Professional Documents
Culture Documents
704 1376 1 SM
704 1376 1 SM
Bak
Bak equalisasi
equalisasi areaktor an
Inlet aerobic
Sludge
Desinfeksi Holding
Tank
Outlet
1. PRETREATMENT
A. FUNGSI
Septic Tank merupakan pengolahan awal untuk mengendapkan
padatan dari WC.
Pretreatment Kitchen (Grease Trap) merupakan pengolahan awal
untuk menyisihkan minyak & lemak dari air limbah.
B. OPERASIONAL
Unit pretreatment termasuk free maintenance, dalam artian
dapat bekerja sendiri tanpa bantuan operator.
Setelah limbah mengalir, biarkan proses berjalan secara alami.
C. PEMELIHARAAN
1. Septic Tank
Lakukan Pengurasan Septic Tank dengan Truk Tinja Sekurangnya
setiap 1 tahun sekali.
Tutup manhole jangan sampai dibuka jika tidak sedang
melakukan perawatan / pembersihan.
A. FUNGSI
Air limbah setelah melalui proses pretreatment mengalir secara
gravitasi untuk ditampung pada Bak Equalisasi/penampung.
Bak equalisasi berfungsi menyeragamkan debit dan kualitas
limbah sebelum diolah pada unit pengolahan biologis (Reaktor
Aerobic).
Bak equalisasi dilengkapi dengan 2 unit submersible pump (1unit
sebagai spare/cadangan), Gate Valve dan Water Level Control
(WLC)
B. OPERASIONAL
Unit pemompaan diatur dengan pelampung / Water Level Control
(WLC) dan akan diatur secara terintegrasi dengan operasional
blower. Dalam kondisi normal saklar pompa pada kontrol panel
akan diposisikan secara automatis
Apabila pelampung pompa mencapai batas atas maka pompa akan
beroperasi secara otomatis dan root blower akan ikut menyala
meskipun jam operasional blower belum tercapai, dan apabila
pelampung mencapai batas bawah maka pompa dan blower akan
berhenti secara otomatis. Apabila kondisi tersebut terjadi saat
jam operasional blower, maka blower dan akan tetap menyala
sesuai skenario jam operasional yang telah ditentukan.
C. PEMELIHARAAN
Sampah/lumpur padat perlu dibersihkan sekurangnya 1 minggu
sekali untuk mencegah penumpukan di dasar dan permukaan bak
yang dapat menyebabkan gangguan pada system pemompaaan.
Untuk mengurangi potensi penyumbatan pada impeller, pada
sekeliling pompa ditempatkan bar screen model keranjang.
3. UNIT REAKTOR AEROBIC
A. FUNGSI
Sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme biologis
dan menyediakan waktu kontak yang optimal antara organisme dan air
limbah. Selain itu juga berfungsi Mencegah zat toxic masuk ke dalam
reaktor yang dapat mengganggu proses biologis.
Pengolahan biologis berlangsung dengan suplai oksigen dari aerator
(roots blower), dimana akan berfungsi sebagai pengolahan utama dalam
mendegradasi polutan organic. Didalam prosesnya akan menghasilkan
biomassa berupa lumpur aktif yg harus dikelola, dan dapat dimanfaatkan
(misal. Tanah urug, campuran pupuk tanaman). Kelebihan dari reaktor
aerobik-Clarifier ini adalah kebutuhan lahan yang minim, efesiensi tinggi,
efektif dalam control bau yang dihasilkan oleh air limbah.
B. OPERASI
START UP/ SEEDING
OPERASIONAL
C. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan blower sangat diperlukan karena unit ini bekerja
nonstop, suplai udara tidak boleh berhenti karena dapat
mengakibatkan matinya bakteri di dalam tanki aerasi. Alat ini
memerlukan perawatan khusus yang hanya dapat dilakukan oleh
mereka yang terlatih.
D. TROUBLESHOOTING
A. FUNGSI
Air limbah setelah melalui proses di dalam reactor Aerobik akan
mengalir secara gravitasi untuk ditampung pada unit Effluent Tank.
Effluent Tank berfungsi menampung effluent sebelum diolah pada
unit filtrasi (RSF & GAC).
B. OPERASIONAL
Unit pemompaan diatur dengan Water Level Control (WLC) dalam
kondisi normal saklar pada kontrol panel berada dalam posisi
automatis
Apabila air mencapai batas atas maka pompa akan beroperasi secara
otomatis begitu juga apabila air mencapai batas bawah, pompa akan
berhenti secara otomatis.
C. Pemeliharaan
Sampah/lumpur padat perlu dibersihkan sekurangnya 1 minggu sekali
untuk mencegah penumpukan di dasar dan permukaan bak yang
dapat menyebabkan gangguan pada system pemompaaan.
A. FUNGSI
Unit Filtrasi berfungsi menyaring padatan partikulat yang terdapat
didalam effluent Aerobic
Unit filtrasi terdiri dari Rapid Sand Filter & Granular Activated
Carbon (GAC) merupakan tangki filter bertekanan sehingga didalam
operasionalnya akan menggunakan system pemompaan.
Tangki GAC
Type : GAC
Dimensi : Diameter 500 mm dan tinggi 1500 mm
Kapasitas : maks 20 m3/jam
Pressure : Maks 6 Bar
Material : Fiberglass
Media : GAC (lokal).
B. OPERASIONAL
3 4
1 2
C. Pemeliharaan
Penggantian Media Rapid Sand Filter (RSF)
Penggantian media RSF dilakukan setiap 3-6 bulan sekali atau sesuai
dengan kebutuhan. Penggantian media dapat dilakukan melalui flange
yang terletak disamping tangki filter.
Penggantian Media Granular Activated Carbon (GAC)
Penggantian media filter (carbon aktif) dilakukan setiap 3-6 bulan
sekali, dimana hanya 20% - 30% media terbawah yang terdapat
didalam tabung filter yang diganti. Penggantian media dapat
dilakukan melalui flange yang terletak disamping tangki filter.
A. FUNGSI
Tangki Pelarut Khlorin, berfungsi untuk melarutkan kaporit dan
membubuhkannya ke bak kontak khorin.
Bak kontak kholrin, berfungsi sebagai tempat kontak antara larutan
khorin dan air limbah.
B. OPERASIONAL
Persiapan larutan khlorin untuk proses desinfeksi :
Larutkan ½ khlorin tablet dalam bak pelarut khlorin.
Atur bukaan keran menuju Bak kontak khlorin agar larutan cukup
habis dalam selama 2 hari.
C. PEMELIHARAAN
Bersihkan sampah baik yang terapung maupun mengendap pada bak
ini. Kontrol bersamaan dengan pembersihan bak penampung awal (2
minggu sekali)
Dilakukan Kontrol pada larutan klorin agar proses klorinasi dapat
berjalan dengan baik.
A. FUNGSI
Unit SDB berfungsi untuk mengeringkan lumpur hasil samping dari
proses dalam tanki aerasi.
B. OPERASIONAL
Unit ini termasuk free maintenance, dalam artian dapat bekerja
sendiri tanpa bantuan operator.
Tebal lumpur dalam bak SDB tidak boleh melebihi 10 cm dari
permukaan pasir dalam bak untuk mempermudah pengeringan oleh
matahari.
Proses pengeringan lumpur dapat berlangsung 5 – 10 hari tergantung
keadaan cuaca dan curah hujan.
Setelah lumpur kering, dilakukan pengambilan lumpur oleh operator
dengan peralatan sekop atau cangkul sampai batas dasar permukaan
pasir dari SDB.
Lumpur kering dari SDB dapat dijadikan bahan urugan atau dijadikan
pupuk tanaman di sekitar Rumah Sakit.
Unit SDB dilengkapi dengan pompa filtrat yang bekerja secara
manual. Secara berkala pompa ini dinyalakan oleh operator untuk
mengalirkan filtrat menuju bak equalisasi.
C. PEMELIHARAAN
Bersihkan sampah dan semak-semak yang terkadang tumbuh pada bak
SDB.
Kontrol lapisan filter pasir, jika perlu tambahkan pasir jika ikut
terbuang bersamaan dengan pembuangan lumpur kering.
A. OPERASIONAL
Untuk semua MCB pada panel posisikan ke mode ON.
2. BLOWER
a. Pengoperasian secara Automatis
• Posisikan semua selector switch Blower (Blower 1 dan 2) ke Auto
• Setting Time Switch dan disesuaikan dengan yang dikehendaki
b. Pengoperasian secara Manual
• Posisikan selector switch ke Manual
• Tekan push button ON (hijau) untuk menjalankan blower.
• Tekan push button OFF (merah) untuk menghentikan blower.
B. MAINTENANCE
POMPA
1. Lakukan pembersihan saringan dan impeller secara berkala, minimal 1
bulan sekali
BLOWER
1. Lakukan pemeriksaan Baut + Mur secara berkala, minimal 1 bulan sekali
2. Lakukan pemeriksaan Van Belt secara berkala, minimal 1 bulan sekali
3. Lakukan penggantian oli setiap 6 bulan sekali sesuai dengan takaran yang
dibutuhkan dengan menggunakan Oli SAE 40.
C. Troubleshooting
MIXER
1. Apabila motor bekerja, namun agitator berhenti:
a. Lakukan pemeriksaaan pada copel as motor dengan as agitator
2. Apabila motor bekerja, namun tiba-tiba berhenti:
a. Lakukan pemeriksaaan pada impeller agitator
b. Lakukan pemeriksaaan pada indicator trip pada panel kemudian reset
pada overload
c. Lakukan pemeriksaan pada tegangan listrik yang masuk, apakah telah
terpasang pada tegangan yang telah ditentukan sebelumnya.
d. Lakukan pengukuran resistan pada kumparan motor pompa
Root Blower
1. Apabila blower bekerja, namun udara tidak keluar:
a. Lakukan pemeriksaaan pada pipa instalasi, kemungkinan tersumbat
b. Lakukan pemeriksaaan pada impeller blower.
2. Apabila blower bekerja, namun tiba-tiba mati:
a. Lakukan pemeriksaan pada tegangan listrik yang masuk, apakah telah
terpasang pada tegangan yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Lakukan pemeriksaan pada indicator trip pada panel, kemudian
lakukan reset pada overload.
c. Lakukan pemeriksaan pada van belt, mungkin putus
d. Lakukan pemeriksaan pada motor