You are on page 1of 11

KEWAJIBAN DAN ATURAN COASS BAGIAN FORENSIK

MEDIKOLEGAL

Kewajiban :

1. Dinas dari pukul 08.00-14.00 WITA. Setiap pukul 08.00 WITA melapor mulai dinas via
telepon serta mengirimkan laporan koas yang jaga via line dan setiap pukul 14.00 WITA
melapor selesai dinas via line serta nama-nama koas, jumlah koas yang jaga, no.hp
koas yang jaga dan jumlah pasien, ke Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes,
Sp.F. ( untuk bulan ramadhan dinas dimulai pukul 08.00-14.00 WITA)
2. Jaga dari pukul 14.00-08.00 WITA. Koass yang jaga boleh pulang pukul 08.00 WITA
saat koas yang dinas sudah datang dan koas yang jaga diberikan waktu 30 menit untuk
pulang. ( untuk bulan ramadhan jam jaga dimulai dari pukul 14.00-08.00 WITA). Jika
koas jaga hendak pulang mandi, diwajibkan segera meminta izin ke Dr.dr.Annisa Anwar
Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F via line/SMS/telp
3. Setiap hari mengisi buku kerja harian dan absen sesuai instruksi dari Dr.dr.Annisa Anwar
Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F
4. Setiap mendapatkan kasus saat dinas dan jaga dilaporkan kasus yang diterima dan
jumlah kasus ke Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F via line (hanya
melampirkan foto SPV dan foto regio luka pasien) dan menuliskannya dalam buku
laporan kasus serta melampirkan foto SPV, Whole body, regio dan close up luka pasien.
Jika terdapat kendala segera melapor Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F.
Jika tidak melapor kasus yang didapatkan terhitung satu kesalahan.
5. Apabila sakit atau izin langsung memberitahukan Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher,
S.H, M.Kes, Sp.F via line/SMS/telepon. Apabila telpon tidak diangkat oleh dokter
maka wajib mengirimkan sms konfirmasi ke dokter menyertakan nama yang
menelpon dan alas an menelpon.
6. Sebelum masuk ilmu bagian kedokteran forensik dan medikolegal pada saat menerima
surat dari bakordik harus melapor ke Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F
via telpon setelah itu diharuskan mengirimkan nama lengkap, stambuk dan nomor hp tiap

1
orang melalui ketua kelompok via SMS/Line/WA paling lambat hari Sabtu untuk
meminta judul referat. Referensi referat minimal 10 referensi.
7. Pada saat menghadap ke Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F, koas forensik
yang baru diwajibkan menyiapkan bendera yang sudah ditentukan, dan hardcopy form
DVI, Ekhumasi dan Rekam Medik.
8. Mengisi lengkap lembaran biodata yang telah diberikan oleh staf bagian ilmu kedokteran
forensik dan medikolegal disertai foto.Menyiapkan 4 lembar pas foto 3x4.
9. Mengisi lembaran surat pernyataan yang telah diberikan oleh staf bagian ilmu kedokteran
forensik dan medikolegal disertai materai 6000.
10. Setiap hari sabtu segera melapor ke dokter yang akan memberikan bimbingan pada
minggu selanjutnya, bila terdapat kendala segera melapor ke Dr.dr.Annisa Anwar
Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F via line/SMS/telepon.
11. Setiap selesai bimbingan, wajib meminta tanda tangan dokter pembimbing, jika tidak
meminta tanda tangan terhitung satu kesalahan. Jika dokter pembimbing tidak sempat
memberikan tanda tangan setelah memberikan bimbingan segera melapor ke
Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F via line/SMS/telepon.
12. Apabila dokter pembimbing berhalangan untuk memberikan bimbingan segera melapor
ke Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F via line/SMS/telepon.
13. Setiap koass membuat laporan VeR yang terdiri dari 5 laporan VeR kasus hidup dan 1
laporan VeR kasus mati. Jika kasus yang didapatkan belum mencukupi hingga hari
kamis pada minggu ke-3, wajib melapor ke Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H,
M.Kes, Sp.F via line/SMS/telepon.
14. Setiap koass menyiapkan 10 VeR dengan format RS Kabelota dan 5 VeR dengan format
RS Anutapura
15. Sebelum dokter memberikan bimbingan, koass telah menyipkan pointer, spidol
shiteboard, papan whiteboard, infokus, dan laptop dalam kondisi siap digunakan. Jika
terdapat kendala segera melapor ke Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F via
line/SMS/telepon.
16. Sebelum pembacaan referat atau tugas yang akan dipresentasikan koass telah menyiapkan
stempel pembacaan, pointer, infokus, dan laptop dalam kondisi siap digunakan serta
referat atau tugas yang akan dipresentasikan dibuat dalam bentuk hardcopy dan tidak

2
perlu dijilid serta dimasukkan ke dalam map plastik bening dan ditempat di meja
pembimbing. Jika terdapat kendala segera melapor ke Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher,
S.H, M.Kes, Sp.F via line/SMS/telepon.
17. Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan daftar inventaris dari staf bagian ilmu
kedokteran forensik dan medikolegal. Jika alat dan bahan terdapat kekurangan segera
melapor ke staf bagian ilmu kedokteran forensik dan medikolegal, jika tidak dihubungi,
segera melapor ke Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F via
line/SMS/telepon. Semua alat dan bahan disimpan dalam box dan wajib menyiapkan
surat pernyataan tanda terima. Pada akhir stase, alat dan bahan dikembalikan dengan
daftar inventaris awal maka terhitung satu kesalahan.
18. Setiap koass forensik diwajibkan untuk handphone selalu stand by setiap saat selama
dalam menjalani Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal. Jika panggilan tak terjawab dan tidak ada konfirmasi setelahnya
maka terhitung satu kesalahan.
19. Setiap koass forensik diwajibkan memiliki satu buah papan pengenal berukuran 20 cm x
10 cm yang terbuat dari kertas HVS berwarna putih bertuliskan nama koass, stambuk,
serta kelompok, papan pengenal dilaminating dan diberikan tali penggantung, papan
pengenal tersebut wajib dikenakan dalam setiap kegiatan diskusi penerimaan materi.
20. Jika terdapat kendala dalam setiap tugas yang diberikan kepada koass forensik,koass
forensik wajibsegera melapor ke Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F via
line/SMS/telepon atau ke dokter yang bersangkutan.
21. Setiap kegiatan saat jaga koass forensik wajib mendokumentasikan setiap kasus yang ada
berupa dokumentasi foto dan laporan yang harus diserahkan kepada bagian Forensik dan
Medikolegal. Foto yang dilampirkan pada bagian mata disamarkan , identitas harus
lengkap.
22. Jika ada konsul, koass yang menerima konsul wajib melaporkan konsul tersebut ke Dr.
dr. Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F dan pada pagi hari lembar konsul dan
rekam medik harus sudah ada di meja dokter.
23. Bila ada pasien baru, buku album laporan jaga wajib diisi dan ditanda tangan oleh dokter
jaga. Album laporan pasien tersebut difoto dan dikirim via line.
24. Penjelasan mengenai tugas koass forensik selama stase :

3
- Refleksi Kasus adalah kasus yang diterima oleh koass forensik yang dilaporkan dan
didiskusikan dengan Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F.
- Laporan Kasus adalah kasus yang diterima oleh koass forensik yang dilaporkan ke
Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F.
- Referat adalah tugas yang diberikan kepada koass forensik pada awal stase dimulai
berupa kumpulan teori yang nantinya akan di presentasikan dan di diskusikan dengan
Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F.
- Judul referat yang telah diberikan oleh Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes,
Sp.F. dibagi secara adil oleh ketua kelompok kemudian dilaporkan kepada
Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F.
- Tutorial adalah bentuk diskusi berupa kasus atau materi yang diberikan oleh
Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F.
25. Seluruh laporan kasus yang diterima selama dinas maupun jaga dilampirkan ke staf
bagian forensik dalam satu folder berisi empat file (SPV, VeR, Rekam medik, foto
pasien).
26. Susunan berkas akhir bagian Forensik dan Medikolegal adalah sebagai berikut :
- Cover
- Lampiran Foto Kelompok yang diberikan keterangan nama dibawahnya
- Daftar Isi
- Surat pernyataan koass Forensik dan Medikolegal
- Biodata koass Forensik dan Medikolegal
- Nomor referensi mistar luka
Bab I
- Lampiran mistar luka menggunakan spidol permanent di letakkan di depan lampiran
VER kasus hidup yang akan dinilai
- 1 VER kasus hidup yang akan dinilai
- 1 VER kasus mati yang akan dinilai
- Log Book Penilaian
- Lembar Pre – Test
- Lembar Post – Test
- Ujian CSL

4
- Ujian Ujian Praktek / lisan
- Ujian Tulis
Bab II
- Referat
Bab III
- 4 VER kasus hidup
Bab IV
- Simulasi kasus selama periode stase di bagian Forensik dan Medikolegal dalam
bentuk soft copy CD yang diletatkkan dalam kantung CD
BAB V
- Kasus DVI
- Absen kegiatan koass Forensik dan medikolegal selama periode stase dijiid bening
dalam berkas terpisah dan di foto kopi menjadi 4 rangkap.
- Log book kegiatan harian
25. Melampirkan foto bersamakelompok yang disertai keterangan nama, pada berkas akhir
bagian forensik, setelah sampul dalam.
26. Melampirkan foto mistar forensik dan nomor referensi mistar pada lembaran yang sama,
pada berkas akhir bagian forensik.
26. Absen kegiatan koass forensik dan medikolegal selama periode stase di jilid bening
dalam berkas terpisah dan di foto kopi menjadi 4 rangkap.
27.Untuk kelompok dengan tambahan minggu, tugas-tugas selama tambah minggu, juga
dimasukkan dalam berkas akhir, dan dibatasi dengan kertas berwarna kuning.

Aturan-aturan :

MINGGU 1
1. Format buku kerja harian dan lembaran kompetensi kepaniteraan klinik bagian ilmu
kedokteran forensik dan medikolegal harus dimiliki tiap orang. Lembaran kompetensi ini
berisi materi-materi yang kaan diberikan tiap minggu.

5
2. Harus menyiapkan label visum klinik dan visum jenazah (label yang terbungkus). Label
terdiri dari item nomor SPV, nama, umur, pekerjaan , alamat, tanggal pemeriksaan,
waktu pemeriksaan dan nama pemeriksa. Dan dimasukkan didalam plastik bening.
3. Mengkonfirmasi jadwal jaga dari bagian Urmin RSU Anutapura Palu dan
menempelkannya di UGD lengkap dengan nomor handphone. Koass forensik yang jaga
standby di UGD RSU Anutapura Palu. Jika koass forensik yang jaga ingin izin segera
melapor ke Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F via line/SMS/telepon dan
dokter yang bertugas di IGD. Jika tidak ada dokter yang bertugas segera tinggalkan
catatan kecil di meja dokter jaga.
4. Pasien yang ingin ditangani oleh koas forensik harus terlebih dahulu meminta izin ke
dokter jaga UGD
5. Jika tidak ada surat SPV maka wajib membuat surat izin pemeriksaan dan pengambilan
gambar.
6. Koas forensik wajib meminta no.HP penyidik dan dokter yang menangani pasien, dan
jika tidak ada maka segera melapor Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F via
line/SMS/telepon
7. Mendokumentasikan luka yang ditemukan pada pasien.
 Foto seluruh tubuh secara tegak lurus(kamera tegak lurus dengan umbilikus
pasien) dalan foto disertai label identitas. Jika pasien dapat berdiri, pasien difoto
berdiri.
 Foto regio tubuh untuk menunjukkan marker tubuh (contohnya foto regio dada
harus ada marker yaitu clavicula-axilla-bahu) disertai dengan label yang
telahterisi dan mistar ukur forensik.
 Foto close up pada luka tanpa diketahui letak luka disertai dengan label dan mistar
ukur forensik.
 Setiap kali melakukan pemeriksaan wajib memakai handscoen.
 Pada mistar ukur forensik di check list untuk warna kulit dan warna luka.
8. Hari sabtu pukul 14.00 WITA mengirimkan file referat ke email Dr.dr.Annisa Anwar
Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F untuk dikoreksi terlebih dahulu.

6
MINGGU II
1. Mengambil rekam medik di Rsu Anutapura Palu dan menganalisa minimal 2
kasus dan maksimal 5 kasus dari rekam medis tersebut serta membuatnya dalam
bentuk power point yang mengandung penjelasan terhadap aspek medikolegalnya
serta penjelasan sesuai teori/
2. Pembacaan referat paling cepat pada akhir minggu II namun sebelumnya harus
menyerahkan terlebih dahulu referat yang telah direvisi kepada pembimbing
selanjutnya dilakukan kembali jika masih terdapat kesalahan.

MINGGU III
1. Mengambil rekam medik di RSU Anutapura Palu dan menganalisa MCOD
(Multiple Case Of Death), membuat surat kematian, klaim asuransi, dan
pembuatan coding ICD minimal 2 kasus dan maksimal 5 kasus dari rekam
medis tersebut serta membuatnya dalam bentuk power point.
2. Pembacaan referat paling lambat pada minggu III. Perbaikan dikumpulkan hari
kamis pada minggu ke-3

MINGGU IV
1. Melengkapi buku kerja harian, buku penilaian dan lembaran kompetensi.
2. Ujian dalam bentuk lisan dan tulis oleh dokter UGM.
3. Setelah ujian, segera mengumpulkan berkas yang telah terjilid, terdiri atas
lembar ujian, 5 laporan VeR kasus hidup, 1 laporan VeR kasus mati, lembar
pre –test, lembar post-test dan berkas-berkas yang akan di TTD. Berkas
dikumpulkn kepada Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F.
4. Berkas dalam bentuk bundelan berwarna biru tua (harus sesuai dengan warna
yang ada sebelumnya) jikalau mendapatkan kendala mengenai warna bundelan
segera dikonfirmasi kepada Dr.dr.Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F via
line/SMS/telepon.
5. Setiap lembaran yang akan dinilai diberikan tanda dengan menggunakan Sticky
Notes.
6. Berkas yang dijilid dalam bentuk bundelan dikumpulkan sebanyak 2 buah.

7
TAMBAHAN

Perlengkapan tambahan yang harus disediakan


1. Mistar ukur khusus forensik untuk masing-masing koas
2. Kamera digital 2 buah
3. Puplen dengan tinta berwarna merah
4. Pointer 1 buah
5. Bendera berwarna putih, abu-abu, dan hitam (untuk masing-masing orang)
Bendera digunakan selama diskusi, dengan keterangan sebagai berikut:
 Putih: tidak tahu sama sekali (menyerah)
 Abu-abu: pernah dengar, tapi ragu-ragu dan jawaban tidak bisa
dipertanggung- jawabkan
 Hitam: Tahu, tapi lupa
6. Setiap kasus yang didapatkan di Rumah Sakit dan tugas yang diberikan dokter,
buatkan dalam bentuk file. Dengan nama folder (nama kasus mati/hidup dan
penyebab) serta isi didalam = foto visum, foto RM konsul dan SPV + Visum et
repertum.
7. Jika nomor rekam medik salah maka terhitung dua kesalahan
8. Lima jam setelah dapat kasus, buatkan laporan ( ver ) dan laporkan ke dokter.
9. Tiap kelompok tambah minggu, buatkan CD pembuatan video dan CDx di
kumpulkan di tugas akhir ( sisipkan dalam bundelan dan buatkan pengancing agar
CD tidak dapat terpisah dari bundelan )
10. Barang yang telah diserah terimakan wajib di check lict pada lembar serah terima
barang.

8
DAFTAR BARANG YANG KAMI TERIMA
No. Nama barang Jumlah Keterangan Serah
Terima
1. Camera 1 Buah
2. Label 1 Buah
3. Loop 1 Buah
4. Handscoen Steril 3 pasang
5. Kapas Pembalut 1 buah
6. Plastik Pembalut 1 buah
7. Cotton Bud 1 buah
8. Hair Spray 1 buah
9. Kaca Slide 1 pack
10. Lem
- Kertas 1 Botol
- Kertas Stick 1 Buah
11. Povidone Iodine 1 Botol
12. Kasa
- Steril 1 buah
- Gulung 1 buah
13. Spatula Ayre 1 buah
14. Celemek 1 buah
15. Tinta White Board 1 botol
16. Wadah Jaringan 1 buah
17. Tempat Pencil
- Pencil 1 buah
- Pulpen 1 buah
- Spidol 1 buah
- Termometer 1 buah
- Isi Hekter 1 pack
- Peraut Kecil 1 buah

9
- Mistar 1 buah
18. Tali Rafia 3 buah
19. Kacamata 1 buah
20. Kotak Buah 2 buah
21. Wadah Hepar Toxicology 1 buah
22. Sendok Makan 1 buah
23. Kotak Bening
- Dispo 5cc 1 buah
- Wadah Jaringan 1 buah
- Sampel darah Pasien 1 buah
24. Pakaian
- Baju kaos oblong 1 buah
(Cressida)
- Baju bayi (Sweet bear) 1 buah
25. Terpal kuning 1 buah
26. Plastik bening yang berisikan
barang bukti
- Dompet milik teddy 1 buah
coklat tua
- Jilbab warna ungu 1 buah
- Jam tangan mickey 1 buah
mouse
- Gantungan kunci kayu 1 buah
- Dompet hitam 1 buah
- Baju kaos putih 1 buah
- Kaos kaki coklat 1 buah
- Sarung bayi warna 1 buah
ungu
- Celana boxer pink 1 buah
- Ikat rambut warna 1 buah
merah

10
- Jam tangan warna putih 1 buah
furla
- Baju coklat bunga- 1 buah
bunga
- Headset putih 1 buah
- Jepit rambut putih 1 buah
- Jam tangan putih 1 buah
chanel
- Dompet kulit hitam 1 buah
- Kalung tali warna hitam 1 buah
- Kartu id card warna 1 buah
merah
- Pin 1 buah
27. Buku laporan Forensik 1 buah
28. Botol Alkohol 95% 1 botol
29. Formalin 1 botol

Palu, 30 Juni 2018

Koas yang menerima Koas yang Menyerahkan

Muh. Arif Chinthya P. Lipu

11

You might also like