You are on page 1of 9

TUGAS SISTEM OPTIK “PERKEMBANGAN DAN KEUNGGULAN SISTEM OPTIK”

Dikerjakan oleh :

Nama : Yudha Hardiansyah


NIM : 1500550
Prodi : Teknik Elektro S1 2015
Mata Kuliah : Sistem Optik

Sejarah dan Perkembangan Sistem Komunikasi Optik

Sistem komunikasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang mentransmisikan informasi dari
suatu tempat ke tempat yang lain, walaupun tempat tersebut terpisah sejauh beberapa kilometer
ataupun dipisahkan oleh benua, sistem komunikasi berkembang seiring dengan perubahan
zaman, sistem komunikasi awalnya mengalami perkembangan pesat pada saat manusia sudah
menemukan api, pada tahun 1185 sebelum masehi Ratu Clytemnestra dari Yunani megirimkan
serangkaian sinyal berupa cahaya yang dipancarkan dari api yang disimpan pada 9 menara yang
memiliki jarak total 800 km, sinyal tersebut diperuntukan untuk memberi tahu bahwa kerajaan
Troy telah jatuh dan hancur, sangat ironis salah satu sistem komunikasi pertama yang diketahui
oleh manusia memiliki pesan yang berisi hancurnya suatu kerajaan, setelah kejadian tersebut
kerajaan yunani menggunakan teknologi tersebut sebagai pemandu kapal di laut agar kapal tidak
tersesat atau bertabrakan dengan karang selain sebagai pemandu kapal menara ini juga
diperuntukan untuk memberi pesan dari satu menara ke menara lainnya, hal ini dapat dicapai
dengan membangun beberapa menara api(sekarang disebut mercususar) di beberapa pesisir
pantai Mediterania dari Alexandria ke Athena, menara api tersebut dapat mengirimkan pesan
berupa cahaya yang dipancarkan dari api yang terbakar, menara dapat dipasang sampai 5 obor
pada bagian kiri dan kanan menara sehingga dapat membentuk sandi pada saat pengirimannya.
Ilustrasi dari menara api yang digunakan oleh peradaban Yunani kuno

Beberapa abad kemudian tepatnya pada abad ke 18 masehi dimana teknologi sudah berkembang
dengan pesat dengan ditemukannya mesin uap, listrik, bahan bakar fosil dll, maka seorang doctor
dan penemu dari Prancis bernama Claude Chappe menemukan optical telegraph yang pertama
kali mengimplementasikan sandi semaphore ke dalam suatu sistem komunikasi jarak jauh
dimana pada sistem tersebut ditempatkan beberapa menara seperti pada zaman yunani kuno dan
disimpan sebuah alat mekanik berupa beberapa lengan yang dapat menghasilkan sandi
semaphore, sistem tersebut disebut optical telegraph karena informasi yang disampaikan pada
sistem ini dapat dilihat langsung oleh mata manusia, optical telegraph ini ialah pendahulu dari
telegraph listrik yang diciptakan oleh Samuael Morse.
Ilustrasi dari Optcal Telegraph dari Claude Chappe

Lalu pada awal abad ke 19 masehi Samuel Morse yang dapat disebut sebagai bapak revolusioner
dalam teknologi komunikasi menemukan Telegraph yang menggunakan tenaga listrik, penemuan
ini membuat Optical Morse yang diciptakan oleh Claude Chappe mulai ditinggalkan dan beralih
pada pada Telegraph buatan Samuel Morse karena Telegraph buatan Morse lebih cepat, murah
dan pesan lebih pribadi.
Gambar dari Samuel Morse dan perangkat Telegraph buatannya

Pada abad ke 19 masehi juga ditemukan bahwa cahaya dapat merambat melalui aliran air yang
melengkung, hal ini pertama ditemukan oleh penemu Inggris bernama Tyndall, hal ini
membuktikan bahwa transmisi cahaya (Optik) sudah ditemukan jauh pada abad ke 19 masehi,
setlah itu Alexander Graham Bell menemukan perangkat yang bernama “photophone” yang
dapat mentransferkan suara menggunakan cahaya matahari sebagai media transmisinya, Semua
teknologi itu berlanjut sampai penemuan laser pada abad ke 20 masehi,
Ilustrasi Tyndall sedang bereksperimen bagaimana cahaya dapat ditransmisikan
Ilustrasi Alexander Graham Bell menggunakan “Photophone”

Ilustrasi Alexander Graham Bell dan partnernya menggunakan penerima “Photophone”

Pada abad ke 20 masehi seseorang berkebangsaan Amerika bernama Morman R. French


membuat paten untuk sistem telepon optic, dengan menggabungkan ide dari Tyndall dan
Alexander Graham Bell beliau berhasil mengintegrasikannya dan membuat sebuah sistem
telepon optik yang hampir sempurna, dalam patennya sistem telepon optik miliknya bekerja
dengan mentransmisikan sinyal suara dengan bantuan cahaya melalui jaringan kabel optik,
dimana jaringan kabel optiknya terbuat dari kaca solid yang memiliki atenuasi yang kecil pada
frekuensi kerjanya, walaupun pada saat itu belum dapat direalisasikan karena bahan yang
diperlukan untuk merancang sistem tersebut belum ditemukan, 25 tahun setelah itu teknologi
sudah berkembang dengan pesat sehingga paten yang tadinya hanya sebuah ide dapat
direalisasikan.

Sistem Komunikasi Optik

Sistem komunikasi optik pertama ditemukan pada tahun 1960an dengan hadirnya teknologi laser
yang membuat tersedianya sumber optik yang koheren, karena frekuensi optik (laser) bekerja
pada orde frekuensi ratusan Terahertz secara teori kapasitas informasi yang tersedia pada
komunikasi optik lebih besar dari sistem gelombang mikro sebesar 105 kali, sistem komunikasi
optik sangatlah sensitif karena mengguanakn cahaya shingga rentan terjadi atenuasi akibat
penyebaran cahaya, maka dari itu harus ada media transmisi yang dapat menekan atenuasi dari
sistem komunikasi optik, fiber haruslah memililki atenuasi kurang dari 20 dB/km padahal waktu
itu pada tahun 1930an atenuasi paling kecil yang didapat pada fiber optik ialah sekitar
1000dB/km pada tahun 1970an barulah ditemukan bahwa silica murni dapat mengurangi
atenuasi pada fiber optik.

Gamar grafik perkembangan atenuasi bahan dari tahun ke tahun


Keunggulan Sistem Optik

Sistem komunikasi optik memiliki beberapa keunggulan dari sistem yang menggunakan
komunikasi radio dan gelombang mikro maupun dengan menggunakan jaringan tembaga
konvensional, yaitu :

1. Loss transmisi yang kecil dan Bandwidth yang sangat lebar, Fiber optik memiliki loss
transmisi yang sangat rendah dikarenakan sifat dari cahaya sendiri dan bahan yang
digunakan memiliki atenuasi yang sangat kecil kurang dari 1dB/km sedangkan untuk loss
rata-rata pada copper berada pada 2-6 dB/m, untuk bandwidth yang lebar itu dikarenakan
sistem komunikasi optik inibekerja pada frekuensi yang sangaat besar yaitu pada orde
ratusan terahertz (105 kali lebih besar dari komunikasi radio dan gelombang mikro)
dimana hal itu mengakibatkan bandwidth yang didapat oleh sistem komunikasi optik ini
sangatlah lebar, bisa diberi contoh untuk koneksi radio pada frekuensi 2 GHz diberi
bandwidth sebesar 1% dari frekuensi kerja maka bandwidthnya ialah 20 MHz sedangkan
pada komunikasi optik dengan frekuensi kerja 500 THz dengan bandwidth yang sama
yaitu 1% komunikasi optik memiliki bandwidth sebesar 5 THz.
2. Ukuran yang kecil dan bobot yang ringan, peralatan, optik memiliki ukuran yang relatif
lebih kecil dan ringan dibandingkan degan peralatan yang masih menggunakan perangkat
copper yang termasuk metal dengan bobot yang jauh lebih berat.
3. Ketahanan terhadap interferensi, karena pada komunikasi optik menggunakan gelombang
cahaya maka dapat dikatakan tahan terhadap berbagai interferansi seperti EMI
(ElectroMagnetic Interference) dan efek dari EMP (ElectroMagnetic Pulse) karena ada
pada frekuensi yang berbeda.
4. Isolasi listrik yang baik, penggunaan cahaya sebagai media transmisi pada komunikasi
optik mengakibatkan hampir tidak ada campur tangan listrik pada beberapa perangkatnya
hal ini membuat fiber optik aman dari masalah kelistrikan seperti masalah percikan listrik
ataupun bahaya akan tersengat arus listrik karena pada fiber optik tidak menggunakan
listrik.
5. Keamanan, dengan menggunakan fiber optik data tingkat tinggi dapat disalurkan dengan
aman karena sinyal optik pada core dibungkus dengan aman di dalam waveguide
sehingga susah untuk meretas dan membobol informasi di dalamnya.
6. Bahan mentah yang berlimpah, silica ialah bahan utama pembuat fiber optik dan
kebeeradaannya di alam sangatlah beerlimpah juga untuk proses pendaur ulangan dari
bahan ini lebih mudah dan ramah lingkungan dibanding dengan bahan-bahan yang
terbuat dari metal.

Referensi
1. Keiser, Gerd. 1991. “Optical Fiber Communicaions”. McGraw-Hill Book Co. Singapore
2. Ericsson. 2012. “Fiber Optic Theory”.Ericsson
3. Agrawal, G, P. 2002. “Fiber-Optic Communications Systems, Third Edition”. John Wiley
& Sons Inc. New York.
4. Ghatak , A. Thyagarajan, K.”Introduction to Fiber Optics”. Cambridge University Press.
Cambridge.

You might also like