You are on page 1of 8

ISSN 1412-5455 5 Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 16 No.

1, Juni 2016 : 1-113

PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BRIKET SEBAGAI BAHAN


BAKAR ALTERNATIF DALAM KILN DI PABRIK PT SEMEN PADANG

Hendri Sawir
Program Studi Teknik Lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang
Email: hendri.sawir@yahoo.com

ABSTRACT
Coal is a natural resource that can not be updated and will be depleted when used
continuously. PT Semen Padang is a cement industries that use coal as fuel in large
quantities which can increase production costs. It should be considered for alternative
materials that can be used as fuel. The example is plastic waste that has tremendous potential
as an alternative fuel. For that conducted research on the make of plastic waste into
briquettes with technology Plastic Waste as alternative fuel to substitute for coal in the kiln
PT Semen Padang from two types of plastic waste, is garbage plastic bags (PP) and a glass
of mineral water plastic waste (PET). This study aims to determine the quality of briquettes,
to obtain a picture of whether plastic pellets briquettes can be used as a substitute for coal
and a comparison of the use of coal briquettes plastic pellets in the kiln PT Semen Padang.
From the test, it is known that the briquettes garbage plastic bags have a calorific value of
10.112 cal/gram, ash content of 3,90%, 0,36% moisture and volatile content of 94,74%. And
briquettes from waste plastic glasses of mineral water has a calorific value of 10.844
cal/gram, ash content of 0,27%, 0,42% moisture and volatile content of 99,27%. From these
results it can be seen that the briquettes from waste glasses of mineral water has a better
quality. And when compared with the specifications of coal used in the kiln Indarung IV
calorific value 5200 - 5600 cal/gram, maximum ash content of 20% and a maximum water
content of 10%, then the two types of briquette plastic pellets can be used as a fuel substitute
for coal. Based on the comparison of calorific value and the use of coal in the kiln Indarung
IV which is an average of 35 tons / hour, then the ratio of the amount of usage of coal with
briquettes from waste plastic bags is 1: 0.53, and with briquettes from waste plastic glasses of
mineral water is 1: 0.50.

Keywords: plastic waste, coal, briquettes, quality, fuel

1. Pendahuluan alternatif baru yang dapat digunakan


Bahan bakar adalah suatu materi sebagai bahan bakar. Salah satu contohnya
apapun yang bisa diubah menjadi energi. adalah sampah plastik.
Salah satu contoh bahan bakar yang banyak Potensi sampah plastik sebagai bahan
digunakan dalam industri adalah batu bara. bakar sangat besar sekali, mengingat jumlah
Batu bara merupakan sumber daya alam timbulan sampah yang besar setiap harinya
yang tidak dapat diperbaharui dan akan dan belum ditemukannya solusi yang tepat
habis bila digunakan terus-menerus. PT untuk penanggulangan sampah ini. Salah
Semen Padang yang merupakan sebuah satu cara untuk menjadikan sampah plastik
industri persemenan yang menggunakan sebagai bahan bakar alternatif yaitu dengan
batu bara sebagai bahan bakar, tentunya membuat briket plastik.
membutuhkan pasokan batu bara dalam Dari uraian di atas maka dapat
jumlah besar. Setiap hari PT Semen Padang dirumuskan masalah yang melatarbelakangi
menggunakan batu bara sebanyak ± 3500 penelitian ini yaitu :
ton dalam proses produksinya. Penggunaan 1. Apakah briket biji plastik dari jenis
batu bara dalam jumlah besar juga akan bahan baku yang berbeda mempunyai
meningkatkan biaya produksi. Jumlah batu kualitas yang sama?
bara yang terbatas dan biaya penyediaan 2. Apakah penggunaan batu bara di kiln
batu bara yang besar merupakan masalah pabrik PT Semen Padang dapat
yang besar bagi industri seperti PT Semen digantikan dengan briket biji plastik?
Padang, untuk itu perlu dipikirkan bahan 3. Berapakah perbandingan jumlah
pemakaian batu bara dengan briket biji

1
ISSN 1412-5455 5 Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 16 No.1, Juni 2016 : 1-113

plastik di kiln pabrik PT Semen ini. Alat Teknologi Briket Sampah Plastik
Padang? ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini:
Sesuai dari latar belakang dan rumusan Plastik merupakan bahan anorganik
masalah di atas, maka tujuan dari penelitian buatan yang tersusun dari bahan-bahan
ini adalah untuk mengetahui kualitas briket kimia yang cukup berbahaya bagi
biji plastik dari jenis bahan baku yang lingkungan. Bahan pembuat plastik pada
berbeda, memperoleh gambaran apakah mulanya adalah minyak dan gas sebagai
batu bara dapat digantikan penggunaannya sumber alami, tetapi di dalam
dengan briket biji plastik, dan untuk perkembangan zaman bahan-bahan ini
mengetahui perbandingan jumlah digantikan dengan bahan sintesis sehingga
pemakaian batu bara dengan briket biji dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang
plastik di kiln pabrik PT Semen Padang. diinginkan. Plastik memiliki dua sifat fisik,
yaitu thermoplastic (plastik yang dapat
2. Tinjauan Pustaka didaur ulang atau dicetak lagi dengan proses
Menurut SNI 19-2454-1991 tentang pemanasan ulang) dan thermosetting
Tata Cara Teknik Pengelolaan Sampah (plastik yang tidak bisa didaur ulang atau
Perkotaan, sampah adalah limbah padat dicetak lagi dengan proses pemanasan
yang terdiri dari zat organik dan anorganik ulang). Jenis plastik yang digunakan dalam
yang dianggap tidak berguna lagi dan harus penelitian ini termasuk ke dalam golongan
dikelola agar tidak membahayakan plastik yang memiliki sifat thermoplastic
lingkungan dan melindungi investasi yaitu sampah kantong plastik yang termasuk
pembangunan. Walaupun dianggap sudah ke dalam jenis plastik PP (polypropylene)
tidak berguna dan tidak diinginkan lagi, dengan titik lebur pada suhu 160oC dan
namun sampah tersebut kadang-kadang sampah plastik botol air mineral yang
masih dapat dimanfaatkan kembali dan termasuk ke dalam jenis plastik PET
dijadikan bahan baku produk lain. Salah (polyethylene terephthalate) dengan titik
satu contoh pemanfaatan sampah adalah lebur lebih tinggi yaitu pada suhu 250oC.
dijadikan briket sebagai bahan bakar Briket sampah plastik yang dibuat
alternatif. sebagai bahan bakar alternatif pengganti
Briket merupakan sumber energi batu bara akan digunakan dalam proses
alternatif sebagai pengganti bahan bakar pembuatan semen. Bahan bakar ini
yang terbuat dari batu bara, limbah organik, digunakan untuk membakar produk rawmix
limbah pabrik maupun dari limbah untuk dijadikan klinker, yang mana ini
perkotaan dengan cara mengkonversi bahan merupakan tahap awal dalam pembuatan
baku padat menjadi suatu bentuk hasil semen. Proses pembakaran ini terjadi di
kompaksi yang lebih efektif, efisien dan dalam kiln dengan suhu mencapai 1400oC.
mudah digunakan (Asip dkk, 2014). Dalam
penelitian ini briket dibuat dari sampah 3. Metodologi Penelitian
plastik. Briket dari sampah plastik dibuat Jenis penelitian yang digunakan dalam
dengan menggunakan alat teknologi briket penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
sampah plastik yang mana prinsip kerja alat Bahan yang digunakan adalah sampah
ini adalah dengan pemanasan pada suhu kantong plastik dan sampah plastik botol air
yang sesuai dengan titik lebur plastik yang mineral. Dalam penelitian ini data yang
digunakan sebagai bahan baku pembuatan digunakan adalah data primer dan data
briket plastik, kemudian dilakukan sekunder. Untuk data primer berasal dari
pendinginan briket yang dihasilkan dengan hasil uji laboratorium kualitas briket biji
menggunakan air. Alat teknologi briket plastik, sedangkan untuk data sekunder yang
sampah plastik ini dirancang secara digunakan dalam pengolahan data adalah
sederhana dan dibuat dengan memanfaatkan data spesifikasi batu bara fine coal kiln
oven listrik bekas yang tidak dapat Indarung IV PT Semen Padang yang berasal
digunakan lagi. Dengan penambahan satu dari data standar internal PT Semen Padang.
plat elemen pemanas pada bagian bawahnya Variabel dalam penelitian ini adalah nilai
menjadikan oven listrik berfungsi sebagai kalor bakar briket, kadar abu, kadar air dan
pemanas pada alat teknologi sampah plastik kadar volatil.

2
ISSN 1412-5455 5 Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 16 No.1, Juni 2016 : 1-113

Input

Elemen atas °C
150 200

Tombol pengatur suhu


100
250

off

Tombol aktifasi
Elemen bawah
POWER

elemen pemanas
10

60

On / off
min
20

50 30
40

Output

Wadah pendingin

Lubang output
Gambar 2.1 Alat Teknologi Briket Sampah Plastik

Untuk pembuatan briket plastik, sampah Tabel. 1 Waktu dan Berat Briket yang
plastik terlebih dahulu dicuci dan kemudian Dihasilkan dari Sampah Plastik
dikeringkan. Kemudian timbang sampah Berat Waktu Suhu Berat
Jenis B. Pembuatan (oC) Briket
plastik sebanyak 500 gram dan masukkan ke Plastik Baku (menit) (gram)
dalam corong input alat Teknologi briket (gram)
plastik yang telah diatur suhunya sesuai Kantong
plastik 500 9 160 467
suhu titik lebur masing-masing jenis plastik. (PP)
Briket plastik akan keluar melalui corong Plastik
output dan langsung dilakukan pendinginan gelas air
500 13 250 458
mineral
menggunakan air. (PET)
Pengujian terhadap kualitas briket Dari berat sampah kantong plastik 500
plastik dilakukan dilaboratorium gram menghasilkan briket sebanyak 467
menggunakan alat Bomb Calorimeter PARR gram, berarti terdapat pengurangan berat
1261 untuk pengujian kalor bakar, alat sebanyak 6,6 %. Dan dari 500 gram plastik
Minimum Free Space Oven untuk pengujian gelas air mineral dihasilkan briket sebanyak
kadar air, dan furnace untuk pengujian 458 gram, berarti terdapat pengurangan
kadar abu dan kadar volatil. Untuk berat sebanyak 8,4 %. Pengurangan berat ini
pengolahan datanya menggunakan rumus mungkin disebabkan oleh adanya gas yang
sebagai berikut: menguap akibat pemanasan yang dilakukan.

Perbandingan Kualitas Briket Plastik


Dari hasil pengujian di laboratorium
terhadap kualitas briket plastik yang
dihasilkan dapat dilihat pada table .2 :
Dari Tabel .2 di atas dapat dilihat bahwa
kualitas briket dari sampah kantong plastik
dan briket dari sampah plastik gelas air
mineral telah memenuhi persyaratan
4. Hasil dan Pembahasan kualitas briket berdasarkan SNI No.
Dari proses pembuatan briket dari 1/6325/2000 dan juga kualitas briket plastik
sampah plastik menggunakan alat Teknologi lebih baik dibandingkan dengan spesifikasi
briket plastik, maka dihasilkan berat briket batu bara fine coal yang digunakan di kiln
yang terdapat pada tabel 4.1 berikut ini : Indarung IV PT Semen Padang. Jadi briket

3
ISSN 1412-5455 5 Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 16 No.1, Juni 2016 : 1-113

Tabel. 2 Perbandingan Kualitas Briket memiliki rumus molekul (-CO-C6H5-CO-O-


Plastik CH2-CH2-O-)n. Dari rumus molekul
Briket
Briket tersebut dapat terlihat bahwa plastik PET
Plastik Spek. memiliki ikatan rantai atom yang lebih
Kanto
No Parameter Gelas SNI FC Ind
ng
Air IV panjang sehingga menghasilkan energi yang
Plastik besar pula pada saat reaksi pemutusan rantai
Mineral
Kalor

5200- atomnya.
1 Bakar 5600
(kal/gr) 10.112 10.844
5000 Dari Gambar .1 juga dapat dilihat bahwa
Kadar Abu Maks nilai kalor bakar kedua jenis briket biji
2 ≤8
(%) 3,90 0,27 20 plastik melebihi nilai kalor bakar batu bara
Kadar Air Maks
3
(%) 0,36 0,42
≤8
10
fine coal yang digunakan di kiln Indarung
Kadar - IV, sehingga briket biji plastik dapat
4 -
Volatil (%) 94,74 99,27 digunakan sebagai pengganti batu bara di
Sumber : Pengujian laboratorium dan SNI kiln Indarung IV PT Semen Padang.
No. 1/6325/2000 Pada Gambar .2 dan Gambar .3
Plastik dapat digunakan sebagai bahan berikut ini dapat dilihat perbedaan kadar abu
bakar alternatif pengganti batu bara di kiln dan kadar air dari kedua jenis briket plastik
Indarung IV PT Semen Padang. Dan yang telah di buat. Dari Gambar.2 terlihat
perbandingan nilai kalor bakar kedua jenis bahwa kadar abu briket dari sampah
briket dapat dilihat dengan jelas pada kantong plastik 3,90%, lebih tinggi dari
Gambar 4.1 berikut ini : kadar abu briket dari sampah plastik gelas
air mineral yang hanya 0,27%. Kadar abu
menunjukkan banyaknya zat pengotor yang
terdapat di dalam suatu material. Semakin
rendah kadar abu suatu bahan bakar, maka
semakin baik kualitas dari bahan bakar
tersebut. Pada saat pemanasan semua
senyawa hidrokarbon akan menguap, dan
Gambar .1 Perbandingan Nilai Kalor yang tertinggal sebagai kadar abu adalah
Bakar Briket Biji Plastik senyawa logam yang tidak menguap pada
Dari gambar di atas terlihat bahwa saat pemanasan. Tingginya kadar abu pada
nilai kalor bakar briket dari sampah plastik briket sampah kantong plastik disebabkan
gelas air mineral lebih tinggi dari pada nilai karena kantong plastik sendiri merupakan
kalor briket dari sampah kantong plastik. plastik daur ulang, yang mana zat-zat
Nilai kalor suatu senyawa hidrokarbon pengotor akan banyak terbawa pada saat
terjadi karena adanya energi akibat reaksi proses pendaur ulangannya.
kimia pemutusan ikatan antara atom-atom Dari Gambar .3 juga terlihat perbedaan
pada suatu senyawa yang bereaksi dan kadar air pada kedua jenis briket biji plastik
penggabungan kembali atom-atom yang yang disebabkan oleh faktor eksternal dari
bereaksi membentuk senyawa baru. briket yang terjadi pada saat proses
Semakin panjang ikatan rantai atom suatu pembuatan briket. Karena pada proses
senyawa, maka energi yang dihasilkan juga pembuatan briket membutuhkan
semakin tinggi yang menyebabkan nilai pendinginan dengan air agar briket lebih
kalor juga semakin tinggi. Briket kantong cepat menjadi padat dan keras. Kadar air
plastik yang terbuat dari plastik jenis yang tinggi akan menurunkan kualitas suatu
Polipropilene (PP) memiliki rumus molekul bahan bakar, karena kadar air yang tinggi
(C3H6)x dan rumus bangunnya adalah (-CH- akan menurunkan nilai kalor bakar.
CH3-CH2)n. Dari rumus bangun tersebut Dari Gambar. 2 dan Gambar .3 juga
terlihat bahwa plastik jenis PP memiliki dapat dilihat bahwa kadar abu dan kadar air
ikatan rantai yang pendek, sehingga pada kedua jenis briket biji plastik lebih rendah
reaksi pemutusan ikatan atomnya dari kadar abu dan kadar air batu bara fine
menghasilkan energi yang kecil pula coal yang digunakan di kiln Indarung IV,
dibandingkan dengan briket plastik dari sehingga briket biji plastik dapat digunakan
gelas air mineral yang terbuat dari jenis sebagai pengganti batu bara di kiln Indarung
plastik Polietilene Tereptalate (PET). PET IV PT Semen Padang.

4
ISSN 1412-5455 5 Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 16 No.1, Juni 2016 : 1-113

Gambar .2 Perbandingan Kadar Abu Briket Biji Plastik

Gambar .3 Perbandingan Kadar Air Briket Biji Plastik

Gambar .4 Perbandingan Kadar Volatil Briket Biji Plastik

Pada Gambar .4 terlihat perbedaan menguap pada saat pemanasan. Dari


kadar volatil dari kedua jenis briket sampah Gambar .4 di atas terlihat bahwa kadar
plastik : volatil briket dari sampah plastik gelas air
Kadar volatil adalah jumlah zat yang mineral lebih tinggi dari kadar volatil briket
menguap pada senyawa hidrokarbon pada dari sampah kantong plastik. Hal ini
pemanasan 900oC dalam keadaan miskin disebabkan karena briket dari sampah
oksigen. Kadar volatil juga menunjukkan plastik gelas air mineral memiliki ikatan
seberapa cepat suatu material akan terbakar rantai hidrokarbon yang lebih panjang
ketika diberikan panas. Semakin panjang dibandingkan briket dari sampah kantong
ikatan rantai atom suatu senyawa plastik.
hidrokarbon maka akan semakin banyak zat

5
ISSN 1412-5455 5 Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 16 No.1, Juni 2016 : 1-113

volatil 94,74%. Kalor bakar briket biji


Perbandingan Jumlah Pemakaian Batu plastik dari bahan baku sampah plastik
Bara dan Briket Plastik di Kiln Indarung gelas air mineral adalah 10.844
IV PT Semen Padang kal/gram, dengan kadar abu 0,27%,
Perbandingan jumlah pemakaian batu kadar air 0,42% dan kadar volatil
bara fine coal dengan briket biji plastik 99,27%. Dari data tersebut dapat
dapat dilihat pada Tabel .3 berikut ini : disimpulkan bahwa briket plastik dari
Tabel .3 Perbandingan Jumlah bahan baku sampah plastik gelas air
Pemakaian Batu Bara Fine Coal Kiln mineral lebih baik kualitasnya.
Indarung IV dengan Briket Plastik 2. Dari kualitas briket plastik yang telah
diketahui, jika dibandingkan dengan
Rata-Rata spesifikasi batu bara fine coal kiln
No Jenis Bahan Bakar Pemakaian Indarung IV PT Semen Padang, maka
1 Fine coal Kiln Indarung IV 35 ton/jam
2 Briket kantong plastik 18,70
kualitas briket biji plastik lebih baik
ton/jam dari pada spesifikasi batu bara fine coal
3 Briket plastik gelas air 17,45 kiln Indarung IV PT Semen Padang,
mineral ton/jam yang mana nilai kalor bakar briket
plastik dari sampah plastik lebih tinggi
Data pada tabel di atas juga dapat di lihat 4.512 – 4.912 kal/gram dan nilai kalor
dalam bentuk grafik seperti pada Gambar .5 bakar briket biji plastik dari sampah
berikut ini : plastik gelas air mineral lebih tinggi
5.244 – 5.644 kal/gram dari pada nilai
kalor batu bara fine coal yang sesuai
dengan spesifikasi kiln Indarung IV PT
Semen Padang, sehingga briket biji
plastik dapat digunakan sebagai bahan
bakar pengganti batu bara di kiln
pabrik Indarung IV PT Semen Padang.
3. Perbandingan jumlah pemakaian batu
bara dengan briket kantong plastik
Gambar. 5 Perbandingan Jumlah berdasarkan spesifikasi batu bara fine
coal kiln Indarung IV PT Semen
Pemakaian Batu Bara Fine Coal Kiln
Padang adalah 1:0,53. Dan
Indarung IV dengan Briket Plastik
perbandingan jumlah pemakaian batu
Dari Tabel .3 dan Gambar .5 dapat bara dengan briket plastik gelas air
disimpulkan bahwa perbandingan jumlah mineral berdasarkan spesifikasi batu
pemakaian batu bara fine coal kiln Indarung bara fine coal kiln Indarung IV PT
IV dengan briket biji plastik adalah : Semen Padang adalah 1 : 0,50.
1. Batu bara : Briket kantong plastik
= 35 ton/jam : 18,70 ton/jam DAFTAR PUSTAKA
= 1 : 0,53 Afdhal, Borris dkk. 2013. Studi Timbulan,
2. Batu bara : Briket plastik gelas air Komposisi dan Potensi Daur Ulang
mineral Sampah Kawasan PT Semen
= 35 ton/jam : 17,45 ton/jam Padang. Jurnal Teknik Lingkungan
= 1 : 0,50 UNAND 10 (2) : 111-118,
(http://lingkungan.ft.unand.ac.id/imag
es/fileTL/Dampak10 -2/4-YMD.pdf,
5. KESIMPULAN
diakses 14 Agustus 2015)
Dari penelitian dan pengolahan data
Asip, Faisol dkk. 2014. Pembuatan Briket
yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari
dari Campuran Limbah Plastik
penelitian ini adalah :
LDPE, Tempurung Kelapa dan
1. Kalor bakar briket plastik dari bahan
Cangkang Sawit. Jurnal Teknik
baku sampah kantong plastik adalah
Kimia, No. 02 Vol. 20,
10.112 kal/gram, dengan kadar abu
(http://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/art
3,90%, kadar air 0,36% dan kadar

6
ISSN 1412-5455 5 Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 16 No.1, Juni 2016 : 1-113

icle/viewFile/169/168, diakses 02 Juli Nursanto, Edy. 2011. Keterdapatan dan


2015) Tipe Mineral Pada Batu Bara Serta
Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 01- Metode Analisisnya. Jurnal
6235-2000 Tentang Briket Arang. Teknologi Technoscientia, Vol. 4 No.
Jakarta : Badan Standarisasi Nasional. 01,
Badan Standarisasi Nasional. 1991. SNI 19- (http://www.undana.ac.id/jsmallfib_to
2454-1991 Tentang Tata Cara Teknik p/jurnal, diakses 24 September 2015)
Pengolahan Sampah Perkotaan. Pamungkas, Yulius. 2010. Teknologi Co-
Jakarta : Badan Standarisasi Nasional. Processing : Solusi Alternatif
British Standart. 1997. BS 1016 : Methods Mereduksi Bahan Bakar Fosil dan
for Analysis and Tensting of Coal Gas CO2 di Industri Semen
and Coke. Inggris : British Standart. Indonesia. Jurnal Rekayasa Proses,
Chandrianto. 2012. Pengelolaan Vol. 4 No. 02,
Persampahan. Padang : Sekolah (http://jurnal.ugm.ac.id/
Tinggi Teknologi Industri Padang. jrekpros/article/download/.../1695 ,
Dharini, Mega dan Yulinah Trihadiningrum. diakses 02 Juli 2015)
2010. Studi Terhadap Timbulan PT Semen Padang. 2010. Spesifikasi
Sampah Plastik Multilayer serta Standar Internal PT Semen Padang.
Upaya Reduksi yang Dapat Padang : PT Semen Padang
Diterapkan di Kecamatan Rizkivia, Deqi. 2010. Eko-Briket dari
Jambangan Surabaya. Jurnal Komposisi Sampah Plastik High
Penelitian, Density Polyethylene (HDPE) dan
(http://digilib.its.ac.id/public/ITS- Arang Sampah Organik Kota. Jurnal
Undergraduate-15498-3306100067- Penelitian,
Paper, diakses 02 Juli 2015) (http://digilib.its.ac.id/public/ITS-
Ervil, Riko dkk. 2013. Panduan Penulisan Undergraduate-10085-Paper, diakses
dan Ujian Skripsi. Padang : Sekolah 14 Agustus 2015)
Tinggi Teknologi Industri Padang. Suharto. 2010. Rancangan Produk Bahan
Hadi, Arif Ismul. 2012. Analisis Kualitas Plastik Daur Ulang Sebagai Upaya
Batu Bara Berdasarkan Nilai HGI Peningkatan Industri Kreatif.
dengan Standar ASTM. Jurnal Ilmu Jurnal Rekayasa, (http://polines.ac.id/
Fisika Indonesia, Vol. 01 No. 01, rekayasa/upload/jurnal/jurnal
(https://jsimetri.files.wordpress.com/2 rekayasa 1335760925.pdf diakses 02
012/06/v1-no1-09-arif-37-41.pdf, Juli 2015)
diakses 25 September 2015) Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian.
Hambali, Erliza dkk. 2007. Teknologi Jakarta : Universitas Gadjah Mada.
Biobriket. Bogor : PT.Agromedia Surono, Untoro. 2013. Berbagai Metode
pustaka. Konversi Sampah Plastik Menjadi
Mardiana, Gatot, dan Rahardi Mahadika. Bahan Bakar Minyak. Jurnal Teknik
2010. Pemanfaatan Limbah Vol. 03 No. 01, (http://jurnalteknik.
Biomass Sebagai Bahan Bakar janabadra.ac.id/wp-
Alternatif dalam Kegiatan Co- content/uploads/2014/03/05-Artikel-
Processing di PT Semen Gresik. Untoro-Revisi.pdf, diakses 02 Juli
Seminar Rekayasa Kimia Dan Proses, 2015)
ISSN : 1411-4216, Surya, Supeno. 2005. Dioxin Free. Medan :
(http://eprints.undip.ac.id/19600/1/D- Pustaka Nasional.
14.pdf, diakses 02 Juli 2015) Wahyu, Dian, dan Ruzita Sumiati. 2009.
Nizwardi, Azkha. 2006. Analisis Analisi Energi Pada Sistem Rotary
Timbulan, Komposisi dan Kiln Unit Indarung IV PT Semen
Karakteristik Sampah Di Kota Padang. Jurnal Teknik Mesin Vol. 6
Padang. Jurnal Kesehatan No.02,
Masyarakat, I (1), (http://download.portalgaruda.org/arti
(http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.p cle.php.article=57943&val=43,
hp/jkma/article/view/5, diakses 14 diakses 02 Juli 2015
Agustus 2015)

7
ISSN 1412-5455 5 Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 16 No.1, Juni 2016 : 1-113

You might also like