You are on page 1of 5

#Manfaat #PembajakanLahan

Bajak Pertama

-Membalik tanah sedalam lapisan olah/topsoil menggunakan alat bajak, berguna;

-Lapisan tanah bagian bawah diangkat untuk membonkar endapan mineral/Hara yang sulit diraih akar.

-Memperlancar sirkulasi udara, oksigen dimasukkan dan gas-gas yang dapat meracuni tanaman melalui
perakaran dikeluarkan.

-Rumput, benih-benih gulma dan Sisa tumbuhan lainnya dibenamkan memperkaya bahan organik
tanah.

#Manfaat #PembajakanLahan

Bajak Kedua

-dengan memotong arah dari arah pembajakan pertama, berguna;

-Memperkecil bongkahan tanah menjadi remah.

- Meratakan/homogen campuran antara unsur liat, pasir, tanah dan bahan orgaik pada lapisan olah.

-Mematikan bibit-bibit gulma yang baru tumbuh.

#Manfaat #PembajakanLahan

Garu

-Idialnya dilaksanakan 1-2 minggu berselang dari bajak kedua, berguna;

-Membentuk lapisan kedap air di permukaan tanah. Untuk lahan yang memiliki lapisan kedap air di
bawah lapisan olah/top soil tujuan ini bisa diabaikan.

-Meratakan lahan agar tinggi permukaan air seragam di pertanaman.

-Membenamkan bagian-bagian tumbuhan yang masih tersisa.


#Seleksi #Benih

Persiapkan air yang telah diisi sejumlah garam sampai telur mengapung kemudian dipakai untuk
menseleksi benih. Caranya masukan benih padi ke dalam air bergaram tersebut, maka akan diperoleh
kondisi benih tenggelam, melayang dan mengapung. Selain yang tenggelam jangan dipakai untuk benih,
ambil benih yang tenggelam kemudian dibilas dengan air bersih sesegera mungkin sampai tidak ada rasa
garam lagi bila dicicipi. Rendam selama 48 jam kemudian tiriskan dan peram selama 24 jam dan setelah
itu siap sebar. Umumnya benih akan terseleksi pada kisaran 5 - 15%.

#Persemaian

Umumnya petani membutuhkan benih sampai kisaran 35-40kg per hektaree tetapi dengan sistem baru
(SRI-System of Rice Intensification) cukup dipersiapkan 10 kg per hektaree. Persemaian dilakukan dengan
menyebar benih padi secara merata pada bedengan dengan kandungan air jenuh tetapi tidak
menggenang. Dalam tiga atau empat hari benih telah berkecambah. Bibit siap tanam pada kisaran 10 -
14 hss (hari setelah sebar) jika memakai sistem SRI tetapi dengan sistem biasa tanaman muda (bibit)
yang berumur tiga minggu baru dikatakan siap tanam. Menghindari stagnasi setelah bibit di tanam
seyogyanya tidak dicabut dan cukup diambil secara menyeluruh perakaran termasuk tanahnya kemudian
dipindah tanamkan ke lahan sawah. Budidaya padi pada lahan berawa atau keasaman tinggi serta di
lahan kering tidak memerlukan persemaian, tanam benih langsung (Tabela).

#Penanaman

Penanaman padi di sawah umumnya ditanam dengan jarak teratur. Yang paling popular di Pulau Jawa
adalah berjarak 20 cm. Tanaman muda ditancapkan ke dalam tanah yang digenangi air sedalam 10
sampai 15 cm hingga akarnya terbenam di bawah permukaan tanah.

Padi lahan kering ditanam langsung di ladang. Setelah tanah basah, benih disebar dalam larikan-larikan.
Padi lahan kering umumnya mengandalkan hujan dalam penyediaan air. Tidak ada penggenangan dalam
budidaya lahan kering. Dalam budidaya gogo rancah, benih bahkan disebar pada tanah kering, sebelum
hujan turun.

#Perawatan
Padi adalah jenis tanaman yang memerlukan perawatan untuk pertumbuhannya. Perawatan dapat
berupa pemupukan dan penanggulangan hama ; pemupukan pada tanaman padi dapat menggunakan
pupuk urea, pupuk Kcl, dan poshpat. Adapun tata cara pemupukan yang ideal untuk tanaman padi
adalah dengan memperhatikan kondisi tanah dan tanaman itu sendiri. Kondisi tanah yang harus
diperhatikan adalah keasaman tanah, sementara dari tanaman adalah dengan melihat seberapa besar
pertumbuhan tanaman; dengan kata lain pertumbuhan harus sesuai dengan kriteria yang ada.
Sementara itu untuk penanggulangan hama penyakit dapat digunakan berbagai macam obat2 an misal
akodan, dencis dll.

#Pemupukan

Pemupukan disesuaikan dengan rekomendasi Hasil uji Tanah pada lahan becocok tanam dan Hasil
penelitian Varietas padi yang akan digunakan.

Tanaman tumbuh membutuhkan karbon dioksida, mineral-mineral, air dan cahaya matahari. Untuk
pertumbuhan yang baik diperlukan tersedianya hara tanaman tersebut terus menerus dan mencukupi.
Beberapa unsur hara diserap oleh tanaman dalam jumlah yang besar dan disebut sebagai unsur makro.
Termasuk di dalam unsur makro merupakan unsur hara yang banyak dibutuhkan tanaman adalah
nitrogen (N), phospor (P), kalium K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan sulfur (S). Suatu ciri dari unsur
hara makro yaitu apabila tersedianya sangat kurang akan menunjukkan gejala kelapran dan menurunkan
hasil, sedangkan dalam keadaan berlebihan tidak akan meracun tanaman atau mengurangi hasil.

Makanan atau unsur hara tanaman C, H dan O diperoleh dari udara, sedangkan N, P, K, Ca, Mg, dan S
serta unsur hara mikro lainnya diperoleh dari tanah. Aktivitas produksi pertanian intensif pada suatu
bidang tanah tertentu telah mengakibatkan penurunan kandungan hara pada tanah yang bersangkutan.
Untuk mendukung produksi pertanian yang relatif tetap tinggi dibutuhkan penambahan hara tersebut
melalui “pemupukan”. Pemupukan merupakan upaya penambahan kekurangan hara tanah dalam
jumlah, waktu dan cara yang tepat.

@WP

10 RAHASIA MEMPERBANYAK ANAKAN PADI

9:10 PM MASPARY
anakan-produktif-tanaman-padi Salam Pertanian!! Banyak anak banyak rejeki, falsafah ini sangat pas jika
diterapkan dalam ilmu budidaya tanaman padi. Semakin banyak anakan produktif tanaman padi
diharapkan akan semakin banyak malai yang terbentuk dan akhirnya diharapkan semakin banyak
peningkatan produksi yang kita peroleh. Oleh karena banyaknya anakan produktif merupakan salah satu
kunci peningkatan produktivitas tanaman padi selain banyaknya bulir isi pada tiap malai.

Banyak sekali teori dan pengalaman dalam ilmu pertanian berbeda daerah berbeda bdaya beda orang
beda cara, demikian pula banyak sekali tips, teori dan metode untuk memperbanyak anakan tanaman
padi. Kali ini Gerbang Pertanian akan membagikan sedikit pengalaman kepada pembaca semua
bagaimana caranya untuk memperbanyak anakan produktif tanaman padi. Informasi ini kami peroleh
dari berbagai sumber dan pengalaman dilapangan.

Tanamlah bibit padi muda. Menurut informasi yang maspary peroleh semakin muda umur bibit padi
akan semakin potensi memproduksi anakan yang lebih banyak. Umur terbaik untuk tanam padi adalah
antara 10 – 18 hss (hari setelah sebar).

Aplikasi pupuk Phospat seperti SP36 seawal mungkin (kalau perlu sehari atau 2 hari sebelum tanam).
Pupuk SP36 membutuhkan waktu yang agak lama untuk bisa terserap oleh akar tanaman, oleh karena
itu pemberian SP36 harus seawal mungkin. Salah satu fungsi unsur P yang terkandung dalam SP36
adalah merangsang pembentukan akar, oleh karena itu maspary menganjurkan pemberian unsur P saat
vase pembentukan anakan supaya anakan yang terbentuk bisa diimbangi dengan akar yang sehat, kuat
dan panjang.

Aplikasi pupuk Nitrogen seperti urea seawal mungkin. Maksimal 5 hari setelah tanam harus sudah
diberikan. Unsur Nitrogen merupakan salah satu kunci utama dalam membantu pembentukan anakan,
oleh karena itu saat proses pembentukan anakan jangan sampai belum tersedia unsur ini.

Jangan tanam bibit padi terlalu dalam. Cukup 1-2 cm saja sudah cukup. Ini juga merupakan poin
penting untuk meningkatkan jumlah anakan produktif tanaman padi. Tanam bibit padi yang terlalu
dalam akan menghabiskan energi tanaman padi untuk menembus tanah penutupnya. Cuma didaerah
maspary yang menjadi kendala adalah tukang tanamnya yang sulit melaksanakan, yach….. karena
terbiasa tanam dalam. Pernah saya menanyakan pada tukang tandur (tukang tanam) kenapa kalau
tanam harus dalam, mereka menjawab katanya kalau nggak dalam nggak enak pak!!

Pengairan yang tidak selalu tergenang. Jaga pemberian air pada tanaman padi secara periodik diairi
lalu dibiarkan sampai kering (tanahnya pecah rambut) lalu diairi lagi demikian seterusnya.

Penggunaan varietas unggul seperti benih padi unggul B3. Setiap varietaspasti akan mempunyai
kemampuan sendiri-sendiri dalam membentuk anakan yang produktif.
Jarak tanam jangan terlalu rapat, apalagi jika tanahnya subur. Walaupun anakan terbentuk banyak
akan tetapi jika jaraknya terlalu rapat biasanya anakan tersebut menjadi kurang produktif. Kalau bisa
gunakan sistem tanam jajar legowo seperti yang telah Gerbang Pertanian tulis beberapa waktu yang lalu.
Tetapi jika jarak tanamnya menggunakan 40 cm gak perlu pake sistem legowo lagi.

Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (hormon tanaman) terutama yang mengandung sitokinin dan
giberelin. Menurut maspary poin nomor 8 ini hanyalah opsional, jadi merupakan faktor pendukung saja
yang boleh dlakukan dan boleh tidak. Jika mau diberikan sebaiknya bersamaan saat pemupukan oleh
karena itu berikan ZPT yang bentuknya padat seperti ZPT Organik yang Gerbang Pertanian telah
sediakan. Boleh juga disemprotkan saat umur 15 hst.

Pemberian pupuk organik padat sebagai penyubur dan pembenah tanah. Ini berhubungan erat dengan
kondosi kesuburan tanah anda dan proses penyerapan unsur hara yang akan diberikan pada tanaman.
Oleh karena itu jumlahnya sangat relatif tergantung kondisi tanah masing-masing petani.

Waspada terhadap hama dan penyakit. Hama yang punya potensi mengurangi anakan antara lain
keong mas, sundep dan tikus. Sedangkan penyakit yang membahayakan saat pembentukan anakan padi
adalah penyakit busuk pangkal batang padi. Untuk mengatasi semua itu Maspary telah membahasnya
semua. Coba telusuri saja di kotak pencarian pada blog Gerbang Pertanian pojok kanan atas.

Ternyata untuk memperbanyak anakan produktif pada tanaman padi tidak mudah ya…. banyak sekali
persyaratan yang harus dipenuhi. Barangkali ada rekan-rekan Gerbang Pertanian yang punya tips lain
yang lebih mudah untuk memproduksi anakan produktif tanaman padi silahkan hubungi maspary. Kita
sharingkan ke teman-teman petani yang lain agar bisa membantu mereka dalam meningkatkan
produksinya.

Semoga sedikit tulisan yang terbentuk dari buah pikiran dan pengalaman dari maspry ini bisa
memberikan jawaban kepada petani atas persoalan peningkatan produksivitas tanaman padi di
Indonesia.

Salam Pertanian!!

You might also like