You are on page 1of 19

BAB 6

TANGGAPAN
TERHADAP KAK

ustek RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 1
6.1. METODE ANALISIS
6.1.1. Latar Belakang
Purwodadi adalah ibu kota Kabupaten Grobogan sekaligus nama ibu kota
kecamatan di Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah. Terletak di jalur
lalu lintas alternatif dari Semarang – Surabaya dan menjadi kota penghubung
serta kota transit kota-kota di Pantura Timur, yaitu Kudus, Jepara, Pati,
Rembang, Blora menuju ke Kota Solo . Sebagai pintu utama dari arah
sebelah barat Kota Purwodadi adalah kawasan Nglejok dimana selanjutnya
terdapat koridor Jl. Ahmad Yani sebagai jalan kolektor primer yang berdaya
guna melayani antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lokal,
antar pusat kegiatan wilayah, serta antara pusat kegiatan wilayah dengan
pusat kegiatan lokal. Selain itu juga sebagai koridor yang akan dilalui oleh
pendatang dari luar kota, baik untuk menuju pusat kota Purwodadi maupun
akan menuju kota lain.

Koridor ini akan menjadi perhatian utama yang akan memberikan kesan
pertama bagi pengguna dari luar kota sebelum memasuki kota Purwodadi.
Untuk itu jalur ini semestinya menjadi simbol yang memberikan informasi
tentang tempat yang akan menjadi tujuan, dan sekaligus berpeluang menjadi
gerbang kota Purwodadi. Kondisi saat ini, beragam bentuk dan ruang yang
ada pada Jl. Ahmad Yani belum secara maksimal dapat merepresentasikan
wajah kota yang mampu menunjukkan dan memberikan konsep bahwa
koridor ini adalah sebagai simbol gerbang Kabupaten Grobogan dan Kota
Purwodadi pada khususnya yang filosofinya melatarbelakangi karakteristik
daerah, sehingga belum dapat menunjukkan image kota Purwodadi yang
memberikan kesan “mengundang” bagi pendatang yang akan memasukinya.

Dari pengamatan terhadap kondisi eksisting pada kawasan Nglejok terhadap


potensi yang dimiliki Kabupaten Grobogan diperlukan upaya penataan
bangunan dan lingkungan melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

ustek
(RTBL) sebagai panduan rancang bangun pada kawasan tersebut. Dengan
demikian Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) akan memberikan
arahan terhadap wujud pemanfaatan lahan, ragam, arsitektural dari
bangunan-bangunan sebagai hasil rencana teknis/rancang bangunan

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 2
(building design) di Kawasan Nglejok terutama pada koridor Jl. Ahmad Yani,
sehingga image Kota Purwodadi bisa teroptimalkan. Dengan adanya arahan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), perencanaan kawasan dan
bangunan (urban designer dan arsitek) akan mempunyai mempunyai
kontribusi yang positif serta memiliki kejelasan menyangkut kebijakan
pembangunan fisik dari Pemerintah Kabupaten Grobogan.

tanggapan :
Kawasan Nglejok sebagai kawasan penting dan bagian depan Purwodadi
ingin direncanakan menjadi front area Purwodadi dari arah barat (Semarang).
Pemerintah Grobogan berencana untuk menata dan mengembangkan
kawasan Nglejok khususnya Jl. A.Yani sehingga kawasan ini menjadi
gambaran jati diri Grobogan, melalui program RTBL

6.1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN


SASARAN
Maksud kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL) Kota Purwodadi pada Kawasan Nglejok sebagai
acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan penataan
bangunan dan lingkungan pada koridor Jl. Ahmad Yani.

Tujuan yang ingin dicapai adalah terarahnya penyelenggaraan penataan


bangunan dan lingkungan pada koridor demi terwujudnya tata bangunan dan
lingkungan berjati diri dan berkelanjutan. Sasaran penyusunan Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kota Purwodadi pada Kawasan Nglejok
adalah mengoptimalkan fungsi koridor Jl. Ahmad Yani sebagai gerbang kota
sekaligus pintu masuk wilayah Kabupaten Grobogan sebagai cerminan wajah
kota yang beridentitas dan mampu memberikan image bagi Kabupaten
Grobogan dan kota Purwodadi pada khususnya.

ustek RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 3
tanggapan :
Melalui program RTBL dengan penekanan substansi perencaanaan dan
penataan bangunan dan lingkungan khususnya koridor Jl. A.Yani (kawasan
Nglejok), maka hasil dari program RTBL menjadi panduan rancang bangun
serta perijinan pembangunan.

6.1.3. RUANG LINGKUP


PERENCANAAN
Ruang lingkup Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kota
Purwodadi pada Kawasan Nglejok meliputi koridor Jl. Ahmad Yani yang
mempunyai batasan fisik satu lapis bangunan dari jalan. Termasuk didalam
koridor jalan terdapat jalur pejalan kaki atau pedestrian yang terletak di sisi
kanan dan kiri jalan yang berfungsi sebagai jalur untuk berjalan kaki. Jalur
pejalan kaki atau pedestrian ways tidak bisa lepas dari karakteristik aktifitas
atau fungsi guna lahan dan bangunan yang ada di atasnya serta faktor
kelengkapan dan kondisi elemen–elemen pendukung (street furniture).

tanggapan :
Ruang lingkup perencanaan RTBL menggunakan pedoman penyusunan
RTBL dari PermenPU no 26 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

6.1.4. SUMBER PENDANAAN


Kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kota
Purwodadi pada Kawasan Nglejok dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Grobogan TA. 2017 sebesar Rp.
220.000.000,- (dua ratus dua puluh juta rupiah).

ustek
tanggapan :
Sumber pendanaan kegiatan ini adalah APBD Kabupaten Grobogan Tahun
Anggaran 2017. Maka semua operasional kegiatan dan pembahasan materi

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 4
RTBL dilakukan di wilayah Kabupaten Grobogan dan melaksanakan
pembahasan dan diskusi dengan Tim Teknis yang ditunjuk oleh pemerintah
kabupaten Grobogan.

6.1.5. NAMA DAN ORGANISASI


PENGGUNA JASA
• Nama Pengguna Anggaran : Subiyono, ST, MT, Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Grobogan
• Organisasi Perangkat Daerah : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Grobogan
• Pejabat Pembuat Komitmen : Agus Sutiyono, A.Md Kepala Bidang
Penataan Ruang

tanggapan :
Dalam melaksanakan tugasnya, Konsultan bertanggung jawab kepada nama
dan organisasi pengguna jasa yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Grobogan.

6.1.6. DATA DASAR


Secara fisik geografis dan posisi strategis Kota Purwodadi memiliki lokasi
yang cukup strategis dan berdekatan dengan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Semarang, serta memiliki askses langsung ke daerah pinggiran. Jl. Ahmad
Yani merupakan koridor jalan di kota Purwodadi yang terdiri dari beberapa
bangunan yang meliputi permukiman, SPBU, perkantoran, pasar, fasilitas
pendidikan, pertokoan, dan lain-lain.

tanggapan :
Data dasar berupa data sekunder dapat diperoleh di lingkungan pemerintah

ustek
kabupaten Grobogan dan data primer dapat diperoleh di lapangan sesuai
dengan lokasi / locus perencanaan RTBL, yaitu Kawasan Nglejok (khususnya
koridor Jl. Ahmad yani, Purwodadi).

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 5
6.1.7. REFERENSI HUKUM
Penyusunan Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan didasarkan
pada:
a. Undang-undang RI No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
c. Undang-undang RI No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
d. Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
e. Undang-undang RI No. 32 tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup;
f. Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
j. Peraturan Menteri PU Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di
Kawasan Perkotaan;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 18/PRT/M/2010 tentang
Pedoman Revitalisasi Kawasan;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
n. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan
Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan
Lingkungan;
o. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan;

ustek
p. Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 01/SE/DC/2009
perihal Modul Sosialisasi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 6
q. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahn 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 –
2029.
r. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Grobogan Tahun 2011 – 2031.
s. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Bangunan Gedung.
t. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 14 Tahun 2013 tentang
Izin Pemanfaatan Ruang.

tanggapan :
Seluruh kegiatan pelakasanaan pekerjaan menggunakan pedoman peraturan
terkait, dari peraturan dan kebijakan pusat, provinsi Jawa Tengah dan
kabupaten Grobogan. Sehingga hasil pekerjaan ini tidak menyimpang dari
peraturan dan kebijakan tersebut.

6.1.8. LINGKUP KEGIATAN


Lingkup Kegiatan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Koridor Jl.
Ahmad Yani meliputi sebagai berikut :
1) Survei Lokasi dan Pendataan
Data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang diperlukan
untuk melakukan analisis kawasan dan wilayah sekitarnya. Dari hasil
pendataan ini akan diperoleh identifikasi kawasan dari segi fisik, sosial,
budaya, dan ekonomi, serta identifikasi atas kondisi di wilayah sekitarnya
yang berpengaruh pada kawasan perencanaan. Data tersebut meliputi :
peta (peta regional,peta kota,dan peta kawasan perencanaan dengan
skala 1: 1.000 serta memperlihatkan kondisi topografis/garis kontur), foto-
foto (foto udara/citra satelit dan foto-foto kondisi kawasan perencanaan,
peraturan dan rencana-rencana terkait sejarah dan signifikansi historis
kawasan, kondisi sosial budaya, kependudukan, pertumbuhan ekonomi,
kondisi fisik dan lingkungan, kepemilikan lahan, prasarana dan fasilitas,

ustek
dan data lain yang relevan.
2) Tahap Kompilasi Data dan Analisis Kawasan Perencanaan

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 7
Tahap kompilasi data merupakan tahap pemilahan/ penyeleksian/
pentabulasian/ pendeskripsian data untuk memudahkan proses analisis
data. Analisis adalah penguraian atau pengkajian atas data yang telah
dikumpulkan. Analisis dilakukan secara berjenjang dari tingkat kota,
tingkat wilayah, tingkat kawasan dan pada koridor jalan yang dimaksud.
Komponen analisis yang diperlukan antara lain analisis sosial
kependudukan, prospek pertumbuhan ekonomi, daya dukung prasarana
dan fasilitas, kajian aspek historis. Dari hasil analisis ini akan diperoleh
arahan solusi atau konsep perencanaan atas permasalahan yang telah
diidentifikasikan pada tahap pendataan. Adapun analisis secara khusus
yang diperlukan untuk menilai unsur-unsur elemen kota sesuai konsepsi
atau pendekatan aspek urban design yakni analisis Tata Guna Lahan,
Bentuk dan Massa Bangunan, Sirkulasi dan sistem perparkiran, Ruang
Terbuka (pasif dan aktif), Jalan Pedestrian, Signage, dan Preservasi.
Pada tahap ini akan dirumuskan konsep dasar perancangan tata
bangunan dan lingkungan pada koridor Jl. Ahmad Yani yang meliputi
komponen Visi Pembangunan, Konsep Perancangan Struktur Tata
Bangunan dan Lingkungan, dan Konsep Komponen Perancangan pada
koridor jalan.
3) Tahap Perumusan dan Pengembangan Perancangan
Tahap perumusan dan pengembangan perancangan meliputi tahap
perumusan :
a) Rencana Umum
Materi rencana umum mempertimbangkan potensi mengakomodasi
komponen-komponen rancangan suatu kawasan sebagai berikut :
i. Struktur Peruntukan Lahan
Komponen Penataan meliputi :
(1) Peruntukan Lahan Makro,
(2) Peruntukan Lahan Mikro, hal-hal yang diatur adalah
• Peruntukan lantai dasar, lantai atas, maupun lantai
besmen, ruang terbuka, prosentase terbangun dan
tidak terbangun;
• Peruntukan lahan tertentu, misalnya berkaitan

ustek
dengan konteks konteks tematikal pengaturan pada
spot ruang bertema tertentu.
ii. Intensitas Pemanfaatan Ruang

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 8
Intensitas Pemanfaatan Lahan adalah tingkat alokasi dan
distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap
lahan/tapak peruntukannya. Komponen perencanaan meliputi :
(1) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
(2) Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
(3) Koefisien Daerah Hijau (KDH)
(4) Koefisien Tapak Besmen (KTB)
iii. Tata Bangunan
Komponen penataan meliputi :
(1) Pengaturan Bangunan,
(2) Pengaturan Ketinggian dan Elevasi Lantai Bangunan,
Pengaturan ini terdiri atas:
• Ketinggian Bangunan (maksimal ketinggian);
• Komposisi Garis Langit Bangunan (sky line);
• Ketinggian Lantai Bangunan (KLB).
iv. Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Komponen Penataan meliputi :
(1) Sistem jaringan jalan dan pergerakan
(2) Sistem sirkulasi kendaraan umum
(3) Sistem sirkulasi kendaraan pribadi
(4) Sistem sirkulasi kendaraan umum informal setempat
(5) Sistem pergerakan transit
(6) Sistem parkir
(7) Sistem perencanaan jalur servis/pelayanan lingkungan
(8) Sistem sirkulasi pejalan kaki dan sepeda
(9) Sistem jaringan jalur penghubung terpadu (pedestrian
linkage)
v. Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau
Komponen Penataan meliputi :
(1) Sistem Ruang Terbuka Umum (kepemilikan
publikaksesibilitas publik)
(2) Sistem Ruang Terbuka Pribadi (kepemilikan pribadi–
aksesibilitas pribadi

ustek
(3) Sistem Ruang Terbuka Privat yang dapat diakses oleh
Umum (kepemilikan pribadi–aksesibilitas publik)
(4) Sistem Pepohonan dan Tata Hijau
(5) Area Jalur Hijau. Pengaturan ini untuk kawasan :

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 9
• Sepanjang sisi dalam Daerah Milik Jalan (Damija),
Daerah Manfaat Jalan (Damaja) dan Daerah
Pengawasan Jalan (Dawasja);
• Sepanjang area di bawah jaringan listrik tegangan
tinggi;
• Jalur hijau yang diperuntukkan sebagai jalur taman
kota atau hutan kota, yang merupakan pembatas
atau pemisah suatu wilayah.
vi. Tata Kualitas Lingkungan
Komponen Penataan meliputi :
(1) Konsep Identitas Lingkungan
Pengaturan ini terdiri atas:
• Tata karakter bangunan/lingkungan (built-in signage
and directional system
• Tata penanda identitas bangunan
• Tata kegiatan pendukung secara formal dan informal
(supporting activities)
(2) Konsep Orientasi Lingkungan
Pengaturan ini terdiri atas:
• Sistem tata informasi (directory signage system),
• Sistem tata rambu pengarah (directional signage
system
(3) Wajah Jalan
Pengaturan ini terdiri atas:
• Wajah penampang jalan dan bangunan;
• Perabot jalan (street furniture);
• Jalur dan ruang bagi pejalan kaki (pedestrian);
• Tata hijau pada penampang jalan;
• Elemen tata informasi dan rambu pengarah pada
penampang jalan;
• Elemen papan reklame komersial pada penampang
jalan.

ustek
vii. Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
Komponen penataan meliputi :
(1) Sistem jaringan air bersih
(2) Sistem jaringan air limbah dan air kotor

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 10
(3) Sistem jaringan drainase
(4) Sistem jaringan persampahan
(5) Sistem jaringan listrik
(6) Sistem jaringan telepon
(7) Sistem jaringan pengamanan kebakaran
(8) Sistem jaringan jalur penyelamatan atau evakuasi
b) Panduan Rancangan
Panduan Rancangan memuat ketentuan dasar implementasi
rancangan terhadap koridor jalan, berupa ketentuan tata bangunan
dan lingkungan yang bersifat lebih detil, memudahkan dan memandu
penerapan dan pengembangan rencana umum, baik pada
bangunan, kelompok bangunan, elemen prasarana kawasan,
kaveling, maupun blok. Prinsip-prinsip pengembangan rancangan
meliputi :
a. Panduan Rancangan pada koridor jalan meliputi :
(1) panduan rancangan dari masing–masing materi Rencana
Umum
(2) Aturan-aturan Dasar
b. Simulasi Rancangan Tiga Dimensional
Gambaran mengenai simulasi penerapan seluruh konsep RTBL,
perancangan bangunan dan lingkungan pada koridor jalan, dan
gambaran keseluruhan simulasi rancangan pada kawasan
perencanaan; termuat di dalamnya seperti batasan/ambang volume
dan sosok bangunan yang diizinkan dalam suatu “amplop bangunan”
(building envelope).
4) Tahap Pengembangan Dukungan Pelaksanaan
Tahap ini meliputi perumusan :
a. Tahap perumusan rencana investasi
Rencana Investasi disusun berdasarkan dokumen RTBL yang
memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan
dalam proses pengendalian investasi dan pembiayaan dalam
penataan lingkungan/kawasan. Rencana ini menjadi rujukan bagi
para pemangku kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi

ustek
dan besaran biaya suatu program penataan, ataupun sekaligus
menjadi tolak ukur keberhasilan investasi. Secara umum rencana
investasi mengatur tentang besaran biaya yang dikeluarkan dalam
suatu program penataan kawasandalam suatu kurun waktu tertentu,

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 11
tahapan pengembangan, serta peran dari masingmasing pemangku
kepentingan.
b. Tahap perumusan ketentuan pengendalian rencana
Rencana Ketentuan Pengendalian Rencana bertujuan untuk
mengendalikan berbagai rencana kerja, program kerja maupun
kelembagaan kerja pada masa pemberlakuan aturan dalam RTBL
dan pelaksanaan penataan suatu kawasan, dan mengatur
pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat dalam mewujudkan
RTBL pada tahap pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan.
Ketentuan pengendalian rencana disusun sebagai bagian proses
penyusunan RTBL yang melibatkan masyarakat, baik secara
langsung (individu) maupun secara tidak langsung melalui pihak
yang dianggap dapat mewakili. Ketentuan Pengendalian Rencana
menjadi alat mobilisasi peran masing-masing pemangku kepentingan
pada masa pelaksanaan atau masa pemberlakuan RTBL sesuai
dengan kapasitasnya dalam suatu sistem yang disepakati bersama,
dan berlaku sebagai rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk
mengukur tingkat keberhasilan kesinambungan pentahapan
pelaksanaan pembangunan
c. Tahap perumusan pengendalian pelaksanaan rencana
Pedoman pengendalian pelaksanaan dimaksudkan untuk
mengarahkan perwujudan pelaksanaan penataan bangunan dan
lingkungan/kawasan yang berdasarkan dokumen RTBL, dan
memandu pengelolaan kawasan agar dapat berkualitas, meningkat,
dan berkelanjutan. Pengendalian pelaksanaan dilakukan oleh dinas
teknis setempat atau unit pengelola teknis/UPT/badan tertentu
sesuai kewenangan yang ditetapkan oleh kelembagaan pemrakarsa
penyusunan RTBL atau dapat ditetapkan kemudian berdasarkan
kesepakatan para pemangku kepentingan. Pedoman pengendalian
pelaksanaan dapat ditetapkan dan berupadokumen terpisah tetapi
merupakan satu kesatuan dengan dokumen RTBL, berdasarkan
kesepakatan para pemangku kepentingan, setelah
mempertimbangkan kebutuhan tingkat kompleksitasnya.

ustek RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 12
tanggapan :
Ruang lingkup perencanaan RTBL menggunakan pedoman penyusunan
RTBL dari PermenPU no 26 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

6.1.9. KELUARAN / OUTPUT


Keluaran atau produk yang diharapkan dari kegiatan Penyusunan Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Nglejok adalah sebagai berikut :
1) Keluaran Kualitatif
Tersusunnya dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL) Kota Purwodadi Kawasan Nglejok pada Koridor Jl. Ahmad Yani
meliputi :
a. Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan.
b. Rencana Umum dan Panduan Rancangan.
c. Rencana Investasi.
d. Ketentuan Pengendalian Rencana.
e. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
2) Keluaran Kuantitatif
a. Laporan Pendahuluan: 30 buku
b. Laporan Antara : 30 buku
c. Laporan Akhir : 30 buku
d. Album Peta A3 dan gambar yang berisi data peta dan gambar
Perspektif/Ilustrasi (3D): 5 eksemplar
e. Executive Summary: 20 eksemplar;
f. Copy CD berisi semua laporan, peta digital dan gambar : 10 buah;
g. Eksternal Hardisk 1 TB 1berisi semua laporan, peta, gambar dan
Animasi.

tanggapan :
Produk yang dihasilkan merupakan produk bersama antar semua pihak yang

ustek
terlibat di dalam proses perencanaan RTBL, baik dari pihak konsultan
perencana maupun pemerintah Kabupaten Grobogan.

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 13
6.1.10. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 120 ( seratus dua puluh) hari
kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

tanggapan :
Jangka waktu pelaksanaan adalah 120 hari (4 bulan)

6.1.11. PERSONIL
Sesuai dengan program kebutuhan perencanaan kawasan, maka personil
yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1) Tenaga Ahli, terdiri dari :
1. Ahli Teknik Jalan (Team Leader)
• Keahlian : Ahli Teknik Jalan kualifikasi Ahli Madya
• Pendidikan : Minimal S2 diutamakan S3 Teknik Sipil
• Pengalaman : Minimal 5 tahun untuk S2 dan 3 tahun untuk
S3
• Tugas : Sebagai Team Leader merangkap tenaga ahli dalam
pelaksanaan kegiatan, melakukan kajian terhadap sistem
jaringan jalan dan transportasi dalam lingkup desain kawasan
dan aspek urban design/perencanaan wilayah beserta serta
memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim
kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Ahli Arsitek
• Keahlian : Ahli Arsitek kualifikasi Ahli Muda
• Pendidikan : Minimal S1
• Pengalaman : Minimal 5 tahun
• Tugas : Mempersiapkan dan memberikan materi / petunjuk
teknis sesuai bidang keahliannya pada setiap tahap

ustek
perencanaan, agar kesinambungan proses perencanaannya
terkendali. Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 14
dan desainnya sesuai dengan bidang keahlian, baik pada
dokumen tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
3. Ahli Teknik Lingkungan
• Keahlian : Ahli Teknik Lingkungan kualifikasi Ahli Muda
• Pendidikan : Minimal S1
• Pengalaman : Minimal 5 tahun
• Tugas : Adalah seorang sarjana Teknik Lingkungan (S1) yang
memiliki latar belakang perencanaan tata-ruang fungsional
dan pengembangan infrastruktur kawasan. Mempersiapkan
dan memberikan materi terkait dengan kondisi & validasi data
lapangan, pengembangan model penataan fungsi sesuai
dengan seluruh kebutuhan jaringan infrastruktur lingkungan
perkotaan, dan strategi teknis penataan sistem jaringannya,
agar dapat dikendalikan secara efisien dan efektif.
4. Ahli Sipil (Bangunan Gedung)
• Keahlian : Ahli Sipil kualifikasi Ahli Muda
• Pendidikan : Minimal S1
• Pengalaman : Minimal 5 tahun
• Tugas : Adalah seorang sarjana Teknik Sipil (S1) yang
memiliki latar belakang desain struktur bangunan.
Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim dan para tenaga ahli
lainnya secara rutin dan periodik terkait dengan kondisi &
validasi data lapangan, pengembangan sistem struktur
bangunan sesuai dengan daya dukung tanah dan kondisi
lapangan, dan strategi teknis sistem konstruksi terkait.
5. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
• Keahlian : Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota kualifikasi Ahli
Muda
• Pendidikan : Minimal S1
• Pengalaman : Minimal 5 tahun
• Tugas : Adalah seorang ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
yang memiliki latar belakang bidang arsitektur, dan
berpengalaman di bidang perencanaan & perancangan

ustek
lingkungan / kawasan perkotaan. Berkoordinasi dengan
semua tim ahli dan setiap jenis pekerjaannya agar terlaksana
secara efektif, menganalisa aspek pekerjaan, memadukan

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 15
tiap sektor dan tiap sub kawasan dalam sebuah perencanaan
pengembangan kawasan yang komprehensif dan integratif.
6. Tenaga Ahli Ekonomi
• Pendidikan : Minimal S1 Ekonomi
• Pengalaman : Minimal 5 tahun
• Tugas : Adalah seorang ahli Ekonomi yang memiliki latar
belakang bidang ekonomi. Berkoordinasi dengan Pimpinan
Tim dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik
terkait dengan bidang keahliannya. Melakukan analisis aspek
pekerjaan untuk menyusun program investasi pengembangan
ekonomi kawasan kota.
2) Tenaga Pendukung, yang terdiri dari :
a. Asisten Ahli Teknik Jalan sebanyak 2 orang, pendidikan minimal
D3 Teknik Sipil;
b. Surveyor sebanyak 3 orang, pendidikan minimal SMA/SMK;
c. Drafter CAD sebanyak 2 orang;
d. Drafter SketchUp sebanyak 2 orang;
e. Operator Komputer sebanyak 1 orang;
f. Administrasi sebanyak 1 orang.

tanggapan :
seluruh anggota tim memiliki kapasitas dan kapaibiltas di bidangnya,
sehingga hasil pekerjaan RTBL merupakan rencana yang dihasilkan melalui
kajian dan rencana dari berbagai sudut pandang keilmuan dan dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis maupun yuridis.

6.1.12. TAHAPAN PEKERJAAN


Tahapan Pekerjaan dan Sistem Pembahasan Pekerjaan Penyusunan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Nglejok pada
Kawasan Perkotaan Purwodadi mengacu kepada lingkup kegiatan yang telah
diuraikan pada angka 8. Sistem pembahasan laporan dilaksanakan pada

ustek
setiap tahapan pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan, dengan melibatkan Tim Teknis dan Pengelola Kegiatan
guna memberikan saran dan masukan dalam rangka penyempurnaan

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 16
laporan. Mekanisme tahapan pekerjaan dan sistem pembahasan yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Rapat Koordinasi Awal Kegiatan Penyusunan RTBL
2) Penyusunan Laporan Pendahuluan
3) Pembahasan Laporan Pendahuluan
4) Pelaksanaan Survey oleh Tim Konsultan
5) Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) I
6) Penyusunan Laporan Antara
7) Rapat Pembahasan Laporan Antara
8) Penyusunan Laporan Draft Akhir
9) Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) II
10) Rapat Pembahasan Laporan Akhir sekaligus Penyempurnaan Laporan
Akhir .

tanggapan :
Tahapan pelaksanaan pekerjaan secara garis besar terbagi dalam 4 tahap,
yaitu laporan pendahuluan, laporan antara, laporan draft akhir dan laporan
akhir. Dalam proses penyusunan dan pelaksanaan pekerjaan dilakukan
diskusi dan pembahasan yang melibatkan peran serta masyarakat. Kegiatan
ini dilaksanakan dalam format Focus Group Dicussion (FGD).

6.1.13. SISTEM PELAPORAN


Sistem pelaporan mengacu pada tahapan pekerjaan dan sistem pembahasan
yaitu sebagai berikut :
1) Laporan pendahuluan, laporan ini berisi :
a. Pemahaman dan tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja;
b. Rencana pencapaian sasaran,mencakup jadwal kerja,
target/sasaran dan alokasi tenaga ahli;
c. Metode dan pendekatan pelaksanaan, termasuk pembuatan
kuesioner, metode pengumpulan, pengolahan dan analisis data,
termasuk kajian kepustakaan dan kajian teoritis serta studi kasus

ustek
sejenis, analisis pemecahan masalah, penyiapan konsep
pengembangan;

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 17
d. Rencana survey, mencakup metode pengumpulan data, metode
pengolahan data, metode analisis data, jadwal survey, identifikasi
lokasi survey, target data, identifikasi instansi pemilik data dan
pembuatan kuesioner
e. Rencana Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) mencakup
metode pelaksanaan, materi, target, jadwal pelaksanaan, daftar
undangan dan lokasi kegiatan; dan
f. Gambaran umum kawasan perencanaan, mencakup profil
kawasan, studi area deliniasi studi, identifikasi potensi kawasan,
identifikasi permasalahan kawasan, keberadaan perusahaan
swasta serta komunitas masyarakat lokal yang kemungkinan akan
terlibat dalam proses penyusunan RTBL.
2) Laporan Antara, laporan ini berisi :
a. Gambaran umum kawasan perencanaan, berdasarkan data yang
didapat dari hasil survey dan FGD;
b. Tinjauan kebijakan program pembangunan yang terdapat pada
kawasan perencanaan, seperti Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), Renstra, dsb.
c. Analisis terhadap seluruh potensi dan masalah terhadap elemen
perancangan RTBL;
d. Materi rancangan Bab I pada Sistematika Dokumen RTBL, yaitu:
Program Bangunan dan Lingkungan;
e. Materi rancangan Bab II pada Sistematika Dokumen RTBL, yaitu:
Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
3) Draft Laporan Akhir, laporan ini berisi :
Draft materi dalam sistematika dokumen RTBL meliputi Program
Bangunan dan Lingkungan; Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
Rencana Investasi; Ketentuan Pengendalian Rencana; dan Pedoman
Pengendalian Pelaksanaan serta rencana gambar Perspektif/Ilustrasi
(3D) koridor jalan, rancangan Peraturan Bupati tentang Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan, diserahkan bersamaan dengan laporan
akhir.
4) Laporan Akhir, laporan ini berisi :

ustek
Seluruh materi dalam sistematika dokumen RTBL meliputi Program
Bangunan dan Lingkungan; Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
Rencana Investasi; Ketentuan Pengendalian Rencana; dan Pedoman

RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 18
Pengendalian Pelaksanaan beserta gambar Perspektif/Ilustrasi (3D)
koridor jalan.

tanggapan :
pembagian dan pentahapan pelaksanaan pekerjaan yang terbagi dalam 4
sistematika pelaporan dengan mengandung materi yang berbeda di setiap
pelaporannya. Sehingga sistem pelaporan ini saling terkait dan mendukung
secara substansi.

ustek RTBL kawasan nglejok


Purwodadi, 2017 19

You might also like