Professional Documents
Culture Documents
Dosen pengampu:
Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2018
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI BODI KENDARAAN
SEMESTER PRAKTEK MEMBUAT
100 menit
IV PROFIL PINTU DALAM
Nama : Patrick Fajarai Dosen Pembimbing:
Kelas : A21 1. Drs. Kir Haryana, M.Pd
NIM : 16504241024 2. Drs. Sudiyanto, M.Pd.
I. Kompetensi :
Mengetahui cara membuat atau proses perbaikan pada panel bodi kendaraan
meliputi pengukuran, penitikan, pemotongan, pemukulan, dan pembentukan
panel berbahan plat besi.
Proses
Proses pembentukan pelat secara manual ini ditinjau secara mekanika dan
metalurgi isiknya merupakan proses deformasi plastis. Deformasi plastis ini
adalah perobahan bentuk yang diinginkan dimana proses ini apabila pelat
mengalami pemukulan akan menyebabkan pelat berobah bentuk. Pukulan
pembentukan ini melebihi batas elastisitas pelat yang dibentuk. Setelah pelat
mengalami pembentukan diatas landasan ini pelat mengalami perubahan
bentuk.
Palu besi kepala segiempat rata dan tirus digunakan untuk meratakan
permukaan pelat yang mengalami proses penyambungan, Kepala tirus
digunakan untuk mebentuk sambungan sudut alas. Palu Kepala bola
digunakan untuk membentuk bagian-bagian sisi pelat yang melengkung atau
berbentuk silinder.
Palu jenis kombinasi bulat silinder dan bola ini merupakan palu yang
umum digunakan, jenis palu ini biasanya digunakan untuk membentuk kepala
paku keling. Palu picak digunakan untuk merapatkan bagian sisi tepi pelat
pada sambungan alas.
Palu karet persegi ini digunakan untuk proses finishing, yakni untuk
meratakan atau merapikan bentuk-bentuk bidang-bidang pelat yang
menyimpang atau kurang lurus. Palu karet ini jika dipukulkan ke pelat yang
lunak tidak memberikan cacat akibat pemukulan.
Palu plastik dikenal juga dengan palu mallet digunakan untuk proses
pembentukan pelat-pelat yang relatif tipis, karena bentuk kepala palunya
silinder rata hampir sama dengan palu-palu besi kepala silinder lainnya.
Landasan
Landasan yang digunakan pada proses pembentukan pelat secara manual
ini dibedakan berdasarkan fungsinya. Landasan ini terdiri dari landasan tetap
dan landasan tidak tetap. Landasan tetap ini biasanya mempunyai bentuk
yang lebih besar dan memiliki berat yang lebih dibandingkan dengan
landasan tidak tetap. Landasan tetap ini memiliki bentuk umum tanpa variasi
yang lebih. Landasan tetap ini disebut juga dengan istilah paron landasan
tidak tetap (Pancang Tinman).
Landasan pembentukan ini ada juga yang terbuat dari kayu. Khususnya
landasan-landasan setengah bola. Pada landasan kayu ini dibentuk profil
setengah bola dengan berbagai macam variasi, mulai dari diameter dan
kedalamannya. Landasan ini biasanya digunakan untuk pembentukan awal
mangkuk setengah bola dari bahan-bahan yang relatif lebih lunak seperti
alumanium. Proses pembentukannya dapat dilakukan dengan memulai
pemukulan dari diameter yang paling besar dan dangkal selanjutnya
berurutan sampai pada diameter mendekati bentuk yang diinginkan dengan
kedalaman tertentu.
Landasan di atas ini dapat digunakan untuk membentuk kotak persegi dan
landasan kerucut dapat digunakan untuk pembentukan kerucut.
Sesuai dengan namanya pipa dan alur digunakan untuk landasan dalam
pembentukan pipa kecil dan alur rata.
Teknik Pemukulan
Pemukulan pelat di atas landasan dengan berbagai jenis palu mempunyai
teknik-teknik tersendiri. Teknik pemukulan ini biasanya sangat sulit
dilakukan dengan pekerja yang tidak terbiasa dengan kerja pembentukan ini.
Teknik pemukulan ini dapat dipelajari dari kebiasaan atau pengalaman yang
dilakukan secara terus menerus. Pemukulan dengan palu untuk proses
pembentukan ini harus dilakukan dengan teknik dan prosedur yang benar.
Apabila proses pemukulan ini tidak dilakukan mengikuti teknik dan prosedur
yang benar maka akan menghasilkan pemukulan yang menyebabkan pelat
menjadi rusak atau cacat. Teknik memegang palu harus dilakukan secara
benar yakni memegang palu harus berada di ujung tangkai palu. Jika
dipengang berada diujung tangkai palu maka akan menghasilkan gaya
pemukulan yang maksimal. Momen impak yang dihasilkan palu sebanding
dengan masa palu dikali dengan jarak pemegang. Artinya semakin jauh jarak
pemegang dengan kepala palu maka akan menghasilkan impak yang lebih
besar.
Pemukulan Pembentukan
Pemukulan membentuk merupakan penggabungan dari beberapa teknik
pemukulan yang ada. Proses pemukulan membentuk ini berguna untuk
melakukan pembentukan di atas landasan. `Pelat diletakan di atas landasan
dan dipegang oleh salah satu tangan dan tangan yang satunya melakukan pe-
mukulan pembentukan sesuai dengan bentuk pelat yang inginkan. Apabila
seseorang sudah dapat mensinergikan antara apa yang ada dalam pikirannya
di salurkan melalui tangan dan palu maka akan menghasilkan bentuk pelat
yang seperti apa yang diinginkan dalam pikiran tersebut.
Profil
Lengkungan Tengah
10. Melakukan penghalusan bentuk pada profil lengungan yang telah dibuat.
11. Membuat Profil alur bengkok 140 derajat pada kanan dan kiri profil
persegi (bagian ditunjukkan pada gambar) sampai timbul pada sisi
dibaliknya.
15. Melakukan penghalusan pada profil persegi timbul yang telah dibuat.
16. Melakukan proses perapian pada bagian pinggir masing-masing profil
bentukan.
17. Melakukan proses finishing pada keseluruhan bagian plat.
18. Mengembalikan alat dan bahan serta membersihkan tempat kerja.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktik yang telah dilaksanakan, dapat
disimpulkan bahwa Pembuatan panel bodi plat besi dibutuhkan waktu 2 kali
pertemuan untuk membuat panel bodi. Pembuatan pola menggunakan alat
penggores, penggaris, penitik, jangka, dan busur. Dalam pembuatan pola
harus seteliti mungkin agar jangan sampai terbentuk 2 goresan.
Praktikum melakukan beberapa kesalahan kecil yang mengakibatkan
hasil akhir panel bodi yang terbentuk tidak sempurna dan terdapat
kebengkokan plat besi karena dampak dari hasil pemukulan yang tidak tepat.
Kesalahan yang terjadi tersebut, yakni saat pemukulan plat menggunakan
palu yang terlalu kuat atau keluar dari batas pola, dan saat penempatan
landasan yang salah yang mengakibatkan plat besi menjadi bengkok saat di
pukul menggunakan palu.
Saat pemukulan dalam pembuatan lubang / kubah maupun lengkungan,
pemukulan menggunakan palu tersebut harus berada didalam pola sehingga
saat pola terbentuk tidak akan melebihi batas garis pola. Cara seperti ini
(manual) terdapat kekurangannya, yaitu : membutuhkan energi lebih banyak
untuk membentuk pola dan hasil yang di dapatkan juga belum tentu baik
seperti yang diharapkan.
VIII. Lampiran
1. Proses Pemukulan atau pembentukan pola menggunakan palu.