Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Kelompok 4
Kelas 3A
Oleh:
Kelompok 4
1. Ulfa Afista P27824216007
2. Amalia Firdayanti P27824216013
3. Ainul Purnama P27824216015
4. Muti'atul Hasanah P27824216020
5. Ayu Ambarwati P27824216021
6. Vilia Tri Erlina P27824216023
7. Ananda Yoja A P27824216024
8. Giyar Tinsiana P27824216030
9. Vivi Pebristy Putri P27824216034
10. Mar'ah Istigfarini P27824216036
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan rahmat-
Nya, sehingga dapat terselesaikannya Laporan Kelompok Mata kuliah manajemen
Bencana dengan judul “tantangan peran tenaga kesehatan dalam kesiapsiagaan
bencana” untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Bencana Program
Studi DIII Kebidanan Kampus Magetan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya.
Dalam penyusunan Laporan Asuhan Kebidanan ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan kali ini
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Teta Puji Rahayu, SSiT, M.Keb, selaku Ketua Program Studi D III
Kebidanan Kampus Magetan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
2. Bapak DR.Agung S,M.Kes. Selaku Dosen Pengampu mata Kuliah
Manajemen Bencana Program Studi D III Kebidanan Kampus Magetan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
3. Rekan seangkatan dan semua pihak yang telah membantu, memberikan
dukungan dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal
baik yang telah diberikan dan semoga laporan praktik ini berguna bagi semua
pihak yang memanfaatkan.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................6
2.1 Kesiapsiagaan Petugas dalam Menghadapi Bencana................................6
2.2 Definisi Kesiapsiagaan...............................................................................6
2.3 Kesiapsiagaan Bencana.............................................................................8
2.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesiapsiagaan...................................10
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................13
3.1. Kesimpulan..............................................................................................13
3.2. Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
2. Tujuan khusus
1. Menjelaskan kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi bencana
2. Menjelaskan definisi dari kesiapsiagaan
3. Menjelaskan definisi dari kesiapsiagaan bencana
4. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kesiapsiagaan
5. Menjelaskan upaya dilakukan kesiapsiagaan
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
Upaya kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan melakukan suatu rencana aksi yang
diimplementasikan dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk pengurangan resiko
bencana guna menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda dan berubahnya
tata kehidupan masyarakat (BNPB, 2008). Upaya kegiatan kesiapsiagaan dapat berupa :
1. Penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana
2. Pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian sistem peringatan dini
3. Penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan kebutuhan dasar
4. Pengorganisasian, penyuluhan, pelatihan, dan gladi tentang mekanisme tanggap
darurat
5. Penyiapan lokasi evakuasi
6. Penyusunan data akurat, informasi, dan pemutakhiran prosedur tetap tanggap
darurat Bencana dan
7. Penyediaan dan penyiapan bahan, barang, dan peralatan untuk pemenuhan
pemulihan prasarana dan sarana
Upaya kesiapsiagaan dilakukan pada saat bencana mulai teridentifikasi akan
terjadi kegiatan yang dilakukan antara lain:
1. Pengaktifan pos-pos siaga bencana dengan segenap unsur pendukungnya
2. Simulasi atau geladi teknis bagi setiap sektor penanggulangan bencana (SAR,
sosial, kesehatan, prasarana dan pekerjaan umum)
3. Inventarisasi sumber daya pendukung kedaruratan
4. Penyiapan dukungan dan mobilisasi sumber daya dan logistic
5. Penyiapan sistem informasi dan komunikasi yang cepat dan terpadu guna
mendukung tugas kebencanaan
6. Penyiapan dan pemasangan instrumen sistem peringatan dini (early warning)
7. Penyusunan rencana kontigensi (contigency plan)
8. Mobilisasi sumber daya (personil dan sarana)
Upaya kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan melakukan suatu rencana aksi yang
diimplementasikan dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk Pengurangan Resiko
Bencana (PRB) guna menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda dan
berubahnya tata kehidupan masyarakat (BPBD, 2008). Menurut LIPI-UNESCO/ISDR
(2006) memaparkan faktor-faktor kritis parameter kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana yaitu:
1. Pengetahuan dan Sikap terhadap resiko bencana (Knowledge and Attitude)
merupakan pengetahuan dasar dan sikap petugas mengenai bencana seperti jenis dan
faktor bencana, bencana banjir, serta prosedur, lokasi dan jalur evakuasi bencana
2. Kebijakan dan Panduan (Policy Statement) yang berkaitan dengan kesiapsiagaan
dalam menghadapi bencana seperti tersedianya draft, renstra, protap, tempat
evakuasi, panduan pemenuhan kebutuhan dasar
12
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengertian kesiapsiagaan berdasarkan UU RI No. 24 Tahun 2007,
International Federation Red Cross (IFCR) dan UN-ISDR (United Nation-
International Strategy for Disaster Reduction) yaitu: “Segala upaya untuk
menghadapi situasi darurat serta mengenali berbagai sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan saat itu. Jadi dapat kita simpulkan bahwa, Kesiapsiagaan tenaga kesehatan
dalam penanggulangan bencana yaitu segala upaya tenaga kesehatan yang dapat
mengatasi bahaya peristiwa alam, melalui pembentukan struktur dan mekanisme
tanggap darurat yang sistematis.
Menurut Peraturan Kepala BNPB No. 4 Tahun 2008, faktor-faktor yang
mempengaruhi kesiapsiagaaan petugas dalam menghadapi bencana, didasarkan dari
upaya kesiapsiagaan yang dilakukan antara lain: Pengaktifan pos-pos siaga bencana
dengan segenap unsur pendukungnya, pelatihan simulasi atau geladi teknis bagi
setiap sektor penanggulangan bencana (SAR, sosial, kesehatan, prasarana dan
pekerjaan umum), inventarisasi sumber daya pendukung kedaruratan, penyiapan
dukungan dan mobilisasi sumber daya, penyiapan sistem informasi dan
komunikasi yang cepat dan terpadu guna mendukung tugas kebencanaan,
penyiapan dan pemasangan instrumen sistem peringatan dini (early warning),
penyusunan rencana kontigensi (contigency plan), mobilisasi sumber daya (personil
dan sarana).
3.2. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca lebih mengetahui
mengenai apa yang dimaksud dengan kesiapsiagaan, faktor-faktor yang
mempengaruhi kesiapsiagaan, serta upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
dalam penanggulangan bencana.
DAFTAR PUSTAKA
13