagambiran
Air Dingin
Ikur Koto
Seberang Padang
Ulak Karang
Pemancungan
Padang Pasir
Air Tawar
Lubuk Kilangan
Lubuk Buaya
Lubuk Begalung
Rawang Barat
tempat-tempat pelayanan publik seperti Rumah Sakit, Hotel, Plaza, Sekolah dan
Universitas yang ada di Kota Padang.
d. Pemantauan Garam Beryodium
Masalah kekurangan gizi mikro yang masih dihadapi adalah kekurangan
yodium atau lebih di kenal dengan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI).
Tujuan umum kegiatan ini adalah terlaksananya pemantauan garam untuk
memperoleh gambaran berkala tentang cakupan konsumsi garam beryodium yang
memenuhi syarat di masyarakat. Cakupan garam beryodium di Kota Padang pada
tahun 2017 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 7.3
Cakupan Garam Beryodium
Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2017
102 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 99 99 99 99 100 99
98
98 97 97
96 97 97
96
96
94 93
92
90
88
Rawang
Seb Padang
Pauh
Andalas
Kuranji
Bungus
Nanggalo
Lb. Buaya
Alai
Lapai
PADANG
Pdg Pasir
Ulak Karang
Ikur Koto
Anak Air
Ambacang
Pegambiran
Belimbing
Lubuk Begalung
Lubuk Kilangan
Pemancungan
Dadok T H
Air Dingin
Air Tawar
200.0
50.0 87.1 86.4 90.9 88.4100.0 76.6 84.6 100.0 96.6 82.6 79.0 87.0 85.5 95.8 91.9
70.2 86.4 84.3 57.7 78.8 91.9 76.8 65.8 63.4
0.0
Alai
Kuranji
Andalas
Lapai
Ambacang
Lubuk Begalung
PADANG
Seberang Padang
Air Dingin
Belimbing
Pemancungan
Pauh
Bungus
Lubuk Kilangan
Lubuk Buaya
Ikur Koto
Padang Pasir
Rawang Barat
Ulak Karang
Air Tawar
Nanggalo
Pagambiran
Anak air
Dadok T.Hitam
** Ket gambar : Biru (bawah) = 6-11 bulan ; Merah (atas) = 12-59 bulan
f. Distribusi Tablet Tambah Darah (TTD)/Fe pada Ibu Hamil
Tablet tambah darah diberikan kepada ibu hamil minimal 1 tablet 1 hari
selama 90 hari selama kehamilan. TTD ini berfungsi untuk mencegah kejadian
anemia defisiensi besi pada ibu hamil. Anemia defisiensi besi pada wanita hamil
merupakan problema kesehatan yang dialami oleh wanita diseluruh dunia
terutama dinegara berkembang. Badan Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami
defisiensi besi sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring dengan
pertambahan usia kehamilan. Menurut WHO 40% kematian ibu di negara
berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia
pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak
jarang keduanya saling berinteraksi.
59
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Pemberian TTD ini belum maksimal karena masih tingginya angka anemia
besi pada ibu hamil yaitu sebesar 31,7 % berdasarkan Riskesdas 2013 dan masih
ada kasus abortus dan BBLR. Hal ini disebabkan karena ibu hamil yang sudah
mendapatkan TTD tidak mengkonsumsi TTD ini secara rutin dan sampai habis.
Untuk tahun 2017 capaian tertinggi terdapat di Puskesmas Lubuk Kilangan Fe1
(101,38%) dan Fe3 (100,46%) sementara capaian terendah terdapat di Puskemas
Lubuk Buaya dengan Fe1 (85,5%) dan Fe3 (83,8%).
g. Ibu Hamil KEK yang Mendapat Makanan Tambahan
Ibu hamil KEK adalah ibu hamil dengan ukuran LILA (lingkar lengan atas)
< 23,5 cm dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah. Makanan
tambahan adalah makanan yang dikonsumsi sebagai tambahan asupan zat gizi di
luar makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan atau makanan
tambahan lokal yang diberikan minimal selama 90 HMI (hari makanan ibu).
Makanan tambahan ini diberikan untuk ibu hamil dari keluarga miskin. Makanan
tambahan ibu hamil KEK di Kota Padang diberikan dalam bentuk biskuit dan susu
ibu.
Tahun 2017 kasus ibu hamil KEK yang diberikan PMT adalah 1121 ibu
hamil KEK yang ada. Kasus tertinggi ibu hamil KEK yang diberikan PMT
terdapat di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan (136 orang) dan yang
terendah terdapat di wilayah kerja Puskemas Ulak Karang ( 12 orang).
h. Ibu nifas mendapatkan kapsul vitamin A
Vitamin A adalah suatu vitamin yang berfungsi dalam sistem penglihatan,
fungsi pembentukan kekebalan dan fungsi reproduksi. Vitamin A perlu diberikan
dan penting bagi ibu selama dalam masa nifas. Pemberian kapsul vitamin A bagi
ibu nifas dapat menaikkan jumlah kandungan vitamin A dalam ASI, sehingga
pemberian kapsul vitamin A (200.000 unit) pada ibu nifas selain bermanfaat bagi
ibu juga bermanfaat pada bayi, karena pada masa nifas ibu menyusui bayinya
sehingga secara tidak langsung bayi pun juga memperolehnya. Manfaat vitamin A
selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh dapat juga meningkatakan
kelangsungan hidup anak serta membantu pemulihan kesehatan ibu nifas yang
60
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
erat kaitanya dengan anemia dan mengurangi resiko buta senja pada ibu menyusui
ini sering terjadi karena kurang vitamin A.
Ibu nifas mendapatkan 2 kapsul vitamin A, satu kapsul segera setelah
melahirkan dan kapsul kedua diberikan minimal 24 jam setelah pemberian
pertama. Cakupan Ibu nifas yang mendapatkan Vitamin A di Kota Padang tahun
2017 sebanyak 95,9%, dimana 6 Puskesmas capaiannya melebihi 100 %, yaitu
Puskesmas Padang Pasir, Ikur Koto, Dadok Tunggul Hitam, Ambacang, Pauh dan
Lubuk Kilangan. Capaian terendah pada Puskesmas Lubuk Buaya sebesar 75,1%.
i. Balita yang mempunyai KMS/Buku KIA
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan
normal anak berdasarkan indeks berat badan menurut umur yang dibedakan
berdasarkan jenis kelamin. KMS digunakan untuk mencatat berat badan,
memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan sebagai media penyuluhan gizi
dan kesehatan balita. Buku KIA adalah buku yang berisi catatan kesehatan ibu
(hamil, bersalin, nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) serta
berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak.
Untuk tahun 2017 persentase balita yang mempeunyai KMS/Buku KIA
sebesar 85,58%. Persentase terendah balita yang mempunyai buku KIA terdapat
di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang (25,09%) dan yang tertinggi
terdapat di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir, Rawang, Pauh, dan
Pagambiran (100%).
j. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) bukan menunjukkan keadaan
gizi buruk tetapi sebagai peringatan untuk konfirmasi dan tindak lanjutnya tetapi
perlu diingat tidak berlaku pada anak dengan berat badan awalnya memang sudah
dibawah garis merah. Naik-Turunnya berat badan balita selalu mengikuti pita
warna pada KMS. Gizi buruk atau gizi kurang dapat dilihat dari status gizi balita
yang dideteksi melalui kurva berat badan pada KMS. Balita sehat jika berat badan
selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke pita warna di atasnya.
Balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus bila berat
badan balita di bawah garis merah (BGM). Cakupan BGM tertinggi terdapat di
61
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
wilayah kerja Puskemas Air Dingin (4,55%) dan yang terendah terdapat di
wilayah kerja Puskesmas Belimbing (0.07%). Berat Badan di Bawah Garis Merah
(BGM) di Kota Padang dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 7.5
Balita Bawah Garis Merah (BGM)
Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2017
5.00 4.55 4.51
4.00
2.83
3.00 2.42 2.40
2.16 2.32
1.67
2.00 1.60
1.36
1.15
0.95 1.03
0.75
1.00 0.42 0.52 0.48 0.46 0.37
0.57
0.30
0.07 0.07
-
Lubuk…
Lubuk…
Seberang…
Lubuk Buaya
Andalas
Alai
Anak Air
Pauh
PADANG
Nanggalo
Kuranji
Lapai
Bungus
Ulak Karang
Ikur Koto
Ambacang
Rawang Barat
Belimbing
Air Tawar
Pagambiran
Air Dingin
Padang Pasir
Pemancungan
62
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.6
Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak Baru Masuk Sekolah
Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2013 s/d 2017
100
2017 100
100
98.9
2016 100
100
100 SMA
2015 100
100 SMP
70.7
2014 100 SD
93.2
90.8
2013 100
95.5
0 20 40 60 80 100 120
Grafik 7.7
Cakupan K4 Ibu Hamil Puskesmas Kota Padang Tahun 2017
120.00 100.46
97.62 99.18 92.31 96.30 98.84 97.64 97.48 97.02 97.45 99.80
95.19 96.53 95.25 92.57 95.60 95.76 95.05 98.53 96.01 101.95
100.00 82.17
91.53 95.61
80.00
60.00
40.00
20.00
-
Ambacang
Air Tawar
Belimbing
Lapai
Bungus
Padang
Alai
Air Dingin
Pegambiran
Andalas
Anak Air
Kuranji
Pdg. Pasir
Seb. Padang
Rawang
Pauh
Ikur koto
Nanggalo
Ulak Karang
Pemancungan
Lb. Buaya
Lb. Kilangan
Lb. Begalung
Dadok TH
Pasir, Andalas, Ulak Karang, Pemancungan, Air Tawar, Rawang, Anak Air, Ikur
Koto, Nanggalo, Lapai, Pauh.
o. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan se Kota Padang tahun 2017
sebesar 96,7%. Capaian ini belum mencapai target 100%. Puskesmas yang sudah
mencapai target yaitu Puskesmas Padang Pasir, Alai, Air Dingin, Ikur Koto,
Lubuk Kilangan dan Dadok Tunggul Hitam.
p. Kunjungan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas dan Neonatus
Cakupan Pelayanan Nifas (KF) dan Cakupan Pelayanan Neonatus (KN)
adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari
pasca persalinan sesuai standar. Pelayanan Nifas sesuai standar adalah pelayanan
kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3
hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk pemberian Vitamin A 2
kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca Persalinan.
Cakupan kunjungan neonatal adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus
pada masa 6 jam sampai dengan 28 hari setelah kelahiran sesuai standar yakni,
mendapatkan suntikan Vit K, Hb 0 dan ASI Eksklusif di fasilitas kesehatan,
posyandu maupun kunjungan rumah. Standar Pelayanan Minimalnya adalah satu
kali pada 6 - 48 jam (KN 1), satu kali pada 3 - 7 hari (KN 2), satu kali pada 8 - 28
hari (KN 3). Pencatatannya dengan memakai Formulir Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM) dan Register Kohort Bayi. Cakupan kunjungan ibu nifas lengkap
(KF3) dan neonates lengkap (KN lengkap) Kota Padang dapat dilihat pada grafik
berikut :
65
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.8
Cakupan Kunjungan KF3 dan KN Lengkap
Kota Padang Tahun 2013 – 2017
Padang
Ulak Karang
Alai
Lapai
Bungus
Pauh
Andalas
Lubuk Buaya
Ikua Koto
Anak Air
Ambacang
Rawang
Nanggalo
Belimbing
Lubuk Begalung
Padang pasir
Air Dingin
Pemancungan
Air Tawar
Lubuk Kilangan
Pegambiran
Kuranji
66
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Ambacang dan yang paling rendah adalah Puskesmas Lubuk Buaya. Hal ini
disebabkan karena belum terlaksananya pemantauan wilayah oleh pemegang
wilayah dan belum terdokumentasinya pelayananan KB diwilayah Puskesmas
Kota Padang.
r. Kunjungan Neonatus I dan Neonatus Komplikasi
Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan neonatus pertama (KN1) adalah
cakupan kunjungan neonatal yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6
jam sampai dengan 48 jam setelah lahir. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), pemeriksaan dan perawatan BBL,
pemeriksaan tanda bahaya, pemberian imunisasi, memastikan bayi mendapatkan
injeksi vitamin K, salep mata antibiotika, konseling dengan menggunakan buku
KIA serta penanganan dan rujukan kasus. Sedangkan Penanganan Neonatus
Komplikasi adalah neonatus dengan komplikasi di satu wilayah kerja pada satu
tahun yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di
seluruh sarana pelayanan kesehatan. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia,
ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (bayi
berat lahir rendah < 2500 gr), sindroma gangguan pernapasan, kelainan kongenital
maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada MTBS.
Grafik 7.10
Pencapaian KN 1 dan Neonatus Komplikasi yang tertangani
di Kota Padang tahun 2013 – 2017
120
97 96.6 99 97 99.53
100
80 61.9 66.38
55.1
60 KN1
39.1
40 21.6 NEO KOMP
20
0
2013 2014 2015 2016 2017
70
2013 2014 2015 2016 2017
ke pelayanan kesehatan terendah terjadi pada tahun 2014 dan 2016 (90,6%). Pada
tahun 2017 cakupan pelayanan kesehatan balita mencapai target 90%, sedangkan
cakupan kunjungan bayi masih belum mencapai target 95%.
t. Diteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
Program Kesehatan Anak tahun 2013 – 2017 masih berfokus kepada
kunjungan neonatus, pelayanan kesehatan bayi dan balita, Stimulasi Deteksi
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Balita, pelaksanaan kelas ibu balita,
serta meningkatkan derajat kesehatan anak usia prasekolah dan usia sekolah.
Hasil cakupan SDIDTK anak balita Kota Padang dapat dilihat pada grafik di
bawah ini :
Grafik 7.12
Cakupan SDIDTK Bayi Dan Balita Kontak I Puskesmas
Se Kota Padang Tahun 2017
69
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
MTBS pada balita, yaitu Puskesmas Padang Pasir dan Belimbing. Oleh sebab itu
kedepannya diharapkan tenaga kesehatan di Puskesmas menggunakan MTBS
dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada semua balita sakit.
r. Pemantauan Kasus Kematian Ibu dan Anak
Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
keberhasilan derajat kesehatan suatu wilayah. Untuk itu pemerintah berupaya
bahu membahu membuat berbagai strategi untuk akselerasi penurunan Angka
Kematian Ibu. Sejalan dengan tingginya akses pelayanan, seharusnya kualitas
asuhan antenatal juga harus dimantapkan. Ibu hamil perlu mendapatkan
perlindungan secara menyeluruh, baik mengenai kehamilan dan komplikasi
kehamilan. Pelayanan yang berkualitas dan sesuai standar juga penting serta
dukungan kemampuan manajerial bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Setiap ibu hamil pertama kali berkunjung ke fasilitas kesehatan harus
dilakukan asuhan kebidanan yang adekwat sesuai dengan standar 10 T. Ibu yang
berisiko tinggi saat hamil harus tertatalaksana dengan baik dan benar selama masa
kehamilan, bersalin dan dirujuk secara berjenjang sesuai dengan jenjang rujukan
sehingga angka kematian ibu oleh penyebab langsung dapat diminimalkan.
Selanjutnya untus kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal maka rujukan
kasus melalui aplikasi Sijari Emas.
Jumlah kematian ibu pada tahun 2017 adalah 16 kasus. Jumlah ini
mengalami penurunan dari tahun 2016 (20 kasus). Untuk tahun 2017 penyebab
kematian ibu adalah preeklamsia 6 kasus, perdarahan 5 kasus, asma bronchial 2
kasus, sepsis 1 kasus, karsinoma recti 1 kasus, dan hiperemesis gravidarum 1
kasus. ANC yang tidak berkualitas, kelas ibu hamil yang tidak sesuai standar,
P4K yang tidak terencana dengan baik, ibu hamil resiko tinggi dan persalinan
yang tidak aman masih menjadi penyumbang tingginya angka kematian Ibu.
Selain AKI, AKB juga merupakan salah satu indikator keberhasilan derajat
kesehatan suatu wilayah. Penurunan AKB menunjukkan kualitas pelayanan
kesehatan karena pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor kritis yang
diharapkan menghasilkan keluaran dan dampak yang berarti, terutama jika akses
dan kualitas pelayanan kesehatan ditingkatkan. Angka kematian bayi (kematian
70
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
bayi pada 1000 kelahiran hidup), tidak berubah banyak dalam satu dekade
terakhir.
Pada tahun 2017 jumlah kematian bayi Kota Padang sebanyak 89 kasus.
Jumlah ini turun dibandingkan tahun 2016 yang berjumlah 111 kasus. Penyebab
kematian terbanyak pada tahun 2017 masih sama dengan pada tahun 2016 yaitu
BBLR (27%) dan asfiksia (22 %). Untuk itu peningkatan akses pelayanan berupa
peningkatan kapasitas petugas dalam penangan kegawatdarutan bayi baru lahir
serta penatalakasaan rujukan merupakan hal yang sangat penting untuk ditindak
lanjuti.
72
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
fasilitas kerja. Namun Dinas Kesehatan Kota Padang lebih memfokuskan pada
tatanan rumah tangga. PHBS di rumah tangga merupakan upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat, dengan tujuan terciptanya rumah tangga sehat.
Pada tahun 2017 jumlah rumah tangga Kota Padang sebanyak 203.702
rumah tangga. Jumlah rumah tangga yang dipantau PHBS sebanyak 100.652
rumah tangga (49,41%) dan didapat rumah tangga yang berPHBS sebanyak
42.346 rumah tangga (42,07%).
g. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan kepada masyarakat
terbagi 2 lokasi yaitu dalam gedung dan luar gedung baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kegiatan penyuluhan dalam gedung di Puskesmas se Kota Padang
dilaksanakan sebelum jam pelayanan dimulai, dengan sasaran seluruh masyarakat
yang berkunjung ke Puskesmas minimal 2 kali dalam seminggu disesuaikan
dengan hari dimana pasien ramai berkunjung ke Puskesmas. Topik penyuluhan
disesuaikan dengan masalah atau kondisi yang ada di wilayah kerja masing-
masing Puskesmas dan dikoordinir oleh tenaga promosi kesehatan di masing-
masing Puskesmas. Pada tahun 2017 Puskesmas melaksanakan 2.320 kali
penyuluhan dalam gedung dengan jumlah masyarakat yang diberi penyuluhan
64.794 orang.
Kegiatan penyuluhan kesehatan luar gedung adalah penyuluhan kesehatan
masyarakat yang dilaksanakan diluar gedung Puskesmas seperti di Posyandu
Balita, Posyandu Usila, kegiatan UKS , Mushalla, Mesjid, Kantor Lurah dan lain-
lain. Pada tahun 2017 penyuluhan luar gedung dilakukan oleh semua Puskesmas
sebanyak 15.346 kali dengan jumlah masyarakat yang diberi penyuluhan
sebanyak 552.217 orang.
Penyuluhan juga dilakukan dengan penyebarluasan informasi kesehatan
melalui penyuluhan keliling yang dilaksanakan oleh Puskesmas maupun seksi
Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang dengan frekwensi kegiatan
penyuluhan keliling sebanyak 973 kali. Penyuluhan tidak langsung dilakukan oleh
74
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
seksi promosi kesehatan melalui media cetak berupa poster, spanduk, leaflet,
stiker dan media elektronik berupa dialog interaktif dan liputan kegiatan kawasan
tanpa rokok (KTR).
Khusus untuk penyebaran informasi kesehatan tentang HIV – AIDS
dilaporkan satu kali per triwulannya, kegiatan penyuluhan dilaksanakan di dalam
dan di luar gedung baik itu oleh petugas Puskesmas maupun dari bagian Promosi
Kesehatan Dinas kesehatan Kota Padang. Sasaran penyuluhan adalah masyarakat
usia 15 tahun sampai 25 tahun dengan jumlah yang disuluh 26.613 orang. Lokasi
penyuluhan dilakukan di Puskesmas, sekolah (SLTP/MTsN dan SLTA), mesjid,
kelurahan, mushala dan tempat lain.
76
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
dapur yang memenuhi syarat, kebersihan peralatan serta lingkungan sarana yang
kotor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 7.14
Persentase TPM yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Di Kota Padang Tahun 2017
78
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
sebagainya. Air minum adalah air dengan pengolahan ataupun tanpa pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan bisa langsung diminum seperti air isi ulang
Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) dan air kemasan.
Dinas Kesehatan Kota Padang bersama dengan Puskesmas secara rutin
selalu melakukan pengawasan yang terus menerus dan berkesinambungan
terhadap air bersih masyarakat. Tujuannya adalah agar air yang digunakan oleh
penduduk terjamin kualitasnya, sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang
telah disebutkan dalam Permekes 416 tahun 1990. Persyaratan kualitas bersih
tersebut meliputi persyaratan bakteriologis, kimiawi, radioaktif dan fisik. Kegiatan
pengawasan yang dilakukan tersebut meliputi pengamatan lapangan/inspeksi
sanitasi dan pengambilan sampel
Cakupan masyarakat Kota Padang yang mengakses air minum yang
berkualitas tahun 2017 adalah sebanyak 70,54% seperti terlihat pada grafik
berikut :
Grafik 7.15
Persentase Penduduk yang Mengakses Air Minum Berkualitas
Di Kota Padang Tahun 2017
120.00
94.18 93.63 96.62 95.77 95.19
100.00 81.76 85.18 80.87
75.61 78.44 77.53 78.31 73.73
80.00 66.90 70.01 70.54
60.00 52.26
34.75
40.00 29.32 24.28
17.15 18.99
20.00 9.08
0.00
Alai
Kuranji
Lapai
Andalas
Ambacang
PADANG
Lubuk Begalung
Air Dingin
Belimbing
Pauh
Bungus
Padang Pasir
Lubuk Kilangan
Rawang Barat
Seberang Padang
Ikur Koto
Lubuk Buaya
Anak Air
Air Tawar
Ulak Karang
Nanggalo
Pagambiran
Pemancungan
Sumber air bersih terbanyak yang digunakan oleh masyarakat adalah dari
PDAM 63,76%. Untuk tahun 2017 target pengambilan sampel air bersih adalah
sebanyak 1000 sampel, tetapi yang terealisasi sebanyak 771 (77,1 %) sampel yang
terdiri dari PDAM sebanyak 199 sampel, SGL/SPT sebanyak 389 sampel, sumur
bor sebanyak 116 sampel dan PMA sebanyak 67 sampel. Pengambilan dilakukan
79
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
secara random pada sarana yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas se kota
Padang.
Disamping melakukan sampling pada air bersih di Kota Padang, juga
dilakukan sampling terhadap Depot Air Minum (DAM) yang ada di Kota Padang.
Jumlah DAM yang ada di Kota Padang adalah sebanyak 646 depot dengan
jumlah depot terbanyak terdapat di wilayah kerja Kecamatan Koto Tangah yaitu
sebanyak 164 depot, disusul Kecamatan Kuranji 138 depot dan Kecamatan Lubuk
Begalung sebanyak 127 depot.
Selama tahun 2017 telah dilakukan pengawasan dan sampling terhadap 569
(88%) DAM. Pengawasan dan sampling ini tidak terealisasi 100% karena adanya
depot yang tutup dan tidak beroperasi lagi.
c. Penyelenggaraan STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) atau Community Led Total
Sanitation (CLTS) merupakan pendekatan dan paradigma baru pembangunan
sanitasi di Indonesia yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan
perubahan perilaku. STBM ditetapkan sebagai kebijakan nasional berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
852/MENKES/SK/IX/2008 untuk mempercepat pencapaian MDGs tujuan 7C,
yaitu mengurangi hingga setengah penduduk yang tidak memiliki akses terhadap
air bersih dan sanitasi pada tahun 2015. Tahun 2014 Kepmenkes ini diganti
dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.3 Tahun 2014 tentang STBM.
Penyelenggaraan STBM adalah untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang
higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Diharapkan pada tahun 2025, Indonesia bisa
mencapai sanitasi total untuk seluruh masyarakat sebagaimana tercantum dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia.
Program STBM merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka
menciptakan masyarakat hidup bersih dan sehat melalui penyediaan layanan air
minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen
Pemerintah Indonesia untuk mencapai 100% akses masyarakat terhadap air
80
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
minum yang aman dan sanitasi yang layak secara berkelanjutan pada tahun 2019
atau disebut juga dengan Universal Akses 2019.
Adapun tujuan penyelenggaraan Program STBM adalah untuk
mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi tingginya, dengan 5 pilar
STBM yaitu : 1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), 2. Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS), 3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, 4.
Pengamanan Sampah Rumah Tangga, dan 5. Pengamanan Limbah Cair Rumah
Tangga. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam program STBM tahun 2017
di Kota Padang adalah :
1) Pemicuan CLTS di 17 kelurahan yang masih kurang dari 80% cakupan
SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan )
2) Sosialisasi 5 Pilar STBM ke 23 sekolah dasar
3) Workshop pemicuan CLTS bagi komite STBM
4) Sosialisasi STBM dengan lintas sektor.
5) Monitoring dan bimbingan teknis Program Pamsimas /STBM ke
Puskesmas dan lokasi yang telah dilakukan pemicuan CLTS.
6) Penyelenggaraan lomba tari CTPS tingkat sekolah dasar seKota Padang.
7) Monitoring dan evaluasi Program Pamsimas / STBM bagi sanitarian
Puskesmas se Kota Padang.
8) Evaluasi kinerja STBM Kota Padang
Kegiatan pemicuan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.
Pemicuan masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan Community Led Total
Sanitation (CLTS) yang dilakukan untuk mengubah perilaku hidup tidak bersih
dan sehat, khususnya mengubah perilaku buang air besar sembarangan menjadi
tidak di sembarang tempat dan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun).
Pelaksanaan kegiatan pemicuan harus segera dimulai setelah dilakukan
pemetaan sarana sanitasi awal dan perilaku Buang Air Besar masyarakat pada
tahap kegiatan identifikasi masalah dan analisis situasi. Pemicuan dilakukan oleh
tim CLTS yang terdiri dari sanitarian Puskesmas, Kasi Kesling, pemegang
81
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
program Pamsimas serta Fasilitator CLTS yang telah mendapat pelatihan CLTS.
Pada tahun 2017 kegiatan pemicuan dilaksanakan di 17 kelurahan yang didanai dari
dana APBD, dimana kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat yang masih buang air besar
sembarangan (BABS) seperti di kolam, sungai, kebun bahkan ke pantai. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 7.3
Lokasi dan jadwal Pemicuan CLTS Kota Padang Tahun 2017
Jumlah
No Kecamatan Puskesmas Lokasi KK yang tidak KK di KK
punya jamban Picu Terpicu
sehat
1 Lubuk Lubuk Kel. Koto 13 20 7
Begalung Begalung Baru
2 Lubuk Lubuk Cengkeh 13 20 14
Begalung Begalung
3 Nanggalo Nanggalo Surau Gadang 7 20 10
4 Kuranji Ambacang Lubuk Lintah 24 20 7
5 Koto Tangah Lubuk Buaya Lubuk Buaya 30 20 14
6 Padang Rawang Mata Air 16 20 9
Selatan
7 Padang Andalas Jati 22 20 14
Timur
8 Padang Andalas Kubu Dalam 9 20 20
Timur Parak Karakah
9 Padang Air Tawar Air Tawar 13 20 9
Utara Surau Kalawi
10 Koto Tangah Anak Air Padang Sarai 35 20 7
11 Pauh Pauh Koto Luar 115 20 8
12 Lubuk Lubuk Baringin 85 20 20
Kilangan Kilangan
13 Pagambiran Pagambiran Kampung Jua 68 20 11
14 Padang Seberang Alang Laweh 145 20 11
Selatan Padang
15 Nanggalo Lapai Lapai 20 20 3
16 Bungus Bungus Barat Bungus Barat 45 20 13
17 Koto Tangah KPIK KPIK 146 20 10
82
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
dengan menggunakan air dan menjadikan tidak adanya sumber air yang bersih
sebagai alasan mereka untuk tidak mencuci tangan pakai sabun.
Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat)
pada tahun 2017 sebanyak 82,15%, dimana 10,57 Kelurahan yang Open
Defecation Free (ODF) dengan akses terhadap sarana sanitasi sebesar 100%,
sedangkan 3 desa persiapan ODF dengan akses terhadap sarana sanitasi > 90 %,
75 Kelurahan > 80 % dan 29 Kelurahan di bawah 80 % yang masih memiliki
akses rendah (< 80%).
d. Pengawasan Penyehatan Lingkungan Pemukiman
Penyehatan lingkungan tempat pemukiman adalah segala upaya untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan tempat pemukiman beserta
lingkungannya serta pengaruhnya terhadap manusia. Perumahan sehat merupakan
kebutuhan mendasar bagi manusia yang harus dapat meningkatkan standar
kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan pendekatan sosiologis dan
teknis pengelolaan faktor risiko dan berorientasi pada lokasi, bangunan,
kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan pemeliharaan rumah di
lingkungan sekitarnya.
Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.
Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat
diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik sehingga
perlu menciptakan keadaan lingkungan perumahan yang baik atau bersih untuk
kesehatan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatan
penyehatan lingkungan pemukiman di Kota Padang adalah :
1) Survey Perumahan dan Lingkungan (SPL)/Rumah Sehat
Jumlah seluruh rumah yang ada di kota Padang adalah 169.558 rumah
yang merupakan sasaran/target pemeriksaan secara kumulatif dalam lima
tahun kedepan secara bertahap. Target SPL yang dilakukan adalah 88 % dari
target perumahan dalam tahun berjalan. Jumlah rumah sehat sampai tahun
83
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Pagambiran
Ulak Karang
Alai
Lapai
Bungus
Andalas
Pauh
PADANG
Anak Air
Ambacang
Nanggalo
Kuranji
Belimbing
Air Dingin
Ikur Koto
Padang Pasir
Air Tawar
Lubuk Buaya
Lubuk Kilangan
Rawang Barat
Lubuk Begalung
Pemancungan
84
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
tangga yang membuang limbah nya pada riol terbuka, air riol tidak mengalir
dengan lancar/tergenang, masih banyak sampah didalam riol dan tidak
mempunyai septik tank.
3) Pembuangan Sampah
Sampah merupakan sisa hasil kegiatan manusia yang keberadaannya
banyak menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik dan dapat
menjadi sumber pencemar pada tanah, badan air dan udara. Sampah yang
dibuang dengan cara ditumpuk saja akan menimbulkan bau dan gas yang
berbahaya bagi kesehatan manusia dan jika dibakar akan menimbulkan
pengotoran udara. Kebiasaan membuang sampah di sungai dapat
mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga menimbulkan banjir. Untuk
tahun 2017 diketahui bahwa jumlah rumah tangga yang mempunyai sistem
pengolahan sampah yang memenuhi syarat sudah 73,34%. Memenuhi
syarat disini adalah pembuangan sampah yang ditanam dan yang dibuang
ke TPS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel grafik dibawah ini :
Grafik 7.18
Persentase Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
yang Memenuhi Syarat Per Puskesmas Tahun 2017
86
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
program dan kegiatan kesehatan lainnya. Tujuan pembentukan Pos UKK adalah
mewujudkan masyarakat pekerja yang sehat dan produktif melalui:
1) Peningkatan pengetahuan masyarakat pekerja tentang kesehatan kerja dan
menerapkan PHBS dalam bekerja
2) Peningkatan pengetahuian kemampuan masyarakat pekerja untuk
menolong dirinya sendiri
3) Mendekatkan pelayanan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh kader,
masyarakat pekerja dan tenaga kesehatan yang terlatih kesehatan kerja
4) Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat pekerja terhadap
risiko dan bahaya akibat kerja yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan.
Pos UKK yang sudah terbentuk di Kota Padang sebanyak 7 Pos, dengan
rincian Puskesmas Lubuk Buaya 3 Pos, Puskesmas Air Tawar 1 Pos, Puskesmas
Andalas 1 Pos, Puskesmas Ulak Karang 1 Pos dan Puskesmas Lubuk Kilangan 1
Pos, dengan hasil kegiatan sebagai berikut :
Tabel 7.4
Kegiatan Kesehatan Pekerja Tahun 2017
No Uraian Jumlah
1 Pekerja sakit yang dilayani 45437
2 Kasus penyakit umum pada pekerja 30185
3 Kasus diduga penyakit akibat kerja 5889
4 Kasus penyakit akibat kerja 2274
5 Kasus kecelakaan akibat kerja 307
88
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.5
Kegiatan Kesehatan Olah Raga Tahun 2017
No Uraian Jumlah Jenis kelamin
1 Pendataan Kelompok Clup OR 791
2 Pemeriksaan Kesehatan 1437
3 Penyuluhan Kesehatan OR 350
1192 L
4 Konsultasi Kesorga
160 P
586 L
5 Pengukuran tingkat kebugaran Jasmani
167 P
6 Penanganan Cidera OR Akut 6 L
Grafik 7.19
Tren Penemuan Kasus AFP Kota Padang
b. Imunisasi
Imunisasi merupakan upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan
terhadap anak Indonesia melalui pemberian vaksin tertentu agar anak memiliki
imunitas yang baik sehingga terhindar dari penyakit, terutama penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Imunisasi terdiri dari 3 jenis, yaitu imunisasi dasar, imunisasi lanjutan dan
imunisasi tambahan. Imunisasi tambahan diberikan untuk memberikan imunitas
tambahan kepada setiap anak sehingga dapat meningkatkan imunitas kelompok
tertentu (herd imunity). Selain itu juga ada imunisasi TT untuk ibu hamil dan
Wanita Usia Subur (WUS).
Jumlah sasaran program imunisasi untuk bayi adalah 16.969 orang, batita 18
– 36 bulan 46.172 orang, ibu hamil 38.076 orang, murid SD kelas 1 berjumlah
16.258 orang, murid kelas 2 berjumlah 15.768 orang dan murid kelas 3 berjumlah
15.458 orang. Target program imunisasi Kontak I = 95 %, Kontak Lengkap = 93
%, Cakupan UCI 93% dari imunisasi dasar lengkap, UCI kelurahan 85%, TT 2+ =
80% dan BIAS = 95%.
1) Imunisasi Dasar
Imunisasi dasar terdiri dari imunisasi HB0, BCG, DPTHBHib1, 2, 3,
Polio1, 2, 3, 4 dan campak yang diberikan pada bayi. Capaian HB0 dapat
dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 7.20
Cakupan Imunisasi HB-0 Di Kota Padang Tahun 2017
Tahun 2017 capaian HB-0 Kota Padang melebihi target 95% yaitu
99,87%. Capaian HB-0 tertinggi pada terdapat pada Puskesmas Anak Air
93
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Capaian DPTHB-Hib1 Kota Padang tahun 2017 adalah 95.3%. Capaian ini
melebihi target 95%, dengan capaian tertinggi pada Puskesmas Kuranji
(110,6%). Namun masih ada Puskesmas yang tidak mencapai target, yaitu
Puskesmas Lubuk Buaya (72,1%), Puskesmas Bungus (95,3%) dan
Puskesmas Air Dingin (94,9%).
Capaian DPTHB-Hib3 Kota Padang tahun 2017 adalah 93%. Capaian ini
sudah mencapai target 93%, dimana capaian tertinggi pada Puskesmas
Pemancungan (100,3%) dan terendah pada Puskesmas Lubuk Buaya
(62%), seperti yang terlihat pada grafik dibawah ini :
94
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.22
Cakupan Imunisasi DPTHB-Hib3 Di Kota Padang Tahun 2017
Capaian imunisasi polio 1 tahun 2017 Kota Padang sebesar 94,4%, capaian
ini dibawah target 95%. Capaian tertinggi pada Puskesmas Lubuk
Kilangan (104%) dan Puskesmas yang tidak mencapai target adalah
Puskesmas Ulak Karang (94,2%), Puskesmas Rawang (89,8%) dan
Puskesmas Lubuk Buaya (70%). Untuk imunisasi polio 4 capaiannya juga
dibawah target, yaitu 92% dari target sebesar 93%. Capaian tertinggi pada
Puskesmas Pemancungan (100,3%) dan terendah pada Puskesmas Lubuk
Buaya (59,6%), seperti yang terlihat pada grafik berikut :
Grafik 7.23
Cakupan Imunisasi Polio 4 Di Kota Padang Tahun 2017
Target imunisasi lengkap campak yang diberikan yaitu 93%, dimana pada
tahun 2017 capaian cakupan imunisasi Kotak lengkap campak Kota
Padang lebih dari target yaitu sebesar 94.5%. Capaian tertinggi pada
95
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Target imunisasi dasar lengkap yang diberikan yaitu 93%, dimana capaian
cakupan imunisasi dasar lengkap bayi Kota Padang Tahun 2017 lebih dari
target yaitu sebesar 94.8%. Capaian tertinggi pada Puskesmas Ulak
Karang (107%) terendah Puskesmas Lubuk Buaya (67.4%), seperti yang
terlihat pada grafik berikut :
Grafik 7.25
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Kota Padang Tahun 2017
Capaian kelurahan UCI Kota Padang tahun 2017 sebesar 95%. Capaian ini
berasal dari 99 kelurahan UCI dari 104 kelurahan yang ada di Kota
Padang, dimana yang terendah capaianya adalah Puskesmas Lubuk Buaya
(66,3%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut :
96
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.26
Cakupan Kelurahan UCI Di Kota Padang Tahun 2017
2) Imunisasi Batita
Imunisasi batita adalah imunisasi lanjutan yang diberikan kepada anak usia
dibawah tiga tahun atau yang dikenal dengan boster pada anak usia <3
tahun. Untuk sasarannya adalah separoh dari jumlah batita, sedangkan
target cakupan adalah 30% sasaran. Imunisasi batita perlu ditingkatkan
lagi karena imunitas anak akan berkurang seiring dengan waktu, sehingga
perlu diberi imunisasi lanjutan. Imunisasi lanjutan terdiri dari imunisasi
boster DPTHBHib dan campak yang diberikan pada anak batita (18-36
bulan). Capaian imunisasi boster DPTHBHib Kota Padang tahun 2017
sebesar 28,7%, seperti yang terlihat pada grafik berikut :
Grafik 7.27
Cakupan Imunisasi Batita DPTHBHib Kota Padang
Tahun 2017
Kota Padang tahun 2017 sebesar 22%, seperti yang terlihat pada grafik
berikut :
Grafik 7.28
Cakupan Imunisasi Batita Campak di Kota Padang Tahun 2017
Grafik 7.30
Cakupan BIAS DT dan TD Kota Padang Tahun 2017
99
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
46% atau sejumlah 1.701 kasus. Cakupan penemuan suspect TB tahun 2017
adalah 13.397 orang, sedangkan penemuan kasus TB sebanyak 2.029 orang
(54,85%) yang terdiri dari 961 orang BTA positif, 590 orang BTA negatif, 191
orang TB Ektra Paru, 190 orang TB anak dan 97 orang pengobatan ulang.
Berikut adalah persentase kasus TB Kota Padang tahun 2017 :
Grafik 7.32
Persentase Kasus TB Kota Padang Berdasarkan Pemeriksaan Mikroskopis
Tahun 2017
101
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Target CDR TB Kota Padang tahun 2017 adalah 46% dengan capaian
yang melebih target yaitu 55%. Puskesmas yang mencapai target adalah Air
Dingin dan Pemancungan, Pegambiran dan Andalas masuk zona kuning
sedangkan yang lainnya masuk zona merah. Penemuan kasus TB di Kota Padang
sebagian berasal dari Puskesmas dan sebagian dari rumah sakit, dimana 52%
penemuan kasus di rumah sakit. Hal ini mempengaruhi capaian Puskesmas yang
agak rendah karena secara wilayah kerja rumah sakit tidak punya wilayah tapi
Puskesmas. Puskesmas menemukan kasus sebanyak 11% dari kunjungan ke
lapangan dengan ketuk pintu menjaring kasus TB dan 89% yang ditemukan di
layanan.
Konversi TB Paru Kota Padang tahun 2017 belum mencapai target karena
dari 23 Puskesmas yang ada belum semua mempunyai mikroskopis sehingga ada
Puskesmas yang menjadi rujukan, pasien tidak datang periksa dahak pada jadwal
yang ditentukan, petugas dan kader TB juga loss dalam pemantauan pasien serta
jumlah petugas analis di sebagian Puskesmas hanya 1 orang sehingga tugasnya
agak menumpuk yang berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan. Angka
kesembuhan TB Kota Padang tahun 2017 sebesar 77,5%, dengan rincian per
Puskesmasnya sebagai berikut :
Grafik 7.34
Pencapaian Angka Kesembuhan TB Kota Padang Tahun 2017
102
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.35
Succes Rate Program TB Kota Padang Tahun 2017
103
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tes HIV bisa dilakukan disemua Puskesmas Kota Padang dan pada bulan
Oktober tahun 2017 sudah mulai dilakukan jejaring dan mitra dengan Klinik dan
RSIA dengan membuat kerjasama, sehingga cakupan tes HIV di Puskesmas
mulai meningkat Untuk Puskesmas Bungus dan Seberang Padang akhir tahun
2017 menjadi satelit dalam pengobatan HIV dengan kerjasama melalui RS Yos
Sudarso. Jumlah tes HIV yang dilakukan pada tahun 2017 sebanyak 17.576
orang seperti yang terlihat pada grafik berikut :
104
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.37
Cakupan Testing HIV Kota Padang Tahun 2017
105
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Kasus HIV AIDS paling banyak pada kelompok umur 25-49 tahun dan
paling sedikit pada kelompok umur 5-14 tahun. Jika dilihat dari jenis kelamin,
maka kasus HIV AIDS paling banyak pada laki-laki (297 orang) dan sisanya (71
orang) perempuan, karena faktor resiko yang tertinggi juga pada kelompok laki-
laki. Berikut perbandingan kasus HIV AIDS berdasarakan pekerjaan :
Grafik 7.39
Perbandingan Kasus AIDS di Kota Padang Berdasarkan Pekerjaan
Tahun 2016 dan 2017
106
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
tahun 2014 sebanyak 666 kasus dengan 6 kasus kematian, sedangkan tahun 2015
sebanyak 998 kasus dengan 8 kasus kematian. Untuk tahun 2016 berjumlah 911
kasus dengan angka kematian 11 orang, CFR DBD adalah 1,2%. Untuk tahun
2017 jumlah kasus DBD sebanyak 608 kasus dengan angka kematian 4 orang,
berarti CFR DBD adalah 0,66%. Untuk lebih jelasnya perkembangan kasus
DBD 5 tahun 2012-2017 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7.6
Gambaran Kasus DBD Kota Padang Tahun 2012-2017
107
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
IR yaitu Kecamatan Padang Timur, Koto Tangah, Kuranji dan Pauh. Distribusi
kasus DBD Kota Padang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7.7
Kasus DBD per Kecamatan Kota Padang Tahun 2012-2017
TARGET IR
KECAMATAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017
<55/100.000
Padang barat 26 94 40 41 30 42 18
Padang timur 46 162 108 62 100 106 48
Padang utara 41 161 112 61 93 67 28
Padang selatan 35 91 26 28 53 43 21
Koto tangah 100 325 234 123 222 206 140
Nanggalo 35 153 73 61 78 59 34
Kuranji 78 360 253 151 213 186 140
Pauh 37 62 46 51 99 59 70
Luki 30 42 28 35 93 40 29
Lubeg 65 143 76 49 103 83 65
Bungus 14 33 2 4 42 20 15
PADANG 507 1626 998 666 1126 911 608
Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus, maka dilakukan
fogging focus yang bertujuan untuk memutus mata rantai penularan. Disamping
itu tetap dianjurkan pada masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) di rumah maupun kelurahan masing–masing. Untuk tahun 2017
dilakukan sebanyak 206 focus. Sehubungan dengan terjadi penurunan kasus
maka fogging focus yang terealisasi hanya 193 fokus. Pada tahun 2017 Kota
Padang juga mengeluarkan kebijakan terhadap penyakit DBD yaitu Surat Edaran
Walikota Padang No 443/01.98/DKK/2017 tentang Edaran pencegahan kasus
DBD dan Peraturan Walikota Padang Nomor 46 tahun 2017 Tentang
Pencegahan dan Penanggulangan DBD. Disamping itu dibentuk juga bundo
peduli jentik di kelurahan dan tim serdadu jentik pada anak sekolah.
d. Rabies
Kasus HPR (Hewan Penular Rabies) dan yang di VAR (Vaksin Anti
rabies) dari tahun ke tahun tidak begitu fluktuatif. Tahun 2015 kasus gigitan
HPR ada 497 kasus dan yang diberikan VAR sebanyak 259 kasus. Untuk Tahun
2016 jumlah kasus gigitan HPR sebanyak 556 kasus dan yang diberikan VAR
108
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
sebanyak 304 kasus karena 252 kasus hewannya masih hidup selama diobservasi
sehingga tidak perlu diberikan VAR. Untuk melihat gambaran kasus Gigitan
HPR dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 7.40
Perbandingan Kasus Gigitan HPR dan yang Mendapat VAR di Kota
Padang tahun 2012 S/D Tahun 2016
Seharusnya pnemonia itu adalah 10% dari kasus ISPA. Untuk Puskesmas
Seberang Padang laporannya hanya mengirimkan kasus pnemonia saja,
sementara yang bukan pnemonia nihil. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
ketelitian petugas dalam mendiagnosa atau merekap data kasus. Jumlah
kunjungan kasus ISPA yang paling tinggi tahun 2017 adalah Puskesmas Air
Tawar, Lubuk Kilangan, Ikur Koto dan Rawang (>100%), sedangkan yang
rendah adalah Puskesmas Belimbing dan Anak Air (< 5%). Untuk pencapaian
cakupan pneumonia tahun 2017 Kota Padang belum mencapai target 90%,
karena secara kota baru 75% dengan total kasus 2.719 orang, seperti yang
terlihat pada grafik berikut :
Grafik 7.42
Penemuan Penderita Pneumoni per Puskesmas di Kota Padang
Tahun 2017
110
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
g. Diare
Cakupan pelayanan diare pada balita di Kota Padang tahun 2016 adalah
9213 kasus, semua kasus ditangani 100% yang ditargetkan. Untuk target
penemuan kasus diare pada tahun 2016 adalah 10-20% dari jumlah balita.
Sedangkan untuk tahun 2017 penemuan kasus diare Kota Padang berjumlah
7800 kasus, semuanya ditangani dan mendapatkan oralit 100%. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Grafik 7.43
Penemuan dan Penanganan Kasus Diare di Kota Padang Tahun 2017
Grafik 7.44
Kasus Diare Kota Padang per Golongan Umur Tahun 2017
**Keterangan : biru/kiri : <1 tahun, merah/tengah : 1-4 tahun, hijau/kiri : >5 tahun
Untuk Kota Padang Penanganan kasus diare 100%, pemberian oralit juga
100%, sedangkan untuk pemakaian zink sekitar 21-50% kasus. Capaian zink
Kota Padang menjadi 29% dari kasus diare yang ditemukan dan diobati.
111
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
h. Malaria
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Puskesmas dan rumah sakit pada
tahun 2015 terdapat 125 kasus malaria positif. Untuk Tahun 2016 jumlah kasus
malaria positif sebanyak 57 kasus, dimana kasus ditemukan dari laporan rumah
sakit di Kota Padang. Semua kasus diberikan obat ACT sesuai standar. Untuk
tahun 2017 penemuan kasus malaria juga masih bersumber dari data rumah
sakit. Jumlah kasus malaria yang ditemukan dan diobati adalah sebanyak 60
kasus. Setiap kasus yang positif dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan
pemeriksaan kontak. Semua kasus yang di PE tidak ada ditemukan kontak yang
positif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Grafik 7.45
Distribusi Kasus Malaria Kota Padang Tahun 2017
Kota Padang tidak ada lagi menemukan kasus baru karena sudah
melakukan POMP Filariasis selama 5 tahun. Pada saat ini kasus lama yang
masih ada 29 kasus, karena yang 4 orang sudah meninggal (total seharusnya 33
orang). Sehubungan dengan Kota Padang melakukan POMP Filariasis secara
bertahap per kecamatan yang akhirnya tuntas pada tahun 2014, maka disarankan
melakukan lagi POMP filariasais tambahan pada tahun 2016
Grafik 7.47
Capaian POMP Filariasis Kota Padang Tahun 2016
113
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
114
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.49
Hasil Pemberian Obat Cacing Kota Padang Tahun 2017
Dadok Tunggul Hitam dengan type kasus MB. Semua kasus sudah
ditindaklanjuti dan diobati. Terhadap kedua penderita dilakukan pemeriksaan
kontak erat pada keluarganya dengan hasil belum ada terjadi penularan terhadap
anggota keluarga.
k. Influenza Like Illness (ILI)
Untuk program ILI, tidak semua Puskesmas yang menjadi objek atau
target dari program. Program ILI dilakukan oleh Puskesmas yang sudah terlatih
dengan tim pengelola program dan analis. Jumlah sampel yang dikirim tahun
2017 adalah 144 sampel dengan hasil negatif.
116
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.8
Sasaran dan Target Penduduk ≥15 Tahun Kota Padang
Tahun 2017
Jumlah Penduduk ≥ 15 Tahun Kunjungan Tahun 2017
No Kecamatan Puskesmas
Laki- Laki-
Laki-Laki Pr Laki-Laki Pr
Laki+Pr Laki+Pr
1 Padang Barat Padang Pasir 17,791 18,059 35,850 286 917 1,203
2 Padang Timur Andalas 31,246 31,717 62,963 287 1,631 1,918
3 Padang Utara Ulak Karang 7,513 7,626 15,139 26 131 157
4 Alai 9,049 9,186 18,235 108 276 384
5 Air Tawar 11,338 11,508 22,846 120 1,415 1,535
6 Padang Selatan Seberang Padang 6,761 6,863 13,624 10 167 177
7 Pemancungan 7,001 7,106 14,107 557 595 1,152
8 Rawang Barat 9,562 9,706 19,268 2,101 2,436 4,537
9 Koto Tangah Lubuk Buaya 166 2,484 2,650
Dadok Tunggul 39,578 40,176 79,754
10 17 231 248
Hitam
11 Air Dingin 9,630 9,775 19,405 3,893 6,762 10,655
12 Anak Air 12,259 12,444 24,703 136 241 377
13 Ikur Koto 5,498 5,581 11,079 78 225 303
14 Nanngalo Nanggalo 14,479 14,699 29,178 74 560 634
15 Lapai 8,877 9,012 17,889 60 205 265
16 Kuranji Kuranji 10,517 10,676 21,193 147 391 538
17 Belimbing 23,118 23,468 46,586 60 235 295
18 Ambacang 18,918 19,203 38,121 8,099 20,827 28,926
19 Pauh Pauh 24,792 25,165 49,957 519 564 1,083
20 Lubuk Kilangan Lubuk Kilangan 20,182 20,486 40,668 3,109 7,994 11,103
21 Lubuk Begalung Lubuk Begalung 24,382 24,749 49,131 41 99 140
22 Pegambiran 19,567 19,862 39,429 73 191 264
23 Bungus Bungus 9,391 9,533 18,924 105 271 376
Jumlah (Kab/Kota) 341,449 346,600 688,049 20,072 48,848 68,920
2) Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan
darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini
dikenal sebagai “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala
yang jelas. Satu-satunya cara mengetahui apakah Anda memiliki hipertensi
adalah dengan mengukur tekanan darah. Tekanan darah terbagi menjadi
dua angka. Tekanan sistolik adalah angka atas, dan tekanan diastolik
adalah angka bawah. Keduanya tercatat sebagai mm Hg (milimeter
117
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kasus penderita hipertensi paling
tinggi ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas Andalas (2.028 orang)
dan kasus terendah di Puskesmas Air Tawar (63 orang). Sementara angka
kunjungan tertinggi pada Puskesmas Nanggalo (7.165 orang) dan
kunjungan terendah pada Puskesmas Ikur Kota (260 orang).
3) Diabetes Mellitus
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit
kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis
yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat
adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ
pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan
tubuh. Diabetes melitus atau penyakit kencing manis setiap tahunnya
selalu dan terus mengalami kenaikan jumlah penderita, penyakit ini tidak
bisa disembuhkan namun masih bisa untuk dikendalikan dengan penerapan
diet yang ketat dan kebiasaan hidup sehat untuk mengontrol kadar gula
dalam darah agar selalu berada pada kondisi normal. Pada tahun 2017
jumlah kasus baru DM sebanyak 3.514 kasus dengan total jumlah
kunjungan sebesar 18.973 orang. Kasus tertinggi penderita Diabetes
Mellitus berada pada wilayah kerja Puskesmas Andalas (527 orang) dan
kasus terendah ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang (20
orang). Sementara angka kunjungan penderita Diabetes Mellitus tertinggi
pada Puskesmas Lubuk Buaya (2.703 orang) dan kunjungan terendah pada
Puskesmas Bungus (41 orang). Data penderita Diabetes Mellitus per
Puskesmas pada wilayah kerja Kota Padang dapat dilihat pada tabel
berikut :
119
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.10
Jumlah Kasus Dan Kunjungan Penderita Diabetes Mellitus
Kota Padang Tahun 2017
Kasus Baru Tahun 2017 Kunjungan Tahun 2017
No Kecamatan Puskesmas Laki- Laki- Laki- Laki-
Pr Pr
Laki Laki+Pr Laki Laki+Pr
1 Padang Barat Padang Pasir 38 46 84 498 784 1,282
2 Padang Timur Andalas 212 315 527 362 839 1,201
3 Padang Utara Ulak Karang 46 63 109 275 599 874
4 Alai 21 60 81 280 797 1,077
5 Air Tawar 7 23 30 18 26 44
Padang Seberang
6 15 6 21 56 57 113
Selatan Padang
7 Pemancungan 37 47 84 185 163 348
8 Rawang Barat 42 48 90 82 104 186
9 Koto Tangah Lubuk Buaya 167 231 398 1,136 1,567 2,703
Dadok
10 11 28 39 50 130 181
Tunggul Hitam
11 Air Dingin 140 259 399 491 913 1,404
12 Anak Air 23 20 43 124 145 269
13 Ikur Koto 17 58 75 47 132 179
14 Nanngalo Nanggalo 136 186 322 548 856 1,404
15 Lapai 15 28 43 53 170 223
16 Kuranji Kuranji 64 118 182 310 1,000 1,310
17 Belimbing 81 122 203 339 507 846
18 Ambacang 4 16 20 293 432 725
19 Pauh Pauh 25 30 55 672 1062 1,734
Lubuk Lubuk
20 138 180 318 346 441 787
Kilangan Kilangan
Lubuk Lubuk
21 98 176 274 611 898 1,509
Begalung Begalung
22 Pegambiran 30 59 89 162 372 534
23 Bungus Bungus 10 18 28 15 26 41
Jumlah (Kab/Kota) 1,377 2,137 3,514 6,953 12,020 18,973
4) Obesitas
Obesitas adalah kondisi kronis pada tubuh dimana terjadinya penumpukan
lemak berlebih dalam tubuh, melebihi batas yang baik untuk kesehatan.
Obesitas merupakan kelebihan berat badan dapat ditentukan dengan
perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT). Perhitungan IMT dengan
menghitung berat badan dalam kilogram dibagi kuadrat dari tinggi badan
dalam satuan meter. IMT yang sehat berada dalam rentang 18,5–24,9
120
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
8 Rawang Barat 12 15 27 39 51 90
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kasus tertinggi penderita Obesitas
berada pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang (3.430 orang) dan kasus
terendah ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas Ulak Karang (9 orang).
121
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
123
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Total
No Jenis Penyakit Total
Baru Lama
Kunjungan
L P L P
1 Neurotik 37 60 447 476 1020
2 Psikotik 156 140 3091 1871 5258
3 Epilepsi 28 26 250 248 552
4 Retardasi Mental 9 3 11 4 27
5 Penyalahgunaan Napza 1 3 1 5
6 Gangguan Belajar 162 95 121 108 468
7 Gangguan Jiwa Lainnya 22 31 167 128 348
Jumlah 415 355 4090 2836 7696
124
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
125
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
ditindak lanjuti oleh IPWL yang ada di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota
Padang dengan teknik assessment.
Untuk meningkatkan pengawasan terhadap penyalahgunaan napza pada
anak sekolah pada tahun 2017 dilakukan kegiatan Workshop Kesehatan Jiwa
dan Napza. Workshop diikuti oleh Guru Bimbingan Konseling SMP dan SMA
serta guru kelas SD diwilayah kerja Kota Padang dengan jumlah peserta
sebanyak 50 orang.
126
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.14
Data Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jenis
Kunjungan Jalan Puskesmas sekota Padang Tahun 2017
Jenis kunjungan
Jumlah Total Visit
No Puskesmas Baru Lama
Penduduk Kunjungan Rate
L P L P
1 2,12
Padang Pasir 48.302 11.210 16.499 31.191 43.683 102.583
2 2,22
Andalas 84.830 39.559 48.429 36.631 63.380 187.999
3 Ulak Karang 20.397 3.306 4.163 16.008 24.679 48.156 2,36
4 2,58
Alai 24.568 5.094 6.513 22.463 29.380 63.450
5 1,66
Air Tawar 30.780 4.462 6.716 17.662 22.193 51.033
6 Seberang Padang 18.357 3.141 9.579 16.079 20.427 49.226 2,68
7 2,46
Pemancungan 19.006 2.442 4.234 14.561 25.500 46.737
8 1,67
Rawang Barat 25.959 2.446 3.343 15.895 21.683 43.367
9 Lubuk Buaya 107.451 22.468 22.593 82.130 88.560 215.751 2,01
10 2,50
Air Dingin 26.144 6.629 9.043 20.165 29.526 65.363
11 1,48
Anak Air 33.283 8.613 11.337 12.164 17.100 49.214
12 Ikur Koto 14.926 10.221 11.847 5.006 7.832 34.906 2,34
13 2,06
Nanggalo 39.312 7.912 11.291 26.591 35.057 80.851
14 2,05
Lapai 24.103 5.222 7.074 16.032 21.006 49.334
15 Kuranji 28.554 1.988 3.614 22.633 29.024 57.259 2,01
16 1,93
Belimbing 62.765 14.648 21.073 33.025 52.442 121.188
17 1,72
Ambacang 51.361 9.732 13.344 27.458 37.754 88.288
18 Pauh 67.308 8.036 13.374 41.494 59.644 122.548 1,82
19 1,72
Lubuk Kilangan 54.792 3.487 4.918 36.998 49.030 94.433
20 1,97
Lubuk Begalung 66.195 8195 12.605 49.617 60.018 130.435
21 Pegambiran 53.123 9.022 11.960 27.542 31.603 80.127 1,51
22 2,47
Bungus 25.495 10.931 13.205 16.015 22.772 62.923
23 0,00
Dadok 8.231 9.273 6.505 8.600 32.609
Total 927.011 206.995 276.027 593.865 800.893 1.877.780 2,03
127
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
128
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
129
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Penyakit Infeksi Akut lain pada saluran nafas menempati urutan terbanyak
dari total kunjungan yaitu sebesar 87.413 dan urutan yang ke sepuluh adalah
Faringitis Akut tidak spesifik yaitu 10.401.
130
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
INDERA PENGLIHATAN
NO PUSKESMAS Katarak Kel. Refraksi Glukoma Xeroptalmia
Kunj Ops Rjk Kunj Pgb Rjk Skr Pgb Rjk Skr Rjk
1 Seb. Padang 40 0 37 633 0 570 0 0 0 0 0
2 Pemancungan 40 0 40 241 0 241 3 0 3 0 0
3 Andalas 126 90 126 3.992 1.085 1.642 7 7 2 0 0
4 Rawang 14 0 6 112 0 112 1 0 1 0 0
5 Bungus 7 0 7 25 0 25 0 0 0 0 0
6 Pdg,Pasir 84 0 84 478 0 478 0 0 0 0 0
7 Ulak Karang 105 31 95 617 2 615 19 0 18 0 0
8 Air Tawar 28 0 28 432 0 432 3 0 2 0 0
9 Lb,Buaya 320 0 320 1831 0 1831 11 0 11 0 0
10 Air Dingin 99 0 99 611 0 611 11 0 11 0 0
11 Anak Air 14 2 10 57 0 57 0 0 0 0 0
12 KPIK 52 0 52 110 0 110 0 0 0 0 0
13 Ambacang 139 0 139 813 0 813 13 1 12 0 0
14 Kuranji 25 0 25 332 84 283 23 1 23 0 0
15 Pauh 52 0 49 626 0 626 3 0 3 0 0
16 Belimbing 44 0 44 213 0 213 7 1 7 0 0
17 Lb,Kilangan 123 1 123 631 22 631 9 0 9 0 0
18 Lb,Begalung 123 2 117 1090 8 1071 16 2 13 0 0
19 Pagambiran 89 0 89 87 0 87 8 0 6 0 0
20 Nanggalo 33 0 33 249 0 249 2 0 2 0 0
21 Lapai 50 0 50 346 0 346 1 0 1 0 0
22 Alai 118 1 117 406 0 406 4 0 4 0 0
23 Dadok 3 1 2 3 2 3 0 0 0 0 0
TOTAL 1.778 128 1.692 13.935 1.203 11.452 141 12 128 0 0
131
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Indera Pendengaran
NO PUSKESMAS Tuli Hantaran Tuli Permanen
SKR PG OPS RJK SKR PG OPS RJK
1 Seberang Padang 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Pemancungan 3 0 0 3 0 0 0 0
3 Andalas 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Rawang 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Bungus 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Padang Pasir 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Ulak Karang 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Air Tawar 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Lubuk Buaya 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Air Dingin 7 0 0 7 0 0 0 0
11 Anak Air 0 0 0 0 0 0 0 0
12 KPIK 17 0 0 17 0 0 0 0
13 Ambacang 284 172 7 104 0 0 0 0
14 Kuranji 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Pauh 14 0 0 14 22 0 18 4
16 Belimbing 6 2 2 11 0 0 0 0
17 Lb. Kilangan 3 0 0 3 0 0 0 0
18 Lb. Begalung 3 0 0 3 2 0 0 2
19 Pegambiran 27 16 0 8 0 0 0 0
20 Nanggalo 7 0 0 7 0 0 0 0
21 Lapai 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Alai 5 0 0 5 3 0 0 3
23 Dadok 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 376 190 9 182 27 0 18 9
132
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
133
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
135
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
136
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Dari tabel di atas, jumlah keluarga binaan tahun 2017 adalah 5.105 KK,
dan jumlah kunjungan Puskesmas melaksanakan pembinaan ke KK binaan
adalah 18.624. Rata-rata kunjungan Puskesmas ke keluarga binaan adalah
3,65 kali / tahun.
Tabel 7.25
Data Pencapaian Jumlah Kasus Dalam Keluarga Binaan
Program Perawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
se Kota Padang Tahun 2017
Jumlah
No Jumlah Kasus dalam Keluarga Binaan
2016 2017
1 Keluarga dengan kasus Maternal Risti/ Rawan kesehatan 113 164
2 Keluarga dengan kasus Anak Risti/ Rawan kesehatan 154 263
3 Keluarga dengan Masalah Gizi 113 232
4 Keluarga dengan kasus Penyakit Menular 464 705
5 Keluarga dengan Usia Lanjut Risti/ Rawan kesehatan 872 1605
6 Keluarga dengan Penyakit Tidak Menular 1.363 2855
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada tahun 2017 terjadi peningkatan
jumlah kunjungan ke keluarga binaan bila dibandingkan dengan tahun 2016
sebanyak lebih dari 100%. Sedangkan jenis kasus yang terbanyak adalah
keluarga dengan penyakit tidak menular (PTM) yaitu 2855 keluarga.
Tabel 7.26
Data Cakupan Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan Indikator Penilaian Output Kegiatan Tahun 2017
Tingkat Kemandirian
No Sebelum Dibina Setelah Dibina
Keluarga
1 KM-I 3043 0
2 KM-II 2056 225
3 KM-III 6 2615
4 KM-IV - 2265
Pada tabel di atas, dapat dilihat setelah dilakukan pembinaan maka tingkat
kemandirian keluarga berubah dari tingkat kemandirian I ke arah tingkat
kemandirian II, III, dan IV. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan ke
keluarga binaan yang dilakukan oleh Puskesmas sangat berpengaruh positif
137
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
f. Laboratorium
Pelayanan laboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas adalah pelayanan
laboratorium sederhana dasar yang merupakan pelayanan dasar esensial di
bidang laboratorium kesehatan yang diperlukan di tingkat Puskesmas dan
diselenggarakan secara khusus atau terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas
lainnya, dilaksanakan oleh tenaga analis laboratorium dengan dukungan peran
serta aktif masyarakat baik di dalam maupun di luar gedung.
Fungsi laboratorium sederhana di Puskesmas antara lain untuk
melaksanakan pemeriksaan laboratorium sederhana mencakup darah rutin d,
mengumpulkan dan merujuk spesimen, melaksanakan pen darah lengkap,
kimia klinik, meriksaan penyaringan (screening) ibu hamil, melaksanakan
pemeriksaan laboratorium untuk mendukung program lain (TB, malaria),
melaksanakan pencatatan dan pelaporan, serta melaksanakan penyuluhan
kesehatan.
Tabel 7.27
Data Cakupan Kegiatan Laboratorium Puskesmas
di Kota Padang Tahun 2017
HASIL POSITIF HASIL JUMLAH
NO PEMERIKSAAN KLINIK TOTAL
L P LNEGATIFP L P
A MIKROBIOLOGI (Pemeriksaan Penyakit Menular) 21.484
1 HIV 74 18 2.810 7.506 2.884 7.524 10.439
112 Gonorhae - 9 41 9 41 50
2 33 Klamidia - - - -
4
33 Syphilis - 67 13 1.559 1.492 - 1.626 - 1.505 - 3.131
5 BTA : - Tuberkulosis 263 170 3.632 3.718 3.895 3.888 7.783
34
5 - Leprae - 4 5 4 5 9
6 Difteria - - - -
76 Kandida - 1 23 48 - 23 - 49 - 72
8 Trichomonas vaginalis - - - -
B PARASITOLOGI - - - - 171
1 Malaria 1 26 35 26 36 62
112 Filariasis - - 51 58 51 58 109
C
22 PEMERIKSAAN KLINIK - 192.149
I DARAH RUTIN 11.054 35.818 46.872
a. Haemoglobin - - - 2.305 11.465 13.770
b. Leukosit - - - - 1.943 5.178 7.121
c. Eritrosit - - - - 1.588 4.628 6.216
d. Trombosit - - - - 1.924 5.116 7.040
-
138
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.28
Data Jumlah Kematian Berdasarkan
Wilayah Kerja Puskesmas dan Jenis Kelamin Tahun 2017
Kematian
No Puskesmas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Padang pasir 8 8 16
2 Andalas 36 37 73
3 Ulak Karang 23 23 46
4 Alai 29 18 47
5 Air Tawar 24 29 53
6 Seb Padang 22 15 37
7 Pemancungan 17 14 31
8 Rawang 55 22 77
9 Lubuk Buaya 4 9 13
10 Air Dingin 0 0 0
11 Anak Air 10 8 18
12 KPIK 18 5 23
13 Dadok 15 15 30
14 Nanggalo 3 1 4
15 Lapai 35 36 71
16 Kuranji 29 25 54
17 Belimbing 31 32 63
18 Ambacang 35 38 73
19 Pauh 30 23 53
20 Lubuk Kilangan 40 43 83
21 Lubuk Begalung 60 65 125
22 Pegambiran 13 4 17
23 Bungus 11 17 28
Jumlah 548 487 1.035
Dari tabel di atas terlihat jumlah kematian tahun 2017 sebanyak 1.035
dengan perincian 548 orang laki-laki dan 487 orang perempuan. Kematian
terbanyak terdapat di Puskesmas Lubuk Begalung dengan jumlah 60 orang
laki-laki dan 65 orang perempuan dan total kematian sebanyak 125 orang.
140
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.29
Data Kematian Berdasarkan Diagnosis Klinis Kemungkinan
Penyebab Kematian di Puskesmas se Kota Padang tahun 2017
Bulan
No Penyebab
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jlh
1 Asma Bronkial 4 4 4 1 4 0 3 4 4 4 1 4 37
2 Brokopnemonia 0 0 1 0 2 0 0 0 2 0 0 0 5
3 Ca Mammae 2 3 1 4 1 4 0 4 1 2 0 0 22
4 Ca Serviks 1 1 3 2 0 0 1 1 0 1 0 0 10
5 DBD 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 5
6 DM 17 11 8 7 5 11 0 8 5 17 9 8 106
7 Gastritis 4 2 1 1 1 0 0 2 1 4 0 1 17
8 Hipertensi 13 6 10 9 5 6 13 8 5 13 7 10 105
9 Jantung/PJK 23 9 13 9 9 8 6 10 9 23 12 13 144
10 Kecelakaan 5 7 2 4 4 3 2 7 4 5 2 6 51
11 Tb Paru 0 2 0 1 1 3 4 2 1 0 2 2 18
12 Lansia 22 20 31 33 12 11 7 15 12 22 18 14 217
13 Obs demam 3 2 1 0 1 0 0 2 1 3 1 0 14
15 Sirosis 3 6 3 1 0 0 1 5 0 3 0 0 22
16 Stroke 4 13 5 10 7 5 7 13 7 4 6 6 87
17 Tifus 2 1 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 6
21 Diare 0 1 2 2 3 1 0 1 3 0 0 1 14
22 Kel Darah 0 0 6 1 0 0 0 8 0 6 0 0 21
23 Aspirasi 3 4 1 2 1 1 3 4 1 3 0 0 23
24 Ginjal 2 1 4 1 2 0 2 1 2 2 1 0 18
26 Dll 7 9 0 6 5 5 4 0 5 0 4 6 51
JUMLAH 116 103 97 94 63 58 53 97 63 115 63 71 993
141
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.30
Data Rekapan Pemberian Rekomendasi Izin Klinik,
Optik dan Laboratorium di Kota Padang tahun 2017
Sarana kesehatan
No Bulan Klinik Optik Labor Jumlah
IMK IOK
1 Januari 0 0 0 0 0
2 Februari 0 1 2 1 4
3 Maret 2 7 1 0 10
4 April 3 1 0 0 4
5 Mei 1 1 2 0 4
6 Juni 1 4 0 0 5
7 Juli 0 0 0 0 0
8 Agustus 0 0 0 0 0
9 September 0 1 0 0 1
10 Oktober 0 1 0 1 2
11 November 4 2 1 1 8
12 Desember 0 0 1 1 2
JUMLAH 11 18 7 4 40
Dari tabel di atas terlihat pada tahun 2017 terdapat 40 berkas permohonan
perizinan yang diajukan yaitu 29 berkas untuk klinik, 7 berkas untuk optik dan
4 berkas untuk laboratorium
Tabel 7.31
Data Rekapan Proses Pemberian Izin Klinik, Optik dan Laboratorium
Berdasarkan Berkas Permohonan yang Diterima Tahun 2017
Rekomendasi
Berkas yang
NO Sarana Kesehatan Dapat Tidak Dapat
Diterima
Diberikan Diberikan
1 Klinik Pratama 25 23 2
2 Klinik Utama 4 4 0
3 Optik 7 6 1
4 Laboratorium 4 2 2
JUMLAH 40 35 5
142
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
143
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.33
Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan SPA di Padang tahun 2017
JUMLAH FASILITAS MEMILIKI IZIN
NO NAMA PUSKESMAS
PELAYANANAN SPA ( STPT)
1 Padang pasir 7 1
2 Andalas 1 1
3 Ulak Karang 2 -
4 Alai - -
5 Air Tawar 4 -
6 Seb Padang 1 1
7 Pemancungan - -
8 Rawang - -
9 Lubuk Buaya 2 -
10 Air Dingin - -
11 Anak Air 1 -
12 KPIK - -
13 Dadok 2 -
14 Nanggalo 4 -
15 Lapai 4 1
16 Kuranji - -
17 Belimbing - -
18 Ambacang - -
19 Pauh - -
20 Lubuk Kilangan - -
21 Lubuk Begalung - -
22 Pegambiran - -
23 Bungus - -
JUMLAH 28 4
145
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.34
Data Penyehat Tradisional Kota Padang Tahun 2017
146
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
147
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
148
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Bed Occupancy Ratio RSIA Cicik tertinggi (74%) hal ini terjadi
karena ada kesalahan dalam merekap data dari rumah sakit. BOR terendah
150
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.54
Average Length of Stay (Avlos) RSJ di Kota Padang
151
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.55
Average Length of Stay (Avlos) RSIA di Kota Padang
152
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
155
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
156
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.38
Kegiatan Pendampingan Pasca Akreditasi Puskesmas
Tahun 2017
157
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.39
Peserta Workshop Audit Internal dan Tinjauan Manajemen
PuskesmasTahun 2017
158
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Oleh karena itu Dinas Kesehatan Kota Padang telah mengadakan Workshop
Keselamatan Pasien kepada petugas kesehatan yang terdiri dari Dokter
Umum/Gigi, Pokja UKP, PJ KIA, PJ IGD, PJ Rawat Inap, Pj Laboratorium dan PJ
Farmasi. Workshop dilaksanakan 3 (tiga) angkatan yang dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 7.40
Peserta Workshop Keselamaatan Pasien Tahun 2017
160
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
161
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Pelayana Kesehatan dan Peningkatan Mutu pada tahun 2017 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 7.41
Jumlah Sarana yang Dikunjungi Dalam Rangka Pemberian Bimbingan
Teknis Serta Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu pada Tahun 2017
No Jenis Sarana Jumlah dikunjungi
1 Puskesmas 64
2 Klinik 31
3 Rumah Sakit 14
Total 109
162
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.42
Tahapan Kegiatan Surveilance Audit ISO 9001:2008
Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2017
163
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
164
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Injeksi Pada Myalgia 0,0 %, penggunaan antibiotik pada Diare Non Spesifik
kurang dari 4,9 %, dan penggunaan antibiotik pada Ispa Non Phnemoni 3,55%,
dan peresepan obat generik 94,63%, sementara target nasional yang disebut POR
apabila rerata R/ 2,60, Ispa Non Phnemoni 8%, Diare Non Spesifik 6% dan
Peresepan Obat Generik 95 %, artinya POR telah terlaksana dengan baik.
b. Pemantau dan Penyuluhan Peredaran Obat Keras dan Narkoba
Kegiatan ini berupa penyuluhan di sekolah-sekolah mulai dari Sekolah Dasar
sampai tingkat SMA, yang bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan obat
seperti yang baru-baru ini terjadi di luar Provinsi Sumatera Barat dengan adanya
kasus penyalagunaan obat PCC (Paracetamol Cofein Carisopradol) yang menelan
korban jiwa.
c. Pemantauan penggunaan obat narkotika dan psikotropika di Puskesmas.
Di Puskesmas se-Kota Padang Obat Narkotika sudah tidak diresepkan lagi,
sementara Obat Golongan Psikotropika yang banyak digunakan di Puskesmas
adalah Clobaza 10 mg tablet, dan Alprazolam 0,5 mg
d. Penyuluhan dan Investigasi Keracunan Pangan
Kasus keracunan pangan di Kota Padang Tahun 2017 terdapat 2 kasus yang
terjadi, kasus tersebut adalah:
Tabel 7.44
Kasus Keracunan di Kota Padang Tahun 2017
Jumlah 14 orang
Berdasarkan kasus diatas, KLB Pangan pada Tahun 2017 ada 2 (dua)
kasus, sementara pada Tahun 2016 terjadi 3 (tiga) kasus, artinya kasus KLB
Pangan Tahun 2017 sudah ada penurunan sebesar 33,33 %.
165
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
167
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.45
Data Pegawai yang Sedang Melanjutkan Pendidikan
di Lingkungan DKK Padang Sampai Tahun 2017
Izin Tugas
No Strata Pendidikan Jumlah
Belajar Belajar
1 Spesialis 0 5 5
2 S2 Kesehatan Masyarakat 0 3 3
3 S2 Teknik Lingkungan 2 - 2
4 S2 Manajemen Rumah Sakit 1 - 1
5 S2 Manajemen 1 - 2
6 S-1 Keperawatan 5 2 7
7 S2 Kebidanan 0 0 0
8 S2 Biomed 2 - 2
9 S1 Keperawatan 15 4 19
10 S1 Farmasi 0 3 3
11 Apoteker 1 - 1
12 S1 Kesehatan Masyarakat 11 3 14
13 S1 Gizi 4 0 4
14 Profesi Ners 5 0 5
15 D IV Analis Kesehatan 4 0 4
16 D IV Kebidanan 13 0 13
18 D III Kebidanan 17 0 17
19 D III Gigi 3 2 5
20 D III Analis Kesehatan 5 0 2
Jumlah 89 orang 22 orang 111 orang
170
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
171
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.46
Jumlah Tenaga Kesehatan yang Mengikuti Program RPL
Tahun 2017
No Tenaga Kesehatan Jumlah
1 Perawat 22 orang
2 Perawat Gigi 7 orang
3 Analis Kesehatan 8 orang
4 Bidan 17 orang
172
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah Peserta JKN yang terdaftar di
BPJS Kesehatan naik turun setiap bulannya, hal ini disebabkan karena adanya
peserta mandiri yang menunggak langsung di non aktifkan, jika peserta
tersebut membayarkan tunggakan maka kartu JKN peserta tersebut langsung
aktif. Awal Januari jumlah peserta JKN 672.265 jiwa dan pada bulan
Desember menjadi 687.864 jiwa
Peserta JKN yang terdaftar di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) Milik Pemerintah di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang setiap
bulannya dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 7.56
Jumlah Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional
Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2017
179
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Tabel 7.48
Jumlah Kunjungan dan Rujukan Peserta JKN
Berdasarkan Jenis Kelamin Se Kota Padang tahun 2017
180
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.57
Kunjungan Peserta JKN Per Puskesmas Tahun 2017
50000 42.375
40000 26.897 42.152 28.572 31.354
23.763 24.953
30000 16.596 20.194 18.032 24.633
19.940
20000 12.358 14.513 23.316 16.977 11.816
18.872
10000 16.414 16.880 11.438 9.404
0
Pemancung…
Rawang Barat
Ambacang
Pegambiran
Andalas
Padang Pasir
Air Tawar
Pauh
Nanggalo
Kuranji
Lapai
Alai
Lb. Buaya
Bungus
Ulak Karang
Lb. Begalung
Air Dingin
Ikur Koto
Belimbing
Anak Air
Seb. Padang
Lb. Kilangan
Grafik diatas menggambarkan kunjungan peserta JKN per Puskesmas,
dimana urutan teratas adalah Puskesmas Lubuk Buaya 42.375 kunjungan,
disusul Puskesmas Andalas 42.152 kunjungan dan Puskesmas Pauh 31.354
kunjungan. Tingginya kunjungan di 3 (tiga) Puskesmas tersebut sangat
berpengaruh terhadap besarnya jumlah kapitasi yang ada di masing-masing
Puskesmas. Jika dibandingkan dengan tahun 2016, kunjungan tertinggi
Puskesmas Lubuk Buaya, Andalas dan Pauh mengalami sedikit penurunan
kunjungan.
c. Rujukan Peserta JKN
Jumlah rujukan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada
Puskesmas se Kota Padang tahun 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 7.58
Rujukan Peserta JKN Per Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2017
7.529
8000 6.199 7.088
6000 3.744 4.005
3.416 3.477 3.544 2.793 3.087 3.544
4000 2.987 2.183 4.185 1.873 1.436
2000 1726 3.320 2.538
3.027
1.189
1.974
0
181
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Pada tahun 2017 ini, Puskesmas yang terbanyak memberikan rujukan pada
peserta JKN adalah Puskesmas Andalas sebanyak 7.529 rujukan, meningkat
dibanding tahun 2016 sebanyk 5.591 rujukan dan disusul oleh Puskesmas
Lubuk Buaya 7.088 rujukan, meningkat juga dibanding tahun 2016 sebanyak
5.282 rujukan dan Puskesmas Padang Pasir sebanyak 6.199 rujukan.
Untuk kunjungan dan rujukan masyarakat miskin perbulan di Kota Padang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7.49
Kunjungan dan Rujukan Jaminan Kesehatan Nasional
Masyarakat Miskin Sekota Padang Tahun 2017
Jika dilihat dari tabel di atas, kunjungan masyarakat miskin terbanyak pada
bulan Oktober 2017 dan untuk rujukan terbanyak pada bulan Juli 2017. Untuk
total kunjungan masyarakat miskin Kota Padang tahun 2017 sebanyak 251.083
kunjungan dan total rujukannya sebanyak 31.187 rujukan. Persentase
kunjungan dibanding rujukan masyarakat miskin di tahun 2017 adalah 12.4%.
182
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Fever, unspecified
36857
Disorder of refraction
9076
Necrosis of pulp
10271
Gastritis, unspecified
183
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Grafik 7.60
Sepuluh Penyakit Terbanyak Rujukan Peserta JKN
Puskesmas se-Kota Padang Tahun 2017
854 566 561 477 Disorder of refraction
Presbyopia
885 Myopia
1099 Pulpitis
10.842 Senile Cataract
1222 Cataract, unspecified
Other Disorders of refraction
3.078 Arthrosis
1863 Schizoprenia
Hypermetropi
184
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kunjungan peserta baru PBI APBN
paling banyak pada Puskesmas Padang Pasir yaitu sebanyak 4.592 orang dan
kunjungan baru PBI APBD paling banyak juga pada Puskesmas Padang Pasir
yaitu sebanyak 2.481 orang, sedangkan kunjungan peserta baru PBI APBN
yang paling sedikit terdapat pada Puskesmas Seberang Padang sebanyak 44
orang dan kunjungan baru PBI APBD paling sedikit juga pada Puskesmas
Seberang Padang sebanyak 19 orang.
Anggaran Realisasi
No Kegiatan APBD Kota (Rp) Keuangan (Rp)
Fisik %
2. Pustu Koto Bungus 165.657.000,- 100
3. Pustu Seberang Padang 142.687.000,- 100
4 Rehabilitasi PUSTU: 7 unit
1.Pustu Ganting Pd.Timur 198.900.000,- 100
2. Pustu Ganting Kt.Tangah 199.455.000,- 100
3. Pustu Pasie Nan Tigo 191.203.000,- 100
4. Pustu Air Pacah 69.710.000,- 100
5. Pustu Air Tawar Barat 1 179.959.000,- 100
6. Pustu Nipah 198.500.000,- 100
7. Pustu Pampangan 197.924.000,- 100
5 Rehabilitasi Poskeskel : 6 unit
1.Poskeskel Pisang 181.080.000,- 100
2.Poskeskel Sei.Lareh 169.401.000,- 100
3.Poskeskel KPIK 182.469.000,- 100
4.Poskeskel Kampung Tangah 182.600.000,- 100
5.Poskeskel Sei. Sapih 138.452.000,- 100
6.Poskeskel Rimbo Kaluang 137.284.000,- 100
6 Rehabilitasi Rumah Dinas: 4 unit
1. Puskesmas Pemancungan 211.190.000,- 100
2. Puskesmas Bungus 266.940.000,- 100
3. Puskesmas Pegambiran 247.693.000,- 100
4. Puskesmas Seberang Padang 255.905.000,- 100
5. Puskesmas Kuranji 199.052.000,- 100
7 PENGADAAN SARANA
1.Pengadaan Alat-alat Kesehatan (alat 2.886.709.061 100.
Kedoktean umum) Puskesmas 1 pkt
186
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
Total Anggaran pada Seksi Sarana dan Alat Kesehatan yang dapat di
Realisasikan Tahun 2017 adalah Rp. 29.884.815.378.-
Pelaksanaan kegiatan pada seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan Tahun 2017
secara keseluruhan yang didukung oleh APBD Kota Padang Tahun 2017 dapat
terealisasi 100% (Pisik dan Keuangan), sedangkan untuk APBN Kementerian
Kesehatan (DAK) Tahun 2017 tidak dapat terealisasi 100% disebabkan adanya
aturan Menteri Keuangan No.50 Tahun 2016 jo PMK No.112 Tahun 2017, yang
menetapkan keuangan baru dapat dicairkan (dibayarkan) jika Laporan Pengadaan
(Kontrak kerja) dengan pihak ke tiga (3), terkontrak sampai dengan tanggal 31
Agustus 2017, sedang untuk pengadaan sebahagian besar tidak dapat terkontrak
disebabkan pengadaan melalui e-katalog LKPP, dimana harga barang yang akan
diadakan /dibeli belum ada harga perubahan terbaru (th.2107), Addendeum harga
dari penyedia, sementara harga yang tertera pada e-katalog adalah harga jual
tahun 2015-2016.
187
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
BAB VIII
MASALAH DAN UPAYA YANG DILAKUKAN
1.1 Sekretariat
1.1.1 Sub Bagian Umum
1.1.1.1 Masalah
a. Masih ada PNS yang membuat usulan DUPAK persemester/sesuai dengan
aturan sehingga ada berkas kenaikan pangkat ASN DKK Padang yang
tidak bisa diproses dan dikembalikan oleh BKPSDM Kota Padang
b. Masih belum tepat waktunya pegawai membuat dan memasukkan
realisasi SKP per bulan
c. Masih adanya PNS di lingkungan DKK Padang yang belum memahami
nama jabatan nya sesuai dengan Permenpan nomor 25 tahun 2016
d. Masih ada PNS yang terlambat dalam memberikan berkas untuk pensiun
sesuai dengan BUP
e. Tidak semua jabfung yang ada di DKK Padang ada tim penilai jabfungnya
karena jumlah PNS dengan jabfung tersebut kurang
f. Adanya kekurangan anggaran untuk pelaksanaan service sehingga
terkendala dalam pelaksanaan service kendaraan dan keterlambatan dalam
menaikkan SPJ
1.1.1.2 Upaya yang Dilakukan
a. Pemberitahuan kembali dan penegasan ulang kepada seluruh ASN yang
naik pangkat dengan angka kredit bahwa untuk kenaikan pangkat harus
membuat PAK sesuai dengan Kepmenkes RI Nomor :
153/Menkes/SK/III/2006 bahwa masa penilaian angka kredit dilaksanakan
2 kali dalam setahun ( persemester )
b. Mengingatkan agar seluruh PNS agar memasukkan PAK nya sesuai
dengan ketentuan tersebut diatas yaitu Januari – Juni dan Juli – Desember
setiap tahun nya
188
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
192
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
p. Melaksanakan rujukan Ibu Hamil dan bayi resiko dan resiko tinggi sesuai
dengan jenjang rujukan
q. Meningkatkan penjaringan sasaran Kesehatan Ibu Hamil dan anak melalui
kunjungan rumah oleh pembina Posyandu / wilayah serta volunter
r. Meningkatkan kualitas Kelas Ibu Hamil dan Ibu Balita di wilayah kerja
masing- masing
s. Bekerjasama dengan Lintas Sektor dan petugas PPKBD masing-masing
kecamatan untuk pendataan awal peserta KB aktif
t. Melaksanakan komitmen kesepakatan antara Dinas Kesehatan Kota
Padang dengan Rumah Sakit Rujukan dalam Penanganan Kasus
Kegawatdaruratan maternal dan Neonatal
u. Melaksanakan Sosialisasi program Jampersal ke tokoh masyarakat dan
melaksanakan evaluasi pelaksanaan program
193
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
194
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
195
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
197
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
198
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
m. Masih ada juga klinik dan BPS yang belum memahami tata laksana kasus
sehingga menjahit rapi luka gigitan, padahal prosedurnya jahit situasional
n. Tidak tercapainya target penemuan kasus pneumonia pada anak
o. Perubahan target sangat mempengaruhi capaian program terutama untuk
daerah yang jumlah penduduknya sedikit, karena untuk kunjungan berobat
ada sebagian yang dari luar wilayah kerja Puskesmas
p. Menegakkan diagnosa pnemonia juga perlu diperhatikan terutama yang
datang ke poliklinik KIA anak
q. Belum semua ibu hamil yang dilakukan tes hepatitis, karena sebagian
berkunjung ke klinik dan rumah sakit
r. Sebagian Puskesmas baru mulai menjalankan tes hepatitis pada Bulan Juli
2017 karena belum ada penunjukan yang jelas dari Puskesmas siapa yang
bertanggungjawab mengelola program
s. Untuk RSIA dan rumah sakit, penemuan positif dilakukan sebelum
persalinan sehingga tidak bisa distock vaksinnya. Seharusnya tes
dilakukan pada awal kehamilan, sehingga 2-4 minggu sebelum persalinan
vaksin hepatitis sudah bisa di stock
t. Belum semua Puskesmas mempunyai pojok oralit atau LROA (Layanan
Rehidrasi Oral Aktif) dan Puskesmas yang sudah punya juga sebagian
tidak jalan, sehingga alat yang diterima sebagian tidak lengkap lagi
u. Laporan dari rumah sakit belum bisa di akomodir karena untuk dehidrasi
sedang dan berat lebih banyak ke layanan rujukan
v. Dalam melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di lapangan, tidak
semua orang yang tinggal dekat penderita berada di rumah sehingga butuh
waktu agak lama untuk pelaksanaannya
w. Puskesmas masih belum aktif dalam pemeriksaan malaria, sehingga data
yang ditemukan hanya pasien yang berkunjung ke rumah sakit.
x. SDJ (Survei Darah Jari) dilakukan pada malam hari sehingga butuh waktu
membangunkan 300 orang warga pada 2 lokasi. Disamping itu tidak
semua warga mau diambil darahnya pada malam hari diatas jam 10 malam
200
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
201
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
dan badan serta camat dan lurah di Kota Padang dan Peraturan Walikota
Padang tentang Pengendalian dan Penanggulangan DBD
o. Melakukan aksi cepat dengan membentuk bundo peduli jentik tingkat
kelurahan dan tim serdadu jentik di sekolah
p. Memantau PJB (Pemeriksaan Jentik Berkala) dan melakukan fogging pada
sekolah yang ada jentik, dimana sebelum di fogging dilakukan goro
terlebih dahulu. Foging di sekolah dilakukan pada hari libur
q. Untuk pemberantasan hewan penular rabies maka dilakukan koordinasi
dengan dinas kehewanan setempat baik tingkat kota maupun tingkat
kecamatan
r. Penyuluhan kepada masyarakat tentang tatalaksana kasus gigitan HPR dan
pencegahannya
s. Sosialisasi dengan petugas rumah sakit dan klinik serta bidan swasta,
karena pertolongan pertama masyarakat untuk kasus gigitan HPR banyak
yang datang ke bidan atau klinik pratama
t. Sosialisasi dengan petugas Puskesmas dan dokter umum tentang
tatalaksana pnemonia dan target pnemonia yang baru
u. Dinas Kesehatan memberikan bantuan alat sound timer untuk membantu
hitung nafas anak sebagai deteksi pneumonia
v. Untuk dokter memperhatikan lagi gejala yang muncul dari pasien apakah
pnemonia atau bukan pnemonia. Begitu juga dengan petugas yang dinas di
Puskesmas pembantu jika tidak ada dokter maka konsulkan dan
koordinasikan dengan dokter yang ada di Puskesmas tentang diagnosa
pnemonia
w. Sosialisasi deteksi dini hepatitis pada tenaga kesehatan baik dengan kepala
Puskesmas, dengan petugas P2M dan petugas KIA
x. Dinas Kesehatan juga sudah menyediakan format pelaporan untuk kroscek
data ibu hamil yang dites dan memantau yang positif agar anaknya juga
dipantau sampai umur 9 bulan untuk di tes ulang lagi walaupun sudah
dapat vaksin HB 0 dan HbIg
203
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
hh. Setiap sampel yang diambil untuk pemeriksaan ILI dikirimkan ke pusat
badan litbangkes kemudian hasilnya dikirimkan ke Dinas Kesehatan.
Penanggungjawab ILI di tingkat Kota merekap laporan sampel yang
dikirim setiap minggu melalui aplikasi dan dikirimkan melalui surat
elektronik
205
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
memenuhi syarat/tidak ada izin edar, yang izin edar P-IRT yang tidak
berlaku lagi
g. Di Pasar Aman, masih ditemukan pedagang/penjual pangan yang
menyediakan atau menjual pangan yang mengandung bahan kimia
berbahaya (Boraks dan Rhodamin) pada cabe giling dan kanji dalimo
1.5.1.2 Upaya yang Dilakukan
a. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelola obat di apotek
swasta dan instalasi farmasi yang masih belum memenuhi ketentuan
Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pelayanan Kefarnasian,
Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan Peraturan Menteri Kesehatan RI.
Nomor 9 Tahun 2017 tentang Apotek, karena pada jam buka Apotek
tidak semua apoteker yang memberikan pelayanan kefarmasian
(konseling) langsung kepada pasien, dan masih ada juga apotek tidak
mempunyai tenaga teknis farmasi, bahkan pelayanan kefarmasian
dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai wewenang (selain tenaga
kefarmasian)
b. Apotek sebagai tempat melakukan pekerjaan kefarmasian terus
diupayakan pengelolaan obatnya dilakukan oleh apoteker sebagai
penanggung jawab penuh atau oleh tenaga teknis kefarmasian . Setiap
mutasi obat harus selalu dipantau oleh apoteker. Pemesanan obat harus
menggunakan surat pesanan yang ditanda tangani oleh apoteker,untuk
menghindari pemesanan obat palsu (obat yang tidak punya izin edar). Dari
hasil supervisi Seksi Kefarmasian, kurangnya kehadiran apoteker dan
tenaga teknis kefarmasian sebagai penanggung jawab dan pelaksana teknis
di apotek menyebabkan pengelolaan obat diambil alih oleh pemilik apotek
( PSA ) yang memiliki latar belakang non farmasi, terutama apotek yang
dulunya berstatus sebagai toko obat
c. Untuk pemantauan apotek tersebut perlu pengawasan secara berkala,
terutama menertibkan kehadiran apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
dan meningkatkan kinerja tenaga teknis farmasi tersebut agar membenahi
211
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
213
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
c. Jumlah masyarakat Kota Padang yang menjadi peserta JKN aktif hanya
74,17 % dari target 80 %.
d. Masih ditemukannya data Peserta Jaminan Kesehatan Sumbar Sakato
(JKSS)/PBI APBD yang diusulkan dari kelurahan Ganda dengan PBI
APBN, Mandiri dan Pegawai Swasta
e. Jumlah kunjungan peserta JKN ke Puskesmas menurun dari tahun 2016
yaitu 501.142 kunjungan menjadi 471.449 kunjungan tahun 2017. Hal ini
disebabkan banyaknya peserta JKN mandiri yang menunggak sehingga
kartunya dinonaktifkan oleh BPJS kesehatan.
f. Persentase rujukan spesialistik lebih dari target 15 % yaitu 16,52%.
g. Masih ada tenaga kesehatan yang memperpanjang SIP setelah masa
berlaku STP/SIP habis
h. Masih ada tenaga analis labor di Puskesmas yang tidak bisa diterbitkan
SIP ATLM, karena pendidikan D1 analis kimia
i. Masih ditemukannya tenaga medis di Puskesmas yang habis masa berlaku
SIP sudah lebih dari satu tahun.
1.5.2.2 Upaya yang Dilakukan
a. Memberikan pembinaan serta arahan kepada Pegawai tersebut sebelum
mengikuti pendidikan agar mengurus SK izin belajar
b. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi Sumbar agar D1
analisis kimia dapat diusulkan untuk mengikuti program RPL
c. Meningkatkan sosialisasi tentang JKN khususnya bagi masyarakat yang
belum berasuransi atau belum menjadi peserta JKN termasuk bagi
masyarakat yang non aktif karena menunggak agar melunasi tunggakannya
dan bagi peserta mandiri kelas III menunggak dengan kriteria
miskin/kurang mampu dipindahkan menjadi peserta PBI APBD atas
usulan pihak kelurahan tanpa harus melunasi tunggakannya
d. Melakukan rekonsiliasi data JKSS minimal 1 kali 3 bulan dengan Kasi PM
Kelurahan, TKSK dan PSM yang ada di kelurahan
e. Menginformasikan ke kelurahan agar mengingatkan warga yang
menunggak melunasi tunggakannya, dan melakukan koordinasi dengan
214
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
215
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
216
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 EDISI 2018
BAB IX PENUTUP
217