Professional Documents
Culture Documents
B. Tata Surya
Tata surya kita terdiri atas bintang, planet, komet, asteroid dan
benda-benda langit lain yang membentuk satu sistem. Pusat
sistem tata surya kita adalah matahari. Sejak ditemukannya Pluto
pada tahun 1930, para astronom memasukkan Pluto dalam
kategori planet dalam tata surya kita, sehingga sampai tahun
2006 ada sembilan planet dalam tata surya kita. Namun, dalam
konferensi tanggal 24 Agustus 2006 di Cekoslovakia, para
astronom yang tergabung dalam organisasi astronomi
internasional (International Astronomical Union, IAU),
memutuskan bahwa pluto tidak termasuk dalam kategori planet.
Menurut para astronom, benda langit bisa dikategorikan sebagai
planet jika memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2.000 km.
berbentuk bulat, dan
b. Memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.
Orbit Pluto sedikit di bawah orbit Neptunus. Ukuran planet Pluto
jauh lebih kecil dari delapan planet lainnya dalam sistem tata
surya. Ukuran planet Pluto bahkan lebih kecil dari pada satelit
(bulan) dari sistem tata surya (bulan dari bumi, bulan dari Yupiter:
Io, Europa, Ganymede, Callisto, Titan dan Tritan). Sehingga
berdasarkan hasil kajian para astronom modern, terdapat 8
(delapan) planet dalam tata surya kita, yaitu Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang
selalu beredar mengelilingi matahari.
Planet-planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid
disebut planet dalam, sedangkan planet-planet yang terletak di
luar sabuk asteroid (dilihat dari matahari) disebut planet luar.
Semua planet dalam bersifat padat dan berbatuan, sedangkan
planet-planet luar, merupakan bola gas raksasa, bagian intinya
mungkin berbentuk padat tetapi permukaannya tidak. Semua
planet luar memiliki cincin yang tersusun dari debu dan gas beku.
Sebutkan planet-planet yang termasuk planet dalam dan planet
luar.
Di bawah ini kita akan mendiskusikan karakteristik matahari dan
masing-masing planet.
1. Matahari
2. Merkurius
3. Venus
5. Mars
6. Yupiter
2. Komet
3. Meteor
2. Perubahan musim
Kemiringan sumbu bumi pada saat berotasi menyebabkan
terjadinya perbedaan penyinaran cahaya matahari. Hal ini
mengakibatkan perbedaan lamanya siang dan malam serta
menimbulkan perbedaan musim di berbagai daerah di permukaan
bumi.
Tahukah kamu kapan bumi mengalami musim panas dan
dingin? sekitar tanggal 21 Juni belahan bumi utara mengalami
musim panas karena lebih condong ke arah matahari sehingga
menerima cahaya matahari lebih banyak. Sekitar tanggal 21 atau
22 Desember belahan bumi selatan mengalami musim panas,
sedangkan belahan bumi utara mengalami musim dingin. Saat
belahan bumi condong menjauhi matahari, belahan bumi tersebut
mengalami musim dingin.
3. Gerakan bulan
a. Gerhana matahari
Gerhana matahari terjadi jika posisi bulan terletak antara
bumi dan matahari, seperti Gambar 13.15. Akibatnya bulan
membentuk bayangan di bumi, sehingga orang yang tinggal di
belahan bumi tersebut tidak dapat melihat matahari. Ukuran
bulan lebih kecil dari ukuran matahari, karena itu hanya sebagian
kecil permukaan bumi yang benar-benar ditutupi bayangan bulan
dan sama sekali tidak mendapatkan cahaya matahari. Daerah ini
mengalami gerhana matahari total.
b. Gerhana bulan
Gerhana bulan terjadi saat matahari, bumi, bulan terletak
satu garis lurus. Saat gerhana bulan, bumi terletak di antara
matahari dan bulan, sehingga cahaya matahari mengenai bumi
dan tidak sampai di bulan. Akibatnya bulan tidak memantulkan
cahaya sama sekali ke bumi. Keadaan ini disebut gerhana bulan
(Gambar 13.16).