Professional Documents
Culture Documents
Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Persyaratan Akademik Mata Kuliah Dasar
Teknologi Produksi Tanaman Pada Program Studi Agroteknologi
Disusun oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah Swt. yang telah
memberikan taufik dan hidayah sehingga penulis dapat menyeleseikan makalah ini.
Makalah ini tersusun atas bantuan dan arahan juga bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yth. Dosen pengajar Mata Kuliah Dasar Teknologi Produksi Tanaman selaku
dosen pembimbing yang memberikan arahan, bimbingan, dan ilmu pengertahuan
sehingga penulis dapat menyeleseikan makalah ini.
Semoga kebaikan semua pihak mendapat balasan yang berlipat dari Allah Swt.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
baik untuk penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………..…………………………………iii
DAFTAR GAMBAR………………………….…………………………………iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….4
3.1Kesimpulan..................................................................................21
3.2 Saran………………………………………………………………….21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....22
LAMPIRAN……………………………………………………………………...23
BAB 1
PENDAHULUAN
Tetapi jaman saat ini lahan pertanian sudah menjadi menyempit. Dikarenakan
pertambahan angka manusia yang terus naik dan dibuatlah gedung-gedung yang
mengisi lahan kosong tersebut. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa pertanian harus
dapat menyesuaikan tingkat konsumsi dengan jumlah manusia. Dengan begitu, banyak
cara untuk melakukan perbanyakan tanaman dengan seimbang.
Cara-cara melakukan perbanyakan tanaman ada dua cara yang akan dibahas yaitu
vegetatif dan generatif. Cara vegetatif ada stek, air layering, grafting, okulasi, kultur
jaringan, dan anakan. Cara vegetatif itu sendiri menjadikan banyaknya keturunan dari
tanaman itu sendiri dengan kualitas yang baik pula.Cara vegetatif ini dapat dilakukan di
polybag sehingga tidak memakan lahan yang banyak diawal.
Pembuatan perbanyakan vegetatif ini masuk kedalam bidang pertanian dan teknologi.
Selain manfaatnya yang banyak hal ini juga menjadikan pembelajaran untuk melakukan
rekayasa atau teknologi pada tanaman. Dengan banyakannya gedung-gedung hal ini
juga dapat dilakukan menggunakan pot kecil dan bisa disimpan didinding atau tempat
terbuka lainnya.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik membuat suatu makalah dengan topik
perbanyakan tanaman.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Membelah Diri
terjadi pada tumbuhan tingkat rendah, yaitu tumbuhan yang bersel satu seperti Volvox
Spora
Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat
perkembangbiakan. Seperti pada daun tumbuhan paku yang dapat
menghasilkan spora disebut daun fertil (subur).
Rhizoma (akar tinggal) adalah batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah yang
menyerupai akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan rhizoma (akar
tinggal) adalah jenis jahe-jahean (jahe, kunyit, kunci, kencur, temu lawak).
Umbi Lapis
Umbi lapis adalah bagian dari pelepah daun yang berfungsi sebagai cadangan makanan
dan bentuknya berlapis-lapis. Pada bagian ketiak daun terdapat tunas sebagai calon
individu baru yang disebut siung. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan
umbi lapis adalah bawang merah dan bawang putih.
Umbi Batang
Umbi batang adalah bagian batang yang tumbuh di dalam tanah dan berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan, terutama berupa zat tepung. Pada kulit umbi terdapat
mata tunas dan jika lingkungan sesuai akan tumbuh menjadi tunas baru. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang yaitu Kentang dan ketela rambat.
Ubi Akar
Ubi akar adalah akar yang berubah fungsi untuk menyimpan cadangan makanan
terutama zat tepung. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan ubi akar adalah
wortel, dan bunga dahlia.
Tunas
Tunas adalah kuncup yang tumbuh pada ujung batang atau ketiak daun. Tumbuhan
dikatakan berkembang biak dengan tunas apabila tunas dari tumbuhan induk tumbuh
menjadi tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adalah
bambu dan pisang.
Tunas yang tumbuh pada daun disebut tunas adventif. Pada tepi daun terdapat tunas
yang dapat tumbuh bila diletakkan di tanah gembur. Contoh tumbuhan yang dapat
berkembang biak dengan tunas daun adalah cocor bebek dan begonia.
Geragih (Stolon)
Geragih adalah batang beruas yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan
tanah. Ruas tanaman bila menyentuh tanah akan tumbuh akar dan tunas baru sehingga
menjadi tanaman baru. Contoh tumbuhan bergeragih di atas permukaan tanah adalah
stroberi, pegagan, dan semanggi. Contoh tumbuhan bergeragih di bawah permukaan
tanah adalah rumput teki.
Kopulasi (Grafting)
Cara memperbanyak tanaman dengan menempelkan tunas muda pada ranting atau
batang tanaman induk. Tujuan okulasi adalah menggabungkan dua sifat tanaman yang
berbeda sehingga mendapatkan tanaman yang sifatnya lebih baik dari induknya. Contoh
tanaman yang biasa diokulasi adalah jeruk, rambutan, dan durian.
Kultur Jaringan
Membudidayakan jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat sama
dengan induknya. Kultur Jaringan diartikan pula dengan memelihara & menumbuhkan
organ tanaman (embrio, tunas, bunga dsb) atau jaringan tanaman (sel, kalus, protoplast)
pada kondisi aseptik. Kultur jaringan akan lebih besar keberhasilannya bila
menggunakan jaringan meristem. Contoh tumbuhan hias adalah kenanga, cendana, ubi
gondola, ubi duren, cempaka, adenium merah, krisan, zaitun. Tumbuhan buah-buahan
yaitu nanas bogor, jeruk,Pear merah, apel merah, leci. Tanaman hias yaitu Anggrek
bulan hybrid, Anggrek cattleya, Aglaonema Esmeralda, Aglaonema Catherine,
Aglaonema hotlady, Anthurium sirih, Anthurium jamanii lemon, Anthurium jamaniii
cobra.
Stek
Stek Batang
Stek Daun
Setek daun yaitu memperbanyak tanaman dengan cara menanam potongan atau helaian
daun. Contoh tanaman yang dapat disetek daunnya adalah: cocor bebek, begonia, dan
sania.
Stek Akar
Keuntungan dari penggunaan perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif antara lain
sebagai berikut :
Lebih ekonomis
Kelemahan dari penggunaan perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif antara lain
sebagai berikut :
Sulit memperoleh tanaman dalam jumlah yang besar yang berasal satu
pohon induk
kemurnian benih ditentukan oleh jumlah material yang tidak diinginkan hadir dalam
benih murni. Kontaminan seperti biji gulma berbahaya, biji tanaman yang tidak
diinginkan atau bahan lembam tidak hanya meningkatkan biaya produksi, tetapi juga
secara substansial mengurangi kualitas dan kuantitas panen. Jika membeli benih yang
belum benar, dikondisikan untuk menghilangkan benih gulma yang tidak diinginkan,
termasuk dalam pengambilan keputusan pemakaian herbisida untuk mengendalikan
gulma berbahaya yang semuanya akan meningkatkan biaya produksi.
Bibit dikatakan memiliki kualitas yang unggul apabila saat ditanam secara serempak,
juga akan tumbuh secara serempak. Tak ada bibit yang sebagian tumbuh dengan sangat
baik dan sebagian lainnya lagi mati. Jika memang ada bibit semacam itu berarti bibit
tersebut tidak bisa dikatakan sebagai bibit yang berkualitas.
Bibit berkualitas unggul memiliki ciri-ciri apabila saat dipindah dari tempat satu ke
tempat lain tidak mati. Biasanya beberapa jenis bibit tanaman harus disiangi terlebih
dahulu sebelum ditanam agar bisa tumbuh dengan baik. Nah, jika bibit tanaman mudah
mati dan tidak bisa tumbuh dengan baik saat dipindah dari tempat penyiangan ke dalam
lahan tanam, berarti bibit tersebut kurang memiliki kualitas yang unggul.
Bibit yang berkualitas juga memiliki ciri-ciri memiliki akar yang banyak. Misal bibit
padi yang memiliki akar serabut subur akan lebih cepat hidup dan tumbuh besar
dibanding dengan yang akarnya sedikit, karena akar sendiri merupakan jalan masuk
makanan untuk tumbuhan.
Bibit tanaman yang berkualitas juga memiliki ciri-ciri fisik yang kokoh dan berwarna
kehijauan alias tidak layu. Bibit seperti itu dapat tumbuh dengan cepat saat ditanam.
Ciri-ciri bibit yang memiliki kualitas unggul adalah tahan terhadap berbagai macam
serangan hama saat sudah ditanam. Bibit yang seperti ini dikatakan unggul karena bisa
menghemat biaya perawatan karena tidak perlu lagi perlakukan khusus untuk menekan
serangan hama pada tumbuhan. Selain itu bibit yang tahan hama akan mampu
memberikan hasil panen yang baik.
Salah satu ciri dari bibit tanaman yang memiliki kualitas unggul adalah yang tahan
terhadap berbagai perubahan iklim saat sudah ditanam. Bibit yang tahan iklim akan
membuat tanaman tidak mudah mati saat sudah ditanam dalam menghadapi perubahan
iklim, misal dari penghujan ke kemarau, atau sebaiknya.
8. Produktivitas Tinggi
Hal terpenting yang dapat menandai bahwa bibit dikatakan unggul apabila hasil produk
yang dihasilkan oleh bibit itu tinggi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Biasa
nilai ekonomis yang ditawarkan oleh bibit dengan tingkat produktivitas tinggi juga
cukup mahal. Misal harga bibit jagung yang mampu menghasilkan 3 jagung di setiap
pohon, lebih mahal dibanding dengan bibit jagung yang hanya bisa menghasilkan 2
buah jagung dalam 1 pohon.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1 Kesimpulan
Perbanyakan vegetatatif terbagi menjadi dua yaitu vegetatif alami dan buatan. Vegetatif
alami dapat dilakukan dengan cara:
-membelah diri
-spora
- akar tinggal(Rhizoma)]
- umbi lapis
- umbi batang
- Ubi Akar
-Tunas
-Geragih (Stolon)
Merunduk (Layering
Kopulasi (Grafting)
Okulasi atau menempel (Budding)
3.2 Saran
http://www.ahlibahasa.com/2013/06/vegetatif.html
https://www.plengdut.com/perkembangbiakan-tumbuhan-secara/300/
http://kelompok3kelas92.blogspot.co.id/2011/03/keuntungan-perbanyakan-tanaman-
secara.html
https://kbbi.web.id
http://jokowarino.id/ciri-ciri-bibit-unggul-yang-layak-tanam/