You are on page 1of 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
SAN PEMARAH: Spray Anti Nyamuk Pencegah Demam :
Pendayagunaan Limbah Mahoni (Swietenia Mahogany) sebagai Healthy
Product

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
Arif Hidayat NIM. 18419144005 Angkatan 2018
NIM. Angkatan 2017
NIM. Angkatan 2017
NIM. Angkatan 2018

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
2018
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ............................................................................ 2
1.5 Manfaat ...................................................................................................... 2

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1 Analisis Produk .......................................................................................... 3
2.2 Analisis Pasar ............................................................................................. 3
2.3 Perhitungan Ekonomi................................................................................. 4

BAB 3 METODE PELAKSANAAN


3.1 Alat dan Bahan ........................................................................................... 6
3.2 Proses Pembuatan ...................................................................................... 6
3.3 Proses Pemasaran ....................................................................................... 7

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya ......................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ....................10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..................................................15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas .......18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan .............................................19
Lampiran 5. Gambar Desain Produk ............................................................ 20

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya Kegiatan ........................................................ 9


Tabel 2. Jadwal Rencana Kegiatan .......................................................................... 9

iv
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kecamatan Kretek merupakan bagian integral dari wilayah Kabupaten
Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara astronomi keberadaan
Kecamatan Kretek terletak pada 110o 18' 43" Bujur Timur dan 7o 59' 38"
Lintang Selatan. Berdasarkan posisi geografis, Kecamatan Kretek terletak di
bagian paling selatan wilayah Kabupaten Bantul sehingga berbatasan langsung
dengan Samudera Hindia. Hal ini membuat Kecamatan Kretek memiliki
potensi perikanan laut tangkap yang cukup besar. Berdasarkan data yang dirilis
BPS Bantul (2016), pada tahun 2015, produksi perikanan laut tangkap sebesar
125,3 ton yang dihasilkan dari dua TPI yaitu TPI Depok dan TPI Mancingan.
Pantai Depok yang terletak di wilayah Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek,
Kabupaten Bantul dengan kawasan pantai seluas ±25 ha memiliki TPI terbesar
di Kabupaten Bantul sehingga mendominasi produksi perikanan tangkap lebih
dari 90 persen. Hal tersebut selain memberikan dampak positif bagi
perekonomian warga sekitar khususnya nelayan dan pedagang ikan maupun
warung-warung makan, juga memberikan dampak negatif bagi lingkungan.
Masalah lingkungan yang timbul adalah banyaknya limbah dari sisa-sisa ikan
salah satunya adalah sisik ikan yang belum termanfaatkan dengan maksimal.
Limbah sisik ikan kebanyakan dihasilkan dari hasil residu warung-warung
makan di sekitar Pantai Depok. Selain itu, sisik ikan jika ditimbun akan
menghasilkan bau yang tidak sedap sehingga menimbulkan pencemaran udara
dan pencemaran tanah serta mengundang bibit penyakit. Maka diperlukan
suatu metode pengolahan limbah yang dapat mereduksi dampak yang
ditimbulkan dari pengotoran oleh limbah sisik ikan tersebut, salah satunya
dengan memanfaatkan sisik ikan sebagai payet dalam pembuatan kebaya.
Kebaya merupakan pakaian adat Jawa yang wajib dilestarikan
eksistensinya. Dari tahun ke tahun kebaya mengalami perubahan. Menurut
Irma Russanti dalam jurnalnya, pergeseran estetis yaitu dari bahan pembuatan
kebaya yang awalnya katun polos menjadi bervariasi yakni bahan sintetis
poliester dan lace. Selain itu juga terjadi perubahan motif dan payet. Namun
payet yang beredar di pasaran saat ini adalah payet sintetis yakni berbahan
dasar plastik. Padahal menurut Untoro Budi Surono (2013) dalam jurnalnya,
sampah plastik akan berdampak negatif terhadap lingkungan karena tidak dapat
terurai dengan cepat dan dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan
plastik sebagai bahan industri pembuatan payet kebaya merupakan suatu
aktivitas yang akan menyumbang penumpukan material sampah plastik di
lingkungan.
2

Berangkat dari dua fakta tersebut, dibutuhkan suatu gagasan yang akan
mengurangi akumulasi limbah sisik ikan dan material plastik yang dapat
mengurangi bahkan merusak keseimbangan lingkungan sekaligus melestarikan
kebudayaan. Sebelumnya, sisik ikan dimanfaatkan sebagai hiasan atau
aksesoris seperti bross dan lain-lain. Namun, produk tersebut kurang bernilai
ekonomis dan belum mengusung budaya. Oleh karena iu, diperlukan suatu
inovasi yang dapat meletakkan upaya pelestarian lingkungan dan kebudayaan
dalam satu paket, yaitu dengan memanfaatkan sisik ikan menjadi payet kebaya
yang selanjutnya disebut ‘Kabayan’. Kabayan merupakan produk usaha kreatif.
Indonesiapun mulai melihat bahwa berbagai subsektor dalam industri kreatif
berpotensi untuk dikembangkan, karena bangsa Indonesia mempunyai sumber
daya insani kreatif dan warisan budaya yang kaya (Jerusalem, M.A., 2009).
Harga kebaya payet sisik ikan “Kabayan” di pasar juga standar dengan harga
kebaya di pasaran dengan kualitas yang mumpuni. Selain itu, Yogyakarta
sebagai kota budaya dan kota pariwisata sangat mendukung berkembangnya
industri kerajinan tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang muncul
dapat dirumuskan:
1. Bagaimana cara memanfaatkan limbah sisik ikan secara optimal yang
sekaligus dapat melestarikan kebudayaan?
2. Bagaimana menciptakan wirausaha kebaya berdasarkan payet dari limbah
sisik ikan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah sisik ikan yang berbasis
budaya.
2. Untuk menciptakan wirausaha kebaya dari limbah sisik ikan.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program kegiatan ini yaitu menciptakan aneka
kebaya berkualitas dari limbah sisik ikan sekaligus melestarikan kebudayaan
dan sistem wirausahanya serta artikel hasil pelaksanaan program.
1.5 Manfaat
Program kewirausahaan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
kepada pelaksana program dan masyarakat luas, diantaranya yaitu:
a. memberikan pengalaman berwirausaha bagi pelaksana program,
b. memanfaatkan limbah sisik ikan yang hanya mencemari lingkungan,
c. menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat,
d. memperkenalkan produk kebaya berpayet sisik ikan ramah lingkungan,
e. menambah penghasilan bagi pelaksana program dan masyarakat yang
terlibat dalam wirausaha kebaya payet sisik ikan,
f. melestarikan kebudayaan Indonesia.
3

BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Profil (5W + 1H)

a. What

Jenis usaha yang akan kami jalani yaitu usaha dalam bidang produk
kesehatan dengan mengusung tema SAN PEMARAH. Dimana kami akan
menjual produk kesehatan yang mempunyai daya saing yang sangat kuat
dengan memanfaatkan ekstrak biji mahoni yang hanya dianggap oleh
masyarakat sebagai tempat berteduh padahal memiliki kandungan yang
sangat ampuh yaitu kandungan saponin yang berfungsi untuk mengusir
nyamuk dengan membuat produk Spray Anti Nyamuk Pencegah Demam
Berdarah. Produk ini mempunyai motto yaitu sehat, ramah lingkungan,
murah, praktis, dan pastinya tanpa ada zat kimia.
b. Why
Alasan kami memilih bisnis ini karena kami berfikir bahwa mayoritas
dari anak-anak sampai dewasa di Indonesia banyak yang sering terkena
demam berdarah, dengan alasan kurang tepatnya suatu alat untuk mencegah
penyakit ini karena hampir semua produk yang mengusir nyamuk itu
menggunakan zat kimia yang pasti akan membahayakan kesehatan tubuh
mereka. Dengan adanya fakta ini kami berfikir untuk membuat bisnis produk
kesehatan yang lebih praktis, terlebih lagi kami mendatangi konsumen
pastinya konsumen akan lebih di mudahkan, dan tidak hanya itu produk yang
kami jual juga sangatlah unik, sehat, ramah lingkungan, murah, praktis, dan
100% alami tanpa zat kimia.
c. Who
Yang akan menjalankan usaha ini adalah kami dan juga dengan di bantu
karyawan yaitu ibu-ibu PKK dikarenakan disekitar rumah kami itu banyak
ditemukan ibu-ibu PKK yang belum mempunyai pekerjaan yang pasti dan
penghasilannya tidak tetap sehingga dengan bisnis ini kami berfikir untuk
menciptakan sebuah lapangan usaha baru yang dapat membantu kehidupan
mereka.
d. Where
Pertama kali kami akan membuka bisnis ini di lingkungan rumah kami
karena mudah untuk mempromosikan produk ini terlebih ke rumah tetangga,
lalu kami melakukan pemasaran dengan 2 cara, yaitu pemasaran langsung dan
tidak langsung. Untuk pemasaran langsung dilakukan di warung, dan
disekitar rumah kami sedangkan untuk pemasaran tidak langsung dilakukan
dengan menitipkan ke toko-toko besar seperti toko Zan Mart dan toko
Ramayana.
e. When
Bisnis ini akan kami jalankan pada awal bulan Agustus 2017 karena
semakin cepat dipasarkan ke masyarakat akan semakin cepat pula manfaat
yang dapat dirasakan sehingga pada peringatan Hari Demam Berdarah
Dengue Asean pada tanggal 15 juni diharapakan penyakit demam berdarah
4
yang sering menyerang dari anak-anak sampai dewasa dapat berkurang.
f. How
Cara kami menjalankan usaha ini yaitu pertama dengan memakai uang
patungan dari tabungan kami berdua, lalu kami membuat kemasan produk
menyesuaikan dengan hal-hal yang sedang trend di kalangan masyarakat
memberikan kemasan dan label dengan desain yang menarik sehingga
membuat daya tarik tersendiri bagi konsumen. Untuk bahan dan alat produk
ini kami akan membeli di dekat rumah kami sendiri karena tempat pembelian
bahan dan alat dekat tempat usaha kami tanpa harus mengeluarkan uang
transportasi. Sasaran utama dari bisnis kami adalah anak-anak sampai dengan
dewasa dengan membrikan kelebihan yaitu kemasan yang menarik yang akan
menarik pelanggan untuk membeli produk kami.
2.2 Analisis Pasar
Analisis pasar dari produk SAN PEMARAH ini dilakukan dengan
menggunakan analisis SWOT. Adapun analisis SWOT wirausaha ini adalah
:
a. Strengeths (kekuatan)
1. Pemilihan lokasi penjualan yang cukup strategis, yaitu memilih
daerah yang banyak terjadi transaksi jual beli.
2. Keunggulan produk (kemasan, kesehatan dan keunikan ide).
3. Harga yang murah, tetapi kualitas dan manfaat kesehatan yang
didapatkan.
4. Pelayanan kepada masyarakat yang ramah dan jujur.
5. Memberikan alternatif kesehatan kepada masyarakat yang kurang
mampu.
6. Mengandung saponin.
b. Weakness (kelemahan)
1. Tidak adanya kendaraan pribadi.
2. Kurang pengalaman dalam berbisnis.
3. Tidak menggunakan jasa promosi, visual maupun non visual.
4. Tidak memiliki modal tetap.
5. Belum adanya karyawan untuk mempermudah pemasaran produk.
c. Opportunities (peluang)
1. Berpotensi untuk dikembangkan menjadi sebuah usaha industri.
2. Kemungkinan muncul banyak tenaga kerja dari kalangan ibu-ibu
pkk.
3. Kemungkinan untuk menguasai pasar monopolistik.
4. Kemungkinan akan memiliki banyak cabang.
5. Kemungkinan memiliki pemasokan modal tetap dari kas industri.
d. Threats (Ancaman)
1. Kecenderungan masyarakat yang hanya mengenal produk bermerek
(produk yang sudah mereka kenal)
2. Munculnya usaha yang sejenis.
3. Peningkatan peraturan pemerintah, yang menjadi syarat untuk
mendirikan suatu usaha harus membuat berbagai surat, seperti : surat
izin mendirikan industri, dan surat kesehatan (kebersihannya).
4. Daya beli konsumen menurun.
5. Kompetitor yang terus meningkat.
6. Kenaikan harga bahan baku.
7. Selera konsumen yang berubah-ubah.
2.3 Nilai Inovasi
SAN PEMARAH berbeda dengan spray yang lain karena memanfaatkan
biji mahoni sebagai bahan utama pembuatan Spray Anti Nyamuk.
5
Penggunaan biji mahoni yang mengandung zat yang dinamakan dengan
SAPONIN sangat baik untuk mengusir nyamuk sehingga dapat mencegah
timbulnya penyakit demam berdarah. Dalam produksi Spray Anti Nyamuk
ini juga tidak ditambahkan zat kimia dikarenakan 100% alami tanpa zat kimia
sehingga aman untuk kesehatan.
Kami memberi aroma untuk Spray Anti Nyamuk ini, yaitu aroma jeruk.
Selain itu kami juga melakukan pengemasan yang sederhana, menarik, tetapi
tidak mengurangi nilai dari Spray ini. Spray Anti Nyamuk ini dapat menjadi
salah satu alternatif produk kesehatan yang sehat, praktis, dan murah, ramah
lingkungan, tanpa zat kimia untuk mengusir nyamuk untuk mengurangi
masyarakat yang sering terkena penyakit demam berdarah.
2.4 Mitra Strategis
Dalam hal ini kami akan mengadakan kerjasama dengan ibu-ibu PKK
untuk membangun usaha ini, selain itu kami juga akan berkerjasama dengan
dinas perindustrian umtuk mendapatkan surat perizinan membuka usaha dan
tidak hanya itu kami juga menggandeng dinas kesehatan terkait untuk uji
kelayakan produk yang kami produksi.
Selain itu yang menjadi mitra kami tentunya para pemasok bahan
makanan dan juga konsumen sebagai mitra utama kami sehinga kepuasan
konsumen menjadi hal yang terpenting dalam bisnis ini.

2.5 Perhitungan Ekonomi


Pada bulan pertama, wirausaha Kabayan akan melakukan 5 kali produksi
dan untuk bulan selanjutnya akan memproduksi sekitar 50 kali sesuai
permintaan pasar.setiap produksi direncanakan mampu menghasilkan kebaya
sebanyak 60 buah. Sedangkan biaya rata-rata sekali produksi sebesar
Rp347.000,00 dan total hasil penjualan rata-rata Rp400.000,00. Detail
analisis usaha dari wirausaha Kabayan dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Estimasi Total Biaya Produksi
1) Pengeluaran Bulan Pertama
Pengeluaran = Peralatan + Bahan Habis Pakai + Transportasi
= Rp1.045.000,00 + Rp1.790.000,00 +
Rp625.000,00
= Rp 3.460.000,00
2) Pengeluaran Rata-Rata Bulan Selanjutnya
Pengeluaran = Bahan Habis Pakai + Transportasi
= Rp1.790.000,00 + Rp625.000,00
= Rp2.415.000,00
b. Estimasi Omset Penjualan Produk
1) Omset Penjualan Bulan Pertama
Total Penjualan = Intensitas Produksi x Penjualan
6

= 5 x Rp400.000,00
= Rp2.000.000,00
2) Omset Penjualan Rata-Rata Bulan Selanjutnya
Total Penjualan = Intensitas Produksi x Penjualan
= 50 x Rp400.000,00
= Rp200.000.000,00
c. Estimasi Profit Wirausaha Payet
1) Keuntungan Bulan Pertama
Total Keuntungan = Total Penjualan – Total Pengeluaran
= Rp3.460.000,00 – Rp2.000.000,00
= Rp1.460.000,00
2) Keuntungan Rata-Rata Bulan Selanjutnya
Total Keuntungan = Total Penjualan – Total Pengeluaran
= Rp200.000.000,00 – Rp2.415.000,00
= Rp197.585.000,00
d. BEP (Break Event Point)
Untuk mencapai BEP (Break Event Point) atau titik impas,
estimasi wirausaha Kabayan dicapai pada :
BEP (Unit) = TFC

P-VC
Rp10. 000.000
=
Rp400.000-Rp347.000

= 188

FC
BEP (Rupiah) =
P-VC

Rp10.000.000 + Rp400.000
=
Rp400.000 – Rp347.000

= 189

Dapat dikatakan bahwa penjualan kebaya payet ikan harus menjual 188 buah
agar mendapatkan titik pokoknya. Pada penjualan kebaya payet sisik ikan ke
189 baru memperoleh keuntungan.
7

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat-alat yang dibutuhkan dalam wirausah payet sisik ikan diantaranya
yaitu:
a. Ember
b. Tempayan
c. Gunting
d. Alat bor mini
e. Peralatan gambar
Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan payet sisik
ikan diantaranya yaitu :
a. Limbah sisik ikan
b. Pewarna tekstik ( Acrylic )
c. Tile halus
d. Brokat aplikasi
e. Label merk
3.2 Proses Pembutan
Pembuatan Kabayan memerlukan waktu yang cukup lama pada proses
pemasangan payet Dalam hal ini, untuk bahan utama payet yaitu menggunakan
limbah sisik ikan dan bahan utama untuk pembuatan kebaya menggunakan kain
tile halus. Untuk proses pembuatan kebaya sendiri, sama seperti proses
penjahitan kebaya pada umumnya, yaitu membuat pola kebaya, menggunting
kain kemudian proses penjahitan. Sedangkan untuk pembuatan payet yaitu
dengan melakukan sortir pada limbah sisik ikan yang kemudian diberi pewarna
tekstil, khususnya akrilik agar menghasilkan warna mengkilap (berkilau)
kemudian proses pengeringan dan terakhir proses pelubangan dan pengecekan.
Setelah payet jadi, pasangkan payet pada kebaya sebagai pengganti payet
berbahan sintetis. Dan payet yang diproduksi merupakan jenis payet piringan.
Proses analisis, perancangan sampai pada pengecekan kualitas dan pemasaran
secara rinci akan dijelaskan dengan menggunakan bagan sebagai berikut:
8
Analisis Situasi

Pembuatan Desain

Survey Bahan dan Alat

Pemilihan Bahan

Sortir Limbah Sisik Pembuatan Pola Kebaya

Proses Pewarnaan Pemotongan Bahan

Pembentukan Payet Proses Penjahitan

Proses Pengeringan Pemasangan Aplikasi

Controling Proses Pemasangan Payet

Packing Controling

Promosi dan Pemasaran Packing

3.3 Proses Pemasaran


Proses pemasaran hasil produk ini terdapat beberapa elemen yang harus
dipenuhi dalam manajemen pemasaran,diantaranya :
a. Produk
Produk yang dihasilkan berupa kebaya dengan menggunakan payet sisik
ikan (Kabayan) yang berbahan dasar dari limbah sisik ikan. Produk ini
adalah salah satu inovasi untuk memanfaatkan limbah sisik ikan sebagai
bahan pembuatan payet yang berbasis pelestarian lingkungan.
9

b. Harga
Dalam program ini, produk yang dihasilkan berupa kebaya yang
menggunakan payet sisik ikan (Kabayan). Produk ini dipasarkan dengan
harga Rp400.000,00/pc. Dengan harga kebaya yang relatif mahal, sehingga
produk Kabayan dapat dipasarkan kepada masyarakat menengah ke atas.
Dalam hal ini, target yang dibidik adalah penjahit kebaya, pengusaha yang
membuka jasa payet, desainer kebaya dan busana pesta.
c. Lokasi
Pemasaran produk KABAYAN akan dilakukan kerjasama dengan BLK
dan penjahit kebaya yang ada di Yogyakarta, melalui media internet dengan
sistem pesan, dan dengan mengikuti pameran tentang busana serta pameran
kewirausahaan.
d. Promosi
Promosi dilakukan diberbagai tempat seperti penjahit kebaya, pengusaha
yang membuka jasa payet serta desainer kebaya dan busana pesta. Selain
itu, promosi juga dilakukan melalui media internet, misalnya website, web,
blog dan juga jejaring social, sehingga konsumen bisa langsung memesan
secara online dan diharapkan pemasaran produk Kabayan ini dapat dikenal
masyarakat luas tidak hanya di kota Yogyakarta.
1
0

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Penggunaan anggaran yang dibutuhkan untuk penelitian ini sebesar
Rp10.000.000,00.
Tabel 1.1 Ringkasan Anggaran Biaya Kegiatan
No. Jenis Pengeluaran Biaya
1. Peralatan Penunjang Rp 4.545.000
2. Bahan Habis Pakai Rp 1.790.000
3. Perjalanan Rp 2.500.000
4. Laporan, meterai, dokumentasi, komunikasi, Rp 1.165.000
publikasi
Jumlah Rp 10.000.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 1.2. Jadwal Rencana Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan kegiatan
2 Desain Produk
3. Observasi Alat dan
Bahan
4. Proses Produksi
5. Pemasaran
Pengembangan
Produk
7. Evaluasi program
8. Penyusunan Laporan
10
11
12
13
14
15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Satuan Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Ember Untuk 3 buah 15.000 45.000
Mencuci Sisik
Ikan dan
Proses
Pewarnaan
Tempayan Untuk 2 buah 20.000 40.000
Meniriskan
Sisik Ikan
yang Sudah
Dicuci
Gunting Untuk 3 buah 20.000 60.000
Membentuk
Payet Sisik
Ikan
Alat Bor Mini Untuk 2 buah 400.000 800.000
Melubangi
Sisik Ikan agar
Mudah
Dipasang
Peralatan Gambar Untuk 1 buah 100.000 100.000
Mendesain
Kebaya
Mesin Jahit Untuk 1 buah 3.500.000 3.500.000
Menjahit
Kebaya
SUB TOTAL (Rp) 4.545.000
2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi Harga Satuan Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Tile Halus Untuk 8 meter 10.000 80.000
Membuat
Kebaya
Brokat Untuk 5 meter 150.000 750.000
Membuat
Kebaya
Sisik Untuk 1 Kg 10.000 10.000
Membuat
Payet
16

Pewarna tekstik Untuk 5 buah 100.000 500.000


(Acrylic) Membuat
Payet
Biaya Menjahit Untuk 5 buah 80.000 400.000
Membuat
Kebaya
Label Merk Untuk 1 Gulung 50.000 50.000
Membuat
Kebaya
SUB TOTAL (Rp) 1.790.000

3. Perjalanan
Justifikasi Harga Satuan Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Transportasi ke Pantai Survei Sisik 4 Kali 60.000 240.000
Depok Ikan
Transportasi ke Toko Pembelian 2 Kali 45.000 90.000
Peralatan Peralatan
Transportasi Pembelian Pembelian 3 Kali 60.000 180.000
Bahan Bahan
Transportasi ke Penyusunan 42 Kali 40.000 1.680.000
Karangmalang Program
Transportasi ke Penjahit Pembuatan 6 Kali 45.000 270.000
Kebaya
Transportasi pembuatan Pembuatan 2 Kali 20.000 40.000
Label Label
“Kabayan”
SUB TOTAL (Rp) 2.500.000

4. Lain-lain
Justifikasi Harga Satuan Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Pulsa Komunikasi 2 Kali/ 25.000 200.000
anggota

Konsumsi 15 Kali 10.000 600.000


Spanduk dan Banner Branded 1 buah 135.000 135.000
Usaha
17

Cetak Foto Kegiatan Bukti Fisik 30 lembar 2000 60.000


Poster Media 30 lembar 4000 120.000
Promosi
Cap/Stampel Untuk 1 buah 50.000 50.000
Pengesahan
Data dan
Catatan

SUB TOTAL (Rp) 1.165.000


Total (Keseluruhan) 1.165.000
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi Waktu
Program Bidang
No Nama/NIM (Jam/ Uraian Tugas
Studi Ilmu
Minggu)
Erlina Pendidikan Pendidikan 20 Jam Mengawasi
Oktaviandani Guru Sekolah jalannya
Sekolah Dasar produksi,
Dasar memimpin rapat
1 pengembangan
usaha, membantu
promosi produk.

Amaliatul Pendidikan Pendidikan 20 Jam Manager


Firdaus Akuntansi Akuntansi keuangan,
mengawasi
keluar/masuknya
uang, membuat
2 laporan
keuangan,
membantu
promosi produk.

Eka Septianti Pendidikan Pendidikan 20 Jam Manager


Putri Teknik Teknik produksi,
Busana Boga dan membuat sampel
Busana produksi,
3 membuat desain,
membantu
promosi produk.

Nanda Veruna Pendidikan Pendidikan 20 Jam Sekretaris,


Enun Kharisma Guru Sekolah membuat laporan
Sekolah Dasar kemajuan usaha,
4 Dasar membantu
promosi produk.
19
20

Lampiran 5. Gambar Desain Produk

You might also like