You are on page 1of 9

Titis Setyawardani, Noermijati

Proses Terjadinya Konflik dalam Organisasi


(Studi Kasus pada BUMD PT.X)

Titis Setyawardani
Noermijati
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Abstract: The aim of this research is to know the conflict process on BUMD (Regional-State Owned Enter-
prise) PT.X. Qualitative paradigm were used in this research with descriptive-explan writing technique and
case study research design. Informants of this research are two ex-employees of BUMD PT.X based on the
criteria determined by the researcher. Data analysis technique used in this research is content analysis.
Data verification analyses used are construct validity, internal and external validity, and reliability. This
research finds that the trigger factors of conflict in individual level are employee characteristics, reluctant
culture, owe’s life, family values, and trust. The researcher also finds the trigger factors of conflict in
organizational level that are differentiation of employee capability, leadership style, individual vision
difference, role ambiguity and responsibility of work, individual interest, and political interest. These
trigger factors would create conflict perception on the employees and in turn would form the conflict. The
result of conflict causes negative impact like high employee turnover, high conflict of interest, and high
employees stress. Conclusion of this research is that conflict process occurs if there are trigger factors from
individual level and organizational level as well. All of the trigger factors would shape perception of
conflict in every one and would shape conflict. The impact of conflict would give negative outcomes.

Keywords: conflict, conflict process, organization, organizational behavior,qualitative methods, case study

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya konflik pada BUMD PT.X.
Paradigma kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan teknik penulisan deskripsi-eksplanasi dan
menggunakan desain penelitian studi kasus. Informan penelitian ini adalah dua orang ex-karyawan BUMD
PT.X yang ditentukan berdasarkan kriteria penentuan informan yang telah ditetapkan oleh peneliti. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis makna (content analysis). Verifikasi data diuji melalui validitas
konstruk (construct validity), validitas internal dan eksternal, dan reliabilitas. Dalam penelitian ini ditemukan
bahwa faktor-faktor pemicu konflik pada level individu adalah karakteristik karyawan, budaya ’ sungkan’,
hutang budi, nilai kekeluargaan, dan kepercayaan. Selain itu ditemukan pula faktor-faktor pemicu konflik pada
level organisasi yaitu, perbedaan kapabilitas, gaya kepemimpinan, perbedaan visi individu, ambiguitas peran
dan tanggung jawab pekerjaan, kepentingan pribadi, dan kepentingan politis. Munculnya faktor-faktor pemicu
konflik akan membentuk persepsi konflik pada setiap karyawan dan pada akhirnya menghasilkan konflik.
Dampak dari terjadinya konflik cenderung negatif yaitu, adanya turnover karyawan yang tinggi, conflict of
interest yang tinggi, dan stress kerja yang tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa proses konflik
terjadi ketika terdapat pemicu konflik baik pada level individu maupun level organisasi. Pemicu konflik tersebut
akan membentuk persepsi atas konflik dan akhirnya akan membentuk konflik.Hasil akhir dari proses terjadinya
konflik akan memberikan dampak yang negatif.

Kata Kunci: conflict, management conflict, organization, organizational behavior, qualitative methods, case study

Alamat Korespondensi:
Titis Setyawardani, Perum Bukit Cemara Tujuh Blok A-3, Malang
titis_135@yahoo.com Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya

790 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME790
10 | NOMOR 4 | DESEMBER 2012
Proses Terjadinya Konflik dalam Organisasi (Studi Kasus pada BUMD PT.X)

Organisasi adalah suatu unit sosial yang dikoordinasi- yang muncul dari ketidaksepakatan tujuan yang ingin
kan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih diraih atau metode yang digunakan untuk memenuhi
yang berfungsi pada suatu basis yang relatif berkesi- tujuan tersebut.
nambungan untuk mencapai tujuan serta serangkaian Memahami proses persepsi membantu untuk
tujuan (Robbins, 2003). Organisasi merupakan sebuah memahami bagaimana atau mengapa setiap individu
sistem yang bertujuan untuk mengkoordinasikan memiliki ide yang berbeda, posisi yang tidak mereka
aktivitas-aktivitas dari dua atau lebih individu (Kreitner inginkan, sistem keyakinan, dan ideologi. Hal ini
dan Kinicki, 2004). Berdasarkan dua definisi di atas, membantu setiap pihak untuk mulai memahami
dapat dipahami bahwa organisasi tidak berdiri sendiri ketertarikan yang menempati posisi konflik (Bokeno,
namun terdiri dari unit-unit sosial yang memiliki akti- 2011).
vitas bersama yang membentuk sebuah sistem yang Proses terjadinya konflik dipicu oleh karakteristik
terkoordinasi dalam rangka mencapai tujuan bersama. yang dimiliki oleh masing-masing individu. Konflik
Manusia sebagai individu dan kelompok dalam tidak terjadi secara mendadak tanpa sebab dan proses,
organisasi memiliki dinamika. Sebagai individu mereka akan tetapi melalui tahapan-tahapan tertentu. Proses
memiliki kepribadian, emosi, ketertarikan akan sesuatu terjadinya konflik terdiri dari tiga tahap: pertama, peris-
hal, kebutuhan hidup, dan hasrat dalam bekerja. Seba- tiwa sehari-hari, kedua, adanya tantangan, ketiga, tim-
gai kelompok mereka membentuk suatu pola, berubah, bulnya pertentangan (Hendricks, W. dalam Wahyudi
berkomunikasi, dan saling mempengaruhi. Pola inter- dan Akdon, 2006).
aksi yang dilakukan oleh setiap individu dalam organi- Penelitian ini berfokus pada organisasi bisnis yang
sasi akan dapat memberikan perubahan dan cende- memiliki lini manajer tingkat menengah yang mampu
rung dapat menyebabkan konflik karena perbedaan memberikan informasi mengenai proses terjadinya
pemikiran maupun pandangan dalam bekerja. konflik pada organisasi tersebut. Dalam penelitian ini
Perilaku organisasi didefinisikan sebagai pema- objek yang telah dipilih adalah perusahaan BUMD
haman, perkiraan, dan pengelolaan atas perilaku PT.X. Perusahan ini merupakan badan usaha milik
manusia dalam organisasi (Luthans, 2005). Di dalam daerah (BUMD) yang berbentuk perseroan terbatas
suatu organisasi terdapat interaksi antar individu yang (PT). Perusahaan ini didirikan pada bulan Mei 2010
membentuk organisasi. Interaksi tersebut akan mem- di suatu daerah di Jawa Timur, berdasarkan PERDA
bentuk pola perilaku tertentu sehingga terbentuk perila- dan PERWALI. Tujuan utama berdirinya perusahaan
ku organisasi yang akan menentukan keberlanjutan ini adalah mengembangkan sarana dan prasarana
organisasi tersebut dalam jangka pendek, menengah, untuk kemajuan ekonomi melalui usaha pelayanan
maupun jangka panjang. Di dalam sebuah organisasi jasa keuangan, jasa perdagangan, dan jasa pariwisata.
tentu saja terjadi dinamika organisasi sebagai upaya Perusahaan ini memiliki tiga amanah utama dari peme-
menyeimbangkan interaksi yang membentuk pola rintah daerah dalam kegiatan operasionalnya, salah
perilaku. Salah satu dinamika yang paling sering terjadi satunya adalah mengurangi pengangguran dengan
dalam organisasi adalah konflik baik yang bersifat indi- menciptakan lapangan pekerjaan. Perusahaan ini
vidu, kelompok, maupun antar kelompok (Greenberg, didirikan dengan harapan mampu menjadi organisasi
2005:10–11). yang berorientasi pada laba tanpa mengesampingkan
Konflik adalah situasi dimana dua atau lebih indi- masalah-masalah sosial yang telah diamanahkan.
vidu merasa dirinya saling berseberangan (Newstrom Beberapa alasan penting mengapa peneliti memi-
and Davis, 2002). Konflik adalah sebuah proses di lih objek penelitian berupa BUMD adalah, pertama
mana salah satu pihak merasa keinginan atau keterta- berkaitan dengan sedikit sekali penelitian mengenai
rikannya berseberangan dengan pihak lain (Kreitner organisasi pemerintahan daerah terutama organisasi
and Kinicki, 2008). Konflik terjadi ketika dua atau yang berbentuk perseroan terbatas (PT). Kedua,
lebih motif tidak dapat dipuaskan karena salah satu adanya ketertarikan intelektual yang cukup tinggi pada
motif mendominasi motif yang lain (Lahey, 2002). organisasi tersebut dikarenakan adanya visi dan misi
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disim- yang sangat baik dan mengandung nilai-nilai sosial
pulkan bahwa konflik merupakan proses interpersonal yang tinggi dari Pemerintah Daerah. Namun justru

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 791


Titis Setyawardani, Noermijati

banyak sekali terjadi permasalahan yang menimbulkan perbedaan tujuan, perbedaan nilai, perbedaan tugas
banyak konflik di dalam organisasi tersebut. Alasan & tanggung jawab, ambiguitas peran dalam bekerja,
terakhir adalah berdasarkan penelitian terdahulu, dan proses komunikasi yang buruk.
observasi artikel, serta diskusi yang dilakukan oleh Preposisi 3: Sumber-sumber konflik akan mem-
peneliti kepada pihak-pihak terkait menggambarkan bentuk persepsi atas konflik pada setiap individu yang
bahwa di dalam organisasi tersebut terjadi konflik yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif beru-
cukup tinggi. Contoh kasus yang paling sering terjadi pa keputusan-keputusan yang tepat dan kejelasan ke-
adalah ambiguitas peran dan tanggung jawab yang terkaitan pekerjaan atau memberikan dampak negatif
disebabkan oleh ketidakjelasan deskripsi pekerjaan berupa turnover, hal-hal yang bersifat politis, dan stress
yang sangat mudah memicu terjadinya konflik. dalam bekerja.
Dari kutipan literatur, terdapat sebuah model
yang dicetuskan oleh Cloke and Goldsmith (2000) METODE
(dalam Kreitner dan Kinicki, 2004) yang dinamakan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
sebagai ” The Iceberg of Conflict”. Model tersebut
dengan desain penelitian studi kasus (Creswell, 1994,
mengasosiasikan bentuk konflik dalam organisasi
2010). Untuk menjawab tujuan dari penelitian ini,
yang terjadi sebagai gunung es konflik, dimana dapat
peneliti menggunakan strategi deskripsi-eksplanasi
dilihat di atas air sinyal-sinyal akan terjadinya konflik dalam memaparkan gagasan, memetakan konsep, dan
melalui isu-isu yang tersebar dalam organisasi. Seba- pada saat yang sama menjawab pertanyaan penting
liknya di bawah permukaan air banyak sekali hal yang dari penelitian terkait dengan bahasan dalam penelitian,
berpotensi memicu sebuah konflik baik persoalan termasuk menjawab alasan dibalik pertanyaan peneli-
pribadi setiap individu, persoalan antar individu, tian.
maupun kelompok dalam organisasi. Unit analisis dari penelitian ini adalah individu-
Berdasarkan model inilah penulis tertarik untuk individu pegawai yang pernah bekerja pada perusa-
melakukan pendalaman penelitian mengenai konflik haan daerah bernama PT.X. Selain itu peneliti, menu-
terutama bagaimana proses konflik itu terjadi. Peneliti rut Miles dan Huberman (1984) sebagaimana dikutip
berusaha untuk meneliti lebih lanjut mengenai faktor- oleh Creswell (1994:149), perlu mempertimbangkan
faktor pribadi yang tidak tampak secara kasat mata lokasi penelitian (setting) yaitu wilayah Provinsi Jawa
oleh lingkungan sekitar seperti adanya harapan akan Timur, aktor-aktor (actors) yaitu beberapa ex-karya-
pencapaian pekerjaan yang tidak sesuai dengan wan BUMD PT. X yang dianggap mampu memberi-
kenyataan dan tidak terkomunikasikan dengan baik kan informasi yang valid dan reliabel sesuai dengan
kepada atasan ataupun rekan sekerja. Selain itu pem- kebutuhan penelitian, peristiwa (events) yaitu peristi-
bentukan persepsi diri serta adanya permasalahan wa terjadinya konflik dalam organisasi khususnya
masa lalu yang tidak dituntaskan dapat pula menjadi konflik yang dipicu oleh permasalahan individu yang
pemicu terjadinya konflik.Agar penelitian ini tidak berkaitan dengan pekerjaan individu tersebut dalam
bergerak terlalu luas, peneliti membatasi penelitian organisasi, dan prosess (process) yaitu proses terjadi-
ini pada permasalahan atau konflik yang terjadi pada nya konflik dalam organisasi.
level individu dalam organisasi tersebut. Berdasarkan Kriteria informan yang dipilih oleh peneliti adalah
penjelasan dan tinjauan pustaka di atas, peneliti
orang yang masih bekerja dan pernah bekerja pada
membentuk beberapa preposisi sebagai berikut: BUMD PT.X, karena dalam penelitian kualitatif diper-
Preposisi 1: Faktor-faktor pribadi individu yang lukan untuk mengidentifikasi parameter pengumpulan
menjadi pemicu terjadinya konflik adalah iri hati, per-
data dengan menetapkan secara sengaja (purposive)
bedaan nilai-nilai dan keyakinan dalam bekerja, masa- informan atau dokumen atau materi visual yang dapat
lah komunikasi, perubahan organisasi, status dalam
menjawab pertanyaan penelitian (Creswell, 1994:148).
bekerja, perbedaan sudut pandang, kepercayaan yang Penelitian ini menggunakan sumber data primer
rendah, dan perbedaan kepribadian setiap individu. berupa pengalaman langsung (direct experience)dan
Preposisi 2: Konflik yang terjadi dalam organisasi
apa yang dikatakan oleh informan (Talk: what people
diawali dengan adanya pemicu terjadinya konflik yaitu say), serta data sekunder berupa dokumen-dokumen

792 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 4 | DESEMBER 2012
Proses Terjadinya Konflik dalam Organisasi (Studi Kasus pada BUMD PT.X)

arsip (Archival Records) yang dimiliki oleh BUMD pengumpulan dan analisis data, serta memberikan
PT. X (Lofland, et al., 2006). penjelasan yang jelas dan akurat strategi dan prosedur
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dila- pengumpulan hingga analisis data yang digunakan
kukan melalui langkah-langkah berikut, menetapkan (Yin, 2009).
batasan penelitian, mengumpulkan informasi melalui
observasi, wawancara, dokumentasi, dan materi vi- HASIL DAN PEMBAHASAN
sual, dan mengembangkan tata urutan untuk merekam
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
informasi. Selain itu digunakan juga pendekatan untuk
dengan teknik observasi dan wawancara mendalam
merekam data penelitian yaitu menggunakan protokol
pada dua orang informan. Kedua orang informan yang
observasi selama penelitian, merekam informasi dari
dipilih oleh peneliti adalah mantan karyawan dari
informan menggunakan catatan-tangan, dengan audio-
BUMD PT.X. Informan 1 (pertama) dalam penelitian
tape, atau dengan videotape (Creswell, 1994:148–
ini disebut dengan inisial MZ adalah karyawan yang
149). Analisis data dilakukan dengan menerapkan
masuk pada tim awal berdirinya BUMD PT.X. Beliau
langkah-langkah spesifik yang dirangkum dalam gam-
adalah karyawan yang menjabat sebagai VP finance,
bar 1. (Creswell, 2010:276). Dalam menganalisis data-
yaitu penanggungjawab keuangan pada BUMD
data yang telah dikumpulkan, peneliti menggunakan
PT.X. Informan 2 (kedua) dalam penelitian ini disebut
teknik analisis makna (content analysis) dalam dengan inisial MbP adalah juga merupakan karyawan
pengolahan data yang telah diambil (Babbie, 2005).

Gambar 1. Analisis Data Dalam Penelitian Kualitatif


Sumber: diadaptasi dari Gambar 9.1. Analisis Data Dalam Penelitian Kualitatif. Creswell, John K., 2010, Research Design:
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Pengecekan kevalidan data yang digunakan BUMD PT.X. Beliau adalah karyawan yang menjabat
dalam penelitian ini adalah melalui validitas konstruk sebagai internal affair dan administration.
dengan melakukan triangulasi sumber data, Wawancara dilakukan secara berurutan oleh peneliti
menetapkan alur keterkaitan sumber data, dan sebanyak dua kali. Pertama, wawancara yang dilaku-
menetapkan informan kunci yang dapat melakukan kan dengan tujuan preliminary research untuk me-
pengecekan transkrip laporan. Validitas internal ngumpulkan informasi awal mengenai BUMD PT.X
dilakukan dengan menyusun rencana triangulasi, dengan mewawancarai MZ. Kedua, wawancara
member checks, dan pengecekan keterlibatan infor- dilakukan untuk menggali informasi lebih dalam
man dan partisipan dalam setiap tahap penelitian. bersama dengan MZ dan MbP.
Valitiditas eksternal dilakukan dengan menjelaskan
secara rinci, lengkap, dan padat laporan penelitian
Faktor-faktor Pemicu Terjadinya Konflik
yang dibuat serta membandingkan penemuan peneliti-
an dengan teori yang telah ada. Reliability dilakukan BUMD PT.X merupakan sebuah organisasi atau
dengan membuat dan menggunakan protokol disebut sebagai perusahaan daerah berbentuk
penelitian, menerapkan triangulasi teknik dalam perseroan terbatas (PT) yang didirikan berdasarkan

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 793


Titis Setyawardani, Noermijati

PERDA (Peraturan Daerah) dan PERWALI yang bergabung, hanya satu orang saja yang berasal
(Peraturan Walikota) pada tahun 2010. Setiap individu dari luar wilayah berdirinya BUMD PT.X. Berasal
yang tergabung dalam organisasi tersebut memiliki dari wilayah yang sama, hampir seluruh anggota tim
beragam karakter dan kepribadian yang berbeda- sudah saling mengenal satu dan lainnya jauh sebelum
beda. Karakter-karakter itu terbentuk salah satunya tergabung dengan BUMD PT.X. Tumbuh besar di
dikarenakan faktor lingkungan dimana mereka tinggal. wilayah yang sama, memunculkan sikap dan karak-
Salah satu karakter yang terbentuk dan dipenga- teristik yang hampir mirip satu dan lainnya. Secara
ruhi oleh lingkungannya adalah cara kerja setiap indi- umum, dikarenakan besar di wilayah yang sama di
vidu. Berdasarkan hasil wawancara mendalam mana BUMD PT.X berdiri, mereka memiliki jiwa
dengan salah satu informan, terdapat informasi yang tolong menolong yang kuat. Meskipun ada beberapa
mengatakan bahwa rata-rata individu di wilayah dari mereka yang tidak sejalan, selama hal itu bertu-
BUMD PT.X yang bekerja bersama orang lain, tidak juan untuk memajukan wilayahnya, pasti akan selalu
bisa diberi target waktu dalam menyelesaikan pekerja- didukung.
an. Karakter itulah yang terbentuk dalam jiwa masya- Dengan asumsi yang dimiliki oleh AN sebagai
rakat di wilayah BUMD PT.X berdiri. Hal inilah yang direktur bahwa dia mengenal karakteristik masing-
menjadi pemicu terjadinya konflik yang berkaitan masing karyawannya karena telah mengenal sepak
langsung dengan karakter individu. terjang serta kemampuan masing-masing individu, AN
BUMD PT.X berdiri di sebuah wilayah kota di menerima mereka sebagai karyawan BUMD PT.X.
Jawa Timur yang memiliki kepadatan penduduk yang AN memiliki ekspektasi yang tinggi atas kinerja
tinggi. Daerah ini memiliki banyak potensi daerah masing-masing individu yang telah direkrut sebagai
yang dapat dimanfaatkan terutama di sisi agrowisata. karyawan. Namun terdapat beberapa hal yang tidak
Wilayah yang memiliki kepadatan penduduk tinggi ini disadari oleh AN, bahwa terdapat perbedaan antara
secara tidak langsung mempererat tali persaudaraan kondisi saat ini dan kondisi masa lalu.Hasil analisis
antar masyarakat. Berdasarkan informasi yang diper- yang dilakukan oleh peneliti, berdasarkan wawancara
oleh dari MbP, hampir setiap orang yang merupakan mendalam yang dilakukan pada informan, mengindi-
penduduk asli daerah tersebut saling mengenal satu kasikan bahwa AN belum menyadari adanya perbe-
dan lainnya. Begitu pula yang terjadi dalam hal daan kondisi tersebut, terutama yang bersifat internal
pekerjaan. di dalam diri masing-masing karyawan.
AN (bukan nama sebenarnya) adalah direktur Sebagai seorang direktur, AN mencoba untuk
yang mengelola BUMD PT.X. Beliau merupakan menerapkan budaya perusahaan serta sistem yang
putra asli wilayah tersebut. Sejak kecil dibesarkan di dapat diyakini dan diikuti oleh setiap karyawan dalam
wilayah itu, AN memiliki keterikatan serta jejaring perusahaan. Budaya perusahaan yang ingin dibangun
yang kuat dengan komunitas-komunitas yang ada. Hal adalah sistem kekeluargaan dan kepercayaan. Hal
itulah yang mendasari diutamakannya penduduk asli ini sesuai dengan informasi yang diterima oleh peneliti
wilayah tersebut untuk menjadi karyawan di BUMD dari informan.
PT.X, tentu saja yang memiliki kompetensi yang sesuai AN memiliki pandangan tersendiri mengenai
dengan kebutuhan perusahaan. Rasa persaudaraan budaya perusahaan yang ingin dia bangun. Menurut
yang tinggi antar individu memberikan dampak positif beliau, sistem kekeluargaan dan kepercayaan meru-
dan juga dampak negatif yang perlu diwaspadai. pakan budaya perusahaan yang baik karena dengan
Diawali dari rasa persaudaraan inilah baik disadari adanya kepercayaan dan rasa kekeluargaan dari
maupun tidak terbentuk bibit-bibit nepotisme yang setiap karyawan ketika bekerja, diharapkan mampu
mengarah pada pekerjaan. Dalam pembahasan ini, menciptakan suasana kerja yang baik pula. Selain itu
peneliti menyebut budaya nepotisme itu dengan istilah dengan adanya kepercayaan mampu memangkas
’budaya sungkan’. birokrasi yang panjang dalam perusahaan terutama
Menurut MbP, hampir seluruh anggota tim awal terkait dengan hal-hal yang bersifat financial.
yang bekerja pada BUMD PT.X adalah warga asli AN menganggap bahwa birokrasi yang panjang
di mana BUMD PT.X berdiri. Dari tujuh karyawan dalam mengeluarkan uang perusahaan menjadi suatu

794 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 4 | DESEMBER 2012
Proses Terjadinya Konflik dalam Organisasi (Studi Kasus pada BUMD PT.X)

permasalahan utama sehingga untuk mengatasinya Proses terjadinya konflik di dalam perusahaan,
perlu dibangun sistem kepercayaan dimana dalam hal diawali dengan adanya tumpang tindih pekerjaan antar
keuangan, prosedur administrasi bisa dikerjakan bela- karyawan. Tumpang tindih pekerjaan itu disebabkan
kangan, yang paling penting adalah bagaimana opera- oleh 2 (dua) faktor. Pertama, karena memang struktur
sional perusahaan segera dapat dieksekusi. Di satu organisasi dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas
sisi hal ini mungkin bisa menjadi pemecahan masalah dan kurang terperinci. Kedua, adanya ketidakper-
tercepat, namun dalam jangka panjang keberlang- cayaan pemimpin dalam hal ini adalah direktur BUMD
sungan suatu perusahaan, apa yang ingin dibangun PT.X terhadap karyawan yang telah diterima. Proses
oleh AN justru akan menjadi bumerang bagi BUMD terjadinya konflik pada BUMD PT.X sesuai dengan
PT.X. bagan proses terjadinya konflik yang digambarkan oleh
Berdasarkan hasil pengolahan data dan McShane dan Glinow (2003). Berikut ini adalah
pembahasan di atas, maka peneliti menyusun proposisi ringkasan proses terjadinya konflik pada BUMD
pertama yang dapat menjawab preposisi pertama PT.X sebagaimana Gambar 2.
sebagai berikut:
Proposisi 1: Faktor-faktor individu pemicu terjadinya Kretivitas Tinggi vs. Implementasi Rendah
konflik adalah karakter individu yang dipengaruhi oleh
AN sebagai direktur BUMD PT.X, di mata para
lingkungan, budaya ’ sungkan’ yang mengakar dalam karyawannya, merupakan sosok yang baik dan sangat
diri individu, hutang budi individu dengan orang lain, cerdas. Beliau sangat pandai membuat konsep serta
nilai kekeluargaan dalam bekerja, dan kepercayaan. hal-hal yang bersifat strategis, seperti strategi perusa-
haan, logo perusahaan beserta filosofi yang melatar-
Proses Terjadinya Konflik belakangi, dan konsep-konsep acara (events) dalam
Salah satu penyebab terjadinya konflik dalam perusahaan. Namun, dibalik kepiawaiannya dalam
BUMD PT.X berawal dari stres karyawan yang merumuskan strategi dan konsep, AN memiliki kele-
berkaitan dengan ambiguitas peran dalam bekerja. mahan yang cukup fatal, yaitu lemah dalam hal aplikasi
Definisi ambiguitas peran dalam pembahasan ini strategi dan konsep yang telah dibuatnya. Berdasar-
adalah adanya ketidakjelasan deskripsi pekerjaan yang kan wawancara yang dilakukan, informan menjelaskan
mengakibatkan tumpang tindih pekerjaan dan tang- bahwa banyak program-program kegiatan yang tidak
gung jawab atas pekerjaan yang dilakukan. Hal ini dapat terlaksana sesuai rencana karena terjadi keti-
yang menjelaskan proses terjadinya konflik pada daksesuaian pemahaman konsep antara AN dengan
BUMD PT.X. Menurut informasi dari beberapa karyawan-karyawan teknis yang mengerjakan di
informan mengenai konflik yang terjadi pada BUMD lapangan.
PT.X, penyebab terjadinya konflik berkaitan dengan Sebagai seorang pemimpin perusahaan, AN ha-
sentralisasi dan formalisasi pekerjaan yang berkaitan rus mampu menyeimbangkan kemampuan konseptual
dengan pengambilan keputusan dan tanggung jawab yang ia miliki dengan kemampuan aplikasi di lapangan
dalam pekerjaan. Dalam proses berjalannya BUMD karena kemampuan tersebut adalah kompentensi
PT.X, ternyata belum dibuat struktur organisasi serta kunci (key competence) dalam mengelola aktivitas
deskripsi pekerjaan yang jelas dan rinci. Hal ini meng- perusahaan. Tidak semua karyawan mampu mema-
akibatkan terjadinya tumpang tindih pekerjaan antar hami apa yang diinginkan oleh AN ketika memiliki
karyawan. Struktur perusahaan yang jelas baru dibuat konsep baru ataupun strategi baru serta inovasi-inovasi
setelah semua karyawan diterima di BUMD PT.X. yang ingin dibuat sebagai proses dari pengembangan
Di sisi lain, AN sebagai direktur BUMD PT.X terka- perusahaan. Apabila tidak dicermati dan tidak segera
dang tidak bisa mempercayakan pekerjaan kepada diambil tindakan untuk menjembatani kesulitan ini
karyawan yang memang bertanggung jawab atas pe- maka akan timbul banyak sekali permasalahan mulai
kerjaan itu. Beliau cenderung mempercayakan kepa- dari senjang pemahaman, tidak terbentuknya komu-
da karyawan yang dianggapnya mampu menyelesai- nikasi yang baik, tidak adanya pembagian tugas yang
kan pekerjaan tersebut. jelas, dan lain sebagainya sehingga pada akhirnya akan

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 795


Titis Setyawardani, Noermijati

Faktor Individu
Pemicu Konflik
- karakteristik
- budaya sungkan Hasil Akhir
- hutang budi
Konflik
- nilai kekeluargaan
- kepercayaan
Bentuk Konflik Negatif
Persepsi (Konflik Individu, - Turnover
Konflik Kelompok & tinggi
Organisasi) - Conflict of
Faktor Organisasi Interest tinggi
Pemicu Konflik
- perbedaan - Stress kerja
kapabilitas tinggi
- gaya kepemimpinan
- perbedaan visi individu
- ambiguitas peran &
tanggung jawab pekerjaan
- kepentingan pribadi
- kepentingan politis .
Gambar 2. Proses Terjadinya Konflik pada BUMD PT.X
Sumber: data diolah, 2012

memunculkan konflik. AN sebagai pemimpin perusa- bagian perusahaan. Hal ini dilakukan agar seluruh
haan akan menganggap bahwa karyawan-karyawan- lapisan karyawan memahami dan dapat menerima
nya tidak sejalan dan tidak mampu memahami apa maksud baik visi tersebut sehingga para karyawan
maksud dari konsep yang dibuat olehnya. Begitu juga tidak mempertanyakan keberadaan visi tersebut
sebaliknya, karyawan akan menganggap bahwa AN dalam proses bekerja.
sebagai pemimpin cerdas dalam pembuatan konsep
namun sulit untuk diaplikasikan. Lemahnya Landasan Perusahaan
Berdasarkan informasi yang diterima oleh peneliti
Visi Individu Sang Pemimpin serta merujuk pada dokumen-dokumen yang dimiliki
Sebagai seorang direktur, AN memiliki visi oleh BUMD PT.X, pondasi awal yang dimiliki oleh
individu dalam menjalankan perusahaannya. Lahir dan BUMD PT.X tidak kuat. Pondasi perusahaan yang
besar di wilayah BUMD PT.X berdiri, rasa persau- dimiliki hanyalah payung hukum berupa surat
daraan yang dimiliki oleh AN sangatlah kuat. Hal inilah ketetapan berupa PERDA yang dikuatkan oleh
yang mendasari visi pribadi AN yang ingin diangkat PERWALI, serta perangkat hukumnya seperti direktur
menjadi visi organisasi BUMD PT.X, yaitu ingin dan dewan komisaris. Sedangkan surat-surat adminis-
mengembalikan putra asli daerah BUMD PT.X berdiri trasi lainnya yang merupakan kelengkapan sebuah
membangun dan mengembangkan wilayah tersebut. perusahaan untuk berdiri seperti pengesahan
Visi pribadi yang dimiliki oleh AN sebagai direk- Depkumham, SIUP, TDP, dan lain sebagainya belum
tur BUMD PT.X sangatlah baik dan mulia. Beliau ada. Selain itu strategi dan perencanaan jangka
ingin mengembangkan potensi asli wilayahnya sehing- pendek, menengah dan jangka panjang juga belum
ga dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan ditetapkan oleh direktur dan dewan komisaris.
taraf kesejahteraan masyarakat asli wilayah tersebut. Kepentingan Pribadi bersama Muatan Politis
Tentu saja, visi pribadi yang dimiliki seorang pemimpin Berdirinya BUMD PT.X dilatarbelakangi oleh
haruslah dikomunikasikan secara jelas kepada seluruh
banyak sekali kepentingan-kepentingan. Kepentingan-

796 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 4 | DESEMBER 2012
Proses Terjadinya Konflik dalam Organisasi (Studi Kasus pada BUMD PT.X)

kepentingan yang ada pada BUMD PT.X muncul berjalannya waktu, proyek tersebut tidak selesai justru
sejak awal berdirinya perusahaan tersebut. Diawali menjadi permasalahan bagi BUMD PT.X yaitu kredit
dengan adanya kepentingan dari salah satu pemimpin macet. Kredit macet yang terjadi akan menimbulkan
daerah BUMD PT.X berdiri, dimana pemimpin ketidakpercayaan antara BUMD PT.X dengan Bank
tersebut memiliki kekuasaan strategis yang dapat Rekanan. Selaku peminjam dana, BUMD PT.X harus
segera mengambil keputusan dari kebijakan-kebijakan menyelesaikan hutang tetapi tidak memiliki pos dana
yang ada. Wilayah BUMD PT.X berdiri memiliki untuk membayarnya. Ketidakpercayaan yang muncul
keinginan untuk membuat sebuah perusahaan daerah akan menyebabkan tekanan yang mengakibatkan
berbentuk perseroan terbatas (PT) untuk memanfaat- stres individu maupun kelompok yang pada akhirnya,
kan dan mengembangkan potensi yang ada di wilayah dapat menyebabkan konflik bagi perusahaan.
tersebut. Pemimpin daerah tersebut menunjuk salah Permasalahan lain yang muncul dalam perusa-
satu koleganya untuk menjadi direktur pada BUMD haan adalah mengenai perputaran karyawan yang
PT.X. tinggi. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh
Dalam proses pembentukkannya, BUMD PT.X informan, dalam 1 tahun berdirinya BUMD PT.X su-
disahkan melalui mekanisme politis yang ditetapkan dah banyak karyawan yang keluar masuk perusahaan
oleh DPRD. Modal dasar yang dimilikipun berasal dengan berbagai macam alasan. Ketidakjelasan des-
dari anggaran pemerintah daerah sesuai dengan kete- kripsi pekerjaan dan struktur organisasi yang banyak
tapan PERDA dan PERWALI yang menjadi landasan mengakibatkan tumpang tindih tanggung jawab atas
hukum didirikannya BUMD PT.X. Proses pendirian pekerjaan menyebabkan karyawan tidak nyaman
yang dilalui oleh BUMD PT.X cukup rumit karena untuk bekerja karena mereka tidak tahu mana yang
ditunggangi beberapa kepentingan. Kepentingan itu menjadi tanggung jawab mereka, mana yang tidak.
berasal dari pemimpin daerah dan direktur yang Selain itu, karena aktivitas bisnis pada BUMD
ditunjuk dengan tujuan memanfaatkan dan mengem- PT.X tidak berjalan dengan lancar, mengakibatkan
bangkan potensi daerah yang ada, sedangkan DPRD tidak adanya pemasukkan bagi perusahaan. Kembali
juga memiliki kepentingan untuk mendapatkan keun- yang terkena imbasnya adalah karyawan. Ketika
tungan sebanyak-banyaknya dari aktivitas bisnis hampir semua karyawan mengundurkan diri, BUMD
BUMD PT.X. Kepentingan-kepentingan yang mun- PT.X berupaya untuk membayarkan gaji sepenuhnya
cul, dapat dijembatani dengan proses komunikasi yang kepada karyawan tersebut. Tapi diakhir periode, keti-
baik. Adanya kemauan untuk saling mendengar dan ka manajer keuangan mengundurkan diri pula, dia
memahami satu dan lainnya akan membantu menyela- tidak mendapatkan gajinya secara penuh. Banyak
raskan semua kepentingan yang ada atas pendirian sekali hal-hal yang dapat menjadi pemicu terjadinya
BUMD PT.X. konflik dalam perusahaan. Mulai dari yang sifatnya
sangat individual hingga melibatkan banyak pihak.
Organisasi dan Permasalahannya Adanya permasalahan dalam perusahaan yang tidak
Aktivitas bisnis yang dijalankan oleh BUMD segera diatasi akan menimbulkan konflik yang berke-
PT.X menimbulkan beberapa masalah yang merugikan panjangan.
perusahaan. Mulai dari masalah keuangan, hingga Berdasarkan data yang diperoleh dan telah diolah
serta pembahasan di atas, maka peneliti membentuk
masalah perputaran tenaga kerja yang cukup tinggi.
Salah satu permasalahan keuangan yang muncul proposisi 2 dan 3 (dua dan tiga), yaitu:
adalah adanya proyek pembangunan salah satu sarana Proposisi 2: Konflik yang terjadi dalam organisasi
diawali dengan adanya pemicu terjadinya konflik yaitu
wisata di wilayah BUMD PT.X berdiri yaitu tourism
centre. Dana yang dikucurkan untuk proyek tersebut perbedaan kapabilitas, gaya kepemimpinan, perbe-
daan visi individu, ambiguitas peran dan tanggung
cukup besar, namun realisasinya tidak sesuai dengan
harapan Pemerintah Daerah. jawab pekerjaan, adanya kepentingan pribadi, dan
Pada saat itu, BUMD PT.X membantu pengem- kepentingan politis.
Proposisi 3: Pemicu konflik membentuk persepsi atas
bang untuk meminjamkan dana ke Bank Rekanan
yang menjadi partner BUMD PT.X. Namun seiring konflik yang pada akhirnya memberikan dampak

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 797


Titis Setyawardani, Noermijati

negatif berupa turnover, conflict of interest yang DAFTAR RUJUKAN


bersifat politis, dan stress dalam bekerja. Babbie, E. 2005. The Basic of Social Research. Thomson
Learning, Inc.: Wadsworth.
KESIMPULAN DAN SARAN Bokeno, R.M. 2011. Learning in Conflict: Revisiting The
Role of Perception, Journal of Development and
Kesimpulan
Learning in Organization Vol.25 No.2, p.15–17.
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan Creswell, John, W. 1994. Research Design: Qualitative
pada bagian sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan and Quantitative Approaches. SAGE Publications,
sebagai berikut; setiap konflik yang terjadi selalu di- Inc.: Thousand Oaks.
awali dengan pemicu konflik yang berasal dari berba- Creswell, J.W. 2010. Research Design: Pendekatan
gai macam permasalahan. Konflik terjadi ketika pen- Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta:
cetus konflik membentuk sudut pandang yang Pustaka Pelajar.
Greenberg, J. 2005, Managing Behavior in Organizations:
berbeda-beda pada individu sehingga terjadi perbeda-
Fourth Edition, Prentice Hall: New Jersey.
an pemahaman. Konflik yang terjadi dalam sebuah Kreitner, R., and Angelo, K. 2004, Organizational Behav-
perusahaan sangat kompleks. Beragam pemicu kon- ior: Sixth Edition, McGraw-Hill: New York.
flik muncul dan membentuk berbagai macam konflik Lahey, Benjamin, B. 2002. Essentials of Psychology,
mulai dari konflik pada level individu, level kelompok, McGraw-Hill: New York.
hingga level organisasi. Konflik yang terbentuk meng- Lofland, John, David, A. Snow, Leon Anderson, Lyn H.
hasilkan dampak yang negatif yaitu terjadinya tunr- Lofland, 2006, Analyzing Social Settings: A Guide to
over karyawan yang tinggi, conflict of interest yang Qualitative Observation and Analysis, Thomson
tinggi, dan stress kerja yang tinggi. Learning: Belmont, USA.
Luthans, F. 2005, Organizational Behavior: Tenth Edi-
tion, McGraw-Hill: New York.
Saran McShane, Steven, L., and Marry, Ann Von Glinow. 2003.
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mem- Organizational Behavior: Second Edition, McGraw-
berikan beberapa saran sebagai berikut; peneliti lain Hill: New York.
dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi Newstrom, John, W., and Keith, D. 2002, Organizational
tambahan pada penelitian selanjutnya. Studi kasus Behavior Human Behavior at Work. McGraw-Hill.
North America.
yang diangkat diharapkan dapat memperluas wawas-
Robbins, Stephen, P. 2003. Organizational Behavior:
an mahasiswa dan pembaca lain mengenai konflik Nineth Edition, Prentice Hall, Inc.: New Jersey.
yang terjadi dalam organisasi pemerintahan yang Ul Haq, I. 2011. The Impact of Interpersonal Conflict on
berbentuk perseroan terbatas (PT). Perusahaan yang Job Outcomes: Mediating Role of Perception of Or-
mengalami permasalahan serupa dapat memperkuat ganizational Politics,Procedia of Social and Behav-
kembali landasan perusahaan seperti memperjelas ioral Sciences, 25, 287–310.
visi, misi, dan strategi perusahaan. Selain itu untuk Wahyudi, dan Akdon. 2005. Manajemen Konflik dalam
membentuk persepsi yang sejalan perusahaan dapat Organisasi: Pedoman Praktis bagi Pemimpin Efektif.
memberikan pengenalan mengenai aktivitas bisnis Bandung: Alfabeta.
perusahaan serta memberikan pelatihan yang sesuai Yin, Robert, K. 2009, Case Study Research Design and
Methods: Fourth Edition, Sage Publication: California.
dengan kebutuhan karyawan. Konflik yang muncul
harus dikelola dengan baik agar memberikan dampak
yang positif bagi perusahaan.

798 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 4 | DESEMBER 2012

You might also like