You are on page 1of 6

Apa itu tipes dan apa penyebabnya?

Demam tifoid atau biasa dikenal sebagai tipes adalah penyakit yang bisa menyebar melalui
makanan, air, atau ditularkan dari orang yang terinfeksi (melalui fesesnya). Tipes disebabkan
oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini biasanya ada dalam air yang terkontaminasi dengan
feses dan bisa menempel pada makanan atau minuman yang Anda konsumsi.

Jika Anda sering jajan sembarangan dan daya tahan tubuh Anda sedang menurun, bisa saja
Anda mengalami demam tifoid. Anak kecil mungkin lebih rentan terkena demam tifoid
karena daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa atau bisa jadi karena anak kurang
bisa menjaga kebersihannya saat makan.

Selain dari makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri S. typhi, tipes sesekali juga
bisa disebabkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Anda bisa mengalami
infeksi bakteri S. typhi saat Anda mengonsumsi makanan yang ditangani oleh orang yang
sedang demam tifoid.

Bisa saja orang yang terinfeksi itu lupa mencuci tangan setelah menggunakan toilet
(terkadang bakteri S.typhi terdapat dalam urine) dan kemudian orang yang terinfeksi
langsung menangani makanan, sehingga bakteri bisa berpindah ke makanan.

Bagaimana bakteri bisa menyebabkan tipes


Setelah Anda menelan bakteri S. typhi yang terdapat pada makanan atau minuman yang
terkontaminasi, bakteri kemudian masuk ke dalam aliran darah Anda. Bakteri dibawa oleh sel
darah putih ke hati, limpa, dan sumsum tulang.

Selanjutnya, bakteri berkembang biak pada organ tersebut dan masuk kembali ke aliran
darah. Saat bakteri menyerang aliran darah, Anda mulai mengalami gejala demam. Demam
merupakan respon tubuh saat tahu bahwa ada benda asing masuk ke dalam tubuh dan
membahayakan.

Bakteri kemudian masuk ke dalam kantong empedu, saluran empedu, dan jaringan limfatik
usus. Di sinilah kemudian bakteri berkembang biak dalam jumlah banyak. Bakteri kemudian
masuk ke dalam usus. Sehingga, jika dilakukan pemeriksaan pada feses Anda, akan terlihat
apakah di dalam tubuh Anda terdapat bakteri penyebab tipes atau tidak.

Apa bedanya tipes dengan gejala tipes?


Pada dasarnya, tipes dan gejala tipes merujuk pada penyakit yang sama. Sama-sama
disebabkan oleh bakteri S. typhi. Namun, saat Anda memeriksakan penyakit Anda ke dokter,
lebih sering mungkin dokter akan menyebutnya sebagai gejala tipes. Hal ini karena memang
yang Anda rasakan merupakan gejala-gejala dari tipes.

Untuk mengatakan bahwa Anda sedang sakit tipes, dokter perlu mendiagnosis Anda lebih
lanjut dengan cara melakukan tes pada darah, feses, urine, atau sampel sumsum tulang Anda.
Anda biasanya akan mengalami gejala tipes setelah 1-2 minggu sejak bakteri masuk. Masa ini
disebut dengan masa inkubasi. Setelah bakteri masuk melalui mulut, kemudian bakteri
menghabiskan waktu selama 1-3 minggu di dalam usus Anda. Selanjutnya, bakteri ini akan
masuk ke dalam aliran darah dengan menembus dinding usus.

Dari aliran darah, maka bakteri ini dapat menyebar ke dalam jaringan dan organ dalam tubuh.
Sistem kekebalan tubuh Anda mungkin hanya bisa melawan bakteri tersebut dengan sedikit
perlawanan karena bakteri hidup di dalam sel tubuh Anda.

Apa bedanya tipes dengan tifus?


Banyak orang mungkin mengira tipes dan tifus adalah hal yang sama. Penyebutan tifus dan
tipes yang memang mirip membuat banyak orang salah mengira. Namun, sebenarnya tipes
alias demam tifoid berbeda dengan tifus.

Tipes atau demam tifoid disebabkan karena infeksi bakteri Salmonella typhi pada usus.
Sedangkan, tifus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi atau R.
prowazekii. Bakteri ini bisa dibawa oleh ektoparasit, seperti kutu atau tungau pada tikus, dan
kemudian menginfeksi manusia.

Memang, gejala demam tinggi sama-sama bisa terjadi pada orang yang terinfeksi tipes
maupun tifus. Namun bakteri yang menjadi sumber infeksi dari tipes dan tifus berbeda.
Selain demam tinggi, gejala lain dari tifus yang dapat muncul adalah sakit perut, sakit
punggung, batuk kering, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, mual, serta muntah.

Adapun beberapa jenis dari penyakit tifus, tergantung sumber bakteri yang menginfeksinya,
adalah:

 Tifus epidemik disebabkan oleh bakteria Rickettsia prowazeki, yang ditularkan oleh
gigitan kutu pada tubuh manusia. Jenis tifus ini dapat menyebabkan sakit berat dan
bahkan kematian.
 Tifus endemik atau tifus murine disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi, yang
ditularkan oleh kutu pada tikus. Penyakit ini mirip dengan tifus epidemik, tapi
memiliki gejala yang lebih ringan dan jarang menyebabkan kematian.
 Scrub typhus disebabkan oleh Orientia tsutsugamushi, ditularkan melalui gigitan
tungau larva yang hidup pada hewan pengerat. Penyakit ini bisa menyerang manusia
dalam tingkat yang ringan sampai berat.
 Spotted fever atau demam yang disertai dengan bintik-bintik merah pada kulit
disebarkan oleh gigitan hewan caplak yang terinfeksi bakteri kelompok Rickettsia.

Apa saja ciri dan gejala tipes?


Gejala tipes atau demam tifoid bisa muncul dalam tingkat yang ringan sampai parah,
tergantung dari beberapa faktor, seperti usia, kesehatan, dan riwayat vaksinasi. Gejala yang
muncul juga bisa muncul secara bertahap atau mendadak.

Beberapa gejala tipes yang bisa Anda alami adalah:

 Demam setinggi 40°C


 Ruam atau bintik-bintik merah pada kulit
 Sakit kepala
 Nyeri dan sakit pada otot
 Kehilangan nafsu makan
 Diare
 Sembelit
 Sakit perut
 Muntah
 Lemah dan lesu

Apa saja gejala tipes pada anak?


Gejala tipes pada anak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Di antaranya
adalah demam tinggi, sakit kepala, sakit tenggorokan, lemah dan lesu, kurang berenergi, sakit
perut, sembelit, diare, dan bintik-bintik merah.

Jika anak sudah menunjukkan gejala tersebut secara bertahap, sebaiknya segera bawa anak ke
dokter untuk segera ditangani. Penanganan yang terlambat dapat menyebabkan gejala tipes
makin parah atau bahkan komplikasi. Anak bisa mengalami penurunan berat badan yang
parah, diare berat, demam yang makin tinggi, bahkan berhalusinasi.

Biasanya, gejala tipes ini akan mulai membaik pada minggu ketiga sampai keempat sejak
pertama kali muncul. Namun, saat Anda mengalami komplikasi tipes, gejalanya mungkin
akan bertahan lebih lama. Gejala tipes juga bisa kambuh setelah Anda merasa telah sembuh
(disebut dengan gejala rekuren). Sekitar 10% pasien tipes bisa mengalami gejala rekuren
selama satu sampai dua minggu.

Apa saja komplikasi yang bisa terjadi akibat tipes alias


demam tifoid?
Komplikasi tipes bisa muncul saat tipes dibiarkan atau tidak langsung diobati. Tipes bisa
berkembang lebih serius dan mungkin menyebabkan kematian. Pada anak-anak, komplikasi
tipes mungkin lebih jarang terjadi dibandingkan pada orang dewasa.

Saat tipes sudah parah dan lebih serius, usus bisa mengalami perdarahan dan berlubang
(perforasi usus) serta dapat menyebabkan peritonitis (infeksi pada jaringan yang melapisi
bagian dalam perut). Kondisi ini dapat mengancam nyawa, sehingga diperlukan perhatian
medis segera.

Selain itu, komplikasi lain yang bisa muncul adalah masalah dengan paru-paru atau jantung,
infeksi pada tulang atau sendi, infeksi saluran kencing, atau masalah kesehatan mental.
Komplikasi ini sebenarnya kurang umum terjadi. Namun, penanganan segera tetap harus
dilakukan jika gejala tipes mulai muncul.

Orang yang pernah kena tipes bisa menjadi pembawa


tipes
Penanganan tipes harus dilakukan dengan cepat dan juga tuntas. Mengapa? Hal ini karena
tipes bisa mengancam jiwa. Selain itu, penyakit tipes yang belum tuntas juga dapat
berkembang di lain waktu.

Beberapa orang yang sembuh dari tipes dapat terus membawa bakteri penyebab tipes pada
saluran usus atau kantung empedunya. Tidak hanya dalam bulan, tapi juga bisa bertahun-
tahun. Orang ini disebut sebagai pembawa kronis.

Sekitar 3-5% pasien demam tifoid bisa menjadi pembawa kronis, dilansir dari Medicine Net.
Feses orang pembawa kronis masih bisa mengandung bakteri S. typhi, sehingga kemudian
bakteri bisa menyebar dan menginfeksi orang lain dalam waktu bertahun-tahun.

Walaupun membawa bakteri S. typhi, tapi pembawa kronis ini tidak mengembangkan gejala
tipes. Sehingga, ia sendiri atau orang lain mungkin tidak tahu jika di dalam tubuhnya masih
ada bakteri S. typhi, jika tidak diperiksa.

Bagaimana cara diagnosis demam tifoid?


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dokter tidak sembarangan dalam mendiagnosis
seseorang terkena penyakit tipes. Saat seseorang dinyatakan kena tipes, artinya ditemukan
bakteri S. typhi dalam aliran darah.

Untuk membuktikan Anda mengalami tipes atau tidak, tentu perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menganalisis sampel darah, feses, atau urine. Salah satu
sampel tersebut kemudian akan dilihat di bawah mikroskop, apakah terdapat bakteri S. typhi
atau tidak.

Jika ditemukan ada, maka seseorang didiagnosis menderita tipes. Sebenarnya ada cara lain
lagi untuk mendiagnosis tipes lebih akurat daripada ketiga tes di atas, yaitu dengan
menggunakan sampel sumsum tulang. Namun, cara ini lebih menyakitkan dan membutuhkan
waktu lebih lama.

Apa saja obat yang perawatan untuk menyembuhkan


penyakit tipes?
Tiap pasien tipes membutuhkan perawatan yang berbeda-beda. Anda mungkin pernah
melihat pasien tipes boleh dirawat di rumah, sementara pasien lainnya harus diinap di rumah
sakit. Penanganan tipes ini tentu tergantung dari tingkat keparahan penyakit tipes. Dokter
akan menilai dan mempertimbangkan perawatan apa yang tepat diberikan ke pasiennya.

Pemberian antibiotik diperlukan untuk mengobati penyakit tipes. Antibiotik ini bertugas
untuk membunuh bakteri S. typhi dalam tubuh. Beberapa antibiotik efektif dalam mengobati
tipes, di antaranya yaitu Chloramphenicol, Ciprofloxacin, Ceftriaxone (biasanya diberikan
jika pasien sedang hamil), Ampisilin, dan trimethoprim-sulfamethoxazole.

Selain pada pasien yang sedang sakit tipes, antibiotik juga bisa diberikan pada pembawa
kronis. Antibiotik ini mungkin harus digunakan lebih panjang agar bakteri S. typhi benar-
benar hilang dalam tubuh.
Perawatan di rumah jika Anda sedang sakit tipes

Jika demam tifoid terdiagnosis pada tahap awal, Anda mungkin masih boleh dirawat di
rumah. Kebanyakan orang yang terinfeksi perlu menjalani 7-14 hari perawatan di rumah agar
sembuh dari penyakit tipes. Beberapa perawatan yang harus Anda jalani di rumah agar cepat
sembuh adalah:

 Minum antibiotik sesuai anjuran, jangan sampai sekalipun terlewat. Gejala mungkin
akan membaik setelah dua sampai tiga hari Anda minum antibiotik. Tapi, sebaiknya
antibiotik yang diresepkan dokter dihabiskan agar penyakit Anda benar-benar sembuh
dan tidak kambuh lagi.
 Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup. Pada saat ini tubuh Anda sedang
melawan bakteri yang menginfeksi, sehingga tubuh butuh energi yang banyak.
 Minum banyak cairan agar terhindar dari dehidrasi, terlebih jika Anda mengalami
muntah. Demam tinggi dan muntah yang merupakan gejala tipes dapat membuat
Anda rentan terkena dehidrasi.
 Penuhi kebutuhan nutrisi Anda dengan makan yang banyak. Anda mungkin akan
kehilangan nafsu makan pada saat ini, tapi bagaimanapun tubuh Anda butuh energi
dan nutrisi untuk melawan bakteri. Untuk itu, sebaiknya Anda makan. Makan dalam
porsi kecil tapi lebih sering mungkin dapat memudahkan Anda.
 Jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan, seperti rajin mencuci tangan dengan
sabun. Hal ini bertujuan agar infeksi tidak menyebar ke orang di sekitar Anda.

Jika gejala tipes belum membaik setelah beberapa hari perawatan di rumah, atau malah gejala
tipes lebih parah, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Bagaimana cara mencegah gejala tipes?


Tipes merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Siapapun bisa mengalami penyakit
ini jika tidak menjaga kebersihan, terutama saat makan. Hal ini karena bakteri penyebab tipes
dapat menempel pada makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Untuk itu, hal yang
paling penting Anda lakukan untuk mencegah tipes adalah dengan menjaga kebersihan.

Berikut ini merupakan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah tipes:

 Cuci tangan sebelum makan atau setelah dari toilet


 Hindari penambahan es pada minuman dari sumber yang tidak jelas, misalnya saat
Anda membeli minuman es di pinggir jalan
 Anda bisa membeli minuman air dalam kemasan jika tidak membawa air dari rumah.
Ini lebih terjaga kebersihannya.
 Hindari mengonsumsi buah dan sayuran mentah yang dijual di pinggir jalan. Bisa saja
buah dan sayuran mentah tersebut sudah terkontaminasi.
 Sebaiknya bawa bekal dari rumah jika bepergian ke luar
 Jika terpaksa makan di luar, sebaiknya pilih tempat makan yang terjamin
kebersihannya
 Pilih makanan yang baru dimasak atau masih panas jika makan di luar
 Waspadalah terhadap makanan apapun yang ditangani oleh orang lain

Apakah vaksin tipes efektif untuk mencegah demam tifoid?


Vaksinasi tipes juga dapat dilakukan untuk mencegah tipes. Dikutip dari laman IDAI,
vaksinasi tipes direkomendasikan untuk diberikan pada anak usia di atas 2 tahun.
Pemberiannya diulang setiap 3 tahun. Setelah anak mendapatkan vaksinasi tipes, anak
mungkin akan mengalami demam, sakit kepala, atau kemerahan di area bekas suntikan. Hal
ini wajar terjadi, namun frekuensinya jarang.

You might also like