Professional Documents
Culture Documents
3. Komputasinya benar
Pada kartu penilaian terdapat 5 standar unjuk kerja yang akan dinilai,
maka nilai minimum yang akan dicapai siswa adalah 5 dan nilai maksimum yang
dapat dicapai siswa adalah 20. Rentangan nilai 5 sampai dengan 20 dibagi dalam
4 tingkatan/level (sesuai dengan tingkatan yang ada pada kartu penilaian). Setelah
diketahui skor total, nilai tersebut dikonversikan dengan rentang nilai seperti
berikut:
6 10 : gagal
11 15 : kurang berhasil
16 20 : berhasil
21 24 : sangat berhasil
2. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian
terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode waktu
tertentu. Kunandar (2012:279) mengemukakan bahwa “penilaian terhadap suatu
tugas meliputi pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian
data”. Tugas tersebut dapat berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik,
mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan,
analisis, dan penyajian data.
Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek
pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan. Penilaian proyek dilakukan mulai
dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru
perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan
disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.
Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar
cek ataupun skala penilaian.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian proyek
adalah:
1. Ide proyek, hendaknya berasal dari guru.
2. Pelaksanaan proyek tidak pada awal pembelajaran.
3. Proyek pertama yang diberikan pada siswa bersifat sederhana.
4. Proyek pertama hendaknya membuat siswa tidak bekerja pada masalah
rutin.
5. Masalah yang diberikan menantang berpikir siswa.
6. Proyek diberikan sebagai tugas yang harus diselesaikan secara
berkelompok.
Tujuan utama dari tugas penilaian proyek dan investigasi dalam
pembelajaran matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan matematika
siswa. Melalui kegiatan proyek dalam mata pelajaran matematika, hasil yang
diinginkan dari siswa adalah:
1. Menyelesaikan dan memformulasikan masalah dalam matematika dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
2. Menggunakan bahasa matematika untuk mengkomunikasikan ide-ide.
3. Menggunakan kemampuan mereka untuk mengaplikasikan ketrampilan
penalaran dan ketrampilan analisis mereka.
4. Mendemonstrasikan pengetahuan dari konsep, keterampilan dan algoritma.
5. Membuat kaitan di dalam matematika sendiri maupun dengan disiplin
ilmu lain.
6. Mengembangkan pemahaman tentang hakekat matematika.
7. Mengintegrasikan pengetahuan matematika ke dalam suatu konsep yang
lebih bermakna.
8. Menalar untuk membuat kesimpulan dari investigasi.
Rubrik Penskoran Tugas Proyek
Tingkatan
Kriteria Khusus Catatan
(Level)
Menunjukkan pemahaman dari permasalahan penyajian dan ukuran
tendensi sentral
Data yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kelompok
4
Cara penyajian data semuanya sesuai dan bervariasi
(Superior) Membuat rangkuman
Meyajikan kuartil atas dan bawah serta jangkauan.
Ukuran tendensi sentral yang digunakan sesuai
Selalu menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh data
Bekerja sistematis dan akurat
Selalu bekerjasama
Pameran mendukung terhadap pemahaman konsep matematika
Terampil menggunakan alat untuk menyajikan data
Menunjukkan pemahaman dari permasalahan penyajian dan ukuran
3 tendensi sentral
(Memuaskan Data yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kelompok
dengan sedikit Cara penyajian data semuanya sesuai.
kekurangan) Ukuran tendensi sentral yang digunakan sesuai
Selalu menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh data
Bekerja sistematis dan akurat
Dapat bekerjasama
Pameran mendukung terhadap pemahaman konsep matematika
Terampil menggunakan alat untuk menyajikan data
Menunjukkan pemahaman dari sebagian besar permasalahan penyajian
2 dan ukuran tendensi sentral
Data yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kelompok
(Cukup
Cara penyajian data sebagian sesuai.
memuaskan
Ukuran tendensi sentral yang digunakan ada yang sesuai
dengan
banyak Kadang-kadang menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh data
kekurangan) Bekerja sistematis dan kadang-kadang tak akurat.
Tidak dapat bekerjasama
Pameran sebagian mendukung terhadap pemahaman konsep matematika
Kurang terampil menggunakan alat untuk menyajikan data
Menunjukkan pemahaman yang rendah atau tidak sama sekali, dari
1 pertanyaan-pertanyaan dan konsep yang dipelajari
Data yang terkumpul tak sesuai dengan kesepakatan kelompok
(Tidak
Cara penyajian data tidak sesuai.
memuaskan)
Ukuran tendensi sentral yang digunakan tak sesuai
Tidak menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh data
Bekerja tidak sistematis
Tidak dapat bekerjasama
Pameran tidak mendukung terhadap pemahaman konsep matematika
Tidak terampil menggunakan alat untuk menyajikan data
3. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan salah satu penilaian yang sesuai dengan PBK untuk
mata pelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena salah satu prinsip
pelaksanaan PBK adalah berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara
berencana, bertahap, terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang
perkembangan belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya. Selain itu melalui
penilaian portofolio, akan diketahui gambaran tentang apa yang diketahui dan apa
yang dapat dilakukan siswa. Portofolio adalah kumpulan pekerjaan (tugas-tugas)
siswa yang representatif dalam periode waktu tertentu. Fokus portofolio pada
pemecahan masalah, berpikir dan pemahaman, komunikasi, hubungan
matematika, dan pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pebelajar
matematika.
Rubrik Penskoran Portofolio
Tingkatan (Level) Deskripsi
4 Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol.
Super Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol.
Menunjukkan kemampuan berargumentasi yang menonjol.
Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang menonjol.
Pengorganisasian yang sangat baik dan bersih.
Melebihi permintaan.
3 Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik
Memuaskan Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik.
Menunjukkan kemampuan berargumentasi yang baik.
Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang baik.
Pengorganisasian yang baik dan bersih.
Memenuhi semua permintaan.
2 Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah
Agak memuaskan yang baik.
Kadang-kadang Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik.
Kadang-kadang berargumentasi dengan baik.
Pengorganisasian dapat diterima dan bersih.
Memenuhi sebagian besar permintaan.
1 Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat
Tidak memuaskan rendah.
Menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah.
Menunjukkan kemampuan berargumentasi yang sangat rendah.
Pengorganisasian dan kebersihan kurang.
Tidak memenuhi permintaan.
4. Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes
tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Tes tertulis berbentuk esai menuntut dua jenis pola jawaban, 1. jawaban
terbuka (extended-response) 2. jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini
sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini
memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik
pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.
5. Penilaian Sikap
Kunandar (2013:105) membagi lima jenjang proses berpikir ranah sikap,
yaitu menerima atau memerhatikan, merespon atau menanggapi, menilai atau
menghargai, mengorganisasi atau mengelola, dan berkarakter.
Objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah: 1) Sikap
terhadap mata pelajaran. 2) Sikap terhadap guru/ pengajar. 3) Sikap terhadap
proses pembelajaran. Cara atau teknik, yaitu teknik observasi perilaku, pertanyaan
langsung, dan laporan pribadi. a) Observasi perilaku b) Pertanyaan langsung c)
Laporan pribadi.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai dengan 5. 1 = sangat
kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik 5 = amat baik.
6. Penilaian Diri
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap
perkembangan kepribadian seseorang.
Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain: 1) dapat
menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan
untuk menilai dirinya sendiri; 2) peserta didik menyadari kekuatan darri
kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan
introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya; 3) dapat
mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena
mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. Penilaian
diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif.
Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan
melalui langkahlangkah sebagai berikut. a) Menentukan kompetensi atau aspek
kemampuan yang akan dinilai. b) Menentukan kriteria penilaian yang akan
digunakan. c) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran,
daftar tanda cek, atau skala penilaian. d) Merminta peserta didik untuk melakukan
penilaian diri. e) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk
mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara
cermat dan objektif. f) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik
berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Format Penilaian Diri
Kompetensi Sikap Sosial