You are on page 1of 18

HPERENCANAAN WELL COMPLETION LAPANGAN GAS

BERDASARKAN KARAKTERISTIK RESERVOIR BATUPASIR


PENGENDAPAN DELTA

PROPOSAL KOMPREHENSIF

DISUSUN OLEH :
IWAN KURNIAWAN
113150081

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2018
PERENCANAAN WELL COMPLETION SUMUR GAS BERDASARKAN
KARAKTERISTIK RESERVOIR BATUPASIR PENGENDAPAN DELTA

PROPOSAL KOMPREHENSIF

DISUSUN OLEH :
IWAN KURNIAWAN
113150081

Disetujui untuk Jurusan Teknik Perminyakan


Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta,
Oleh :

Dosen Pembimbing,

(Ir. Wibowo, M.T.)


I. JUDUL
PERENCANAAN WELL COMPLETION SUMUR GAS
BERDASARKAN KARAKTERISTIK RESERVOIR BATUPASIR
PENGENDAPAN DELTA

II. LATAR BELAKANG


Reservoir delta ini merupakan reservoir yang sangat prospek untuk menjadi
tempat terakumulasinya gas bumi karena pada lingkungan delta merupakan daerah
yang banyak hewan dan tumbuhan laut hidup sebab berdasarkan pembagian zona
laut menurut kedalamannya, zona ini termasuk pada zona laut litoral dan neritik
yang dipengaruhi oleh adanya sinar matahari yang mencapai zona tersebut.
Reservoir delta terbentuk oleh batu pasir yang terpapar luas serta mempunyai
porositas dan permeabilitas yang baik. Reservoir gas dapat menghasilkan recovery
factor sebesar 50-70% sehingga pada reservoir delta akan memiliki jumlah
cadangan gas bumi yang melimpah dan sangat prospek untuk diproduksikan.

Banyaknya cadangan yang ada di dalam reservoir delta terbagi oleh adanya
layer-layer. Hal ini karena reservoir delta merupakan reservoir yang multilayer.

Dengan banyaknya cadangan yang ada di dalam reservoir delta dan terbagi
menjadi beberapa layer maka diperlukannya perencaan well completion yang baik
agar dapat mengoptimalkan produksi gas.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


3.1 MAKSUD :
3.1.1 Analisa karakteristik batuan dan fluida reservoir delta pada lapangan gas
3.1.2 Analisa potensi reservoir gas yang ada pada reservoir delta
3.1.3 Merencanakan komplesi sumur lapangan gas pada reservoir delta
3.2 TUJUAN :
Untuk mengoptimalkan produksi gas pada reservoir delta dengan desain well
completion terbaik.
IV. METODOLOGI
4.1. Analisa karakteristik batuan dan fluida reservoir delta pada lapangan gas
dengan melakukan penilaian formasi yakni melakukan analisa cutting,
coring, logging, well test dan PVT Analysis untuk mengetahui sifat fisik
batuan (porositas, wettabilitas, tekanan kapiler, permeabilitas, saturasi
fluida (gas dan air) ,dan kompressibilitas) dan sifat fisik fluida reservoir
delta lapangan gas ( komposisi kimia gas, densitas gas, faktor volume
formasi gas, viskositas gas, faktor kompressibilitas gas, kompressibilitas
gas, kelarutan air dalam gas, kelarutan gas dalam air formasi)
4.2. Analisa potensi reservoir gas dengan melakukan well test
Tujuan utama dari uji sumur yaitu untuk mengukur kemampuan
formasi dalam memproduksikan fluida yang dikandungnya atau dengan
kata lain mengukur produktivitas formasi. Prinsip dasar pengukuran adalah
membuat perbedaan tekanan antara formasi dengan lubang bor.
Perencanaan, pengoperasian dan analisa hasil uji sumur yang tepat akan
membantu melengkapi data tentang permeabilitas, derajat kerusakan sumur,
tekanan reservoir, kemungkinan batas-batas reservoir dan heterogenitas
formasi.
Pada dasarnya metode well test digunakan untuk menciptakan
pressure drawdown dalam lubang sumur agar fluida formasi dapat mengalir
masuk ke dalam lubang bor. Jika yang diukur adalah laju aliran dan tekanan
dalam lubang bor selama periode penutupan sumur, maka dinamakan
“pressure test”, sedangkan jika pencatatan dilakukan pada periode produksi,
maka disebut “rate test”. Metode-metode well testing antara lain :
a. Drill Stem Test (DST)
b. Pressure test
a. Pressure Build Up (PBU) Test
b. Pressure Draw-Down (PDD) Test
c. Rate Test
Pada prinsipnya mengukur perubahan tekanan terhadap
waktu pada kondisi sumur yang mengalir dengan rate yang
bervariasi, perioda penutupan sumur tidak dilakukan. Analisa
tekanan pada rate test juga akan menghasilkan tekanan statik
reservoir, permeabilitas rata-rata dan skin factor.

Pada dasarnya metoda ini khusus untuk mengamati


performance sumur, dimana karena alasan ekonomis tidak mungkin
ditutup atau untuk memberi kesempatan pada tekanan dasar sumur
mencapai keseimbangannya sebelum dilaksanakan Pressure Draw-
down test.

Multiple Rate Flow Test


Multiple rate flow test adalah tes pada sebuah sumur yang
dilakukan dengan laju aliran yang bervariasi. Suatu multiple rate
flow test dapat berupa :

a. Laju aliran yang bervariasi tanpa kontrol.

b. Sederetan laju aliran yang masing - masing tetap


besarnya.

c. Laju aliran dengan perubahan yang kontinyu pada tekanan


sumur yang tetap.

Pengukuran laju aliran dan tekanan yang teliti merupakan


sesuatu hal yang penting untuk berhasilnya analisa pada setiap
transient well test. Pada multiple rate flow test, pengukuran laju
aliran lebih kritis dibandingkan dengan pengukuran pada test yang
konvensional atau pada test dengan laju aliran yang tetap, seperti
drawdown dan buildup. Keuntungan-keuntungan daripada multiple
rate flow test adalah sebagai berikut :

1. Dapat memberikan data transient test sementara produksi


masih berlangsung.
2. Dapat mengurangi pengaruh perubahan-perubahan
wellbore storage dan segregasi fasa.
3. Dapat memberikan hasil yang baik, sementara pengujian
draw-down dan build-up tidak dapat dilakukan.
Persamaan yang dikembangkan untuk multiple flow rate
adalah berasal dari persamaan aliran radial untuk infinite-acting
dengan cairan yang slightly compressible. Persamaan aliran untuk
infinite-acting reservoir dapat dituliskan sebagai berikut :

162,6.q..B   k  
Pi  Pwf  Pi  log t  log  
2 
 3, 23  0,869.S 
kh    ..Ct .rw  

= m’ q (log t + S)

dimana :

m’ = 162,6 q µ B / k h

Data Tekanan dan Produksi Multiple Rate Flow Test (Lee, 1982)
Dalam hal ini laju aliran yang kontinyu dapat diperlakukan
sebagai sederetan dari selang laju aliran diskrit yang tetap pada
setiap selangnya. Pendekatan ini akan semakin teliti dengan
semakin kecil interval waktu produksi. Jika suatu multiple-rate test
mempunyai N variable laju aliran (q1, q2, ... qn), maka
menggunakan prinsip superposisi, persamaan dituliskan menjadi,
Pi  Pwf n
 (q j  q j1 ) 
 m'   log( t  t j1 )  b'
q. n j1  q 

dimana,

m’ = 162,6 q µ B / k h

  k  
b’ = m’ log 2
 3,23  0,869.S
  . . C t . rw  

= perpotongan grafik pada t = 0

d. Deliverability Test
Pada pertama kalinya pengujian untuk menentukan
kemampuan sumur gas untuk berproduksi dilakukan dengan
cara membuka sumur dan menghubungkan sumur dengan
tekanan atmosphere, dan harga AOF diukur langsung dengan
menggunakan impact pressure gauge yang dipasang
dipermukaan. Penyajian dengan cara ini hanya efektif untuk
digunakan pada sumur yang dangkal, sedangkan sumur gas yang
dalam dengan ukuran tubing yang kecil akan memberikan hasil
yang tidak akurat. Pembukaan sumur yang relatif lama akan
menyebabkan pemborosan gas secara sia-sia, selain dapat
menimbulkan kerusakan pada formasi serta dapat menimbulkan
bahaya lain yang tidak diinginkan.
Berdasarkan alasan diatas, maka mulai dikembangkan
metoda uji deliverability yang lebih modern dengan
menggunakan laju aliran yang sesuai dan dapat dikontrol,
diantaranya yakni Back Pressure, Isochronal dan Modified
Isochronal.
4.3. Merencanakan komplesi sumur lapangan gas
Well Completion adalah pekerjaan tahap akhir atau pekerjaan
penyempurnaan untuk mempersiapkan suatu sumur pemboran menjadi
sumur produksi. Untuk mendapatkan hasil produksi yang optimum dan
mengatasi efek negatif dari setiap lapisan produktif maka harus dilakukan
pemilihan metode well completion yang tepat dan ukuran peralatan yang
sesuai untuk setiap sumur. Jenis well completion antara sumur satu dengan
lainnya selalu bervariasi, tergantung dari faktor yang dipertimbangkan.
Tujuan dari well completion adalah mengatur aliran fluida dari
formasi produktif dasar sumur ke permukaan sebaik mungkin.

A) Jenis-jenis Well Completion


Well completion berdasarkan fungsi dan tujuannya dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu formation completion, tubing completion dan
wellhead completion yang akan dibahas satu persatu di bawah ini.
a) Formation Completion
Merupakan jenis komplesi yang bertujuan untuk
memaksimalkan aliran fluida dari reservoar ke dalam lubang sumur.
Berdasarkan pemasangan peralatan dan fungsinya maka formation
completion dapat dibagi menjadi beberapa metode, yaitu : open hole
completion, sand exclution completion, dan perforated casing
completion.
b) Tubing Completion
Tujuan tubing completion adalah mempersiapkan sumur
supaya fluida yang telah ada di dasar sumur dapat mengalir ke
permukaan dengan rate yang optimal.
Berdasarkan pada jumlah production string dan lapisan yang
diproduksi pada saat yang bersamaan, maka metode tubing
completion dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : single
completion, multiple completion dan comingle completion. Selain
ketiga tipe tersebut masih terdapat jenis lain yaitu: permanent
completion yang didasarkan pada cara pemasangan dari production
string-nya.
c) Wellhead Completion
Wellhead atau kepala sumur adalah istilah yang digunakan
untuk menguraikan peralatan yang terpaut pada bagian atas dari
rangkaian pipa di dalam suatu sumur untuk menahan dan menopang
rangkaian pipa, menyekat daripada masing-masing casing dan
tubing serta untuk mengontrol produksi sumur.
Dalam menentukan jenis dan ukuran wellhead completion
sebagai tindak lanjut dari formation completion dan tubing
completion, maka pada bagian ini akan dibahas mengenai pemilihan
peralatan wellhead (ukuran grade, desain, dimensi dan kualitas)
yang bertujuan untuk memberikan keselamatan kerja pada saat
penggantian atau pemasangan peralatan tersebut. Dalam hal ini
pemilihan peralatan dibatasi berdasarkan standart API.
Peralatan wellhead dalam standart API diklasifikasikan
berdasarkan kesanggupan dalam menahan tekanan kerja (working
pressure) yang berkisar antara 900 psi sampai 15000 psi. Untuk seri
600 berarti mempunyai tekanan kerja 2000 psi. Sedangkan tekanan
test hidrostatik adalah tekanan yang diberikan di pabrik untuk
menguji apakah peralatan tersebut memenuhi standart kelayakan.
Dan pengoperasian peralatan wellhead tersebut adalah pada
temperatur -500 sampai + 250oF.
V. TIMESHEET
Subyek Bulan
September Oktober
Analisa Karakteristik
batuan dan fluida
reservoir
a. Sifat fisik
batuan reservoir
b. Sifat fisik fluida
reservoir (gas
dan air)
Lingkungan
Pengendapan Delta
Produktifitas Formasi

a. Analisa
Pressure test
b. Analisa Rate
test
c. Analisa
Deliverability
test
Well Completion

a. Formation
Completion
b. Tubing
Completion
c. Wellhead
Completion
Pembahasan dan
Kesimpulan
Sidang komprehensif
RENCANA DAFTAR PUSTAKA

1. Slatt, M. Roger. 2013. “Stratigraphic Reservoir Characterization For


Petroleum Geologist, Geophysicists, And Engineers second edition”. UK:
Elsevier
2. Amyx,J. W, Bass D. M.Jr, Whaitting R.L, “Petroleum Reservoir
Engineering Properies”., First Edition, Mc Graww Hill Book
Company Inc., New York, USA 1960.

3. Pettijhon, F.J “ Sedimentary Rock ” Second edition harper and brother


publishing New York 1957.

4. Arnold, Ken. 1999. “Surface Production Operation: second edition, Design of


Gas Handling System and Facilities”. UK: Elsevier

5. Beggs, Dale. H.; “Gas Production Operations”; Oil and Gas Consultant
International. Inc.; OGCI Publication, Tulsa Oklahoma; USA;1995.

6. Economides, Michael. 2009. “Advanced Natural Gas Engineerinhg”. Texas:


Gulf Publishing Company

7. Economides, J. Michael, Daniel A. Hill. 2013. “Petroleum Production


Systems”. United State: Pearson Education.

8. Ikoku, Chi U. ; “Natural Gas Production Engineering”; The Pennsylvania


State University; Krieger Publishing Company; Malabar, Florida; USA;
1992.

9. Brown, Kermit E.; Beggs, Dale. H; “The Technology Of Artificial Lift


Methods”; Volume I; Penwell Publishing Company, Tulsa, Oklahoma,
1980.

10. Petroleum Extension Service.; “Field Handling Of Natural Gas”; The


University Of Texas At Austin, Austin, Texas, 1987.
RENCANA DAFTAR PUSTAKA
(Lanjutan)

11. Katz, Donald. L. et. al.; “Handbook of Natural Gas Engineering”: McGraw
Hill Book Company; New York; 1959.

12. Campbel, John M, DR.; “Gas Conditioning and Processing”; Campbell


Petroleum Series, 1989

13. Kumar, Sanjay.; “Gas Production Engineering”; Volume 4; Gulf Publishing


Company; Houston, Texas; 1987

14. Katz, Donald. L; Lee, Robert. L; “Natural Gas Engineering”: Production and
Storage; International Edition; McGraw Hill Book Company; New York;
1990.

15. Byrnes, E.B.; Tenison, P.R.; “Gas and Liquid Sweetening”; Arco Oil and Gas
Company, Dallas, Texas, 1984.

16. Maddox, R.N., DR.; “Gas and Liquid Sweetening”; Campbell Petroleum
Series, 1977.
RENCANA DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................
BAB II. KARAKTERISTIK RESERVOIR ..............................................
2.1. Karakteristik Batuan Reservoir .......................................................
2.1.1. Komposisi Kimia Batuan Reservoir ...................................
2.1.1.1. Batupasir ................................................................
2.1.1.2. BatuKarbonat .........................................................
2.1.1.3. BatuShale. ..............................................................
2.1.2. Sifat Fisik Batuan Reservoir ................................................
2.1.2.1. Porositas.................................................................
2.1.2.2. Wettabilitas ............................................................
2.1.2.3. Tekanan Kapiler ....................................................
2.1.2.4. Permeabilitas .........................................................
2.1.2.5. Saturasi Fluida .......................................................
2.1.2.6. Kompresibilitas ......................................................
2.2. Karakteristik Fluida Reservoir.........................................................
2.2.1. Komposisi Kimia Fluida Reservoir .....................................
2.2.1.1. Komposisi Kimia Hidrokarbon .............................
2.2.1.1.1. Golongan Asiklik ..................................
2.2.1.1.2. Golongan Siklik ....................................
2.2.1.2. Komposisi Kimia Air Formasi ..............................
2.2.2. Sifat Fisik Fluida Reservoir. ................................................
2.2.2.1. Sifat Fisik Gas .......................................................
2.2.2.1.1. Gas Ideal Dan Gas Alam .......................
2.2.2.1.2. Densitas Gas ..........................................
2.2.2.1.3. Faktor Deviasi Gas ................................
2.2.2.1.4. Faktor Volume Formasi Gas .................
2.2.2.1.5. Kompresibilitas Gas ..............................
2.2.2.1.6. Viskositas Gas .......................................
2.2.2.1.7. Kelarutan Gas Dalam Air ......................
2.2.2.2. Sifat Fisik Air Formasi ..........................................
2.2.2.2.1. Densitas Air Formasi ............................
2.2.2.2.2. Kelarutan Gas Dalam Air Formasi........
2.2.2.2.3. Faktor Volume Formasi Air Formasi ....
2.2.2.2.4. Kompresibilitas Air Formasi .................
2.2.2.2.5. Viskositas Air Formasi..........................
2.3. Kondisi Reservoir ............................................................................
2.3.1. Tekanan Reservoir ...............................................................
2.3.2. Temperatur Reservoir ..........................................................

BAB III. LINGKUNGAN PENGENDAPAN DELTA


3.1. Geologi Reservoir Delta ................................................................
3.1.1. Pengertian Zona TransisiPengendapan Delta ....................
3.1.1.1. Definisi dan Syarat Terbentuknya Delta .............
3.1.1.2. Morfologi Basic Delta .........................................
3.1.1.3. Urutan-Urutan Prodelta dan Delta Front .............
3.1.1.4. Klasifikasi DeltaDelta Yang Didominasi Sungai.
3.1.1.5. Delta Yang Didominasi Oleh Gelombang ..........
3.1.1.6. Delta Yang Dipengaruhi Oleh Air Pasang ..........
3.1.2. Distribusi Channel dan Bar ...............................................
3.1.2.1. Penyebaran Channel Pada Rangkaian Delta
Plain.....................................................................
3.1.3. Jenis-Jenis Delta ................................................................
3.1.4. Facies ................................................................................
3.2. Karakterisasi Reservoir Delta........................................................
3.2.1. Reservoir Berlapis .............................................................
3.2.2. Proses Terbentuknya Reservoir Berlapis ..........................
3.2.3. Mekanisme Penjebakan Reservoir Berlapis ......................
3.2.4. Klasifikasi Heterogenitas Reservoir ..................................
3.2.4.1. Heterogenitas Reservoir Skala Megakropis ........
3.2.4.2. Heterogenitas Reservoir Skala Makroskopis ......
3.2.4.3. Heterogenitas Reservoir Skala Mikroskopis .......
3.2.5. Faktor- Faktor Yang Mengontrol Heterogenitas Reservoir
3.2.5.1. Sedimentasi Tektonik Regional ..........................
3.2.5.2. Komposisi Dan Tekstur Batuan ..........................
3.2.5.3. Geometri Pori – Pori ...........................................
3.2.6. Jenis-jenis Heterogenitas Reservoir ..................................
3.2.6.1. Heterogenitas Reservoir Arah Vertikal ...............
3.2.6.2. Heterogenitas Reservoir Arah Horizontal ...........
3.2.6.3. Batas Vertikal Dan Lateral Reservoir Berlapis ...
3.2.6.4. Batas Vertikal Reservoir Berlapis .......................
3.2.6.5. Batas Reservoir Lateral Berlapis ........................
3.2.7. Open reservoir dan Close reservoir ...................................
3.2.8. Reservoir Performance ......................................................
BAB IV. PRODUKTIVITAS FORMASI
4.1. Analisa Cutting .............................................................................
4.1.1. Analisa Lithologi .................................................................
4.1.1. Analisa Kandungan Hidrokarbon.....................................
4.2. Coring dan Analisa Core ...............................................................
4.2.1. Coring ..................................................................................
4.2.1.1.Bottom Hole Coring ................................................
4.2.1.2.Sidewall Coring .......................................................
4.2.2. Analisa Core ........................................................................
4.2.2.1. Analisa Core Rutin .................................................
4.2.2.2. Analisa Core Spesial...............................................
4.3. Logging .........................................................................................
4.3.1. Dasar-dasar Pengukuran Logging .....................................
4.4. Interprestai Logging ......................................................................
4.4.1. Analisa Kualitatif ..............................................................
4.4.1.1. Identifikasi Lapisan Permeabel ...............................
4.4.1.2. Ketebalan dan Batas Lapisan ..................................
4.4.1.3. Lithology.................................................................
4.4.2. Evaluasi Shaliness .............................................................
4.5. Analisa Kuantitatif .........................................................................
4.5.1. Porositas ............................................................................
4.5.2. Saturasi ..............................................................................
4.5.3. Permeabilitas .....................................................................
4.5.4. Resistivitas Air Formasi ....................................................
4.6. Well Testing ...................................................................................
4.6.1. Drill Stem Test ..................................................................
4.3.1. Drill Stem Test..................................................................
4.7. Pressure Test ..................................................................................
4.7.1. Pressure Built-Up (PBU) Test. ..........................................
4.7.2. Pressure Draw-Down (PDD) Test .....................................
4.8. Rate Test ........................................................................................
4.8.1. Multiple Rate Flow Test.......................................................
4.8.2. Two Rate Flow Test .............................................................
4.9. Aliran Dalam Media Berpori .........................................................
4.9.1. Aliran Fluida Linier ...........................................................
4.9.2. Aliran Fluida Radial ..........................................................
4.9.2.1.Aliran Radial Untuk Perlapisan Paralel ...................
4.9.2.2.Lapisan Radial Untuk Perlapisan Berseri ................
4.10. Produktifity Indeks ........................................................................
4.10.1. Pengertian Productivity Index ...........................................
4.10.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PI ...............................
4.11. Inflow Performance Relationship ..................................................
4.11.1. IPR Aliran Fluida Satu Fasa ..............................................
4.11.2. IPR untuk Aliran Fluida Dua Fasa ....................................
4.12. Produktivitas Formasi Reservoir Berlapis .....................................

BAB V. WELL COMPLETION


5.1.Pengertian dan Tujuan Well Completion ........................................
5.2.Jenis-Jenis Well Completion...........................................................
5.2.1. Formation Completion / Down-Hole Completion .................
5.2.1.1.Open Hole Completion ..........................................
5.2.1.2.Perforated Casing Completion ..............................
5.2.1.3.Sand Exclusion Type .............................................
5.2.2. Tubing Completion ...............................................................
5.2.2.1.Single Completion ..................................................
5.2.2.2.Commingle Completion ........................................
5.2.2.3.Multiple Completion .............................................
5.2.2.4.Tubingless Completion .............................................
5.2.3. Well Head Completion ........................................................
5.2.3.1.Single Completion ..................................................
5.3. Faktor-Faktor Pemilihan Jenis Wellcompletion ............................
5.3.1.Formation Completion ..........................................................
5.3.1.1.Kondisi Reservoir ...................................................
5.3.1.2.Kekompakan Batuan dan Problem Kepasiran .........
5.3.1.3.Produktivity Index dan MER ...................................
5.3.1.4.Kestabilan Formasi .................................................
5.3.1.5.Sand Free Flow Rate ..............................................
5.3.1.6.Pengaruh Peralatan .................................................
5.3.2. Tubing Completion ...............................................................
5.3.2.1.Jumlah Lapisan Produktif dan Produktivitas
Formasi ..............................................................
5.3.2.2.Pemilihan Ukuran dan Jumlah Tubing ..............
5.3.2.3.Pressure Loss Dalam Tubing .............................
5.3.2.4.Sifat Fluida Produksi .........................................
5.3.2.5.Pemiliharaan Kemampuan Produktivitas Formasi
5.3.3. Well Head Completion .........................................................
5.3.3.1.Kondisi Tekanan Reservoir ................................
5.3.3.2.Laju Produksi Sumur ........................................
5.4. Perencanaan Well Completion ...................................................
5.4.1.Perencanaan Formation Completion ....................................
5.4.1.1.Open Hole Completion ............................................
5.4.1.2.Perforated Casing Completion ................................
5.4.1.3.Sand Exclusion Type Completion ..........................
5.4.2.Perhitungan Perencanaan Tubing Completion ........................
5.4.2.1.Perhitungan Ukuran Tubing Completion ................
5.4.2.2.Perhitungan Pressure Loss pada Tubing .................
5.4.3.Perhitungan Perencanaan Well Head Completion .................
5.4.3.1.Perencanaan Well Head ..........................................
5.4.3.2.Perencanaan Christmas Tree ...................................
5.4.3.3.Perencanaan Ukuran Choke .....................................
VII. PEMBAHASAN ........................................................................
VIII. KESIMPULAN .........................................................................
DAFTAR PUSTAKA

You might also like