Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Hans Wiliam Wamea
Makalah Terstruktur ini Diajukan Sebagai Bukti Pemenuhan Salah Satu Syarat
Seleksi Calon Anggota KPU Kabupaten Kepulauan Yapen
Periode Tahun 2013 – 2018
Mewakili Unsur Akademisi di Kabupaten Kepulauan Yapen
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang
dilimpahkan sehingga salah satu persyaratan untuk mengikuti seleksi anggota Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Yapen Periode 2013-2018 ini dapat terselesaikan dengan
baik. Makalah terstruktur ini bertujuan sebagai salah satu bagian penilaian pengetahuan dan
kompetensi calon pelamar untuk menduduki kursi KPU.
Dalam kesempatan ini, selaku pelamar seleksi anggota KPU ingin menyampaikan rasa terima
kasih sedalam-dalamnya kepada Panitia Seleksi dan Pegawai Sekertariat Kantor KPU Kabupaten
Kepulauan Yapen yang sudah memberi kesempatan kepada kami untuk ikut dalam seleksi
penyaringan Anggota KPU Kabupaten Kepulauan Yapen periode 2013-2018. Semoga semua
amal baiknya, dalam pekerjaan selama pelaksanaan Seleksi ini dibalas oleh yang Maha Kuasa.
TEMA : KEPEMIMPINAN
Oleh Hans Wiliam Wamea,AMK
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto A4
spasi 1.
1. Jika diberi Skor 1 s/d 100, berapa Anda menilah kemampuan kepemimpinan Anda?
Mengapa?
2. Deskripsikan pengalaman apa yang bisa membuktikan kualitas dan karakter kepemimpinan
Anda?
TEMA : INTEGRITAS
Oleh Hans Wiliam Wamea,AMK
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto A4
spasi 1.
1. Jika diberi Skor 1 s/d 100, berapa Anda menilai tingkat integritas Anda? Mengapa?
2. Deskripsikan pengalaman apa yang bisa membuktikan derajad integritas Anda?
TEMA : INDEPENDENSI
Oleh Hans Wiliam Wamea,AMK
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto A4
spasi 1.
1. Jika diberi Skor 1 s/d 100, berapa Anda menilai tingkat independensi Anda?
2. Deskripsikan pengalaman apa yang bisa membuktikan derajad independensi Anda?
3. Bagaimana sikap Anda ketika terdapat kepentingan partai politik tertentu meminta
kepentingannya diakomodasi dan jika tidak diakomodasi akan terjadi keguncangan politik
yang besar?
Pengalaman yang membuktikan derajat independensi saya yaitu, pada aktivitas saya sehari-
hari. Pertama, dilingkungan pekerjaan saya sebagai Guru di MTs. Sejak menjadi Guru, saya
selalu bekerja sesuai aturan dan garis komando. Saya tunduk kepada atasan, tetapi tetap menjaga
dan menjunjung keadilan dan kebersamaan. saya mengutamakan profesionalitas dan
proporsional dalam bekerja. Dalam hal apapun, saya selalu berbicara netral dari kaca mata aturan
dan juga ilmiah. Saya suka mengkritik kinerja secara langsung maupun melalui tulisan. Karena
saya memiliki Blog sendiri dengan nama “Anton ZN”. Banyak tulisan saya, hasil-hasil pikiran
saya yang saya tulis, yang kemudian di masukan dalam Blog. Secara pribadi dalam pekerjaan,
saya selalu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya atau sesuai norma yang ada.
Sejak saya mulai kuliah saya coba membangun kepercayaan diri dengan berdiri diatas
kemampuan saya sendiri. Sambil belajar dari kelebihan orang lain supaya saya bisa menjadi
lebih baik lagi seperti mereka atau lebih. Ketika saya bercita-cita untuk meraih gelar akademik
yang lebih tinggi ada banyak hinaan atau kata-kata negatif yang saya dapatkan dari teman dan
keluarga dekat. Hal itu saya abaikan, sehingga sekarang ini saya sudah menyelesaikan
pendidikan program “Magister” tahun 2009.
Pada aktivitas saya sehri-hari. Di keluarga, dan lingkungan disekitar saya. sikap
independensi yang saya lakukan adalah dengan tidak memihak pada salah satu anggota keluarga,
maupun orang-orang disekitar saya dan memahami hak dan kewajiban sebagai Kepala Keluarga
dan mahluk tuhan yg berjiwa sosial dengan berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan keluarga
dan disekitaran saya, Di lingkungan masyarakat, dengan menjaga hubungan sosial dengan baik,
memutuskan masalah bersama berdasarkan akal sehat dengan berdasar pada aturan yang
berlaku.
Saat saya menjadi Ketua KPPS Rt 02 Krandegan, terkadang kami saling mengingatkan
untuk tetap berpengang teguh pada aturan dalam bertindak untuk organisasi serta pencapain
dalam berbuat, dan saya selalu berpedoman pada tugas, wewenang serta kewajiban selaku
penyelenggara dalam bertindak untuk mencapai tujuan organisasi dalam hal ini panitia
penyelenggara pemilu
Sikap saya ketika terdapat kepentingan partai politik tertentu meminta kepentingannya
diakomodasi dan jika tidak diakomodasi akan terjadi keguncangan politik yang besar yaitu
menelaah kepentingan tersebut dengan cepat dan tepat dengan berpedoman pada peraturan yang
berlaku, kemudian bersikap mengambil keputusan yang benar. Selama kepentingan tersebut,
tidak melanggar aturan, maka tentunya harus difasilitasi kepentingannya, tetapi jika tidak, maka
harus ditolak kepentingan tersebut dengan memberikan penjelasan yang tepat kepada mereka
untuk menaati aturan main yang telah ditetapkan sebelumnya
Melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan kewenangan saya mengikuti perundang-
undangan dan peraturan yang berlaku . Sebab saya meyakini apabila saya coba-coba
mengakomodir kepentingan partai atau golongan tertentu bisa dipastikan akan terjadi goncangan
politik yang lebih besar lagi. Sehingga saya kurang sependapat jika harus mengakomodir
kepentingan partai politik tertentu, dengan mengorbankan kepentingan rakyat.
KEPEMILUAN
Menurut saya Sistem pemilu, sistem kepartaian, dan sistem pemerintahansangat erat
hubungannya. Dalam kerangka negara demokrasi, pelaksanaan pemilu merupakan momentum
yang sangat penting bagi pembentukan pemerintahan dan penyelenggaraan negara periode
berikutnya. Pemilu, selain merupakan mekanisme bagi rakyat untuk memilih para wakil juga
dapat dilihat sebagai proses evaluasi dan pembentukan kembali kontrak sosial.
Peran sentral Pemilu tersebut terlihat dari perannya sebagai perwujudan kedaulatan rakyat,
maka dalam konstitusi negara UUD 1945 Pasal 1 ayat (2) memberikan jaminan pemilu adalah
salah-satunya cara untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Artinya pemilu merupakan pranata
wajib dalam pelaksanaan kedaulatan rakyat dan konstitusi memberikan arah dan mengatur
tentang prinsip-prinsip dasar pemilu yang akan dilaksanakan.
Pemilu bersama sistem kepartaian, dan sistem pemerintah adalah alat atau sarana
perwujudan demokrasi. Pemilu merupakan syarat minimal bagi demokrasi. Perwujudan
demokrasi sendiri diindikasikan antara lain oleh tegaknya prinsip-prinsip kebebasan,
keterwakilan, akuntabilitas, dan keadilan sebagai satu paket. Pemilu yang demokratis, dengan
demikian, pada akhirnya diindikasikan oleh seberapa jauh aturan, proses, dan hasil Pemilu itu
bisa melayani keharusan tegaknya satu paket kebebasan, keterwakilan, akuntabilitas, dan
keadilan.
Hubungan antara Sistem Pemilu dengan Sistem Kepartaian adalah bahwa sistem pemilu
kita selalu mengakomodir sistem kepartaian yang berlaku. Sehingga tidak ada partai yang lebih
berhak di Negara ini daripada partai yang lain. Dalam arti setiap partai memiliki hak yang sama
untuk terdaftar sebagai peserta pemilu.
Dalam negara demokrasi, sistem pemerintahan adalah kedaulatan ditangan rakyat yang
berarti dalam menjalankan suatu pemerintahan rakyat memberikan mandat kepada pemerintah
melalui mekanisme pemilu. Pemilihan umum menjadi mekanisme pendelegasian, atau
pendelegasian wewenang dalam struktur pemerintahan. Dalam proses pelaksanaan pemilu,
keterlibatan partai politik menjadi sarana bagi masyarakat dalam menyuarakan kepentingan
politiknya.
Partisipasi politik masyarakat biasanya diwadahi dalam partai politik yang mengikuti
pelaksanaan pemilu. Aspirasi politik dan kepentingan politik masyarakat yang sangat beragam
melalui partai politik. Sistem kepartaian di Indonesia yang multi partai merupakan cerminan dari
ragamnya aspirasi masyarakat Indonesia. Maka melalui sistem pemilu yang berdasarkan
kedaulatan rakyat, partai politik bertarung untuk memperebutkan kursi yang akan mewakili
kepentingan rakyat dalam parlemen
Sistem kepartaian juga mau tidak mau harus menyesuaikan dengan kedua sistem diatas,
yaitu sistem pemerintahan dan sistem Pemilu, dengan pengecualian bagi DI Aceh. Pada tingkat
pusat partai memiliki dewan pimpinan pusat yang diketuai oleh seorang ketua atau sebutan
lainnya, begitu pula dengan pimpinan partai di tingkat daerah, baik propinsi maupun
kabupaten/kota. Sistem kepengurusan yang demikian mempermudah partai untuk melakukan
rekrutmen legislatornya, pembinaan kader dan penentuan bakal calon pimpinan/kepala daerah,
baik di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
sistem pemilu, sistem kepartaian dan sistem pemerintahan harus sejalan.
Sebagai suatu ‘ritual wajib’ negara demokrasi Pemilu mesti berkesinambungan, dan tidak
pernah berhenti. Artinya tahapan-tahapan dalam Pemilu merupakan suatu siklus lima tahunan,
yang kita harapkan pada setiap siklus berikutnya akan terdapat penyempurnaan dari siklus
sebelumnya. Itulah sebabnya di tahapan akhir sebuah siklus Pemilu selalu diadakan evaluasi
terhadap siklus Pemilu sebelumnya, dan pada tahap awal setiap siklus akan muncul beberapa
perbaikan berupa peraturan dan bahkan perundangan.
Bahan KUTIPAN Penyelenggaraan Pemilu 2014 dari KPU berupa jadwal tahapan
pemilu berdasarkan Keputusan KPU nomor 15 tahun 2012 sebagai berikut:
1. Tahapan Persiapan, meliputi:
(1). Pembentukan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) dan PPS (Panitia Pemungutan
Suara) atau PPLN (Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri): November 2012-
2014,
(2). Pembentukan KPPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara) atau KPPSLN
(Kelompok Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri) : 9 Februari - 9 Maret 2014,
(3). Seleksi anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota: Januari-Desember 2013,
(4). Pelaksanaan sosialisasi, publikasi dan pendidikan pemilih: Juni 2012-Juni 2014,
(5). Bimbingan teknis SI KPU (Sistem Informasi KPU): 9 Juni 2012 - 28 Februari
2014,
(6). Pengadaan dan pengelolaan logistik: 9 Juni-30 November 2014,
(7). Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara (Provinsi, Kabupaten/Kota,
PPK, PPS, KPPS): 1 Februari-31 Maret 2014,
(8). Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara di luar negeri (PPLN dan
KPPSLN): 9 Maret-8 April 2014.
2. Tahapan Penyelenggaraan, meliputi:
(1). Penyusunan Peraturan KPU: 9 Juni 2012-9 Juni 2013,
(2). Verifikasi administrasi di KPU: 11 Agustus-6 Oktober 2012,
(3). Verifikasi faktual di KPU: 30 Oktober-6 November 2012,
(4). Pengumuman partai politik peserta pemilu: 9-11 Januari 2013,
(5). Pengundian dan penetapan nomor urut partai politik: 12-14 Januari 2013,
(6). Penyerahan data kependudukan dari pemerintah kepada KPU: 9 November-9
Desember 2012,
(7). Konsolidasi DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu): 10-24 Februari
2013,
(8). Pengumuman DPS (Daftar Pemilih Sementara): 11-24 Juli 2013,
(9). Pengumuman DPT (Daftar Pemilu Tetap): 21 September 2013-9 April 2014,
Pemilu adalah alat atau sarana perwujudan berdemokrasi. Pemilu merupakan syarat minimal bagi
demokrasi. Menurut saya Pemilu yang berkualitas adalah Pemilu yang :
(1). Tingkat partisipasi pemilih tinggi
Memastikan bahwa setiap orang yang berhak memilih memperoleh haknya. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan PPK dan PPS dalam pemutakhiran data, atau pada saat
terakhir memperkenankan pemilih yang dapat membuktikan hak pilihnya walaupun hanya
dengan menunjukan KTP.
Perlu peningkatan SDM Komisi Pemilihan Umum. Sebagai penyelenggara Pemilu, KPU
beserta perangkat yang dimiliki sampai tingkat bawah yakni kelompok KPPS menjadi sangat
penting untuk meningkatkan kualitas pemahamannya. Bahkan peran KPPS menjadi sangat
penting dan menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemilu. Sengketa pemilu tentang
perolehan suara sering dan akan terjadi ketika para petugas di KPPS tidak memiliki kemampuan
teknis dalam menjalankan tugas rekapan perolehan suara di TPS.
Terlibat dalam proses penyelenggaraan pemilu utamanya mensosialisasikan hak politik
masyarakat untuk ikut serta dalam pemilu utamanya dalam lingkungan sekitar tempat tinggal.
Menggalang gerakan kelompok muda untuk melaksanakan aksi kampanye pemilu bersih, pemilu
berkualitas.
Bila nanti terpilih sebagai komisioner KPU Kabupaten Banjarnegara, untuk menciptakan Pemilu
yang berkualitas yang akan saya lakukan, selain adalah :
(1) Memastikan bahwa setiap orang yang berhak memilih memperoleh haknya. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan PPK dan PPS dalam pemutakhiran data, atau pada saat
terakhir memperkenankan pemilih yang dapat membuktikan hak pilihnya walaupun hanya
dengan menunjukan KTP.
.
(2) Memperbanyak sosialisasi dan pendidikan politik kepada calon pemilih sampai ke daerah
pedalaman/pedesaan dengan berbagai media. Terkadang saya melihat media
sosialisasi/kampanye milik partai politik lebih dominan dibanding media sosialisasi milik KPU.
Mungkin dengan membuat semacam MOU antara semua partai politik dan KPU, pesan-pesan
sosialisasi milik KPU dapat dititipkan pada media sosialisasi milik semua partai politik. Agar
adil, lay out dan ukuran pesan sosialisasi milik KPU yang dititipkan itu di tentukan oleh KPU.
Tentu saja hal ini dapat dilaksanakan apabila tidak bertentangan dengan aturan yang dibuat oleh
KPU dan KPU Propinsi.
(3) Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan dari Panwaslu Kabupaten. Diharapkan
dengan segera ditindaklanjutinya laporan pelanggaran pada gilirannya dapat meminimalisir
pelanggaran pemilu oleh peserta pemilu maupun pelaksana pemilu itu sendiri