You are on page 1of 19

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PEMBUATAN LUBANG BIOPORI

Disusun Oleh:
Surini (1610815120019)
Widya Sulistiawati (1610815220025)
Dian Katimah Damayanti (1610815220006)
Monica Afrida Ariani Sandi ( 1610815320008)
Heru Renaldi Akbar (1610811530007)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seseorang pasti ingin Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut dan Mengurangi resiko banjir di
musim hujan.
Saat musim hujan dan musim banjir datang biasanya banyak orang yang ingin
mengurai kejadian banjir dan yang lainnya. Banyak orang yang belum tau tentang
biopori apalagi untuk masyarakat yang awam. Kami disini ingin menawarkan solusi
untuk masalah tersebut. Dengan menawarkan jasa pembuatan biopori di sekitar rumah
dan lainnya. Sasaran kami adalah masyarakat luas.
Pemanasan Global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Model iklim
yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan
meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.
Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario
berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model
sensitivitas iklim yang berbeda., pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan
akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah
kaca telah stabil ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan
yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca
yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah
pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan
serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke
daerah yang lain.
Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia
mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau
membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-
konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah
menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan
emisi gas-gas rumah kaca .
Berdasarkan fakta dan opini diatas hal pemanasan global dapat
menimbulkan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup organisme . Salah satu
dampak yang dapat kita rasakan yaitu banjir . Khususnya banjir di daerah perkotaan
untuk mengatasi atau mengurangi hal tersebut kita dapat menggunakan metode
Biopori.
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem . Contoh dari pada
sampah organik yang dapat diurai oleh Biopori adalah : daun, sampah oraganik rumah
tangga seperti sisa potongan sayur, sisa makanan dan lain–lain.
Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat
akibat hujan lebat, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai. Dibanyak
wilayah di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk atau jumlah curah
hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika hujan turun, yang
kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air
kering dengan air. Peristiwa semacam ini disebut Banjir Bandang.
Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengangkat sebuah topik yang
sedang ramai dibicarakan tentang program lubang resapan biopori (LRB) dimana
teknologi ini terbukti dapat mengurangi genangan air.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang timbul dari latar belakang diatas, adalah sebagai berikut:
1. Mengapa memilih biopori sebagai peluang untuk berwirausaha?
2. Bagaimana peluang kewirausahaan dari pembuatan lubang biopori?
3. Apa yang ingin ditingkatkan dari kewirausahaan ini?

1.3 Tujuan
Tujuan khusus yang ingin dicapai dari kegiatan usaha biopori adalah
memperluas kesempatan kerja kepada masyarakat. Sedangkan tujuan secara
umumnya adalah sebagai berikut:
a. Memanfaatkan sampah organik yang sekarang ini kurang dikelola dengan baik.
b. Menyediakan biopori untuk dapat menambah resapan di lingkungan masyarkat
sehingga mengurangi resiko banjir.
c. Meningkatkan kreativitas kewirausahaan kami sendiri khususnya dan masyarakat
pada umumnya, menambah penghasilan dan membuka lowongan pekerjaan.

1.4 Tujuan dan Manfaat


Adapun manfaat biopori adalah sebagai berikut:
1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.

1. Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos


Lubang resapan biopori "diaktifkan" dengan memberikan sampah organik
kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme
tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang
telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos.. Dengan melalui proses seperti itu
maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga
sekaligus berfungsi sebagai "pabrik" pembuat kompos. Kompos dapat dipanen
pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada
berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis tanaman lainnya.
Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran organik maka
kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai pupuk
sayurannya.
2. Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman
Seperti disebutkan di atas. Lubang Resapan Biopori diaktikan oleh organisme
tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas merekalah yang
selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah
yang akan dijadikan "saluran" air untuk meresap ke dalam tubuh tanah. Dengan
memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga atau liang-liang tersebut
akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan
peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia
untuk pemeliharaannya. Hal ini tentunya akan sangat menghemat tenaga dan
biaya. Kewajiban faktor manusia dalam hal ini adalah memberikan pakan kepada
mereka berupa sampah organik pada periode tertentu. Sampah organik yang
dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah,
tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca; berarti mengurangi
pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah.
Dengan hadirnya lubang-lubang resapan biopori dapat dicegah adanya genangan
air, sehingga berbagai masalah yang diakibatkannya seperti mewabahnya
penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah (filariasis) akan dapat
dihindari.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RENCANA USAHA
2.1 Gambaran Umum
Gambaran umum rencana kewirausahaan dalam pembuatan kompos organik adalah
sebagai berikut:
a. Konsep Wirausaha
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal
dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya. Entrepreneurship adalah suatu
kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri Anda untuk
dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa
meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang. Indonesia entrepreneurial
skill untuk bisa menekan sekecil mungkin tingkat kemiskinan yang tinggi.
Menngandalkan investor asing untuk membuka lapangan kerja tidaklah cukup,
menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-PHK karyawan atau buruhnya
juga sulit diwujudkan. Salah satu cara atau jalan terbaiknya adalah mengandalkan
sector pendidikan utnuk mengubah pola piker lulsannya dari berorientasi mencari
kerja menjadi mencetak lapangan kerja sendiri alias menjadi wirausahawan
mandiri.

b. Biopori
Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat
berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman,
rayap dan fauna tanah lainya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara,
dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.
Sebagai contoh yang menggambarkan dua buah lubang yang terbentuk
oleh cacing (pada lingkaran kuning bagian atas) dan lubang yang terbentuk oleh
aktifitas akar tanaman (pada lingkaran kuning bagian bawah). Bila lubang-lubang
seperti ini dapat dibuat dengan jumlah banyak, maka kemampuan dari sebidang
tanah untuk meresapkan air akan diharapkan semakin meningkat. Meningkatnya
kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya
aliran air di permukaan tanah atau dengan perkataan lain akan dapat mengurangi
bahaya banjir yang mungkin terjadi.
Peningkatan jumlah biopori tersebut dapat dilakukan dengan membuat
lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan
organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput atau
vegetasi lainnya, dan sejenisnya. Bahan organik ini kelak akan dijadikan sumber
energi bagi organisme di dalam tanah sehinga aktifitas mereka akan meningkat.
Dengan meningkatnya aktifitas mereka maka akan semakin banyak biopori yang
terbentuk. Kesinergisan antara lubang vertikal yang dibuat dengan biopori yang
terbentuk akan memungkinkan lubang - lubang ini dimanfaatlkan sebagai lubang
peresapan air artifisial yang relatif murah dan ramah lingkungan. Lubang resapan
ini selanjutnya di beri julukan LUBANG RESAPAN BIOPORI atau disingkat
sebagai LRB.

d. Hubungan kewirausahaan dengan Teknik Lingkungan


Selama ini untuk mengurangi genangan air maupun saat bencana banjir
tiba. Namun dengan memburuknya cuaca di Indonesia, akibat cuaca tidak
menentu kondisi ini menyebabkan pemerintas kewalahan dalam menangani
situasi tersebut. Salah satu cara untuk membantu mengurangi hal tersebut adalah
dengan membuka jasa pembuatan lubang biopori. Yang akan mempermudah
penyerapan air saat banjir atau hujan datang di setiap rumah warga atau di
tempat-tempat yang rentan akan banjir.

2.2 Analisis Peluang Pasar


Peluang pasar untuk jasa ini sanggatlah tinggi, melihat masyarakat yang
kebingungan terhadap banjir yang menggenangi rumah, sehingga peluang pasar
untuk memasarkan/mempromosikan jasa pembuatan lubang biopori sangatlah
menjanjikan. Selain itu, program ini juga ikut mensosialisasikan pentingnya
mencegah banjir.
Metode promosi “Pembuatan Lubang Biopori” ini adalah dengan membuat
konsumen puas terhadap pelayanan pembuatan lubang biopori. Sasaran pasar
produk pembuatan lubang biopori ini adalah para masyarakat umum yang mana
tempat pembuatannya di rumah atau di daerah yang rawan banjir

2.3 Tingkat Persaingan


Melihat situasi di tempat yang akan dimasuki jasa ini, sepertinya jasa
pembuatan lubang biopori ini akan laku dipasaran. Hal ini dikarenakan sangat
bergunanya jasa tersebut. Selain itu, pesaing yang akan menyaingi jasa ini belum
terlalu banyak.
Selain itu, kami akan melakukan promosi secara terbuka memanfaatkan
media sosial seperti blog, instagram, bbm dan facebook sehingga penjualan ini
tidak vakum dan mampu bersaing secara global serta tidak monoton sehingga
dapat berlaku berkelanjutan. Dalam persaingan pasar kami akan meningkatkan
inovasi dalam jangka waktu tertentu sesuai perkembangan zaman dan permintaan
konsumen seperti menghilangkan bau, kemasan yang lebih praktis dan menarik.

Lokasi Pembuatan Biopori


Lubang biopori sebaiknya dibuat di tempat-tempat dimana air akan terkumpul
pada saat hujan. Air hujan diarahkan sedemikian rupa sehingga mengalir
kelubang resapan biopori yang dibuat. Lubang resapan biopori dapat dibuat pada:
a. Halaman Rumah:
Lubang resapan biopori dapat dibuat di pinggir halaman dimana air hujan dapat
mengalir ke lubang yang dibuat. Pembuatan lubang resapan biopori di halaman
disesuaikan dengan konturtanah.
b. TamanKota:
Lubang resapan biopori dibuat sesuai dengan kontur taman atau bisa pula dibuat
di sekeliling pohon. Pembuatan lubang resapan biopori mengelilingi pohon juga
dapat berfungsi sebagai pupuk organik bagi tanaman sekaligus meningkatkan
ketersediaan cadangan air sehingga akan menyuburkan tanaman.
c. Saluran Pembuangan Air:
Lubang resapan biopori juga dapat dibuat pada saluran pembuangan air, sehingga
saluran pembuangan air juga berfungsi menjadi tempat peresapan air.
Pembuatan lubang resapan biopori sebaiknya disesuaikan dengan kontur tanah.

2.4 Organisasi dan Manajemen


Nama Usaha : Pembuatan Lubang Biopori
Direktur : Monica Afrida Ariani Sandi
Status Hukum :-
Bidang Usaha : Lingkungan
Jenis Produk :-
Telepon/WA : 082251053829
Email : monicasandi1610815320008@gmail.com

STRUKTUR ORGANISASI

Director
Monica
Afrida A.S

Dept. Finance & Dept. Marketing


Accounting Dept. Production &
Surini
Planning
Widya Sulistiawati Dian Khatimah D
Heru Renaldy Akbar

2.5 Rencana Keuangan


Total
Harga Satuan
No. Nama Barang Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
1. Alat Bor biopori + dll 10 buah 140.000 1.400.000
TOTAL 1.400.000

Harga jasa : Rp. 100.000/jasa


Target penjualan : 50 orang/rumah
Penjualan/biaya = jumlah penjualan x harga jasa
= 50 x Rp 100.000
= Rp. 5.00.000
Keuntungan = harga jual - modal
= Rp 5.000.000- Rp 1.400.000
% Keuntungan = 3.600.000
1400.000
× 100% = 100%

2.6 Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4
1. Pembuatan Proposal
2. Perencanaan Alat-Alat
3. Proses Pembuatan
4. Proses Pemasaran
BAB III
METODE KEGIATAN

3.1 Bagan Alir Metode Kegiatan

Observasi

Mengikuti workshop

Persiapan

Pelaksanaan Kegiatan

Evaluasi

Solusi dan pengembangan


yang Inovatif

 Observasi guna mengetahui wilayah yang banyak terjadi banjir. Maka


dipilihlah wilayah di daerah landasan ulin Banjarbaru.
 Mengikuti workshop guna menambah ilmu mengenai dan menjaring relasi.
 Persiapan dimulai dari penyiapan peralatan pembuatan lubang.
 Pelaksanaan Kegiatan terdiri dari pembuatan lubang biopori, dan promosi.
 Evaluasi bila terjadi hal yang tidak diinginkan atau adanya kekurangan baik
dalam pembuatan.
 Dari evaluasi tersebut dicari solusi dan pengembangan yang inovatif agar
bisnis ini semakin maju dan sukses.
3.2 Proses Pelaksanaan
1. Rencana Jangka Pendek
Memanfaatkan wilayah yang sering terkena banjir di sekitar landasan
ulin Banjarbaru dan dijadikan sebagai ladang bisnis.
2. Rencana Jangka Menengah
Usaha yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi
mewujudkan impian bersama, yaitu ingin mensejahterakan banyak orang.
strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha
kami kedepannya. Pelanggan adalah sahabat, maka dari itu kepuasan
pelanggan menjadi yang utama dari segalanya, karena tanpa pelanggan belum
tentu usaha ini akan bertahan lama. Tidak lupa pula kami rajin melakukan
promosi.
3. Rencana Jangka Panjang
Kami akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas dari jasa kami ini,
tidak lupa pula kami membangun jaringan di luar daerah.

3.2.1 Analisis Pasar dan Pemasaran


1. Target Pasar
Target pasar mencakup semua lapisan masyarakat dengan melakukan
sosialisasi akan pentingnya menjaga kawasan lingkungan.
2. Pesaing
Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas
kita bagaimana cara kita menarik konsumen agar dapat menggunakan jasa kita
tanpa membuat pesaing kita merasa tidak senang dengan tindakan kita. Namun
kekeluargaan harus tetap selalu terjaga antara pesaing dan menciptakan
persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan pesaing. Dengan cara mentaati
peraturan dan undang-undang pasar yang telah di tetapkan.
3. Sasaran pembeli
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup
semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan
kalangan atas. Dari semua kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk
menggunakan jasa yang kami tawarkan, karena harga yang kami berikanpun
cukup terjangkau untuk semua kalangan. Karena kami mempunyai produk yang
berkualitas tapi dengan harga rata – rata yang cukup terjangkau.
3.2.2 Strategi Pemasaran
1. Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak
memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan
bercerita dengan teman-teman kita atau keluarga untuk mempromosikan usaha
kita, sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat akan
mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah diketahui dan disukai,
maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk
menggunakan jasa di tempat kita.
2. Dengan media Internet
Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga dapat dilakukan
dengan menggunakan media internet, seperti dapat melalui instagram, facebook,
twitter, blog, dll. Karna sebagian besar masyarakat telah menggunakan media
internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui usaha kita.
3. Pengembangan Produk
Kami akan selalu berinovasi dengan menciptakan jasa pembuatan lubang
biopori yang sejalan dari prinsip di bidang teknik lingkungan.
4. Langkah-langkah promosi
Kami akan memberikan harga khusus bagi para dkonsumen dalam jumlah
besar.

3.2.3 Analisis Operasional


1. Desain Promosi
Desain promosi yang diusahakan ialah kami membuatnya dengan semodern
mungkin agar pelanggan tidak bosan dengan tampilan biopori kami.
2. Tempat usaha
Tempat usaha yang kami rintis adalah di sekitar kota, desa – desa.
3. Pengawasan kualitas
Dalam mengontrol usaha kami ini agar dipakai konsumen dengan baik dan
aman, maka kami melakukan pengecekan setiap hari terhadap kualitas maupun
kuantitas. Agar para konsumen mendapatkan produk yang layak.
4. Marketing atau promosi
a. Analisis aspek SDM
Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan beberapa elemen
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait didalamnya. Adapun Sumber Daya
Manusia (SDM) yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini, yaitu:
1) Tenaga Kerja
Dalam menjalankan bisnis ini, dibutuhkan tenaga kerja untuk membuat
lubang Sehingga, dapat berjalan dengan cepat.
2) Masyarakat Sekitar
Selain SD dan tenaga kerja selanjutnya masyarakat juga berperan penting
dalam kelancaran usaha ini, karena kita juga harus memiliki hubungan baik
dengan masyarakat setempat. Apabila kita tidak mempunyai hubungan baik,
maka bisa saja usaha kita tidak disenangi sehingga dapat terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan. Sehingga disinilah kita sebagai wirausaha harus mempunyai
sikap yang baik dan jujur terhadap siapa saja.

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI


Persiapan
1. Siapkan alat bor
2. Buat alur air menurut kontur
3. Buat alur mengitari pohon
Pelaksanaan
1. Buat lubang: diameter 10 cm, kedalaman 30 cm sampai dengan 100 cm atau
sebelum kedalaman muka air tanah (agar mudah disiram air)
2. Angkat alat bor pada saat mata bor penuh tanah (±10 cm kedalaman), buang
tanah yang terangkat di mata bor dengan menggoreskan pisau pada kedua sisi
mata bor. Ulangi pembuatan lubang sampai kedalaman sesuai ketentuan.
3. Untuk LRB saluran air, jarak antar lubang 0,5 – 1 m, sedangkan LRB di pohon
cukup dibuat 3 lubang per pohon (posisi segitiga sama sisi)
4. Lakukan pengerasan bibir lubang untuk mencegah erosi tanah masuk ke lubang
dan mempertahankan agar mulut lubang tetap rapih.
5. Buat pengaman lubang agar tidak terperosok ke lubang. Sebaiknya
menggunakan besi, bukan kawat.
6. Isi lubang dengan sampah organik (sisa dapur, sampah kebun/taman). Jangan
memasukkan sampah non organik (besi, plastik, baterai, stereofoam, dll)
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari uraian yang tercantum diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
pembuatan lubang biopori sangat besar peluangnya dan sangat bagus untuk dibuka serta
dikembangkan, dengan penghasilan yang cukup membantu. Dengan rincian keuntungan
sebagai berikut:
Harga jasa : Rp. 100.000/jasa
Target penjualan : 50 orang/rumah
Penjualan/biaya = jumlah penjualan x harga jasa
= 50 x Rp 100.000
= Rp. 5.00.000
Keuntungan = harga jual - modal
= Rp 5.000.000- Rp 1.400.000
% Keuntungan = 3.600.000
1400.000
× 100% = 100%
Dengan hasil yang sangat cukup maka akan sangat mudah mengembalikan modal,
modal awal akan terpenuhi dalam waktu satu bulan. Dengan demikian usaha ini sangat
pantas untuk dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA

Afriyah,Yayah. Widya Dwi Rukmi Putri. Sudarma Dita Wijayanti. 2015. Penambahan
Aloe vera L. dengan Tepung Sukun (Artocarpus communis) dan Ganyong
(Canna edulis Ker.) Terhadap Karakteristik Edible Film. Universitas
Brawijaya. Jurnal Pangan dan Agrindustri: Malang.

Huri, Daman. Fithri Choirun Nisa. 2014. Pengaruh Konsentrasi Gliserol dan Ekstrak
Ampas Kulit Apel Terhadap Karakteristik Fisik dan Kimia Edible Film. FTP
Universitas Brawijaya: Malang.

Nugroho, Agung Adi. Basito. R.Baskara Katri A. 2013. Kajian Pembuatan Edible
Film Tapioka dengan Pengaruh Penambahan Pektin Beberapa Jenis Kulit
Pisang Terhadap Karakteristik Fisik dan Mekanik. Teknologi Hasil Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta: Surakarta.

Yulianti, Rahmi. Erliana Ginting. 2012. Perbedaan Karakteristik Edible Film dari
Umbi-umbian yang Dibuat dengan Penambahan Plasticizer. Balai Penelitian
Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian: Malang\

You might also like